Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 53 Menantang Batas Kesabarannya (3)

Lan Zhixin sangat terkejut: “Baik, kalau begitu kita berjumpa di klub Bailin jam 6 malam, aku akan tiba tepat waktu.”

Lu Yanting, “Em, aku juga akan tiba tepat waktu.”

Lanxi tidak tahu Lan Zhixin menelepon, namun dari nada bicara Lu Yanting ia tahu yang menelepon pasti wanita.

Namun ia tidak mempedulikan ini.

Lanxi mengangkat gelas susunya dan meminumnya, setelah meminumnya ia sudah terbiasa menjilati bekas susu dibibirnya.

Gerakan kecil yang simple seperti itu sudah bisa membuat Lu Yanting merasa panas dan bernafsu.

Wanita ini….

Tentu saja, apa yang sedang terjadi dalam hatinya, Lanxi tidak akan mengetahuinya.

**

Ketika kembali ke kota Jiang sudah jam 2 siang.

Yang datang menjemput mereka adalah Pan Yang, Lanxi tidak tahu Lu Yanting sedang marah padanya karena apa, sepanjang jalan pulang ia tidak mengatakan apapun.

Dia beberapa kali berusaha berbicara padanya, namun ia tidak menggubrisnya.

Jadi Lanxi tidak ingin mencari masalah. Setelah naik keatas mobil, Lanxi dan Lu Yanting duduk di bangku belakang.

Pan Yang bisa merasakan ada yang tidak beres, namun ia tetap nekad bertanya, “Bos Lu, kita kemana?”

Lu Yanting :”Kembali ke villa Guanting.”

…… ini berarti pulang?

Lanxi yang mendengarnya agak kaget.

Hari ini adalah hari kerja, tadinya dia mengira, berdasarkan sifat Lu Yanting, dia seharusnya kembali ke kantor terlebih dahulu.

Uhm, kenapa harus peduli, tidak ke kantor juga bagus, dengan begitu ia bias beristirahat sepanjang siang.

“Asisten Pan, siang ini makan apa?”

Karena Lanxi bosan dijalan sehingga sudah terbiasa mencari topik bicara dengan Pan Yang.

Pan Yang masih ingat pelajaran sebelumnya.

Mendengar Lanxi mengajaknya bicara, dia refleks melihat kebelakang melalui kaca spion tengah, setelah melihat ekspresi wajah Lu Yanting yang datar, Pan Yang mengurungkan niatnya untuk meladeni Lanxi.

Dia berpikir sejenak, sudahlah, menyinggung Lanxi tidak seseram menyinggung bosnya.

“Ei, asisten Pan? Kenapa kamu mengabaikanku?” Lanxi mengulurkan tangan menepuk bahu Pan Yang.

Kali ini membuat Pan Yang terkejut sampai hampir melepaskan stir.

Benr-benar serba salah.

“Itu, Lanxi, maksudku nyonya, ketika aku sedang menyetir sebaiknya jangan mengajakku bicara, aku tidak bisa fokus.” Mau tidak mau Pan Yang menjawab Lanxi.

Setelah mendengarnya, Lanxi hanya menjawab “Oh” lalu bersandar dengan mood jelek.

Lu Yanting meliriknya sesaat, sama sekali tidak terlihat reaksi apapun.

Lalu sepanjang jalan, didalam mobil sungguh tenang.

Ketika mobil hampir masuk area kota, Lu Yanting tiba-tiba berkata pada Pan Yang, “Jam 5 datang ke Guanting untuk menjemputku, aku mau pergi ke klub Bailin.”

klub Bailin? Sebagai orang yang membantunya menyusun jadwal kerja, Lanxi tidak ingat dia ada rute kesana.

Sama, sebagai orang yang menjalankan jadwal, Pan Yang juga tidak tahu tentang itu.

“Diputuskan mendadakkah?” Pan Yang bertanya.

Lu Yanting menjawab “Oh” lalu melanjutkan, “Ada acara reuni yang cukup besar, pemimpin sekolahku yang mengundangku datang, sebelumnya aku lupa mengatakannya.”

Reuni yang besar?

Mendengar ini, tiba-tiba Lanxi teringat Lan Zhixin yang mencari Lu Yanting sampai ke PT. Zonghai, waktu itu sepertinya ia mengatakan kalau ia datang sebagai perwakilan sekolah.

Ada lagi, sebelumnya di kota Bei, telepon yang Lu Yanting terima saat dibandara……

Dia bisa memastikan, acara reuni malam ini pasti ada Lan Zhixin si wanita murahan itu!

Mengingat hal ini, Lanxi menggigit bibirnya dengan kuat.

Dia bisa menerima Lu Yanting berhubungan dengan wanita manapun, tapi tidak jika wanita itu adalah Lan Zhixin.

**

10 menit kemudian, mobil tiba di depan villa.

waktu menunjukkan jam 3 kurang.

Lanxi dan Lu Yanting masuk kedalam rumah bersusulan.

Hal pertama dilakukan Lanxi adalah mengganti sepatunya dengan sandal.

Setelah mengganti sepatunya, ia merasa jauh lebih nyaman.

Lalu ia berjalan kedepan Lu Yanting, mengulurkan tangannya untuk memeluknya.

Lu Yanting baru akan berangkat naik ke lantai atas, begitu dipeluk Lanxi seperti ini, langkahnya terhenti.

“Ada apa?” dia berkata dengan dingin.

Sebenarnya setiap kali Lanxi merayunya, ia tahu pasti ada sesuatu yang diinginkannya.

Trik ini bisa dikatakan sangat mempan.

“Acara reuni besar malam ini, bolehkah membawaku ikut pergi bersamamu? “ Lanxi berkata sambil mendongak menatapnya.

Karena melepas heel, jarak tinggi badan mereka menjadi cukup jauh.

Lanxi harus mendongak cukup tinggi untuk bisa menatap wajahnya.

Ketika dagunya mendongak naik keatas, rambut panjangnya menjuntai dibelakangnya, membuat lehernya yang putih dan jenjang terlihat sangat jelas.

Lu Yanting mengangkat tangannya, jemarinya menyentuh lembut kulitnya.

“Kenapa mengajakmu.”

“Karena aku nyonya Lu.” Lanxi menjawab dengan manja, “Ajaklah aku.”

“Tidak.” Lu Yanting malas melihat sikapnya yang manja bagai ular.

Meskipun ia tidak suka melihatnya membantah dengan amunisi lengkap, namun dipikir dengan seksama lagi, sikapnya yang garang lebih baik daripada dirinya yang sekarang.

Terlalu munafik, senyumannya palsu, ucapannya juga palsu.

Daripada melihatnya seperti ini, lebih baik melihatnya mengambek.

“Bos Lu……”

“Aku sudah bilang tidak.” Tanpa menunggunya melanjutkan, Lu Yanting langsung melanjutkan.

Setelah mengatakannya, dia langsung mendorongnya lalu naik kelantai atas tanpa menengok.

Lanxi tahu, kali ini dia gagal.

Kelihatannya karena beberapa hari ini dia tidak menurut sehingga Lu Yanting enggan mengajaknya.

Setelah dipikir-pikir, Lanxi sangat menyesal.

Kalau tahu akan menjadi seperti ini, seharusnya beberapa hari ini dia sedikit menurut saja.

Brengsek, membayangkan malam ini Lu Yanting datang keacara yang sama sengan Lan Zhixin, ia benar-benar merasa tidak senang.

Meskipun begitu, dia juga tidak bisa mencegahnya.

Lanxi menarik nafas dalam-dalam, membuat dirinya sedikit lebih tenang.

Sudahlah, pergi ya pergi.

Si jalang Lan Zhixin tidak mungkin melakukan hal yang tidak-tidak di acara reuni sekolah.

Bagaimanapun ia masih harus menjaga image wanita baik dan polos yang selama ini ia pertahankan.

Memikirkan itu, Lanxi merasa lebih baik.

**

Jam 5 sore, Pan Yang datang menjemput Lu Yanting tepat waktu.

Ketika Lu Yanting pergi, Lanxi sedang duduk di sofa sambil merokok.

Lu Yanting meliriknya sesaat kearah Lanxi, lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Mendengar suara pintu ditutup, Lanxi menghisap rokoknya dengan kuat.

Jam 5.50 Lu Yanting tiba d klub Bailin.

Malam ini seharusnya sudah dibookng karena semua yang datang adalah teman sekolahnya.

Ia baru turun dari mobil tidak lama, sudah melihat Lan Zhixin.

Malam ini ia mengenakan gaun berwarna putih, berkerah renda, terlihat sangat manis dan polos.

Ketika melihat Lu Yanting, dia mengigit bibirnya malu-malu, lalu berjalan menghampirinya, “Kakak kelas, apakah malam ini kamu mau menjadi partnerku? Aku masih sedang mencari pendamping…….”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu