Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 240 Apa Yang Harus Kulakukan Agar Kamu Mau Bersamaku (1)
Lu Yanting kembali ke perusahaan hari ini untuk tinggal sebentar, berpikir, lalu memutuskan untuk datang kepadanya.
Dia tahu pentingnya Bie Yuan untuk Lanxi, tahu bahwa dia pasti akan tinggal di sini, jadi dia pergi.
Agar tidak mengganggunya, ia sengaja memarkir mobil di tempat parkir di luar dan berjalan dari luar.
hasilnya, begitu masuk, melihat bahwa dia dan Lan Zhongzhi sedang berkonfrontasi di sini.
Mood Lu Yanting tidak terlalu bagus, dan melihat Lan Zhongzhi bahkan menjadi lebih suram.
Lanxi melihat Lan Zhongzhi tiba-tiba berhenti dan melihat ke belakang, lalu berbalik tanpa sadar.
Kali ini, kebetulan bertemu dengan mata Lu Yanting.
Ketika Lanxi melihat ke belakang, Lu Yanting tiba-tiba teringat pada foto yang telah diposting Zhou Hesi di twitter.
Di foto itu, dia berada di posisi yang sama.
Tapi... matanya berbeda.
Pandangan Lanxi tidak berhenti pada Lu Yanting lagi, dia hanya meliriknya, dan kemudian mengembalikan pandangannya.
Sebelum Lu Yanting datang, dirinya sudah siap secara mental, ia mengepalkan tinjunya dan berjalan ke Lanxi lalu berhenti.
Kemudian, menatap Lan Zhongzhi di seberangnya.
Lan Zhongzhi sudah melihat perilaku ini dengan jelas.
Dia tertegun sejenak, dan kemudian dia memanggilnya: "Yanting..."
Lan Zhongzhi tidak pernah menyangka Lu Yanting akan muncul di sini.
Selama waktu ini, Lu Yanting tidak secara terbuka menunjukkan cinta kepada Lanxi.
Lan Zhongzhi merasa bahwa Lu Yanting kemungkinan besar habis kesabaran.
Mendekati Lanxi yang sangat tidak pedulian ini, berapa banyak pria yang masih mau menampungnya?
Tanpa diduga, Lu Yanting bahkan kembali -
Dia pasti sudah mendengar apa yang dirinya katakan tadi.
Lu Yanting memandang Lan Zhongzhi dengan dingin, bibirnya miring, dan apa yang dia katakan seperti es: "Apakah aku pernah memperingatkanmu, jangan mengganggunya lagi."
"Yanting, kamu salah paham, aku hanya datang untuk melihat dia dan anaknya, dan bagaimanapun dia adalah anak perempuanku..." Lan Zhongzhi mana mungkin mengakui bahwa dia datang untuk "mengganggu" Lanxi?
“Hehe.” Mendengar pernyataan munafik Lan Zhongzhi, Lanxi tidak bisa menahan cibiran.
Dia benar-benar bisa berpura-pura, dan sikapnya berubah ketika Lu Yanting datang.
"Ya kah." Suara Lu Yanting masih dingin, "Tapi yang kulihat sepertinya tidak seperti ini."
Begitu dia mengatakan ini, Lan Zhongzhi tidak bisa menahan wajahnya, tetapi dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Dia baru saja memukul wajah sendiri sekarang. Lu Yanting sudah pasti bisa memikirkan dengan jelas.
“Dalam tiga menit, jika kamu tidak pergi, dua kontrak yang kamu miliki akan hilang.” Lu Yanting langsung memberi ultimatum pada Lan Zhongzhi.
Setelah mendengarkan kata-kata Lu Yanting, Lan Zhongzhi membeku sebentar, dan kemudian berkata, "Hal sebelum ini... apakah benar-benar kamu?"
Dia belum yakin, tetapi ketika Lu Yanting mengatakan itu, Lan Zhongzhi pada dasarnya bisa memastikan.
Lu Yanting tidak menjawab pertanyaan Lan Zhongzhi, tetapi hanya mengingatkannya: "Anda punya dua menit lagi."
Lan Zhongzhi tidak berani melawan Lu Yanting meskipun dia merasa tidak puas.
Mendengar ini, dia hanya bisa berbalik dan pergi.
Kurang dari satu menit kemudian, Lan Zhongzhi naik mobil dan pergi.
Di pintu masuk Bie Yuan, hanya Lanxi dan Lu Yanting yang tersisa.
Lanxi telah tenggelam dalam kata-kata Lan Zhongzhi dan belum kembali sadar.
Lanxi sangat pintar, apa yang dikatakan Lan Zhongzhi barusan, jelas mengatakan bahwa Lu Yanting telah mempermalukannya.
…… Untuknya?
Memikirkan hal ini, Lanxi menggerakkan bibirnya.
Bukankah akan terasa berlebihan untuk melakukan hal ini sekarang?
………………
Lu Yanting mengira Lanxi akan mengusirnya pergi, tidak diduga wanita tidak melakukannya.
Dia sedikit terkejut, dan menggerakkan bibirnya, dan bertanya dengan hati-hati pada wanita: "tidak apa kan?"
Untuk pertama kalinya, Lu Yanting merasa mulutnya sangat bodoh, dia belum pernah mengatakan kata-kata manis sebelumnya, tetapi dalam keadaan ini, dia benar-benar tidak bisa mengatakan banyak.
Setelah mendengar suara Lu Yanting, Lanxi kembali sadar.
Dia menatap Lu Yanting dengan ringan, berbalik dan berjalan menuju Bie Yuan tanpa bicara.
Lu Yanting segera mengikuti. Ketika Lanxi hendak menutup pintu, Lu Yanting langsung menahan pintu.
"Lanlan." Lu Yanting berteriak padanya dengan suara parau.
“Pergi.”Lanxi melemparkan sepatah kata dengan dingin.
"Aku--"
“Adalah ilegal untuk memaksa masuk ke rumah pribadi, Bos Lu.” Sebelum menunggu Lu Yanting menjelaskan apa pun, Lanxi mengingatkannya dengan wajah dingin.
Lu Yanting terluka oleh sikapnya dan menggerakkan bibirnya. Dia tidak tahu harus berkata apa untuk waktu yang lama.
"Aku ingin melihat anak itu, bisa? Beri aku waktu sebentar."
Apapun harga diri dan kebanggaan yang ada, dia sisihkan.
Lu Yanting tahu bahwa anak adalah satu-satunya yang tersisa untuk terlibat dengan Lanxi.
Meskipun sedikit berdosa bermaksud menggunakan anak sebagai alat tawar-menawar, dia benar-benar tidak punya pilihan lain—
Setelah mendengar Lu Yanting berbicara tentang anak itu, Lanxi tergerak sedikit.
Melihatnya tergerak, Lu Yanting mengikuti dengan kalimat lain: "Aku mohon, ya?"
Dalam pertanyaan ini, ada banyak ketidakberdayaan.
Ini seharusnya menjadi pertama kalinya Lanxi mendengar kata "mohon" dari mulutnya.
Dia telah memohon pada pria sebelumnya, dan sekarang posisi mereka berdua tampaknya terbalik.
Lanxi melepaskan tangannya tanpa menghentikannya, dan berbalik ke halaman.
Sedikit kejutan muncul di mata Lu Yanting, mengikuti di belakang Lanxi dan berjalan ke dalam.
Lanxi berjalan sedikit lebih cepat, mungkin karena suasana hatinya yang berantakan, tanpa sengaja dia tersandung ketika berjalan di halaman dan berdiri tidak stabil.
Setelah melihat adegan ini, Lu Yanting segera memegangnya.
Dia menatapnya dengan ekspresi khawatir: "Apakah kamu tidak apa?"
Lanxi tidak berbicara, dan ketika dia berdiri tegak, dia melepaskan tangannya.
Lu Yanting frustrasi, tetapi setelah memikirkannya, dia lanjut berjalan.
Setelah masuk, ia menemukan pakaian olahraga Zhou Hesi di sofa di ruang tamu, dan ada sandal pria di sebelahnya, yang seharusnya juga adalah milik Zhou Hesi.
Lu Yanting telah memikirkannya sebelum datang, mereka pasti hidup bersama.
Sekarang mereka adalah hubungan pria dan wanita, bahkan jika benar terjadi hubungan, itu dapat dibenarkan...
Namun, setelah mencoba memikirkan gambar itu, Lu Yanting masih merasa tidak nyaman, dan dadanya sepertinya terhalang, memikirkannya, napasnya tidak lagi mulus.
Setelah memasuki ruang tamu, Lu Yanting menatap perut Lanxi.
tidak tahu apakah itu halusinasi-nya, perutnya sepertinya lebih besar dari sebelumnya.
Anak... bukannya mereka tumbuh dengan lambat?
Lu Yanting menatap perutnya sebentar, dan kemudian bertanya padanya, "Apakah kamu tahu jenis kelaminnya sekarang?"
Lanxi menggelengkan kepalanya, "Dokter berkata bahwa dia belum bisa melihatnya."
Lu Yanting berkata, "Oh, " dia menghela nafas dan berkata, "Tidak masalah, pria atau wanita sama baik."
Ketika dia mengatakan ini, dia memiliki harapan yang kuat di matanya.
Lanxi selalu tahu bahwa dia sangat menyukai anak-anak, apakah dia Cheng Zi atau Xiaoxiao, sikapnya telah menjelaskan segalanya.
Meskipun Lanxi menolak perasaan Lu Yanting, dia tidak pernah meragukan ketulusannya terhadap anak-anak.
Ketika dia berbicara dengan Lu Qingran sebelumnya, dia juga berbicara tentang ini.
Pada saat itu, Lu Qingran ingin membujuknya untuk memberi Lu Yanting kesempatan lagi, Dia berkata bahwa mereka akan senang jika mereka memiliki anak, karena Lu Yanting sangat menyukai anak-anak.
Menyebutkan anak-anak, alis Lu Yanting jauh lebih lembut.
Dia memberi tahu Lanxi pemikiran sebelumnya: "Jika itu perempuan, belajar piano, dan jika itu laki-laki, belajar gitar."
Mendengar kata-kata Lu Yanting, gerakan Lanxi mengepak buah sedikit terhenti.
Jika perempuan, pelajari piano.
Ide Lu Yanting bertepatan dengannya.
Lanxi sudah memikirkannya dan membuat rencana. Bahkan, dia lebih cenderung meminta seorang anak perempuan, yang tidak hanya bisa berpakaian cantik, tetapi juga mengajarinya bermain piano.
Dia sama sekali tidak khawatir bahwa anaknya tidak suka piano. Pada titik ini, dia sangat percaya diri.
Penyesalan terbesar dalam hidupnya adalah dia tidak terus bermain piano.
Ada berbagai alasan untuk ini.
Karena itu, dia ingin mewujudkan mimpi ini pada anak.
Namun, ide ini agak egois...
Memikirkan ini, nada bicara Lanxi tidak sekuat sebelumnya.
Dia menatap Lu Yanting dan berkata, "Oh, " jawabnya.
Jarang bahwa mereka berdua bisa berpendapat sama.
Sikap Lanxi telah berubah, dan Lu Yanting secara alami dapat merasakannya.
Dia sedikit terkejut dan sepertinya menemukan cara baru untuk mengobrol dengannya—
Tampaknya Zhou Jinyan benar. Sebagai seorang ibu, hal yang paling tidak mungkin untuk ditolak adalah sesuatu yang berkaitan dengan anak-anak.
Sementara dia dalam suasana hati yang baik, Lu Yanting melanjutkan: "Apakah itu laki-laki atau perempuan, aku percaya kamu bisa mengajar dia dengan baik."
Mendengar dia berkata "percaya", Lanxi membeku sejenak.
Tampaknya ini adalah pertama kalinya dia mendengarnya mengatakan itu.
Lagi pula, kepercayaan, hal ini tidak pernah ada di antara mereka berdua.
Lanxi berpikir dirinya agak konyol - sudah selama ini, dirinya masih tersesat karena kata-kata pria yang lembut, apakah tidak ada obatnya?
Untuk menutupi rasa canggung, Lanxi berbalik, mengambil sekotak stroberi dari tas di atas meja kopi, dan bersiap-siap pergi ke dapur untuk mencuci stroberi.
Melihatnya seperti ini, Lu Yanting berhenti tepat di depannya dan mengambil sekotak stroberi dari tangannya.
"Aku akan mencucinya."
"Tidak perlu..."
Sebelum kata terakhir diucapkan, Lu Yanting telah membawa stroberi ke dapur.
Mereka berdua pernah tinggal bersama di sini untuk sementara waktu, dan Lu Yanting sudah sangat akrab dengan rumah ini.
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongI'm Rich Man
HartantoCinta Dan Rahasia
JesslynAfter Met You
AmardaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangAfter The End
Selena BeeUangku Ya Milikku
Raditya DikaCinta Presdir Pada Wanita Gila×
- Bab 1 Dia Memang Sangat Cantik
- Bab 2 Dia Tidak akan Menyukaimu
- Bab 3 Siaran Langsung
- Bab 4 Apakah Kamu Bersikap Seperti ini Pada Semua Pria
- Bab 5 Coba Selidiki Keluarga Lan
- Bab 6 Mungkin Aku Sudah Terlalu Bersabar
- Bab 7 Wajahnya Sungguh Memikat
- Bab 8 Kamu Tidak Pantas Dihormati
- Bab 9 Hati yang Bergejolak
- Bab 10 Saya Pasti Menang
- Bab 11 Aku Kekurangan Pria Kaya yang Dapat Melindungiku
- Bab 12 Ternyata Benar Seperti Itu
- Bab 13 Saya Pasti Akan Menikah Dengan Lu Yanting
- Bab 14 Pertemuan
- Bab 15 Mencari Asisten Seperti Mencari Selir Kerajaan
- Bab 16 Apakah Lu Yanting Bersama dengan Lan Zhixin
- Bab 17 Apa Tujuanmu Datang ke PT.Zonghaim
- Bab 18 Gejolak
- Bab 19 Mengalah Untuk Menang
- Bab 20 Wanita Ini Tidak Baik
- Bab 21 Terciduk Berselingkuh
- Bab 22 Ambisimu Besar
- Bab 23 Saya Mau Menjadi Nyonya Lu
- Bab 24 Lift
- Bab 25 Obat Perangsang
- Bab 26 Mengalah Untuk Menang Part 2
- Bab 27 Kamu Tadi Makan Apa?
- Bab 28 Mengubah Kebiasaan
- Bab 29 Kekasih Simpanan
- Bab 30 Gangguan Jiwa
- Bab 31 Kamu Masih Tahu malu? (1)
- Bab 31 Kamu Masih Tahu malu? (2)
- Bab 32 Wanita Ini... (1)
- Bab 32 Wanita ini... (2)
- Bab 33 Dia Minum Obat Tidur (1)
- Bab 33 Dia Minum Obat Tidur (2)
- Bab 34 Melanggar Janji (1)
- Bab 34 Melanggar Janji (2)
- Bab 35 Aku Tidak Suka Wanita Gila(1)
- Bab 35 Aku Tidak Suka Wanita Gila(2)
- Bab 36 Argumen (1)
- Bab 36 Argumen (2)
- Bab 37 Tadi Malam Kamu Kemana? (1)
- Bab 37 Tadi Malam Kamu Kemana? (2)
- Bab 38 Aku Suka Dengan Wanita Penurut (1)
- Bab 38 Aku Suka Dengan Wanita Penurut (2)
- Bab 39 Kita Suami Istri (1)
- Bab 39 Kita Suami Istri (2)
- Bab 40 Anda Sungguh Murah Hati (1)
- Bab 40 Anda Sungguh Murah Hati (2)
- Bab 41 Satu Hari Tanpa Bikin Masalah Terasa Bosan (1)
- Bab 41 Satu Hari Tanpa Bikin Masalah Terasa Bosan (2)
- Bab 42 Apakah Bos Lu Sudah Bahagia (1)
- Bab 42 Apakah Bos Lu Sudah Bahagia? (2)
- Bab 43 Orang Gila? Apakah Ada Segila Kamu? (1)
- Bab 43 Orang Gila? Apakah Ada Yang Segila Kamu? (2)
- Bab 44 Kenapa Memukul Orang (1)
- Bab 44 Kenapa Memukul Orang (2)
- Bab 45 Nyonya Lu Cemburu ? (1)
- Bab 45 Nyonya Lu Cemburu? (2)
- Bab 46 Jalan sendiri Atau Aku Yang Menggendongmu (1)
- Bab 46 Berjalan Sendiri atau Aku Menggendongmu (2)
- Bab 47 Kelak Harus Menurut (1)
- Bab 47 Kelak Harus Menurut (2) “masa depan ..." Lanxi tertawa. “Aku tidak ingin melihat mereka bertiga sekeluarga lagi saling mencintai, akhirnya pindah keluar. " "Kakekku meninggalkan sebuah rumah dan kemudian aku tinggal di sana." "Mungkin ... Lebih d
- Bab 48 Penampilan Kamu Cemburu Benar Benar Lucu (1)
- Bab 48 Penampilan Kamu Cemburu Benar Benar Lucu (2)
- Bab 49 Aku Adalah Calon Istrinya (1)
- Bab 49 Aku adalah Calon Istrinya (2)
- Bab 50 Sebuah Kemarahan Atau Keluhan? (1)
- Bab 50 Sebuah Kemarahan Atau Keluhan? (2)
- Bab 51 Jangan Bergerak, Aku Memelukmu (1)
- Bab 51 Jangan Bergerak, Aku Memelukmu (2)
- Bab 51 Jangan Bergerak, Aku Memelukmu (3)
- Bab 52 Lepaskan Dia ? (1)
- Bab 52 Kamu Lepas Tidak (2)
- Bab 52 Kamu Lepaskan Tidak (3)
- Bab 53 Menguji Batas Kesabarannya (1)
- Bab 53 Menguji Batas Kesabarannya (2)
- Bab 53 Menantang Batas Kesabarannya (3)
- Bab 54 Mandi Air Dingin (1)
- Bab 54 Mandi Air Dingin (2)
- Bab 54 Mandi Air Dingin (3)
- Bab 55 Satu Hari Tidak Kambuh Tidak Nyaman (1)
- Bab 55 Satu Hari Tidak Kambuh Tidak Nyaman (2)
- Bab 55 Satu Hari Tidak Kambuh Tidak Nyaman (3)
- Bab 56 Suamiku (1)
- Bab 56 Suamiku (2)
- Bab 56 Suamiku (3)
- Bab 57 Karena Aku Sama Sekali Tidak Menyukainya (1)
- Bab 57 Karena Aku Sama Sekali Tidak Menyukainya (2)
- Bab 57 Karena Aku Sama Sekali Tidak Menyukainya (3)
- Bab 58 Masih Belum Giliranmu untuk Memutuskannya (1)
- Bab 58 Masih Belum Giliranmu untuk Memutuskannya (2)
- Bab 58 Masih Belum Giliranmu untuk Memutuskannya (3)
- Bab 59 Tidak Boleh Menolak (1)
- Bab 59 Tidak Boleh Menolak (2)
- Bab 59 Tidak Boleh Menolak (3)
- Bab 60 Apa Yang Kamu Tangisi Tadi (1)
- Bab 60 Apa Yang Kamu Tangisi Tadi (2)
- Bab 60 Apa Yang Kamu Tangisi Tadi (3)
- Bab 61 Tanda-Tanda Kehamilan ? (1)
- Bab 61 Tanda-Tanda Kehamilan ? (2)
- Bab 61 Tanda-Tanda Kehamilan ? (3)
- Bab 62 Pasangan Selingkuh (1)
- Bab 62 Pasangan Selingkuh (2)
- Bab 62 Pasangan Selingkuh (3)
- Bab 63 Tidak Melakukan Apapun? (1)
- Bab 63 Tidak melakukan Apapun? (2)
- Bab 63 Tidak Melakukan Apapun? (3)
- Bab 64 Jangan Memancing Emosiku, Em? (1)
- Bab 64 Jangan Memancing Emosiku, Em? (2)
- Bab 64 Jangan Memancing Emosiku, Em? (3)
- Bab 65 Aku Sudah Menikah (1)
- Bab 65 Aku Sudah Menikah (2)
- Bab 65 Aku Sudah Menikah (3)
- Bab 66 Bodoh Sesekali (1)
- Bab 66 Bodoh Sesekali (2)
- Bab 66 Bodoh Sesekali (3)
- Bab 67 Suamiku (1)
- Bab 67 Suamiku (2)
- Bab 67 Suamiku (3)
- Bab 68 Pertama Kali Dan Juga Terakhir Kali (1)
- Bab 68 Pertama Kali Dan Juga Terakhir Kali (2)
- Bab 68 Pertama Kali Dan Juga Terakhir Kali (3)
- Bab 69 Hanya dengan Satu Sentuhan 1
- Bab 69 Hanya dengan Satu Sentuhan 2
- Bab 69 Hanya dengan Satu Sentuhan 3
- Bab 70 Dipermainkan (1)
- Bab 70 Dipermainkan (2)
- Bab 70 Dipermainkan (3)
- Bab 71 Terus Menjerat (1)
- Bab 71 Terus Menjerat (2)
- Bab 71 Terus Menjerat (3)
- Bab 72 Tuan Fu Jarang Datang ke Kota Jiang (1)
- Bab 72 Tuan Fu Jarang Datang ke Kota Jiang (2)
- Bab 72 Tuan Fu Jarang Datang ke Kota Jiang (3)
- Bab 73 Pergi Kamu (1)
- Bab 73 Pergi Kamu (2)
- Bab 73 Pergi Kamu (3)
- Bab 74 Siluman (1)
- Bab 74 Siluman (2)
- Bab 74 Siluman (3)
- Bab 75 Tenang (1)
- Bab 75 Tenang (2)
- Bab 75 Tenang (3)
- Bab 76 Sepertinya Hidupmu Sangat Bahagia (1)
- Bab 76 Kelihatannya Kehidupanmu Sangat Baik (2)
- Bab 76 Kelihatannya Kehidupanmu Sangat Baik (3)
- Bab 77 Darimana Kalung Ini? (1)
- Bab 77 Darimana Kalung Ini? (2)
- Bab 77 Darimana Kalung Ini? (3)
- Bab 78 Heh, Dasar Pria (1)
- Bab 78 Heh, Dasar Pria (2)
- Bab 78 Heh, Dasar Pria (3)
- Bab 79 Brengsek (1)
- Bab 79 Brengsek (2)
- Bab 79 Brengsek (3)
- Bab 80 Iya, Cemburu
- Bab 81 Jangan Manfaatkan Aku untuk Menstimulasi Orang Lain (1)
- Bab 81 Jangan Manfaatkan Aku untuk Menstimulasi Orang Lain (2)
- Bab 81 Jangan Manfaatkan Aku untuk Menstimulasi Orang Lain (3)
- Bab 82 Orang Tuaku Berpikiran Terbuka (1)
- Bab 82 Orang Tuaku Berpikiran Terbuka (2)
- Bab 82 Orang Tuaku Berpikiran Terbuka (2)
- Bab 82 Orang Tuaku Berpikiran Terbuka (4)
- Bab 83 Maksudmu Kamu Sudah Terbiasa Dengan Itu? (1)
- Bab 83 Maksudmu Kamu Sudah Terbiasa Dengan Itu? (2)
- Bab 83 Maksudmu Kamu Sudah Terbiasa Dengan Itu? (3)
- Bab 83 Maksudmu Kamu Sudah Terbiasa Dengan Itu (4)
- Bab 84 Aku Suka Main, Bukannya Kamu Tidak Tahu (1)
- Bab 84 Aku Suka Main, Bukannya Kamu Tidak Tahu (2)
- Bab 84 Aku Suka Main, Bukannya Kamu Tidak Tahu (3)
- Bab 84 Aku Suka Main, Bukannya Kamu Tidak Tahu (4)
- Bab 85 Lanxi dan Shen Wenzhi (1)
- Bab 85 Lanxi dan Shen Wenzhi (2)
- Bab 85 Lanxi dan Shen Wenzhi (3)
- Bab 85 Lanxi dan Shen Wenzhi (4)
- Bab 86 Masa Lalu Dengan Shen Wenzhi (1)
- Bab 86 Masa Lalu Dengan Shen Wenzhi (2)
- Bab 86 Masa Lalu Dengan Shen Wenzhi (3)
- Bab 86 Masa Lalu Dengan Shen Wenzhi (4)
- Bab 87 Aku Cinta Kamu (1)
- Bab 87 Aku Cinta Kamu (2)
- Bab 87 Aku Cinta Kamu (3)
- Bab 87 Aku Cinta Kamu (4)
- Bab 88 Benar-benar Sangat Lucu (1)
- Bab 88 Benar-Benar Sangat Lucu (2)
- Bab 88 Benar-Benar Sangat Lucu (3)
- Bab 88 Benar-Benar Sangat Lucu (4)
- Bab 89 Tidak Perlu Dijelaskan (1)
- Bab 89 Tidak Perlu Dijelaskan (2)
- Bab 89 Tidak Perlu Dijelaskan (3)
- Bab 89 Tidak Perlu Dijelaskan (4)
- Bab 90 Apakah Sangat Akrab Dengan Istriku (1)
- Bab 90 Apakah Sangat Akrab Dengan Istriku (2)
- Bab 90 Apakah Sangat Akrab Dengan Istriku (3)
- Bab 90 Apakah Sangat Akrab Dengan Istriku (4)
- Bab 91 Bencana Dari Surga (1)
- Bab 91 Bencana Dari Surga (2)
- Bab 91 Bencana Dari Surga (3)
- Bab 91 Bencana Dari Surga (4)
- Bab 92 Kami Sudah Terlalu Akrab Jadi Tidak Bisa (1)
- Bab 92 Kami Sudah Terlalu Akrab Jadi Tidak Bisa (2)
- Bab 92 Kami Sudah Terlalu Akrab Jadi Tidak Bisa (3)
- Bab 92 Kami Sudah Terlalu Akrab Jadi Tidak Bisa (4)
- Bab 93 Kemunculan Adik Ipar (1)
- Bab 93 Kemunculan Adik Ipar (2)
- Bab 93 Kemunculan Adik Ipar (3)
- Bab 93 Kemunculan Adik Ipar(4)
- Bab 94 Orang Yang Kamu Sukai Adalah Dia? (1)
- Bab 94 Orang Yang Kamu Sukai Adalah Dia? (2)
- Bab 94 Orang Yang Kamu Sukai Adalah Dia? (3)
- Bab 94 Orang Yang Kamu Sukai Adalah Dia? (4)
- Bab 95 Pikiran Yang Dalam (1)
- Bab 95 Pikiran Yang Dalam (2)
- Bab 95 Pikiran Yang Dalam (3)
- Bab 95 Menyeramkan (4)
- Bab 96 Terima Kasih (1)
- Bab 96 Terima Kasih (2)
- Bab 96 Terima Kasih (3)
- Bab 96 Terima Kasih (4)
- Bab 97 Pulang Makan Daging (1)
- Bab 97 Pulang Makan Daging (2)
- Bab 97 Pulang Makan Daging (3)
- Bab 97 Pulang Makan Daging (4)
- Bab 98 Tidak Layak (1)
- Bab 98 Tidak Layak (2)
- Bab 98 Tidak Layak (3)
- Bab 98 Tidak Layak (4)
- Bab 99 Maksudmu Itu Tuan Fu?(1)
- Bab 99 Maksudmu Itu Tuan Fu?(2)
- Bab 99 Maksudmu Itu Tuan Fu?(3)
- Bab 99 Maksudmu Itu Tuan Fu?(4)
- Bab 100 Meminta Bantuan Orang Lain (1)
- Bab 100 Meminta Bantuan Orang Lain (2)
- Bab 100 Meminta Bantuan Orang Lain (3)
- Bab 100 Meminta Bantuan Orang Lain (4)
- Bab 101 Mengumumkan Hubungannya (1)
- Bab 101 Mengumumkan Hubungannya (2)
- Bab 101 Mengumumkan Hubungannya (3)
- Bab 101 Mengumumkan Hubungannya (4)
- Bab 102 Dia Sedang Cemburu (1)
- Bab 102 Dia Sedang Cemburu (2)
- Bab 102 Dia Sedang Cemburu (3)
- Bab 102 Dia Sedang Cemburu (4)
- Bab 103 Luka (1)
- Bab 103 Luka (2)
- Bab 103 Luka (3)
- Bab 103 Luka (4)
- Bab 104 Apakah Kamu Hamil? (1)
- Bab 104 Apakah Kamu Hamil? (2)
- Bab 104 Apakah Kamu Hamil ? (3)
- Bab 104 Apakah Kamu Hamil ? (4)
- Bab 105 Terasuki 1
- Bab 105 Terasuki 2
- Bab 105 Terasuki 3
- Bab 105 Terasuki 4
- Bab 106 Jangan Bermimpi Lagi (1)
- Bab 106 Jangan Bermimpi Lagi (2)
- Bab 106 Jangan Bermimpi Lagi (3)
- Bab 106 Jangan Bermimpi Lagi (4)
- Bab 107 Apakah Kamu Wanita Murahan (1)
- Bab 107 Apakah Kamu Wanita Murahan (2)
- Bab 107 Apakah Kamu Wanita Murahan (3)
- Bab 107 Apakah Kamu Wanita Murahan (4)
- Bab 108 Tanpa Terduga Merasa Ditinggalkan (1)
- Bab 108 Tanpa Terduga Merasa Ditinggalkan (2)
- Bab 108 Tanpa Terduga Merasa Ditinggalkan (3)
- Bab 108 Tanpa Terduga Merasa Ditinggalkan (4)
- Bab 109 Mandi Yang Bersih, Tunggu Aku (1)
- Bab 109 Mandi Yang Bersih, Tunggu Aku (2)
- Bab 109 Mandi Yang Bersih, Tunggu Aku(3)
- Bab 109 Mandi Yang Bersih, Tunggu Aku(4)
- Bab 110 Sudah Putus Seharusnya Menghindar (1)
- Bab 110 Sudah Putus Seharusnya Menghindar(2)
- Bab 110 Sudah Putus Seharusnya Menghindar(3)
- Bab 110 Sudah Putus Seharusnya Menghindar(4)
- Bab 111 Manja (1)
- Bab 111 Manja (2)
- Bab 111 Manja (3)
- Bab 111 Manja (4)
- Bab 112 Akting Nona Gu Sangat Baik (1)
- Bab 112 Akting Nona Gu Sangat Baik (2)
- Bab 112 Akting Nona Gu Sangat Baik (3)
- Bab 112 Akting Nona Gu Sangat Baik (4)
- Bab 113 Masih Bilang Tidak Cemburu? 1
- Bab 113 Masih Bilang Tidak Cemburu? 2
- Bab 113 Masih Bilang Tidak Cemburu? 3
- Bab 113 Masih Bilang Tidak Cemburu? (4)
- Bab 114 Sampai Jumpa Terakhir Kali (1)
- Bab 114 Sampai Jumpa Terkahir Kali (2)
- Bab 114 Sampai Jumpa Terakhir Kali (3)
- Bab 114 Menemuimu Untuk Terakhir Kalinya 4
- Bab 115 Kamu Tidak Akan Bangga Terlalu Lama (1)
- Bab 115 Kamu Tidak Akan Bangga Terlalu Lama (2)
- Bab 115 Kamu Tidak Akan Bangga Terlalu Lama (3)
- Bab 115 Kamu Tidak Akan Bangga Terlalu Lama (4)
- Bab 116 Dia Selalu Menjadi Orang Yang Ditinggalkan (1)
- Bab 116 Dia Selalu Menjadi Orang Yang Ditinggalkan (2)
- Bab 116 Dia Selalu Menjadi Orang Yang Ditinggalkan (3)
- Bab 116 Dia Selalu Menjadi Orang Yang Ditinggalkan (4)
- Bab 117 Aku Begitu Menyedihkan Ya? 1
- Bab 117 Aku Begitu Menyedihkan Ya? 2
- Bab 117 Aku Begitu Menyedihkan Ya? 3
- Bab 117 Aku Begitu Menyedihkan Ya? 4
- Bab 118 Tidak, Aku Tidak Rela (1)
- Bab 118 Tidak, Aku Tidak Rela (2)
- Bab 118 Tidak, Aku Tidak Rela (2)
- Bab 118 Tidak, Aku Tidak Rela 4
- Bab 119 Melihat Apakah Kamu Sudah Mati (1)
- Bab 119 Melihat Apakah Kamu Sudah Mati (2)
- Bab 119 Melihat Apakah Kamu Sudah Mati (3)
- Bab 119 Melihat Apakah Kamu Sudah Mati (4)
- Bab 120 Kamu Akan Berikan Apa Yang Aku Inginkan? (1)
- Bab 120 Kamu Akan Berikan Apa Yang Aku Inginkan? (2)
- Bab 120 Kamu Akan Berikan Apa Yang Aku Inginkan? (3)
- Bab 120 Kamu Akan Berikan Apa Yang Aku Inginkan? (4)
- Bab 121 Aku Akan Segera Bebas 1
- Bab 121 Aku Akan Segera Bebas 2
- Bab 121 Aku Akan Segera Bebas 3
- Bab 121 Aku Akan Segera Bebas 4
- Bab 122 Kamu Tidak Mau? (1)
- Bab 122 Kamu Tidak Mau? (2)
- Bab 122 Kamu Tidak Mau? (3)
- Bab 122 Kamu Tidak Mau? (4)
- Bab 123 Ayo Kita Melahirkan Seorang Anak (1)
- Bab 123 Ayo Kita Melahirkan Seorang Anak (2)
- Bab 123 Mari Kita Punya Anak (3)
- Bab 123 Mari Kita Punya Anak (4)
- Bab 124 Dosamu Sendiri (1)
- Bab 124 Dosamu Sendiri (2)
- Bab 124 Dosamu Sendiri (3)
- Bab 124 Dosamu Sendiri (4)
- Bab 125 Percaya Padaku Sekali Lagi (1)
- Bab 125 Percaya Padaku Sekali Lagi (2)
- Bab 125 Percaya Padaku Sekali Lagi (3)
- Bab 125 Percaya Padaku Sekali Lagi (4)
- Bab 126 Memblokir Nomor Telepon (1)
- Bab 126 Memblokir Nomor Telepon (2)
- Bab 126 Memblokir Nomor Telepon (3)
- Bab 126 Memblokir Nomor Telepon (4)
- Bab 127 Tolong, Belikan Aku Obat 1
- Bab 127 Tolong, Belikan Aku Obat 2
- Bab 127 Tolong, Belikan Aku Obat 3
- Bab 127 Tolong, Belikan Aku Obat 4
- Bab 128 Untuk Apa Kamu Datang? (1)
- Bab 128 Untuk Apa Kamu Datang? (2)
- Bab 128 Untuk Apa Kamu Datang? (3)
- Bab 128 Untuk Apa Kamu Datang? (4)
- Bab 129 Apakah Kamu Cinta Denganku (1)
- Bab 129 Apakah Kamu Cinta Denganku (2)
- Bab 129 Apakah Kamu Cinta Denganku (3)
- Bab 129 Apakah Kamu Cinta Denganku (4)
- Bab 130 Kamu Memang Mau Memanjakannya (1)
- Bab 130 Kamu Memang Mau Memanjakannya (2)
- Bab 130 Kamu Memang Mau Memanjakannya (3)
- Bab 130 Kamu Memang Mau Memanjakannya (4)
- Bab 131 Lagu Nina Bobo (1)
- Bab 131 Lagu Nina Bobo (2)
- Bab 131 Lagu Nina Bobo (3)
- Bab 131 Lagu Nina Bobo (4)
- Bab 132 Bos Lu Memanjakan Istrinya, Bukanlah Isu Belaka (1)
- Bab 132 Bos Lu Memanjakan Istrinya, Bukanlah Isu Belaka (2)
- Bab 132 Bos Lu Memanjakan Istrinya, Bukanlah Isu Belaka (3)
- Bab 132 Bos Lu Memanjakan Istrinya, Bukanlah Isu Belaka (4)
- Bab 133 Dia Punya Penyakit Mental (1)
- Bab 133 Dia Punya Penyakit Mental (2)
- Bab 133 Dia Punya Penyakit Mental (3)
- Bab 133 Dia Punya Penyakit Mental (4)
- Bab 134 Musim Hujan Akan Datang (1)
- Bab 134 Musim Hujan Akan Datang (2)
- Bab 134 Musim Hujan Akan Datang (3)
- Bab 134 Musim Hujan Akan Datang (4)
- Bab 135 Muncul Masalah Di Tempat Lanxi (1)
- Bab 135 Muncul Masalah Di Tempat Lanxi (2)
- Bab 135 Muncul Masalah Di Tempat Lanxi (3)
- Bab 135 Muncul Masalah Di Tempat Lanxi (4)
- BAB 136 Menjemputmu 1
- BAB 136 Menjemputmu (2)
- Bab 136 Menjemputmu 3
- Bab 136 Menjemputmu (4)
- Bab 137 Aku Menyukai Dirimu Yang Seperti Ini (1)
- Bab 137 Aku Menyukai Dirimu Yang Seperti Ini (2)
- Bab 138 Sangat Indah (1)
- Bab 138 Sangat Indah (2)
- BAB 139 Pemikiran Terhadapmu Tidak Bisa Jernih (1)
- Bab 139 Pemikiran Terhadapmu Tidak Bisa Jernih (2)
- Bab 140 Kamu Tergoyah (1)
- Bab 140 Kamu Tergoyah (2)
- Bab 141 Apa Yang Terjadi Pada Guru Gu ?(1)
- Bab 141 Apa Yang Terjadi Pada Guru Gu (2)
- Bab 142 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 142 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 143 Saatnya Bangun Dari Mimpi (1)
- Bab 143 Saatnya Bangun Dari Mimpi (2)
- Bab 144 Aku Paling Takut Mengulang Kesalahan Yang Sama (1)
- Bab 144 Aku Paling Takut Mengulangi Kesalahan Yang Sama (2)
- Bab 145 Tamparan dan Gula-gula (1)
- Bab 145 Tamparan dan Gula-gula (2)
- Bab 146 Bukan Tempat Yang Kamu Harusnya Datang (1)
- Bab 146 Bukan Tempat Yang Kamu Harusnya Datang (2)
- Bab 147 Ketahuilah Kapasitas Dirimu (1)
- Bab 147 Ketahuilah Kapasitas Dirimu (2)
- Bab 148 Terima Kasih Zhou Hesi (1)
- Bab 148 Terima Kasih Zhou Hesi (2)
- Bab 149 Kamu Pikir Kamu Bisa Kabur? (1)
- Bab 149 Kamu Pikir Kamu Bisa Kabur? (2)
- Bab 150 Penyakit Kepribadian Ganda (1)
- Bab 150 Penyakit Kepribadian Ganda (2)
- Bab 151 Jangan Menyalahkan Dia (1)
- Bab 151 Jangan Menyalahkan Dia (2)
- Bab 152 Aku Takut Kamu Dirugikan (1)
- Bab 152 Aku Takut Kamu Dirugikan (2)
- Bab 153 Aku Akan Menjadi Pemandu Gratismu.
- Bab 153 Aku Akan Menjadi Pemandu Gratismu (2)
- Bab 154 Orang Lain ya Orang Lain, Kamu ya Kamu (1)
- Bab 154 Orang Lain ya Orang Lain, Kamu ya Kamu (2)
- bab 155 Kalian Tidak Cocok, Bercerai Saja (1)
- bab 155 Kalian Tidak Cocok, Bercerai Saja (2)
- BAB 156 Jika Suka Katakan (1)
- Bab 156 Jika Suka Katakan (2)
- Bab 157 Bagaimana Dengan Begini,Masih Dingin Tidak (1)
- Bab 157 Kalau Begitu, Masih Dingin? (2)
- Bab 158 Tidak Pernah Bahagia (1)
- Bab 158 Tidak Pernah Bahagia (2)
- Bab 159 Tidak Cocok Dibandingkan Dengannya (1)
- Bab 159 Tidak Cocok Dibandingkan Dengannya (2)
- Bab 160 Kamu Gugup (1)
- Bab 160 Kamu Gugup (2)
- Bab 161 Ekspresi Bahagia Setelah Jatuh Cinta
- Bab 161 Ekspresi Bahagia Setelah Jatuh Cinta (2)
- Bab 162 Telpon Dari Lu Yanting (1)
- Bab 162 Telpon Dari Lu Yanting (2)
- Bab 163 Ada Apa? (1)
- Bab 163 Ada Apa? (2)
- Bab 164 Kamu Berusaha Lebih Keras (1)
- Bab 164 Kamu Berusaha Lebih Keras (2)
- Bab 165 Kak TIng, ayolah (1)
- Bab 165 Kak Ting, Cepat Kemari (2)
- Bab 166 Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 166 Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 167 Kenapa Kamu Datang Kemari (1)
- Bab 167 Kenapa Kamu Datang (2)
- Bab 168 Aku Sakit Maag (1)
- Bab 168 Aku Sakit Maag (2)
- Bab 169 Sudah Ada Rasa? (1)
- Bab 169 Sudah Ada Rasa? (2)
- Bab 170 Minat Suami Istri, Pelajari (1)
- Bab 170 Minat Suami Dan Istri, Pahami (2)
- Bab 171 Kekanak-Kanakan (1)
- Bab 171 Kekanak-kanakan (2)
- Bab 172 Dia Sendiri Minta Ditampar (1)
- Bab 172 Dia Sendiri Minta Ditampar (2)
- Bab 173 Kamu Sedang Mengkhawatirkanku (1)
- Bab 173 Kamu Sedang Mengkhawatirkanku (2)
- Bab 174 Pernikahanku Dengan Wenzhi (1)
- Bab 174 Pernikahanku Dengan Wenzhi (2)
- Bab 175 Istriku (1)
- Bab 175 Istriku (2)
- Bab 176 Lanlan Apakah Ingin Bercerai (1)
- Bab 176 Lanlan Apakah Ingin Bercerai (2)
- Bab 177 Bersama Suaminya (1)
- Bab 177 Bersama Suaminya (2)
- Bab 178 selamat (1)
- Bab 178 Selamat (2)
- Bab 179 Lu Yanting, Cepat Hubungi Dokter (1)
- Bab 179 Lu Yanting, Cepat Hubungi Dokter (2)
- Bab 180 Fu Xing Sialan, Apakah Kamu Gila? (1)
- Bab 180 Fu Xing Sialan, Apakah Kamu Gila? (2)
- Bab 181 Menginginkan Anak (1)
- Bab 181 Menginginkan Anak (2)
- Bab 182 Kalau Memiliki Putri (1)
- Bab 182 Kalau Memiliki Putri (2)
- Bab 183 Ulang Tahun Shen Wenzhi (1)
- Bab 183 Ulang Tahun Shen Wenzhi (2)
- Bab 184 Apakah Kamu Hamil? (1)
- Bab 184 Apakah Kamu Hamil? (2)
- Bab 185 Kamu Begitu Mengkhawatirkan Dia (1)
- Bab 185 Kamu Begitu Mengkhawatirkan Dia (2)
- Bab 186 Karena Kamu Masuk Akal (1)
- Bab 186 Karena Kamu Masuk Akal (2)
- Bab 187 Wenzhi Kami Dibuat Terluka Olehmu
- Bab 187 Wenzhi Kami Dibuat Terluka Olehmu (2)
- Bab 187 Wenzhi Kami Dibuat Terluka Olehmu (3)
- Bab 188 Apakah Kalian Salah (1)
- Bab 188 Apakah Kalian Salah (2)
- Bab 188 Apakah Kalian Salah (3)
- Bab 188 Apakah Kalian Salah (4)
- Bab 189 Lanxi Adalah Bencana (1)
- Bab 189 Lanxi Adalah Bencana (2)
- Bab 189 Lanxi Adalah Bencana (3)
- Bab 190 Aku Punya Cara (1)
- Bab 190 Aku Punya Cara (2)
- Bab 190 Aku Punya Cara (3)
- Bab 191 Perjanjian Kita Diakhiri Lebih Awal dari yang Seharusnya (1)
- Bab 191 Perjanjian Kita Diakhiri Lebih Awal (2)
- Bab 191 Perjanjian Kita Diakhiri Lebih Awal (3)
- Bab 192 Apakah Kamu Tega (1)
- Bab 192 Apakah Kamu Tega (2)
- Bab 192 Apakah Kamu Tega (3)
- Bab 193 Tidak Ada Jika (1)
- Bab 193 Tidak Ada Jika (2)
- Bab 193 Tidak Ada Jika (3)
- Bab 194 Pernyataan Perceraian (1)
- Bab 194 Pernyataan Perceraian (2)
- Bab 194 Pernyataan Perceraian (3)
- Bab 195 Ditinggal Oleh Pria, Dia Bukan Apa-Apa Lagi (1)
- Bab 195 Ditinggal Oleh Pria, Dia Bukan Apa-apa Lagi (2)
- Bab 196 Apakah Kamu Begitu Tidak Sabar (1)
- Bab 196 Apakah Kamu Begitu Tidak Sabar (2)
- Bab 197 Tidak Memiliki Hati Nurani (1)
- Bab 197 Tidak Memiliki Hati Nurani (2)
- Bab 198 Jadi Aku Harus Kembali Mencarimu Setelah Bercerai? (1)
- Bab 198 Jadi Aku Harus Kembali Mencarimu Setelah Bercerai? (2)
- Bab 199 Pergi (1)
- Bab 199 Pergi (2)
- Bab 199 Pergi (3)
- Bab 200 Perjanjian Perceraian (1)
- Bab 200 Perjanjian Perceraian (2)
- Bab 200 Perjanjian Perceraian (3)
- Bab 201 Dia Tidak Mencintaiku, Itu Yang Sebenarnya (1)
- Bab 201 Dia Tidak Mencintaiku, Itulah Yang Sebenarnya (2)
- Bab 202 Mobil, Rumah, Uang (1)
- Bab 202 Mobil, Rumah, Uang (2)
- Bab 202 Mobil, Rumah, Uang (3)
- Bab 203 Biro Urusan Sipil (1)
- Bab 203 Biro Urusan Sipil (2)
- Bab 204 Pemeriksaan Janin (1)
- Bab 204 Pemeriksaan Janin (2)
- Bab 205 Haruskah Kita Memberitahu Kak Ting? (1)
- Bab 205 Haruskah Kita Memberitahu Kak Ting? (2)
- Bab 205 Haruskah Kita Memberitahu Kak Ting? (3)
- Bab 206 Pulau Bali (1)
- Bab 206 Pulau Bali (2)
- Bab 207 Kamu Tidak Pernah Membelanya (1)
- Bab 207 Kamu Tidak Pernah Membelanya (2)
- Bab 207 Kamu Tidak Pernah Membelanya (3)
- Bab 208 Bukan Untuk Imbalan (1)
- Bab 208 Bukan Untuk Imbalan (2)
- Bab 208 Bukan Untuk Imbalan (3)
- Bab 209 Lanxi Tidak Akan Kembali (1)
- Bab 209 Lanxi Tidak Akan Kembali (2)
- Bab 209 Lanxi Tidak Akan Kembali (3)
- Bab 210 Dimana Dia (1)
- Bab 210 Dimana Dia (2)
- Bab 210 Dimana Dia (3)
- Bab 211 Datang Untuk Merawat Janin (1)
- Bab 211 Datang Untuk Merawat Janin? (2)
- Bab 211 Datang Untuk Merawat Janin? (3)
- Bab 212 Begitu Tidak Sabar Ingin Menjadi Ayah Angkat Kah? (1)
- Bab 212 Begitu Tidak Sabar Ingin Menjadi Ayah Angkat Kah? (2)
- Bab 212 Begitu Tidak Sabar Ingin Menjadi Ayah Angkat Kah? (3)
- Bab 213 Ada Aku, Kamu Tidak Dapat Mengancamnya (1)
- Bab 213 Ada Aku, Kamu Tidak Dapat Mengancamnya (2)
- Bab 213 Ada Aku, Kamu Tidak Dapat Mengancamnya (3)
- Bab 214 Pertukaran (1)
- Bab 214 Pertukaran (2)
- Bab 214 Pertukaran (3)
- Bab 215 Kenapa Tidak Memberitahukannya Kepadaku (1)
- Bab 215 Kenapa Tidak Memberitahukannya Kepadaku (2)
- Bab 215 Kenapa Tidak Memberitahukannya Kepadaku (2)
- Bab 216 Aku Bukan Orang Yang Menoleh Ke Masa Lalu (1)
- Bab 216 Aku Bukan Orang Yang Menoleh Ke Masa Lalu (2)
- Bab 216 Aku Bukan Orang Yang Menoleh Ke Masa Lalu (3)
- Bab 217 Meminta Maaf Kepada Zhou Hesi (1)
- Bab 217 Meminta Maaf Kepada Zhou Hesi (2)
- Bab 217 Meminta Maaf Kepada Zhou Hesi (3)
- Bab 218 Bawa Aku Kembali Ke Hotel (1)
- Bab 218 Bawa Aku Kembali Ke Hotel (2)
- Bab 219 Tereskpos (1)
- Bab 219 Terekspos (2)
- Bab 220 Anak Itu Milikku (1)
- Bab 220 Anak Itu Milikku (2)
- Bab 220 Anak Itu Milikku (3)
- Bab 221 Memukul Wajah Sendiri (1)
- Bab 221 Memukul Wajahnya Sendiri (2)
- Bab 222 Maaf, Aku Tidak Bisa Menahan Diri (1)
- Bab 222 Maaf, Aku Tidak Bisa Menahan Diri (2)
- Bab 223 Melakukan Hal Serius (1)
- Bab 223 Melakukan Hal Serius (2)
- Bab 224 Pelajaran (1)
- Bab 224 Pelajaran (2)
- Bab 225 Apa Hanya Karena Wajahnya (1)
- Bab 225 Apa Hanya Karena Wajahnya (2)
- Bab 225 Apa Hanya Karena Wajahnya (3)
- Bab 226 Ingin Mengejar Lanxi? Antri Di Belakang (1)
- Bab 226 Ingin Mengejar Lanxi? Antri Di Belakang (2)
- Bab 227 Apakah Dia Pernah Menggantungmu? (1)
- Bab 227 Apakah Dia Pernah Menggantungmu? (2)
- Bab 227 Apakah Dia Pernah Menggantungmu? (3)
- Bab 228 Aku Tidak Ingin Berbaikan Dengannya (1)
- Bab 228 Aku Tidak Ingin Berbaikan Dengannya (2)
- Bab 228 Aku Tidak Ingin Berbaikan Dengannya (3)
- Bab 229 Konferensi Pers & Lu Yanting Menelpon (2)
- Bab 229 Konferensi Pers & Lu Yanting Menelpon (1)
- Bab 229 Konferensi Pers & Lu Yanting Menelpon (3)
- Bab 230 Konfrontasi Lu Zhou dan Gu Jingwen (1)
- Bab 230 Konfrontasi Lu Zhou dan Gu Jingwen (2)
- Bab 230 Konfrontasi Lu-Zhou dan Gu Jingwen (3)
- Bab 231 Membantunya & Bertemu Lagi (1)
- Bab 231 Membantunya & Bertemu Lagi (2)
- Bab 231 Membantunya & Bertemu Lagi (3)
- Bab 232 Lu Yanting Tidak Masuk Akal & Terjadi Badai Lagi (1)
- Bab 232 Lu Yanting Tidak Masuk Akal & Terjadi Badai Lagi (2)
- Bab 232 Lu Yanting Tidak Masuk Akal & Terjadi Badai Lagi (3)
- Bab 232 Lu Yanting Tidak Masuk Akal & Terjadi Badai Lagi (4)
- Bab 232 Lu Yanting Tidak Masuk Akal & Terjadi Badai Lagi (5)
- Bab 232 Lu Yanting Tidak Masuk Akal & Terjadi Badai Lagi (6)
- Bab 233 Hukuman & Cinta Terbuka (1)
- Bab 233 Hukuman & Cinta Terbuka (2)
- Bab 233 Hukuman & Cinta Terbuka (3)
- Bab 233 Hukuman & Cinta Terbuka (4)
- Bab 233 Hukuman & Cinta Terbuka (5)
- Bab 233 Hukuman & Cinta Terbuka (6)
- Bab 234 Lu Zhou Berkelahi & Penahanan & Pengakuan (1)
- Bab 234 Lu dan Zhou Berkelahi & Ditahan & Menyatakan Cinta (2)
- Bab 234 Lu dan Zhou Berkelahi & Ditahan & Menyatakan Cinta (3)
- Bab 234 Lu dan Zhou Berkelahi & Ditahan & Menyatakan Cinta (4)
- Bab 234 Pertarungan Lu Zhou & Penahanan & Pengakuan (5)
- Bab 234 Pertarungan Lu Zhou & Penahanan & Pengakuan (6)
- Bab 235 Pencerahan & Pengakuan Cinta Twitter & Tangisan (1)
- Bab 235 Pencerahan & Pengakuan Cinta Twitter & Tangisan (2)
- Bab 235 Pencerahan & Pengakuan Cinta Twitter & Tangisan (3)
- Bab 235 Pencerahan & Pengakuan Cinta Twitter & Tangisan (4)
- Bab 235 Pencerahan & Pengakuan Cinta Twitter & Tangisan (5)
- Bab 235 Pencerahan & Pengakuan Cinta Twitter & Tangisan (6)
- Bab 236 Sadarnya Shen Wenzhi & Bertemu Di Pulau Bali (1)
- Bab 236 Sadarnya Shen Wenzhi & Bertemu Di Pulau Bali (2)
- Bab 236 Sadarnya Shen Wenzhi & Bertemu Di Pulau Bali (3)
- Bab 236 Sadarnya Shen Wenzhi & Bertemu Di Pulau Bali (4)
- Bab 236 Sadarnya Shen Wenzhi & Bertemu Di Pulau Bali (5)
- Bab 236 Sadarnya Shen Wenzhi & Bertemu Di Pulau Bali (6)
- Bab 237 Mabuk, Twitter dan Jawaban Zhou Hesi (1)
- Bab 237 Mabuk, Twitter dan Jawaban Zhou Hesi (2)
- Bab 237 Mabuk, Twitter dan Jawaban Zhou Hesi (3)
- Bab 238 Orangtua Pulang dan Kembali ke Kota Jiang (1)
- Bab 238 Orang Tua Datang ke Rumah & Kembali Ke Kota Jiang (2)
- Bab 238 Orang Tua Datang ke Rumah & Kembali Ke Kota Jiang (3)
- Bab 239 Refleksi & Pertemuan di Kuburan (1)
- Bab 239: Refleksi & Pertemuan di Kuburan (2)
- Bab 240 Apa Yang Harus Kulakukan Agar Kamu Mau Bersamaku (1)
- Bab 240 Apa Yang Harus Kulakukan Agar Kamu Mau Bersamaku (2)
- Bab 241 Dia Adalah Sinar Matahari Kecilnya (1)
- Bab 241 Dia Adalah Sinar Matahari Kecilnya (2)
- Bab 242 Memberinya Hak Untuk Memilih 1
- Bab 242 Memberinya Hak Untuk Memilih 2
- Bab 243 Jangan Lakukan Apa-Apa 1
- Bab 243 Jangan Lakukan Apa-Apa 2
- Bab 244 Tuan Lu Pahami Sedikit 1
- Bab 244 Tuan Lu Pahami Sedikit 2
- Bab 245 Tuan Lu Lama, Perut Sudah Lapar 1
- Bab 245 Tuan Lu Lama, Perut Sudah Lapar 2
- Bab 246 Takdir Mimpi 1
- Bab 246 Takdir Mimpi 2
- Bab 247 Lu Yanting Sialan Sikapmu 1
- Bab 247 Lu Yanting Sialan Sikapmu 2
- Bab 248 Bos Lu Juga Berpotensi Menjadi Budak Orang Lain 1
- Bab 248 Bos Lu Juga Berpotensi Menjadi Budak Orang Lain 1
- Bab 249 Aku Bisa Gila Kalau Menahannya 1
- Bab 249 Aku Bisa Gila Kalau Menahannya 2
- Bab 250 Dia Bukan Wanita Seperti Itu 1
- Bab 250 Dia Bukan Wanita Seperti Itu 2
- Bab 251 Kamu Seperti Ini Juga Cantik 1
- Bab 251 Kamu Seperti Ini Juga Cantik 2
- Bab 251 Hanya Kamu Yang Bisa Memuaskanku 1
- Bab 252 Hanya Kamu Yang Bisa Memuaskanku 2
- Bab 253 Zhou Hesi Bandot Mata Keranjang 1
- Bab 253 Zhou Hesi Bandot Mata Keranjang 2
- Bab 254 Kamu miskin Tidak Mampu Beli Baju ? 1
- Bab 254 Kamu miskin Tidak Mampu Beli Baju ? 2
- Bab 255 Tuan Lu Cemburu? 1
- Bab 255 Tuan Lu Cemburu? 2
- Bab 256 Peluang Untuk Merawat Anak
- Bab 257 Tuan Lu Jangan Terlalu Cepat Bangga 1
- Bab 257 Tuan Lu Jangan Terlalu Cepat Bangga 2
- Bab 258 Aku Harap Kamu Pengasuh Yang Kompeten 1
- Bab 258 Aku Harap Kamu Pengasuh Yang Kompeten 2
- Bab 259 Menahan Begitu Lama 1
- Bab 259 Menahan Begitu Lama 2
- Bab 260 Pijatan 1
- Bab 260 Pijatan 2
- Bab 261 Mencuci Kaki 1
- Bab 261 Mencuci Kaki 2
- Bab 262 Kamu Sebelumnya Juga Banyak Mempermalukanku 1
- Bab 262 Kamu Sebelumnya Juga Banyak Mempermalukanku 2
- Bab 263 Kamu Tidak Bisa Berdiri Lagi 1
- Bab 263 Kamu Tidak Bisa Berdiri Lagi 2
- Bab 264 Biarkan Aku Masuk 1
- Bab 264 Biarkan Aku Masuk 2
- Bab 265 Sensasi Balas Dendam 1
- Bab 265 Sensasi Balas Dendam 2
- Bab 266 Untungnya, Kamu Tidak Tahu Malu 1
- Bab 266 Untungnya, Kamu Tidak Tahu Malu 2
- Bab 267 Tuan Lu Sangat Percaya Diri 1
- Bab 267 Tuan Lu Sangat Percaya Diri 2
- Bab 268 Satu-Satunya Nilaimu Sekarang adalah Memasak 1
- Bab 268 Satu-Satunya Nilaimu Sekarang adalah Memasak 2
- Bab 269 Kayu Yang Dikelilingi Oleh Api 1
- Bab 269 Kayu Yang Dikelilingi Oleh Api 2
- Bab 270 Simpan Pemikiranmu Terhadap Lanxi 1
- Bab 270 Simpan Pemikiranmu Terhadap Lanxi 2
- Bab 271 Malam Ini Kembali Ke Tempatku 1
- Bab 271 Malam Ini Kembali Ke Tempatku 2
- Bab 272 Brengsek, Lebih Lembut Sedikit Donk 1
- Bab 272 Brengsek, Lebih Lembut Sedikit Donk 2
- Bab 273 Suami Baik Dan Sempurna 1
- Bab 273 Suami Baik Dan Sempurna 2
- Bab 274 Anak 1
- Bab 274 Anak 2
- Bab 275 Akhir Dari Part 1
- Bab 275 Akhir Dari Part 2
- Bab 276 Kehidupan Setelah Menikah & Anak Kedua (1)
- Bab 276 Kehidupan Setelah Menikah & Anak Kedua 2
- Bab 277 Menebak Dengan Tepat, Dapat Hadiah 1
- Bab 277 Menebak Dengan Tepat Dapat Hadiah 2
- Bab 278 Kamu Suka Gadis Pelajar Itu? 1
- Bab 278 Kamu Suka Gadis Pelayar Itu? 2
- Bab 279 Apakah Ini Cinta Barumu? 1
- Bab 279 Apakah Ini Cinta Barumu? 2
- Bab 280 Ini Pilihanku -TAMAT (1)
- Bab 280 Ini Pilihanku -TAMAT (2)