Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 45 Nyonya Lu Cemburu? (2)

Tidak disetujui oleh kedua orangtua, bahkan dia hampir bertengkar dengan kedua orangtuanya.

Tetapi kemudian hasilnya adalah, dia mengatakan bahwa dirinya sendiri tidak sanggup menerima perbedaan pendapat, ia mengatakan bahwa menjalankan hubungan yang tidak direstui oleh kedua orang tua sangat lelah.

Oleh karena itu, ini menjadi alasan kenapa mereka putus, beberapa tahun ini dia tidak pulang.

Dia pernah rela melakukan segalanya untuk dia, tetapi tidak boleh mengakui bahwa waktu adalah obat penawar yang sangat bagus.

Setelah sekian lama, dia masih mempunyai perasaan terhadap Gu Jingwen, tetapi ini sudah berbeda dengan yang dulu.

Lu Yanting tidak menjawab pertanyaan Gu Jingwen, kemudian selama perjalanan mereka berdua diam saja, hingga mobilnya berhenti dibawah apartemen.

Gu jingwen melepaskan sabuk pengaman, mengangkat tangan dan memeluk Lu Yanting.

Momen ini adalah pelukan yang dipenuhi dengan kasih sayang.

Badan Lu Yanting menjadi kaku.

Ingin mendorongnya, tetapi saat melihat tatapannya, dia tertegun.

“aku akan terus menunggumu, dan didalam beberapa waktu ini , kamu jangan menghindari aku, kita masih bisa menjadi teman biasa, bisakah ?"

Gu Jingwen dengan hati-hati ia bertanya.

Dia sudah rendah diri, Lu Yanting tidak tega untuk menolaknya.

Melihat matanya yang penuh dengan air mata, Lu Yanting " Hm " menjawab, anggap saja dia setuju.

Melihat Gu Jingwen masuk ke dalam apartemen, Lu Yanting menyalakan mobil, pergi ke arah taman.

****

Hal pertama saat Lanxi pulang ke rumah adalah mencuci rok yang ada noda anggur merah tadi pagi.

Untung saja, waktunya tidak lama, masih bisa diselamatkan.

Setelah Lanxi mencuci baju dan mandi, turun ke bawah mengambil satu kaleng bir, ketika turun dia berpapasan dengan Lu Yanting.

Setelah mandi, Lanxi hanya mengenakan baju daster dari sutra asli.

Aturannya, dikondisi seperti ini, Lanxi akan menyapa Lu Yanting duluan.

Tetapi, teringat hal yang terjadi pada pagi hari di restoran, dia tidak ingin bicara dengannya.

Lanxi bertatap dengan dia beberapa detik, kemudian dia turun dari anak tangga terakhir, bersedia pergi ke dapur.

Baru saja dia melangkah, Lu Yanting tiba-tiba mempercepat langkah jalan ke depan tangga, menghentikan dia ditempat.

Nafasnya sedikit kasar, tatapannya seperti sedang marah.

Lanxi tidak tau dari mana kemarahan yang tidak jelas ini berasal, setelah dia masuk dari pintu, dia tidak mengatakan sepatah kata pun, tidak mungkin aku menyinggung dia ?

Apakah diluar sana ia tidak mendapatkan kepuasan, jadi setelah Lu Yanting pulang, Yanxi menjadi tempat pelampiasan ?

Berpikir seperti ini, sangat mungkin ini yang terjadi.

Lanxi menyeringai, mengangkat tangan dengan pelan-pelan ia menyentuh dada Lu Yanting, bertanya : " Apakah Bos Lu mempunyai keinginan ...… "

Tiga kata terakhir belum di ucapkan, Pria itu menekan dia di atas pagar tangga, mengigit bibirnya.

Awalnya Lanxi tidak pernah menolak terhadap hal seperti ini, lagian mereka bukan pertama kali melakukan hal ini, berhubungan di tangga sangat seru juga.

Tetapi, saat Lu Yanting menciumnya, Lanxi tercium bau parfum dari Lu Yanting.

Ini adalah parfum Nona Gu itu.

Walaupun dia tidak mempunyai mysophobia, dia tidak terima dia baru saja berhubungan dengan wanita lain dan kemudian datang ketempatnya, hanya berpikir saja sudah tidak bisa menerima hal ini.

Jadi, setelah mencium bau Parfumnya, Lanxi mulai berusaha melarikan diri.

Tindakan dia yang memberontak membuat Lu Yanting semakin marah.

Lu Yanting melepaskan Lanxi, dia menekan Lanxi di atas tangga, satu tangannya melewati pinggangnya, berhenti dibagian bokongnya, dan mencubit dengan kuat.

" Hm..." Lanxi tidak bisa menahan, dan mengeluarkan suara seperti ini.

“ baru disentuh saja sudah mendorong?” Lu Yanting menyindir dia, “ apabila terlalu sering bermain tidak terlalu seru lagi. “

“ aku merasa keinginan Bos Lu belum dipuaskan.” Lanxi menjawabnya, senyuman diwajahnya sangat mengoda, “ baru saja masuk dari pintu sudah tidak sabar, tidak memberikan waktu untuk persiapan …… apakah diluar sana belum puas ? “

Mendengar Lanxi berkata seperti itu, tatapan Lu Yanting sedikit berubah.

Dia menyipitkan mata, memegang rahang bawahnya, menatap kedalam tatapannya : " Kenapa, Nyonya Lu cemburu ? "

Dengan sengaja dia mengatakan " Nyonya Lu " dua kata ini, tidak tau apa maksudnya.

" Iya, sangat cemburu. " Lanxi mengikuti arus akting-nya, menunjukkan ekpresi yang menyedihkan : “ Apakah Bos Lu rela memutuskan hubungan-hubungan diluar sana demi aku ?”

" Bagaimana menurutmu ?" Lu Yanting tanya kembali.

Lanxi "Hehe" tertawa, " bercanda, Bos Lu banyak disukai, aku merasa sangat senang.”

Ekpresi Lu Yanting tadi yang masih tenang, mendengarkan Lanxi berkata seperti ini, segera merasa tenggelam.

…… wanita ini, sama sekali tidak peduli.

Hari ini dia melihat Lu Yanting dan Gu Jingwen membawa Xiaoxiao keluar, dia masih bisa begitu tenang

Walaupun awalnya dia sudah tau dia menikah dengannya bukan karena cinta, tetapi tidak ada pria yang bisa ditantang seperti ini.

“Huh.” Lu Yanting langsung mendorongnya, membalikkan badan, dengan marah ia naik ke lantai atas.

Lanxi : “ …….. “

Sama sekali tidak tahu mengapa dia marah.

Mendapat seorang istri yang pengertian, dia harusnya merasa bersyukur ?

Pria yang seperti ini, tidak suka ada orang yang banyak mengaturnya, pas sekali, dia memberikan dia 100% kebebasan.

Lanxi merapikan baju tidurnya, jalan ke dapur, mengambil satu kaleng bir dari kulkas.

Setelah dia habiskan birnya, Lanxi naik ke atas kembali ke kamar tidurnya.

Melihat lusa nanti dia harus berangkat bersama Lu Yanting ke Beijing, tetapi dia belum menyediakan baju untuk perjalanan ini.

Karena itu adalah acara yang resmi dia harus berpakaian lebih formal, di membuka lemari, dengan teliti dia memilih tiga set pakaian, dan mengantung di satu sisi, disaat mau berangkat dia bisa langsung masukan kedalam koper.

Setelah selesai berkemas, Lanxi berbaring di atas kasur.

Aroma terapi sepertinya sudah mulai berfungsi, dia baru saja mematikan lampu, langsung merasa ngantuk.

Lanxi menutup mata, merasa sangat ngantuk --

Disaat dia sudah mau ketiduran, ada yang membuka pintu kamarnya.

Gerakkan yang sangat menghebokan, Lanxi terbangun karena terkejut, saat dia mendongak ingin melihat siapa yang masuk, pria itu sudah menimpa badannya.

Dengan nafas yang kasar, dan bau parfum yang dia tahu, dia sudah bisa mengenal siapa orang tersebut.

Hei, sepertinya dia belum merasa puas.

Lanxi tidak ada bereaksi, baju tidur yang dia pakai sudah dirobek, pria itu dengan lembut meremasnya.

Rasa sakit membuat dia mengerakkan tubuhnya, tetapi gerakkan ini membuat dia merasa semangat.

Lu Yanting kehilangan kendali dia menepuk bagian bokongnya, kemudian sebagai pembalasan dia mengigit telinga Lanxi.

“ kenapa kamu agresif sekali ?”

“ … … “ Lanxi menganggap akhirnya bisa melihat kemampuan yang dapat dicapai oleh Lu Yanting.

Lu Yanting tiba-tiba masuk ke kamar, dan menyerangnya dengan sangat agresif.

Dia berani menjamin, hari ini Lu Yanting diluar sana pasti kepuasannya tidak dipenuhi, melihat dia menahan dan baru saja melampiaskan.

Apakah Nona Gu sedang menstruasi ? Atau tidak cocok karena Lu Yanting suka main kasar?

Penjelasan yang seperti ini, sangat logis.

****

Lanxi tidak ingat kapan ia ketiduran, saat dia membuka mata, itu sudah keesokan paginya.

Saat bangun, pria yang disebelahnya merangkul pinggangnya.

Tindakan ini adalah tindakan yang terlalu mesra penuh cinta.

Digunakan diantara mereka, terasa sedikit aneh.

Setelah Lanxi membuka mata, Lu Yanting juga bangun.

“ Selamat pagi.” Tidur dengan nyenyak, membuat suasana hati Lanxi juga stabil.

Suasana hati yang senang, membuat Lanxi menyapa dia.

Pastinya, Lu Yanting tidak peduli dengannya.

Tetapi Lanxi tidak peduli terhadap hal bahwa Lu Yanting menyapa atau tidak.

Dia malahan lebih ingin tahu : “ Bos Lu kapan mau memindahkan tangan dari pinggangku ? aku mau bangun.”

Lu Yanting hanya tertawa dingin, dan memindahkan tangannya dari pinggang Lanxi.

Tidak ada dia yang menganggu, Lanxi turun dari kasur pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Saat mandi, sesuatu yang menempel ditubuhnya.

Lanxi membersihkan bagian bawahnya, semalam Lu Yanting tidak mengunakan pengaman.

MD. Gawat.

Didalam hatinya berkata kasar, kemudian dia mempercepat kecepatan tangannya.

……

Setengah sembilan, Lanxi siap-siap untuk keluar, dia menenteng tas, buru-buru keluar.

Lu Yanting melihat dia buru-buru, seperti tidak ada yang bisa menghalanginya.

berdiri di jendela ruang tamu, melihat bayangan dia jalan dengan buru-buru, kemudian dia berbalik badan dan keluar.

Dia membawa mobil. Dengan santai mengikuti dari belakang.

Melakukan hal-hal yang naif seperti ini, dia sendiri juga merasa lucu.

Tetapi, dia sangat penasaran, hal apa yang bisa membuat dia buru-buru seperti ini.

Setelah keluar dari taman di apartemen, ada apotik.

Lu Yanting melihat Lanxi masuk ke dalam apotik, tanpa sadar dia mengerutkan kening.

Apakah dia tidak enak badan ?

Memikirkan hal ini, dia menghentikan mobil dipinggir jalan, turun dari mobil, mengikuti dia masuk ke dalam apotik.

Setelah masuk kedalam apotik, Lanxi langsung jalan menuju ke daerah Keluarga Berencana, mengambil satu kotak pil KB.

Dia membawa kotak obat dan disaat dia mau membayar, berpapasan dengan Lu Yanting.

Lu Yanting berdiri di kasir, melihat tangan Lanxi yang mengambil obat, dia tertawa dengan menyindir.

Melihat Lu Yanting muncul disini, Lanxi merasa terkejut.

Tetapi dia tidak cemas karena ini, dia tetap melakukan hal yang harus dia lakukan.

Saat dia membayar, dia mengambil sebotol air mineral dengan staf di kasir.

Setelah dia membayar, Lanxi mengambil obat dan air, dia keluar dari apotik.

Lu Yanting tidak menghentikannya, lagipula apotik bukan tempat untuk membahas sesuatu.

Mereka berdua masing-masing keluar dari apotik.

Lanxi sambil berjalan sambil membuka kotak obat, dia mengambil dua pil dari tablet, kemudian masukkan kedalam mulutnya.

Dia membuka tutup botol, di saat dia mau minum, Lu Yanting menarik tangannya.

Bagus sekali, dia bahkan belum minum, malahan air tumpah ke badannya.

Hal-hal gila seperti apa yang dia lakukan pagi hari ini ? Apakah semalam dia belum merasa puas ?

Tetapi Lanxi tidak berani marah dengan dia, dia menundukkan kepala melihat bajunya yang basah, masih oke, tidak terlalu basah kuyup.

Dia mengangkat tangan, dan bersiap untuk minum lagi.

Tetapi, Lu Yanting langsung mengambil botol air mineral yang ditangannya.

“ Bos Lu kamu …… “

Disaat dia mengatakan tiga kata itu, pria ini tiba-tiba menyiram sebotol air ke dada-nya.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu