Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 266 Untungnya, Kamu Tidak Tahu Malu 1

Cheng Yi tidak pernah menyangka rumah yang ditinggali Lanxi adalah rumah Zhou Hesi.

Masuk akal bahwa Lu Yanting begitu sensitif dengan Zhou Hesi, bagaimana dia bisa tinggal di rumah Zhou Hesi? Ini benar-benar kacau.

Berpikir sampai di sini, Cheng Yi menatap Lu Yanting dan memintanya untuk membuktikan dengan matanya.

Tentu saja, Lu Yanting mengerti maksud dari mata itu. Dia terbatuk ringan dan berkata, "eh, rumah itu milik Zhou Hesi"

Cheng Yi: "..."

Ini benar-benar menumbangkan persepsinya tentang Lu Yanting.

Bagaimana dia bisa menanggung hal seperti itu?

Cheng Yi menahan diri untuk sementara, kemudian bertanya pada Lu Yanting, "bukankah kalian sudah rujuk?"

Terdengar Cheng Yi mengajukan pertanyaan ini dan Lu Yanting melirik Lanxi.

Lalu dia menggelengkan kepalanya, "Tidak."

Pada akhirnya, Lu Yanting menambahkan kalimat lain: "Dia belum menjawab."

Cheng Yi: "..."

Oh, memberi wanita kesempatan, makin menjadi-jadi.

Tentu saja, Cheng Yi hanya bisa memikirkannya di dalam hatinya. Sekarang, dalam hal ini, dia tidak berani mempertanyakan Lanxi seperti sebelumnya.

Terlebih lagi dengan perlindungan Lu Yanting, ekor Lanxi akan naik ke langit lagi, sekarang Cheng Yi benar-benar terlalu malas untuk bertengkar dengannya.

Lanxi mendengar Lu Yanting mengakui hal-hal ini sendiri dan tersenyum.

Setelah tertawa, dia bertanya kepada Cheng Yi: "Apakah Tuan besar Cheng mengerti sekarang?"

Cheng Yi: "Apaan?"

Lanxi: "Aku tidak rujuk dengannya, Jadi suka-suka aku mau menelpon siapapun."

"Kamu!" Cheng Yi sangat marah sehingga dia mengingatkannya dengan cara yang benar: "Apakah kamu tahu artinya kaki di dua perahu? kamu masih bangga menggantung beberapa pria sekaligus?"

"Beberapa?" Lanxi mengangkat alisnya. "Bukankah hanya ada dua? Tidak banyak."

Cheng Yi: "..."

Lanxi memeras sebotol yogurt di satu tangan dan menggunakan apa yang dikatakan Cheng Yi sebelumnya ketika Cheng Yi mempermalukannya. "Masak mengejutkan? Bagaimanapun, aku adalah wanita yang ganjen.”

Lanxi mengatakan ini, wajah Cheng Yi memerah.

Dia mengerti bahwa Lanxi sedang berjuang membalas dendam. Wanita itu sangat pendendam. Dia ingat semua yang dikatakannya sebelumnya.

Lanxi mengatakan ini, Lu Yanting segera menatap Cheng Yi.

Cheng Yi batuk dan meminta maaf lagi kepada Lanxi: "Aku tidak memikirkan apa yang kukatakan sebelumnya. Jangan khawatirkan itu. "

"Aku tidak khawatir, apakah kamu yang terlalu banyak berpikir?" Lanxi masih tersenyum, "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, aku menggantungnya sekarang."

Berkata sampai di sini, Lanxi memandang Lu Yanting: "Jika kamu tidak bahagia, kamu bisa pergi kapan saja."

"Tiadak pergi." Lu Yanting bahkan tidak memikirkannya dan dia hanya menjawab dengan spontan.

Zhou Jinyan melihat Lu Yanting seperti ini, merasa geli dan tersenyum.

Sebaliknya, wajah Cheng Yi masih jelek.

Dia tidak bisa mengatakan bagaimana perasaannya.

Namun, semakin Cheng Yi marah, semakin Lanxi merasa puas.

Lanxi mengangkat alisnya dan bertanya kepada Cheng Yi: "Tuan besar Cheng, apakah kamu benar-benar jatuh cinta pada Bos Lu? Apakah kamu cemburu?"

Cheng Yi menggerakkan mulutnya, mencoba berontak, tetapi dia menahan diri.

Lu Yanting memberi Cheng Yi tatapan peringatan lagi, lalu meletakkan lengannya di pinggang Lanxi, suaranya lembut.

"Abaikan dia, ya?"

"Yah, tidak apa-apa." Lanxi tersenyum, "tetapi jika kamu tertarik padanya, tolong beri tahu aku, aku akan membantumu. "

"... Apakah kamu meragukan orientasi seksualku?" Lu Yanting mencondongkan bibirnya ke telinga Lanxi, "Jangan lupa tentang malam itu"

Cheng Yi duduk di seberangnya, menyaksikan Lu Yanting menggigit telinga Lanxi. Cheng Yi meremas tinjunya tanpa sadar.

Ketika Cheng Yi berbicara lagi, suaranya agak tidak sabar: "Oke, aku kenyang, aku akan kembali."

"Yah, aku juga kenyang." Kata Lanxi dengan menatap Lu Yanting.

Setelah mendapat instruksi dari Lanxi dan Lu Yanting segera bangkit untuk membantunya.

Lanxi memang sedikit merepotkan untuk berdiri sekarang. Lu Yanting membantunya dan dia tidak menolak.

Setelah selesai makan, Lu Yanting mengantar Lanxi pulang.

**

Zhou Jinyan dan Cheng Yi tidak tinggal di Bali terlalu lama, Lanxi awalnya juga ingin mengambil kesempatan untuk membalas dendam kepada Cheng Yi, tidak disangka mereka berdua hanya tinggal selama dua hari dan pergi.

Karena itu, tidak ada yang bisa dilakukan Lanxi lagi.

Membully Lu Yanting sekarang sudah tidak menyenangkan.

Mungkin karena Lu Yanting terlalu "patuh dan lembek" sekarang, menindasnya untuk waktu yang lama, Lanxi merasa bosan.

………………

Pada hari-hari berikutnya, mereka semua berlalu dengan sangat pelan. Lu Yanting memasak dan mencuci pakaiannya setiap hari, Lanxi biasanya duduk, membaca buku dan memainkan piano.

Kehamilan Lanxi semakin membesar dan tubuhnya semakin canggung.

Setengah bulan berlalu dalam sekejap mata.

Melihat ulang tahun Lanxi semakin dekat, Lu Yanting mulai berpikir untuk menyiapkan hadiah ulang tahun untuk Lanxi.

Terakhir kali Lanxi ulang tahun, dia memberikan Dongjin padanya dan sebuah rumah.

Kali ini … Lu Yanting tidak tahu harus memberinya apa.

Dia juga sudah tahu, Zhou Hesi juga akan datang pada hari ulang tahun Lanxi, dia telah kalah berkali-kali dengan Zhou Hesi sebelumnya, kali ini Lu Yanting tidak boleh kalah!

Lu Yanting diam-diam bersumpah, dia harus memberi Lanxi hadiah ulang tahun yang akan membuatnya mengingat seumur hidupnya.

Tapi dengan sentimen dan ambisi yang tinggi, Lu Yanting malah tidak bisa memikirkan hadiah ulang tahun apa yang akan membuat Lanxi mengingat seumur hidup.

Setelah berpikir selama beberapa hari dan juga tidak ada hasilnya, akhirnya Lu Yanting memanggil Fu Xing untuk "berkonsultasi" pada malam hari.

Fu Xing menjawab telepon lebih cepat dari yang dia kira.

Ketika telepon terhubung, Lu Yanting belum sempat berbicara, terdengar suara Fu Xing dengan senyum: "Ada yang bisa kubantu?"

"Ehn." Lu Yanting berdeham dan berdeham: "Lanxi akan berulang tahun."

"Lalu apa?" Sebenarnya Fu Xing sudah menebak apa yang diminta Lu Yanting, tetapi Fu Xing tidak mengatakannya, jadi dia menunggu Lu Yanting untuk berbicara.

"Aku ingin memberinya hadiah ulang tahun." Lu Yanting membuat suaranya terdengar setulus mungkin, "Apakah kamu punya saran? Hadiah yang sangat spesial."

Mendengar Lu Yanting bertanya, Fu Xing terkekeh.

Lu Yanting mendengarnya, mengerutkan kening segera: "Apa yang kamu tertawakan?"

“Aku tertawa karena kamu itu kan sudah berkali-kali jatuh cinta, tapi masih tidak bisa mengerti intinya.” Fu Xing berkata "seperti perjaka."

Lu Yanting meremas teleponnya dengan erat. Jika bukan karena meminta sarannya, dia akan menutup telponnya langsung.

Lu Yanting menarik napas dalam-dalam. "Apakah kamu punya saran?"

"Apa status Lanxi sekarang?" Fu Xing bertanya padanya.

Lu Yanting menjawabnya, "ia adalah Wanita yang kusuka."

Fu Xing: "Kecuali untuk ini."

Lu Yanting berpikir lagi dan akhirnya menemukan jawabannya: "ia adalah seorang ibu dari bayiku."

Fu Xing: "Apa yang paling diperhatikan para ibu?"

Lu Yanting: "Anak-anak."

Pertanyaan ini tidak perlu dipikirkan terlalu lama.

Fu Xing “ehn” sekali dan berkata kepadanya: “Pada saat ulang tahun kakakmu, dia mengandung Cheng Zi, pada saat itu juga dia membuatkan sendiri tempat tidur bayi.”

Lu Yanting tidak begitu lamban, Fu Xing menyebutkan ini, dia langsung mengerti.

Lu Yanting berkata kepada Fu Xing, "Oke, terima kasih."

Setelah terdiam beberapa saat, dia bertanya lagi pada Fu Xing: "Kamu dan kakakku ..."

"Aku akan pergi ke Bali bersamanya selama tahun baru." Fu Xing sudah menebak apa yang akan ditanyakan Lu Yanting.

Lu Yanting menyipitkan matanya: "Maksudmu, kamu sudah baikan dengannya?"

"Tidak." Fu Xing tersenyum. "Kamu bukan tidak tahu emosinya kan."

Kata-katanya penuh dengan kesenangan.

Terdengar Fu Xing berkata seperti ini, Lu Yanting juga tersenyum. Memang benar temperamen Lu Qingran bukanlah sesuatu yang dapat diterima dengan mudah oleh orang awam.

Berpikir sampai di sini, Lu Yanting berkata kepada Fu Xing: "Untungnya kamu tidak tahu malu."

Fu Xing: "ehn, maka kamu bisa belajar dariku."

Kedua orang ini berbincang beberapa kata, setelah itu Lu Yanting menutup telepon.

Dia merasa saran yang diberikan oleh Fu Xing cukup dapat diandalkan.

Membuat tempat tidur bayi sendiri...

Lu Yanting menghitung hari dan satu minggu lagi ulang tahun Lanxi.

Selama seminggu, membuat tempat tidur bayi, seharusnya waktunya cukup.

Tapi, dimana dia mencari tukang kayu?

Tempat di Bali seperti ini ... apakah ada tukang kayu?

Lu Yanting berpikir dan telepon tiba-tiba berdering.

Lu Yanting mengambil ponsel dan melihatnya, itu adalah pesan teks dari Fu Xing.

isinya daftar alamat dan informasi kontak.

Lu Yanting bertanya kepadanya: Apa ini?

Fu Xing: Tukang kayu.

Lu Yanting segera mengerti apa yang dia maksud. Lu Yanting menggerakkan jarinya dan mengembalikan dua kata ke Fu Xing: Terima kasih.

Fu Xing segera membalas: Tahun baru, menolong kamu.

Melihat pesan dari Fu Xing ini, Lu Yanting tersenyum lagi.

Lu Yanting mengerti bahwa Fu Xing melakukan ini karena dia masih membuka jalan keluar untuk dirinya.

Pikirkan juga tentang itu. Untuk alasan apa pun, kerusakannya karena Lu Qingran benar adanya. Lu Bienian dan Xi An memiliki pendapat tentangnya.

Terutama kesabaran Lu Bienian, tidak mungkin bagi Lu Qingran untuk menikah kembali dengan mudah.

Dengan pemikiran seperti itu, pekerjaan Fu Xing benar-benar terencana.

Kadang-kadang, meskipun beberapa metode yang dia pikir kejam, itu sangat berguna.

………………

Karena harus memasak untuk Lanxi, Jadi Lu Yanting menyelesaikan sore hari dan malamnya menghubingi tukang kayu untuk memesan tempat tidur bayi.

Dalam beberapa hari berikutnya,Lu Yanting selalu pergi setelah makan siang sampai jam lima lalu pulang untuk makan malam,setelah makan malam,dia tidak pulang sampai tengah malam.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu