Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 132 Bos Lu Memanjakan Istrinya, Bukanlah Isu Belaka (2)

Lanxi juga bukanlah seorang wanita yang polos, tentu saja ia mengerti apa arti dari pandangan Lu Yanting.

Sebenarnya ia merasa cukup terhormat juga.

Dihitung-hitung ia sudah hampir satu tahun mengenal Lu Yanting, ketertarikan Lu Yanting terhadap tubuhnya dan bertahan selama ini juga terhitung tidak mudah.

Tidak lama kemudian, mobil telah berhenti didepan pintu hotel.

Lanxi mengikuti Lu Yanting turun dari mobil, didepan pintu hotel sudah berdiri tidak sedikit wartawan.

Melihat para wartawan itu, Lanxi dengan segera menaikkan tangannya untuk menggandeng tangan Lu Yanting.

Terlihat dengan jelas Lu Yanting sangat puas dengan pose yang dipilih oleh Lanxi ini, ujung bibirnya sedikit terangkat.

Para wartawan tentu saja tidak akan melewatkan pemandangan yang sangat indah ini, satu-satu dari mereka saling berebut posisi untuk mengambil gambar mereka.

Lu Yanting adalah pencetus dari acara makan malam amal ini, kedudukannya juga tinggi, baru saja menapakkan kakinya kedalam ruangan, tidak sedikit orang langsung datang untuk bersapa dengannya.

Lanxi sangat mengerti peran dan batasannya dalam hal ini, disaat orang lain datang untuk bersapa dengan Lu Yanting, ia akan berdiri manis bagaikan hiasan bunga yang indah disamping Lu Yanting. Ia tidak akan membuka mulut untuk berkata-kata lebih dahulu kecuali ada orang yang menyebutnya terlebih dahulu.

Secara keseluruhan, Lanxi terhitung cukup terlihat rendah diri.

Tetapi, yang berdiri disampingnya adalah Lu Yanting. Ingin rendah diri seperti apapun juga tidak dapat rendah diri.

Ditambah lagi dengan penampilan dan busana Lanxi hari ini, sekali ia muncul, ia langsung menarik perhatian seluruh orang yang berada diacara itu.

Bisa menghadiri pesta ini rata-rata adalah orang-orang dari golongan mereka, masalah Lu Yanting yang menghilang di acara pernikahan mereka juga sebagian besar dari mereka sudah mengetahuinya.

Didalam golongan ini, terjadi perceraian antara suami dan istri adalah hal yang biasa, didepan semua orang bermesra-mesraan tetapi setelah pulang kerumah seperti biasa, menjadi orang asing yang berbagi ranjang bersama.

Sebenarnya tidak peduli berasal dari golongan yang mana, laki-laki maupun wanita, dihati yang terdalam tersimpan sebuah jiwa untuk membicarakan orang lain.

Sebagai contohnya, sebelum acara malam hari ini dimulai, semua orang saling menebak dan mengira-ngira apakah Lu Yanting akan membawa Lanxi ke acara ini atau tidak, jika ia membawa Lanxi kemari, dalam kondisi hubungan seperti apa keduanya.

Seperti saat ini Lu Yanting membawa Lanxi datang ke acara ini serta terlihat hubungan keduanya yang seperti ini, terlihat seperti pasangan yang saling menyayangi.

Tetapi, hal saling menyayangi ini adalah benar-benar ataupun berpura-pura, tidak ada yang mengetahuinya.

……

Tangan kiri Lanxi menggandeng Lu Yanting, tangan kanannya memegang segelas anggur, terlihat sangat anggun dan tenang.

Zhou Jinyan dan Cheng Yi berjalan kemari dan melihat Lanxi yang seperti ini, agak sedikit tidak percaya.

Tentu saja, cara pengungkapan seperti ini agak sedikit berlebihan.

Tetapi Lanxi hari ini benar-benar terbalik dari dirinya dihari-hari biasanya.

Harus diketahui, dirinya yang seperti biasa tampak seperti seseorang yang tidak dapat diganggu sedikitpun, dan juga sedikit-sedikit langsung main tangan, memukul orang.

Hari ini tiba-tiba terlihat begitu tenang dan anggun, benar-benar membuat orang tidak terbiasa.

“Tidak membawa partner wanita?” Lu Yanting sedang berada dalam suasana hati yang baik, jadi ia mulai menggoda kedua temannya itu: “Kalian berdua tiap hari bersama-sama, tidak menutup kemungkinan orang lain mencurigai kalian memiliki hubungan yang tidak biasa.”

Mendengar Lu Yanting berkata seperti itu, Zhou Jinyan memandang Cheng Yi dengan pandangan tidak suka: “Hah! Ayolah.. aku masih menyukai wanita.”

Cheng Yi memutar bola matanya: “Kamu kira aku menyukai pria?”

Lanxi menengguk anggurnya, mengagetkan orang dengan kalimatnya: “Oh? Kamu tidak menyukai pria?”

Cheng Yi tidak menyangka Lanxi disaat seperti ini akan memberikan tanggapan, mendengar isi perkataannya, Cheng Yi mengerutkan dahinya: “Apa maksudmu?”

Lanxi mengeluarkan suara “Eh” dengan perlahan menggerak-gerakan sedikit gelas anggur yang berada ditangannya, “Aku kira kamu menyukai kakak Ting mu loh.”

“Pfft——” Zhou Jinyan dibuat tertawa oleh kata-katanya, ia tidak dapat berhenti tertawa.

Lu Yanting juga sudah lama tidak melihat Lanxi yang seperti ini, ia pun dibuat kata-katanya tertawa.

Hanya Cheng Yi yang raut mukanya terlihat jengkel.

Sedangkan Lanxi seakan-akan tidak menyadari raut muka Cheng Yi, melanjutkan kata-katanya: “Eh, bukannya kamu terlihat sangat tidak suka aku dan Bos Lu bersama, aku kira kamu diam-diam menyukainya dan cemburu.”

Cheng Yi dibuat emosi oleh kata-kata Lanxi hingga wajahnya terlihat putih: “sialan……”

Cheng Yi dari awal sudah tahu Lanxi berlidah tajam, orang awam tidak dapat mengalahkannya.

Sebelumnya ia memang agak sedikit memiliki pemikiran buruk mengenai Lanxi, tetapi setelah peristiwa yang terjadi di pesta pernikahan mereka itu, Cheng Yi merasa Lanxi sebenarnya juga cukup kasihan, wanita pada umumnya jika dibuang di situasi seperti itu pasti akan sangat tidak nyaman.

Mulanya masih ingin berusaha untuk berhubungan baik dengannya, alhasil Lanxi ternyata menggunakan topik hubungan tidak biasa ini bercanda dengannya?

Bercanda, dia adalah seorang pria sejati!

**

Disisi lain, Gu Jingwen mengenakan busana pesta berwarna putih berjalan masuk kedalam ruangan sambil menggandeng tangan Zheng Yuan.

Sejak Gu Jingwen dan Zheng Yuan bersama, ini adalah pertama kalinya mereka menunjukan muka diacara publik.

Keluarga Zheng di kota Jiang juga adalah konglomerat, meskipun tidak dapat dibandingkan dengan keluarga Lu tetapi juga merupakan seseorang yang tidak dapat disinggung.

Zheng Yuan orang ini memiliki pemikiran yang sangat dalam, tidak ada seorangpun yang ingin menjadi musuhnya.

Baru saja memasuki ruangan pesta itu, Gu Jingwen langsung melihat Lu Yanting dan Lanxi yang berdiri ditempat yang tidak terlalu jauh darinya.

Lanxi dengan mesra menggandeng tangan pergelangan tangan Lu Yanting, sepertinya sedang berbincang-bincang dengan Zhou Jinyan dan Cheng Yi yang berada didepan mereka, sedangkan Lu Yanting hanya berdiri diam disamping dengan pandang mata yang lembut mengarah ke Lanxi.

Tidak salah, pandangan yang lembut.

Meskipun diantara mereka terdapat jarak yang cukup jauh, Gu Jingwen tetap dapat melihatnya.

Zheng Yuan melihat sekilas kearah Gu Jingwen, melihatnya memandang kearah depan, mendekat kearah telinga Gu Jingwen tertawa pelan: “Sedang cemburu?”

Mendengar suara Zheng Yuan, Gu Jingwen kembali dari alam pikirnya, menggelengkan kepalanya: “Tidak, mari kita masuk.”

“Baiklah, ingat identitasmu, kamu saat ini……” ia berhenti sebentar, “adalah wanitaku.”

Tidak tahu mengapa, mendengar kalimat Zheng Yuan yang seperti ini membuat Gu Jingwen merinding.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu