Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 88 Benar-benar Sangat Lucu (1)

Mendengar pertanyaan Lu Yanting, sikap musuhan Lanxi pun akhirnya menjadi lega.

Lanxi melihat Lu Yanting dan berkata dengan suara datar : "Lembur kerja"

Mendengar jawaban Lanxi, ekspresi Lu Yanting baru menjadi agak lega.

"Kantormu sangat sibuk?"

Lanxi : "Proyek baru saja dimulai, ada banyak hal yang harus disiapkan, ada sedikit sibuk"

Lu Yanting : "Sepertinya kamu lumayan giat"

Lanxi : "Itu kan memang pekerjaanku"

Hal ini membuat kesan Lu Yanting terhadap Lanxi berubah.

Sebelumnya Lu Yanting mengira Lanxi pasti tidak akan begitu giat bekerja, dia masuk ke Dongjin jadi manager juga hanya untuk membuat keluarganya marah, tidak menyangka Lanxi akan begitu serius.

Sepertinya, dia benar-benar ingin sukses.

Berpikir sampai sini, Lu Yanting merasa sedikit bangga.

Setelah Lanxi menjawab pertanyaannya, Lu Yanting tetap berdiri di sana dan tidak bergerak, Lanxi mengangkat alisnya : "Apakah Bos Lu masih memiliki masalah lain?"

Lu Yanting : "Apakah kamu sudah makan malam?"

Lanxi : "Sudah, asistenku ada panggil makan tadi"

Pada saat menjawab pertanyaan ini, wajah Lanxi tidak memiliki ekspresi apa pun.

Rata-rata Lanxi berbicara dengan wajah seperti itu.

Melihat penampilan Lanxi yang dingin, Lu Yanting teringat dengan video yang dia tonton di kantor tadi.

Sikap dia terhadap Shen Wenzhi........ bukan seperti ini.

Lu Yanting takut dirinya emosi lagi, jadi dia membiarkan Lanxi naik ke atas.

.................

Setelah pertempuran itu akhirnya berakhir, Lanxi berjalan melewati Lu Yanting dan naik ke lantai atas.

Sebenarnya lembur kerja hari ini tidak membuat dia sangat capek, hanya saja tubuh dia sedikit capek dan pegal.

Setelah mandi setengah jam lebih, Lanxi keluar dari kamar mandi dan menyadari Lu Yanting yang duduk di atas tempat tidurnya.

Ini... datang mencari keenakan lagi?

Rambut Lanxi masih belum dikeringkan, tangan Lanxi masih memegang handuk, setelah melihat Lu Yanting, gerakan Lanxi pun berhenti.

Lu Yanting melihat ke Lanxi dan melambaikan tangannya kepada Lanxi.

Lanxi mengangkat alisnya dan berjalan ke depan Lu Yanting. Lu Yanting langsung mengambil handuk yang Lanxi pegang dan menarik Lanxi ke sisinya.

Lanxi ditarik sampai duduk di atas tempat tidur, kemudian Lu Yanting pun mulai membantu dia mengeringkan rambut.

Gerakannya...... bahkan lumayan lembut.

Lanxi tidak tahu mengapa Lu Yanting bertingkah seperti itu, padahal semalam mereka baru bertengkar, mengapa sekarang tiba-tiba dia begitu, apakah dia sedang minta baikan dengan Lanxi?

Tapi, hal ini tidak cocok dengan cara tingkah Lu Yanting.

Rambut Lanxi sangat panjang, Lu Yanting mengeringkan rambutnya dengan perlahan menggunakan handuk.

Gerakan ini membuat Lanxi terasa sedikit nyaman.

Dia tidak bisa menolak, akhirnya dia memilih untuk memejamkan matanya dan menikmati.

Melihat reaksi Lanxi, sudut mulut Lu Yanting pun terangkat dengan cantik.

Setelah mengeringkan rambut, Lu Yanting meletakkan handuk ke samping dan membaringkan Lanxi ke atas tempat tidur.

"........." Lanxi tiba-tiba membuka matanya dan menatap ke Lu Yanting.

Detik selanjutnya, bibir Lu Yanting tiba-tiba menempel ke dahi Lanxi, Lu Yanting meninggalkan sebuah ciuman di dahi Lanxi.

Lu Yanting tidak pernah mencium dahi Lanxi sebelumnya.

Lanxi tidak ingat dari mana dia pernah membaca kalimat yang mengakatan kalau pria mencium dahi wanita berarti pria itu sangat menyayangi wanita itu.

Sebelumnya......... Shen Wenzhi sering mencium dahinya.

Pada saat Lu Yanting melakukan gerakan itu, Lanxi memiliki perasaan seperti berada di dunia lain.

Lanxi memejamkan matanya dan tiba-tiba wajah Shen Wenzhi muncul di depannya.

Pada detik itu, mata Lanxi tiba-tiba terasa masam, bahkan sangat panas.

Lu Yanting melihat semua reaksi Lanxi dengan jelas.

Dia memegang dagu Lanxi dengan erat dan terus mempererat tenaganya.

"Teringat dengan siapa?"

Sebenarnya tidak perlu bertanya, Lu Yanting juga sudah tahu jawabannya, tetapi Lu Yanting tetap ingin mendengar langsung dari mulut Lanxi.

Lu Yanting menggunakan lebih banyak tenaga dan rasa kesakitan di dagu Lanxi membuat Lanxi membuka matanya.

Lanxi menyembunyikan perasaannya dengan cepat dan memasang sebuah senyuman di wajahnya setelah menatap ke mata Lu Yanting.

"Tidak teringat dengan siapa-siapa, hanya ingin lebih menikmati manjaan Bos Lu saja"

Sepertinya penyakit Lanxi sudah terkontrol, kalau dulu, Lanxi mana mungkin masih bisa pertahankan sikap baik seperti itu.

Lu Yanting merasa dirinya benar-benar bodoh, dia sudah terbiasa dengan sifat Lanxi yang suka mencari masalah, Lu Yanting selalu menyiapkan dirinya untuk berperang dengan Lanxi setiap kali membahas tentang masa lalu bersamanya.

Melihat penampilan Lanxi, Lu Yanting membantu dia bangun dari tempat tidur dan mengelus rambutnya, kemudian sambil bertanya : "Apakah kamu bisa main piano?"

Lanxi tidak tahu mengapa dia tiba-tiba membahas masalah ini, tetapi dia tetap jawab dengan jujur, Lanxi mengangguk : "Bisa"

Lu Yanting : "Sejak kapan kamu belajar itu?"

Lanxi : "Waktu kecil, ibuku lebih suka piano, jadi dia membiarkan aku belajar piano juga"

Lu Yanting : "Kalau begitu kenapa tidak lanjut setelah itu?"

Lanxi : "Ibuku sudah tidak ada, aku main piano untuk siapa?"

Pada saat menjawab pertanyaan itu, wajah Lanxi tetap tidak memilki ekspresi, dia terlihat seperti tidak peduli, tetapi Lu Yanting bisa mendengar getaran di dalam nada suaranya.

Sepertinya posisi Bai Wanyan di dalam hati Lanxi benar-benar sama sekali tidak berubah.

Berpikir sampai sini, Lu Yanting memeluk Lanxi.

"Mulai sekarang aku akan dengar, kamu bisa terus main piano"

Kata-kata ini membuat Lanxi terkejut.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu