Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 103 Luka (1)

Lanxi menggertakkan giginya tidak mengatakan apapun, dalam keadaan seperti ini tidak bisa menghindar, dia hanya bisa menahannya, membiarkan Lu Yanting melampiaskannya.

Semakin Lanxi seperti ini, semakin besar tenaga Lu Yanting.

Setelah selesai Lanxi sama sekali tidak bertenaga.

Sebelumnya seluruh tubuhnya sakit, sama sekali tidak bisa sembuh dalam seminggu.

Kali ini Lu Yanting kembali melakukannya, seluruh tubuhnya lemas kesakitan.

Lanxi merasa akhir-akhir ini dirinya terlalu dimanjakan Lu Yanting.

Akhir-akhir ini Lu Yanting baik sekali dengan dia, bahkan menemaninya pergi ke rumah sakit, lalu membawanya ke acara pelelangan, kemudian hari ini Lan Zhongzhi mengumumkan hubungan mereka.

Di mata orang lain, Lu Yanting memanjakannya sampai berlebihan.

Jiang Sisi dan Liang Ye juga mengatakan Lu Yanting baik padanya.

Iya, akhir-akhir ini, sikap Lu Yanting padanya baik sekali hingga dia merasa mereka berdua hidup dalam keharmonisan.

Tapi karena masalah hari ini, membantunya memahami kenyataan.

Nama Shen Wenzhi sama sekali tidak boleh disebut didepannya.

Dia tidak gampang melupakan apa yang terjadi di masa lalu, meskipun dia tidak pernah berpikir untuk baikan dengan Shen Wenzhi tapi ini tidak berarti dia akan melupakannya.

………

Setelah itu.

Lanxi terbaring tak bergerak di karpet, rambutnya berantakan wajahnya putih pucat.

Meskipun begini, itu tidak bisa menyembunyikan kecantikannya.

Lu Yanting mengambil handuk menyeka tubuhnya, memakai celana, lalu menatapnya.

Kelihatan jelas, dia masih sangat marah.

Lu Yanting menunggu penjelasan dari Lanxi, tapi dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

Bagi Lu Yanting ini sama saja dengan melawan.

Sebenarnya dia tahu dia masih belum melupakan Shen Wenzhi, waktu sudah diberikan, tapi dia sama sekali tidak ada perubahan.

Lanxi dan Lu Yanting saling memandang lalu berdiri dari karpet memegang sofa.

Barusan tenaganya terlalu kuat, membuat kakinya sedikit lemas.

Untung saja tidak sampai jatuh.

Bajunya sudah kotor, dia langsung melepasnya, lalu memakai pakaian dalam naik keatas.

Sama sekali tidak ada maksud untuk memberikan penjelasan.

Lu Yanting menatap punggungnya dan geram menendang meja teh dengan keras.

Lanxi mendengar pergerakan dari ruang tamu, punggungnya kaku untuk sementara waktu, tapi dia tetap tidak melihat ke belakang.

Lu Yanting menarik dasinya ke bawah, dan api di hatinya menyala dengan kuat.

Dia terus mengatakan pada dirinya sendiri, dia masih pasien yang sakit dan jangan memprovokasinya.

Tapi, dia yang menjaga perasaannya, terus siapa yang menjaga perasaannya?

Wanita ini, jelas-jelas sudah menikah dengannya, tapi hatinya masih memikirkan mantan——

Selain dia siapa lagi didunia ini yang berani melakukannya?

**

Setelah Lan Zhongzhi mengumumkan hubungan Lanxi dan Lu Yanting di acara peringatan ke 30 tahun Dongjin, seluruh surat kabar dan radio di kota Jiang bergegas melaporkan kejadian ini.

Lu Yanting dan Lanxi keduanya adalah orang-orang terkenal di kota Jiang, tentu saja, yang satu terkenal karena kemampuan keluarganya yang luar biasa, dan Lanxi terkenal karena kehidupan pribadinya yang buruk.

Meskipun banyak orang berspekulasi tentang hubungan mereka berdua, tapi kebanyakan dari mereka menganggap Lanxi yang menggoda Lu Yanting, dan Lu Yanting masih dalam pikiran “Abu-abu.”makanya dua orang ini bisa bersama.

Jadi, begitu kabar pernikahan ini disebarkan, netizen di kota Jiang hampir meledak.

Berita ini sangat panas, tentu saja malam itu, seluruh stasiun radio mobil membahas masalah ini.

………

Pukul sebelas malam, Shen Wenzhi keluar dari perusahaan dengan tubuhnya yang lelah.

Setelah masuk ke dalam mobil, ia menyalakan radio dan pulang.

Tidak, mungkin tempat itu tidak bisa disebut rumah. Setelah tunangan, keluarga mengatur dia tinggal bersama dengan Tang Manshu

Shen Wenzhi tidak setuju, tapi apa daya tidak ada cara lain.

Dia tidak pernah menyentuh Tang Manshu, setiap malam dia tinggal di perusahaan sampai larut malam.

Shen Wenzhi tadi sibuk mengurus pekerjaan sama sekali tidak melihat berita.

Setelah menyalakan radio mobil, pembawa acara gosip mendiskusikan masalah ini dengan penuh minat.

“Sebagai Presiden Dongjin, Lan Zhongzhi mengumumkan berita mengejutkan di acara peringatan ke 30 tahun Dongjin, dimana isinya adalah putri pertamanya Lanxi dan Presdir Zhonghai, Lu Yanting sudah menikah, nama Lu Yanting di kota Jiang seharusnya tidak ada orang yang tidak tahu kan? Dua orang ini sebelumnya pernah digosipkan bersama, tapi mereka tidak menyangka mereka berdua sudah menikah, dan dari Video live di acara, Lu Yanting sangat mencintai Lanxi.”

Setelah satu host selesai berbicara tentang situasinya, host lain menambahkan: “Sepertinya yang dikatakan pepatah tentang pahlawan menyelamatkan gadis cantik, memang tidak salah ya.”

Shen Wenzhi menginjak rem mendadak, menghentikan mobil dipinggir jalan dan mematikan radio.

Dia mengeluarkan HP membuka aku aplikasi berita untuk melihat beritanya.

Ternyata memang benar, berita utama halaman depan berita lokal semua penuh dengan foto-foto Lu Yanting dan Lanxi.

Lu Yanting menggandeng Lanxi keatas panggung, dan wajah Lanxi tersenyum sumringah, dibawah foto bertuliskan: Bagai pangeran dan putri.

Shen Wenzhi menggenggam erat HPnya, mengetahui masalah ini terjadi begitu cepat.

Dia selalu tahu Lanxi dan Lu Yanting sudah menikah, tapi dia selalu merasa selama tidak diumumkan itu sama dengan artinya dia tidak ada.

Selama ini dia terus menipu dirinya.

Sekarang, begitu berita ini diumumkan, bahkan alasan untuk menipu dirinya sendiri saja sudah tidak ada.

Shen Wenzhi menatap foto di layar HP dan matanya seperti berlumuran darah merah.

Dia melempar HPnya ke samping dan menyalakan mobil lagi.

**

Sesampai dirumah sudah subuh.