Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 99 Maksudmu Itu Tuan Fu?(3)

Sekarang dia sedang dalam kondisi sangat panas hati, tidak cocok melakukan hal ini.

Lanxi tidak terlalu mempercayai Lu Yanting, ketika menatapnya, ada rasa curiga yang tergambar dalam matanya.

Demi membuatnya merasa tenang, Lu Yanting berjanji : “Aku pasti akan membawa kembali barang itu, oke?”

Lanxi mengigit bibirnya yang mulai kering sambil mengangguk.

Bros ini sungguh indah, ditambah desain juga keterampilan pembuatnya, membuat banyak orang tertarik pada bros ini.

Setelah MC memperkenalkan bros ini, langsung ada orang yang menaikkan penawaran.

Orang yang ingin mendapatkannya juga semakin banyak, orang yang menaikkan harga sangat banyak.

Namun pihak Lu Yanting malah tidak ada gerakan sama sekali.

Lanxi melihatnya tidak bergerak, mulai panik. Dia ingin mengambil papan nomor ditangan Lu Yanting dan menawar harga, namun ditahan Lu Yanting.

Lanxi sangat kesal sampai memukul lengan Lu Yanting.

Lu Yanting mengingatkannya dengan nada serius : “Jangan ribut.”

Lanxi : “…”

“Apa yang kujanjikan padamu pasti akan kulakukan. Jangan ribut ok?” Lu Yanting mengulang ucapannya dengan sabar.

Setelah mengatakannya, dia juga mengelus rambutnya.

Lanxi : “…”

Ada beberapa orang yang tidak berhenti menaikkan harga, harga bros ini sekarang sudah mencapai 4 miliar rupiah.

Sampai harga ini tidak ada orang yang berani menawar lagi. Ketika MC hampir mengetuk palu, Lu Yanting mengangkat papan nomornya.

Begitu ia mengangkat, semua tatapan langsung tertuju padanya.

Karena dia belum pernah ikut acara lelang seperti ini sekalipun, sikapnya sekarang terlihat kurang etis.

“5,2 miliar.” Kali ini Lu Yanting langsung menaikkan harga dengan tinggi.

Ucapannya membuat semua orang yang berada di acara terdiam.

MC tercengang mendengar harga ini, namun Ia kembali sadar dengan cepat lalu bertanya : “Ada yang lebih tinggi dari 5,2 miliar ?”

Tidak ada orang yang mengangkat papan nama.

Nama Lu Yanting ini bukan hanya terkenal di Kota Jiang saja, bahkan semua orang di negara ini tahu siapa Lu Yanting.

Melihatnya menaikkan harga setinggi itu sekaligus, terlihat jelas kalau dia tidak ingin tersaingi.

Dan tentu saja tidak ada orang sebodoh itu berani-beraninya berebut dengannya.

Meskipun mereka tidak suka dengan caranya, namun tidak ada yang berani mengungkapkannya.

Keluarga Lu besar dan memiliki usaha yang besar juga, tidak ada orang yang ingin mengusiknya.

Tidak ada orang yang menaikkan harga, tentu saja bros berhasil didapatkan Lu Yanting.

Ketika Lu Yanting mengangkat papan nomor didetik terakhir, Lanxi baru mengerti kenapa dia seperti itu tadi.

Uhm, jika dibandingkan dengan Lu Yanting, kemampuannya masih cukup jauh.

Dan poin pentingnya dia tidak sabaran.

“Kalau begitu kita ucapankan selamat pada Tuan Lu yang sudah berhasil mendapatkan bros cantik ini dengan harga lelang 5,2 miliar rupiah! Petugas kami akan membantu anda mengurus administrasi pembayarannya, setelah acara lelang selesai kami akan menyerahkan barang yang sudah anda lelang kepada anda!”

Mendengar ucapan MC, Lanxi yang sejak tadi merasa tegang langsung merasa jauh lebih lega.

Bagaimanapun malam ini dia tidak datang sia-sia.

Tidak sia-sia dia datang sampai ke pusat kota untuk ini.

Setiap kali ia memikirkan ini, rasa bencinya pada ibu dan anak itu semakin dalam.

Barang keluarga Bai, dia akan memintanya kembali satu per satu.

Mereka berdua tidak akan bisa bertahan lama. Wanita liar tetap saja wanita liar.

Setelah acara lelang berakhir, perhiasan milik Bai Wanyan hanya ada satu macam.

Lanxi masih berharap bisa menemukan benda lainnya.

Namun sampai acara berakhir tidak ada lagi.

Namun bisa membawa pulang bros ini merupakan hasil yang sudah cukup memuaskan.

Karena pencariannya sama saja seperti mencari jarum di tumpukkan jerami, teramat dan sangat sulit.

Lu Yanting membeli dua barang di acara lelang, ia membeli bros milik Bai Wanyan untuk Lanxi, juga membalikan sebuah kalung untuk Lu Qingran.

Dan dia merupakan tamu yang paling banyak mengeluarkan uang diacara lelang kali ini.

……

Setelah acara lelang berakhir, Lu Yanting bertemu dengan Jiang Yan.

Dia meninggalkan Lanxi dan Lu Qingran menghampiri Jiang Yan.

Meskipun Jiang Yan tidak pernah berhubungan langsung dengan Lu Yanting, namun ia pernah mendengar nama besarnya.

Melihat Lu Yanting menghadang didepannya, Jiang Yan mengkerutkan alis : “Tuan Lu mencariku?”

“Fu Xing ada dimana?” Lu Yanting langsung bertanya to the point.

Jiang Yan tidak menyangka Lu Yanting bisa menyebut nama Fu Xing, bagaimanapun Fu Xing sangat tertutup didalam negri, tidak banyak orang yang pernah bertemu dengannya.

Untungnya Jiang Yan cukup tenang, bertanya sambil menatapnya : “Anda kenal dengan Tuan Fu?”

“Dia tinggal di hotel mana?” Lu Yanting langsung melewati pertanyaan Jiang Yan.

Jiang Yan : “Tuan Fu tidak tinggal disini.”

Lu Yanting : “Kembali dan beritahu dia, dalam waktu satu jam, aku menunggunya di bar samping hotel.”

Dia tidak bisa menghubungi nomor Fu Xing, sehingga menggunakan cara ini untuk menyuruhnya keluar.

Jiang Yan : “…”

Belum sempat merespon, Lu Yanting sudah pergi.

Setelah acara lelang, suasana hati Lu Qingran menjadi jauh lebih baik.

Karena mendapatkan bros Bai Wanyan, suasana hati Lanxi juga jadi sangat baik.

Oleh karena itu mereka berencana pergi mencari makanan.

Ketika Lu Yanting kembali, mereka sedang membicarakan hal ini.

Lu Yanting hanya menjawab ‘em’ yang menandakan setuju.