Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 227 Apakah Dia Pernah Menggantungmu? (2)

Meskipun ucapan Lu Bienian tidak enak didengar, namun memang sangat masuk akal, dulu dia sama sekali tidak bisa melepaskan egonya, sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan Lanxi.

Sejak dia menenangkan diri beberapa hari, lalu menguraikan masalah diantara mereka satu per satu, komunikasi merekabaru perlahan mengalami kemajuan.

Paling tidak, sikap Lanxi padanya di penginapan sudah terlihat berubah.

Dia tidak sampai tidak merasakan ini.

Namun apa yang Lu Bienian katakan benar, usia Lanxi dan Zhou Hesi tidak terpaut jauh, juga sudah kenal sejak kecil, di tambah ketika Lanxi sedang kesulitan, Zhou Hesi yang mengulurkan bantuan….

Kalau sampai ada yang terjadi diantara mereka, semuanya akan jadi begitu lancar.

Dan Zhou Hesi pribadi juga tertarik padanya.

Begitu Lu Yanting memikirkan ini, seketika merasa berbahaya, rasanya ingin sekali langsung terbang ke Bali sekarang juga.

Namun, dia masih belum bisa pergi.

Kepulangannya kali ini, paling tidak harus menyelesaikan masalah Lan Zhixin terlebih dahulu.

Sebelumnya dia mengira Lan Zhixin hanya menyebarkan gossip Lanxi ‘selingkuh’ saja, namun siapa yang menyangka berita kehamilan Lanxi kali ini juga dia yang menyebarkannya.

Meskipun pihak Cong Hai sudah memberikan respon tercepat, namun hal ini tetap melukai Lanxi.

Hanya saja, lukanya tidak terlalu dalam saja.

Kali ini lawan Zhou Hesi sungguh terlalu kuat, tidak boleh tidak dipandang.

Ketika makan Lu Yanting terus mempertimbangkan hal ini, sehingga tidak makan terlalu banyak.

Setelah makan dia tidak pergi, ia berencana malam ini langsung tinggal disini.

**

Ketika jam 8, Lu Qingran membawa Cheng Zi pulang.

Ekspresi wajahnya tidak terlalu baik, matanya agak memerah, seperti habis menangis.

Dan tentu saja, kondisi Cheng Zi juga tidak terlalu baik.

Lu Yanting maju dan menghadangnya, lalu bertanya : “Ada apa?”

Lu Qingran menggeleng, “Bukan masalah besar, aku bawa Cheng Zi naik dulu, nanti baru dibicarakan.”

Lu Qingran tidak akan berbohong pada Lu Yanting, hubungan mereka berdua sudah begitu baik sejak kecil, dan sampai sekarang juga masih begitu akrab.

“Baik, kalau begitu kamu naik saja dulu.” Lu Yanting mengangguk.

Lalu Lu Qingran membawa Cheng Zi naik ke atas.

Lu Bienian dan Xi An sedang pergi jalan-jalan setelah makan malam, sampai sekarang belum kembali.

Sehingga diruang tamu hanya ada Lu Yanting seorang.

Setelah kurang lebih sepuluh menitan, Lu Qingran turun dari atas, lalu duduk disamping Lu Yangting.

Lu Yanting melihatnya begitu tidak bersemangat, lalu bertanya : “Kamu bertengkar dengan Fu Xing?”

Begitu Lu Qingran mendengar Lu Yanting bertanya demikian, langsung membelalakkan mata, ekspresinya seperti menanyakan : Bagaimana kamu bisa tahu aku pergi dengan Fu Xing?

hanya dengan satu lirikkan Lu Yanting langsung mengerti maksudnya, ia tersenyum : “Selain dia, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu berekspresi seperti itu.”

Lu Qingran : “………”

Benar juga.

Dia hidup sampai sebesar ini, hanya mencintai Fu Xing seorang, hanya dia yang mampu membuat suasana hatinya naik turun seperti ini, setelah dipikir-pikir sangat menyedihkan.

“Coba katakan, kenapa bertengkar?” Lu Yanting menepuk ringan punggungnya.

Lu Qingran hanya memutar bola matanya : “Tidak jelas.”

“Tidak jelas?” Lu Yanting mengangkat alis, “Seharusnya butuh alasan untuk bertengkar bukan?”

“Hee! Bertengkar butuh alasan itu merupakan cara pikir kalian para pria.” Lu Yanting meletakkan tangannya, “Bagi wanita, bertengkar itu tidak butuh alasan, kalau aku ingin bertengkar yah bertengkar, kamu bisa apa?”

“Jadi maksudmu adalah, “Lu Yanting berhenti sejenak, “Hari ini kamu tiba-tiba mengajak Fu Xing bertengkar?”

Lu Qingran : “Tidak bertengkar.”

Lu Yanting : “Terus itu apa? Kalau tidak bertengkar kenapa kamu menangis?”

Tadi ketika dia pulang matanya merah, kalau tidak bertengkar bagaimana bisa seperti itu?”

Lu Yanting sama sekali tidak berani percaya.

Lu Qingran : “Kamu harus mengerti, dia sekarang sedang mengejarku, mungkinkah dia berani bertengkar denganku? Hari ini dia membuatku tidak senang, aku mengambek dan memukulnya.”

Berkata sampai disini, Lu Qingran langsung mengangkat dagunya.

Lu Yanting menopang dahinya : “Kamu sudah memukulnya masih menangis untuk apa?”

Mendengar apa yang ia katakan, dari awal sampai akhir sama sekali tidak dirugikan, namun kalau melihat ekspresinya ketika baru pulang, dia sungguh mengira Fu Xing yang mengganggunya.

Hampir saja ia ingin menelepon Fu Xing untuk bertanya padanya….

“Suasana hatiku tidak baik, tidak boleh nangis?” Lu Qingran mengangkat alis.

Lu Yanting : “… sungguh tidak mengerti apa yang sedang kamu pikirkan.”

“Benar, justru karena kamu tidak mengerti apa yang wanita katakan, makanya kamu dan Lanxi bisa menjadi seperti hari ini.” Lu Qingran mendekat kearah Lu Yanting, kedua tangannya disilangkan didada, “Bagaimana, kali ini pergi mencarinya, ada perkembangan apa?”

Lu Yanting menggeleng, “Tidak ada, hanya membicarakan tentang masalah anak saja.”

Lu Qingran hanya menjawab ‘uhm’ lalu melanjutkan, “Pengumuman yang kamu sebar kemarin aku sudah lihat, terlihat cukup baik, dan kelihatannya kamu sudah mulai sadar.”

Lu Yanting : “……”

Melihat reaksi Lu Qingran sekarang, lalu mengingat kembali ekspresi wajahnya ketika pulang dengan mata memerah, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang sama.

Pantas saja ada orang yang mengatakan perubahan wajah wanita lebih cepat daripada membalikkan buku, dan memang benar-benar sudah ada penelitian ilmiah yang membuktikannya.

Melihat Lu Yanting menatapnya seperti ini, Lu Qingran mengangkat alis : “Lihat apa? Apakah ada sesuatu diwajahku?”

Lu Yanting : “Bukankah suasana hatimu sedang buruk tadi?”

“Siapa yang bilang suasana hatiku sedang jelek?” Lu Qingran mengangkat bahunya, “Suasana hatiku cukup baik.”

“………” Lu Yanting membisu.

Kenapa dulu dia tidak menyadari kalau wanita itu begitu sulit untuk diterka?

setelah berhenti sejenak, Lu Yanting bertanya padanya lagi : “Kamu sudah akur dengan Fu Xing?”

Lu Qingran menggeleng : “Belum.”

Lu Yanting : “Kalau begitu kalian berdua sekarang……”

“Dia ingin akur denganku, namun aku tidak mau.” Lu Qingran mengatakan dengan singkat.

Kali ini Lu Yanting semakin tidak mengerti, “Tidak mau kamu masih pergi dengannya?”

Lu Qingran : “Kenapa kalau pergi, aku memang tidak setuju, tapi aku bisa menggantungnya.”

Lu Qingran mengatakannya dengan begitu santai, sama sekali tidak merasa ada yang tidak pantas.

Lu Yanting : “……..”

Cara pikir ini sungguh tidak bisa ia mengerti.

Lu Qingran melihat ekspresi yang diperlihatkan oleh Lu Yanting, mungkin bisa memahami apa yang sedang ia bingungkan.

“Dulu dia memperlakukanku seperti itu, apakah aku tidak pantas menggantungnya?”

“….. tidak mengerti bagaimana perkembangan otakmu.”

Lu Qingran begitu keras kepala, membuat Lu Yanting sama sekali tidak bisa memahaminya.

Namun, dia tidak mengerti, Lu Qingran juga tidak mengapa.

“Bukan hanya aku, semua wanita akan berpikir demikian.”

Lu Yanting : “Lanxi juga?”

“Kamu merasa dia ada menggantungmu tidak?” Lu Qingran berbalik bertanya pada Lu Yanting.

Lu Yanting berpikir dengan teliti, lalu menggeleng : “Tidak.”

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu