Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 216 Aku Bukan Orang Yang Menoleh Ke Masa Lalu (3)

Lu Yanting mengeluarkan ponsel melihat area perumahan disekitar, hampir semuanya berupa villa.

Setelah melihat peta, Lu Yanting menghubungi Pan Yang sekali lagi.

………

Sebenarnya, setelah Lu Yanting pergi ke Pulau Bali, Pan Yang berada dalam kondisi stand by menunggu perintah yang datang kapan saja.

Dia selalu memiliki firasat, Lu Yanting pasti akan menghubunginya untuk mencari informasi.

Dan kenyataan membuktikan, dia tidak sia menjadi asistennya selama bertahun-tahun, baru hari kedua Lu Yanting sudah menghubunginya.

Begitu Lu Yantig menelepon, Pan Yang langsung mengangkat dengan cepat, “Bos.”

“Periksa apakah Zhou Hesi memiliki properti apa saja di Bali.” Ketika mengatakan ini, suara Lu Yanting sangat serak.

Ketika Pan Yang mendengar ini, ia yakin ada yang tidak beres.

Jadi dia kali ini mendapat masalah di tempat Lanxi….?

Tentu saja ini adalah pendapatnya pribadi, dia belum bosan hidup sampai menanyakan ini pada Lu Yanting.

Setelah mendapat perintah dari Lu Yanting, Pan Yang langsung mengiyakan : “Baik, sekarang juga aku cari.”

Lu Yanting tidak menjawab, langsung mematikan telepon.

Setelah mematika telepon, Lu Yanting berdiri di tepi jalan, mengangkat tangan memijat alisnya.

Angina laut berhembus, membuat kepalanya mulai terasa sakit.

Setelah mengingat-ingat apa saja yang sudah terjadi selama ini, dia merasa seperti tidak nyata.

Seperti sebuah mimpi.

**

Lanxi dan Zhou Hesi kembali setelah berjalan di pantai selama setengah jam, biasanya Lanxi memang suka berolahraga seperti ini.

Setelah kembali, Lanxi bersiap untuk tidur.

Meskipun ia sudah berusaha baik-baik saja, namun karena tadi bertemu dengan Lu Yanting, ketika sedang mandi ia tetap tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkannya.

Zhou Hesi bilang, Lu Yanting pernah mencarinya.

Lanxi berdiri dibawah pancuran air, memikirkan apa yang Zhou Hesi katakan, mengingat kembali sikap Lu Yanting sebelumnya, ia tertawa.

Lu Yanting mencarinya, pasti juga karena anak iya kan?

Bagaimana pun dia terus mengharapkan seorang anak.

Lanxi memejamkan mata, pikirannya dipenuhi oleh bayangan ketika mereka masih bersama.

Dia memang bukan orang yang mudah melepaskan masa lalu, namun tidak bisa melepaskan, bukan berarti ingin kembali rujuk dengannya.

Karena hatinya memikirkan banyak hal, ia mandi cukup lama.

Setelah selesai mandi, Lanxi mendengar suara pintu di ketuk.

Lalu terdengar suara Zhou Hesi dari balik pintu : “Boleh masuk? Ming Yan bilang susu linseed untuk sebelum tidurmu belum diminum.”

Lanxi menjawab “oh, tunggu sebentar.”

Dia membuka lemari, mengambil pakaian dalam, lalu mengenakan sebuah rok, baru membukakan pintu untuk Zhou Hesi.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dia masih mengerti.

Meskipun Zhou Hesi gentle, tapi dia tetap pria, sebaik apapun hubungan mereka, dia tetap tidak bisa mondar mandir dihadapannya hanya dengan mengenakan pakaian dalam saja.

Teori tentang hal ini dia masih mengerti.

Melihat Lanxi mengenakan pakaian yang begitu rapi, Zhou Hesi juga tidak merasakan apapun.

Yang membuatnya menyukai Lanxi, karena Lanxi tegas dan berprinsip.

Terlebih lagi… yang ia inginkan bukan hal ini.

Hou Ting mneyerahkan gelas ditangannya pada Lanxi, “Minumlah selagi panas.”

Lanxi menerimanya dan meminum satu teguk, dia sangat suka dengan rasa ini, ketika Ming Yan pertama kali membuatkan untuknya dia langsung jatuh cinta pada rasanya, sehingga setiap hari pasti akan meminumnya.

“Suasana hatimu sudah lebih baik?” setelah Zhou Hesi memandang Lanxi sesaat, ia bertanya.

Gerakan tangan Lanxi terhenti : “Hm?”

Sepertinya dia tidak menunjukkan suasana hatinya yang buruk dengan jelas.

Lanxi sekarang sudah berusaha mengendalikan dirinya, tidak membiarkan dirinya terlalu emosional, namun dia tidak mungkin tidak goyah oleh kemunculan Lu Yanting.

“Lanxi.” Zhou Hesi jarang sekali memanggil nama lengkapnya bahkan dengan nada bicara yang begitu tegas.

Begitu mendengar Zhou Hesi memanggilnya seperti ini, hatinya langsung menjadi tegang.

“…. Kenapa tiba-tiba menjadi begitu serius?”

“aku tahu kamu masih mencintainya.” Ekspresi Zhou Hesi masih tetap begitu tegas, “Mungkin ucapanku berikutnya akan membuatmu merasa egois, namun meskipun begitu aku tetap akan mengatakannya.”

“Tidak akan.” Lanxi menggeleng.

Zhou Hesi melakukan begitu banyak hal untuknya tanpa mengharapkan imbalan, kalau bahkan ucapan seperti ini pun tidak bisa dia katakan, maka hidupnya selama 20 tahun lebih ini sama dengan sia-sia.

Zhou Hesi menekan bahu Lanxi, menatap kedalam matanya : “Aku pernah bilang akan memberikanmu ruang, kita bisa hanya menjadi teman. Tapi Lanxi, aku tidak berharap kamu kembali mencari Lu Yanting.”

“Kamu bisa memulai sebuah percintaan yang baru, aku akan merestuimu, namun kalau kamu kembali padanya, aku akan memandang rendah dirimu.”

“Seharusnya tidak akan.” Lanxi sungguh dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Hesi, sehingga termenung cukup lama.

Mungkin di sempat melamun sekitar satu sampai dua menit, beru mulai menjawab, “Aku… Bukan orang yang menoleh ke ke masa lalu.”

“Tapi aku sangat penasaran,” Lanxi bertanya pada Zhou Hesi, “Kenapa berkata begitu?”

“Karena aku berharap kamu bisa bersama dengan orang yang bisa menghargaimu.” Zhou Hesi berkata, “Lu Yanting sama sekali tidak tahu bagaimana menulis kata ‘menghargai’ ini.”

Lanxi : “…..”

Benar, apa yang dikatakan Zhou Hesi memang benar.

Sejak awal, Lu yanting memang tidak pernah menghargainya.

Dan dia, malah benar-benar jatuh hati pada Lu Yanting dalam proses ini.

Sekarang setelah mengingatnya kembali, dia merasa dirinya sunguh suka mencari masalah untuk diriya sendiri.

“Maaf.” Zhou Hesi mengira Lanxi tidak bicara karena tersinggung oleh ucapannya, sehingga mengucapkan maaf, “Kalau ucapanku membuatmu tidak nyaman, kamu boleh melawan.”

“Tidak, apa yang kamu katakan benar.” Lanxi mengangguk kearah Zhou Hesi, “Tenang saja, aku tidak akan kembali mencarinya.”

Zhou Hesi hanya mengangguk pelan, lalu menepuk ringat bahu Lanxi, “Paling tidak, sebelum dia bisa menghargaimu, jangan kembali dulu.”

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu