Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 51 Jangan Bergerak, Aku Memelukmu (3)

Terdengar kata-kata dokter, Lanxi berhenti sejenak tetapi tidak memutarkan kepala.

……

Membawa melatonin, berjalan di jalan raya, kesadaran Lanxi tidak terlalu fokus.

Ketika hendak menyeberang jalan, tiba-tiba sebuah mobil melaju di sebelahnya, dan Lanxi sama sekali tidak menyadarinya.

Untungnya, pengemudi mobil mengerem tepat waktunya, tetapi meskipun demikian, Lanxi tetap saja jatuh terbaring di jalan.

Dikarenakan sangat terkejut.

Orang di dalam mobil melihatnya jatuh segera turun dari mobil, “Maaf, aku.........”

Baru saja mulai berkata, Zhou Hesi tertegun.

Bagaimana bisa begitu kebetulan?

Orang yang dia tabrak secara tidak sengaja, adalah Lanxi?

Ketika mengangkat kepala dan melihat Zhou Hesi, Lanxi juga tertegun.

Tadi malam, mereka berdua mengobrol lumayan senang di resepsi, Zhou Hesi mengatakan bahwa mereka akan bertemu lagi nanti.

Lanxi benar-benar tidak terpikir bahwa ia akan bertemu dengannya pada hari berikutnya.

Dikarenakan jatuh, obat yang ditenteng di tangan Lanxi juga berguling ke samping.

Zhou Hesi membungkukkan badan dan membantunya memungut obat itu, kemudian menggulurkan tangan mengangkatnya dari jalan.

Karena tidak tidur nyenyak tadi malam, Lanxi tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini. Kalau Zhou Hesi tidak membantu mengangkatnya, dia memperkirakan bahwa dia tidak bisa berdiri dengan kekuatannya sendiri.

Setelah berdiri, Lanxi langsung merebut obat yang di tangan Zhou Hesi.

Obat itu adalah melatonin, Zhou Hesi mengetahuinya.

Pada saat terakhir kali bertemu, ada sertraline yang jatuh dari dalam tasnya, dan kali ini melatonin.......

Zhou Hesi mulai khawatir, seberapa banyak masalah yang ada di tubuhnya?

Melihat keadaan dan wajahnya, sangat jelas bahwa dia telah mengalami insomnia tadi malam dan kondisi mentalnya tidak terlalu baik.

“Ke mana kamu akan pergi? Apakah sudah makan siang?” Zhou Hesi berturut-turut mengajukan dua pertanyaan pada Lanxi.

Lanxi menggelengkan kepalanya, “Belum makan.”

Zhou Hesi berkata: “Kebetulan, aku juga belum makan, ayo kita makan bersama, anggap saja aku meminta maaf padamu.”

“Oh.....boleh saja.”

Mumpung dia sudah terasa lapar, makan sendiri itu membosankan, sangat bagus kalau ada seseorang yang menemaninya.

Setelah menyetujuinya, Lanxi mengikuti Zhou Hesi masuk ke dalam mobil.

Ada satu alasan kenapa pergi bersama Zhou Hesi, alasan pertama agak dangkal karena wajahnya.

Yang kedua adalah dia berpikir bahwa karakter Zhou Hesi tidak terlalu buruk.

Lanxi selalu pandai melihat orang, dan karakter seseorang dapat dilihat dari cara pembicaraannya.

Dari pengalaman mengobrol dengan Zhou Hesi semalam yang selama hampir satu jam, Lanxi tidak berpikir bahwa dia adalah orang yang memiliki pikiran buruk.

Lagipula, dia lumayan suka mengobrol dengan Zhou Hesi.

Tidak tahu mengapa, ketika mengobrol dengan Zhou Hesi, dia selalu memiliki suatu perasaan yang sangat akrab.

Sepertinya mereka berdua sudah saling mengenal untuk waktu yang lama.

Mungkin ini yang dikatakan dalam dongeng.......cinta pada pandangan pertama?

Zhou Hesi seharusnya adalah orang dari kota Bei, karena melihat dia sepertinya lumayan kenal jalan di kota Bei, nomor plat mobilnya sepertinya juga lokal.

Zhou Hesi mengendarai mobil membawa Lanxi datang ke sebuah restoran lokal.

Setelah berhenti, dia sengaja meminta saran dari Lanxi: “Apakah kamu menyukai hidangan lokal?”

Lanxi mengangguk: “Aku semuanya bisa.”

“Baik, kalau begitu disini saja, restoran ini lumayan bagus”, Zhou Hesi mengendarai mobil memasuki tempat parkir di lantai basement.

Setelah memasuki restoran, Zhou Hesi memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela dan duduk.

Lanxi juga merasa puas dengan tempat duduk ini, mengikutinya duduk kebawah.

Zhou Hesi dengan sopan menyerahkan menu makanan ke Lanxi, “Ayo pesan.”

Lanxi tidak segan-segan dengannya, dia memang bukan tipe orang yang suka berpura-pura segan.

Setelah membuka menu makanan dan memesan dua hidangan, dia menyerahkan menu pada Zhou Hesi.

Kemudian, Zhou Hesi juga memesan dua hidangan.

Zhou Hesi: “Minum apa?”

Lanxi berpikir: “Minum air saja.”

Di dalam menu ada teh susu, tetapi Lanxi tidak memiliki keberanian untuk minum.

Dia akan insomnia walaupun tidak meminum teh susu, kalau dia minum teh susu, diperkirakan dia akan menjadi zombie.

******(teh mengandung kafein seperti pada kopi walaupun dosisnya lebih kecil)*****

Tidak banyak orang di dalam restoran, dan kecepatan penyajiannya oke.

Setelah menunggu sekitar belasan atau dua puluh menit, hidangan mulai diantarkan.

Belum sampai jam dua belas, jadi sangat normal kalau restoran belum mulai ramai.

……

Di lantai atas, Lu Yanting sudah menunggu dua puluh menit di dalam ruangan pribadi.

Padahal Qu Wei memberitahunya untuk datang lebih awal, tetapi akhirnya dia sudah tiba dulu, mereka semua malah terlambat.

Setelah Lu Yanting duduk, dia menelepon Qu Wei, Qu Wei berkata dia sedang di perjalanan menjemput Huiling, setelah menjemput Huiling akan segera datang.

Jadi, Lu Yanting hanya bisa menunggu.

**

Di lantai bawah, ketika sedang makan, Zhou Hesi sambilan menanyakan situasi Lanxi, “Apakah kamu mengalami insomnia parah?”

Gerakan Lanxi sedang meminum berhenti, kemudian dia meletakkan gelas dan mengangguk.

“Mengapa bisa insomnia?” Zhou Hesi bertanya.

“Bukankah kamu semalam sudah pakai obat?” Lanxi juga tidak berniat menyembunyikan padanya.

Dia masih ingat ekspresi Zhou Hesi semalam ketika terlihat setraline.

Dia bisa memastikan, Zhou Hesi pasti mengetahui setraline digunakan untuk mengobati gejala apa.

Zhou Hesi: “Jadi, obat itu benar-benar dipakai oleh kamu?”

Lanxi: “Ya.”

Depresi........Bagaimanapun Zhou Hesi cukup terkejut melihatnya mengalami ini.

Bagaimana mungkin gadis kecil yang bersemangat dengan gaun putih dan ekor kuda poni ganda di dalam ingatan akan menjadi orang yang depresi?

Sekarang, tatapannya sudah tidak lagi polos seperti dulu.

Jadi, semalam ketika dia melihatnya di koridor hotel, Zhou Hesi hampir tidak mengenalinya.

Dibandingkan dengan dulu, benar-benar sudah banyak berubah.

“Aku punya cara untuk mengobati insomnia, apakah kamu ingin mencobanya? Aku bisa jamin kamu pasti bisa tidur nyenyak malam ini.”

Begitu mendengar Zhou Hesi mengatakan ini, mata Lanxi langsung bersinar: “Benarkah? Apa caranya?”

Ketika dia menunjukkan ekspresi ini, sangat mirip dengan masa kecilnya. Zhou Hesi melihatnya dan tersenyum.

Dia berkata dengan misterius: “Makan dulu, setelah makan baru membawamu pergi.”

……

Jam dua belas, Huiling, Qiao An, Gu Chengdong dan Qu Wei akhirnya tiba di luar restoran.

Mereka berempat datang mengendarai dua mobil, dan bertemu di depan restoran, kemudian masuk bersama.

Berempat mengobrol bersama dengan senang.

Setelah Qiao An memasuki restoran, secara alami melihat ke sekeliling, lalu kebetulan terlihat Lanxi yang duduk di dekat jendela.

Dan, di seberangnya ada seorang pria.

Qiao An mulai bergosip, menarik Huiling, “Hey, kamu lihat, apakah itu adalah asisten kakak Ting?”

“Sepertinya iya!”

Terlihat Lanxi, Huiling menjadi semangat.

Kemudian dia juga terlihat pria di seberang Lanxi.

Hey.... Bukankah ini adalah pria yang bersama Lanxi pada resepsi semalam?

Ternyata mereka benar-benar pasangan kekasih......

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu