Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 182 Kalau Memiliki Putri (2)

Sebelum datang, Lanxi sudah menyiapkan mental, minimal berkenalan dengan orang terkenal agar terasa sedikit familiar.

Lanxi cantik, seluruh Kota Jiang tahu ini, hubungannya dengan Lu Yanting juga diketahui oleh semua orang, sehingga ketika menyapa, kebanyakan orang lebih segan padanya.

Orang lain segan padanya, tentu saja sikap Lanxi tidak akan buruk juga.

Sehingga acara malam ini berjalan dengan cukup lancar.

Lanxi meminum beberapa sampanye, berkenalan dengan beberapa bos yang mungkin bisa bekerja sama dengannya nanti, sehingga mengobrol dengan mereka sesaat.

Lanxi juga tahu sangat jelas semua orang bersikap demikian padanya karena Lu Yanting, namun, bisa melakukan sampai seperti ini, dia juga merasa sangat beruntung.

Setelah berdiri disana mengobrol dengan beberapa bos, Lanxi berencana untuk menenangkan diri sejenak.

……

Ia membawa gelas sampanye berjalan kedeban meja bar lalu berhenti disana, begitu Lanxi mengangkat kepala ia langsung bertatapan dengan Lan Zhongzhi.

Lan Zhongzhi mengenakan setelan jas, sepertinya ia juga datang kemari untuk bertemu klien.

Sudah cukup lama tidak bertemu dengan orang Keluarga Lan, begitu melihat Lan Zhongzhi lagi, rasa benci dalam hati Lanxi hanya semakin bertambah bukan berkurang.

Dia sudah lama tidak memperhatikan pergerakan Keluarga Lan, juga tidak tahu apa yang sekarang dilakukan oleh Lan Zhongzhi, lebih tidak ingin bertemu dengannya sekarang disini.

Selama ini Lan Zhongzhi mendengar cukup banyak gossip yang menyebar diuar mengenai Lanxi dan Lu Yanting.

Setelah Lu Yanting mencari orang untuk menggantikan posisi Lanxi ketika itu, Lan Zhongzhi mengira mereka berdua sudah hancur sepenuhnya.

Dia beru saja mengamati untuk mengajak Lu Yanting bicara, siapa yang menyangka Lanxi malah kembali ke posisinya.

Sebenarnya sebagai seorang ayah, Lan Zhongzhi masih memiliki sedikit perasaan pada Lanxi.

Namun pertikaian yang terjadi diantara ayah dan anak selama beberapa tahun ini sudah terlalu banyak, Lanxi juga tidak ingin mendengarkan, membuat kondisi hari ini tidak bisa terhindarkan.

Dan sejak awal Lan Zhongzhi sudah merasa kalau Lanxi dan LuYanting tidak cocok, sampai sekarang pun dia tidak merasa mereka beruda bisa berakhir bahagia.

Setelah Lanxi melihat Lan Zhongzhi, pandangannya berhenti sesaat disana, namun sama sekali tidak membuka mulut untuk bicara dengannya.

Awalnya masih ada senyum yang menggantung diwajahnya, namun setelah melihat Lan Zhongzhi, senyuman itu langsung menghilang.

Lanxi tidak ingin menggubrisnya, berbalik dan bersedia untuk pergi.

Sikapnya ini membuat Lan Zhongzhi merasa begitu tidak senang.

Lan Zhongzhi berjalan kehadapan Lanxi, menghadang jalannya.

“Bagaimanapun aku adalah ayahmu, apakah ini sikapmu pada ayah kandungmu?” ada nada menyalahkan yang begitu pekat dalam ucapan Lan Zhongzhi.

Ayah kandung?

Begitu mendengar istilah ini rasanya Lanxi ingin sekali tertawa, “Lebih kamu kembali untuk saling sayang-sayangan dengan pasangan ibu dan anak itu saja.”

Lucu sekali, dari awal sampai sekarang, pernahkan dia menganggapnya sebagai putri?

sendirinya tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan seorang ayah, namun menginginkan rasa hormat, ngarep sekali dia!

“Lanxi, kamu juga jangan terlalu sombong.” Sikap Lanxi ini sungguh membuat Lan Zhongzhi emosi.

Dirinya sekarang terlihat jelas merasa sombong karena sudah berhasil mengambil kembali perusahaan, merasa dirinya ada Lu Yanting yang menjadi backingnya, tidak perlu menakutkan apapun.

Setelah Lan Zhongzhi berhenti sesaat, ia memperingatkan : “Menurutmu orang seperti Lu Yanting bisa kamu control seumur hidup? Begitu tidak ada dia, kamu merasa masih punya berapa banyak kemampuan untuk mempertahankan semua yang kamu miliki sekarang? Jangan merasa Dongjin sekarang adalah milikmu 100%, pria merupakan makhluk yang paling tidak bisa diandalkan!”

Mendengar kata ini dari mulut Lan Zhongzhi langsung, Lanxi langsung tertawa.

Setelah tertawa, dia menyambung apa yang Lan Zhongzhi katakan dengan santai, “Benar, didunia ini pria merupakan makhluk yang paling tidak bisa diandalkan, hanya dengan melihatmu saja aku langsung memahaminya.”

Lan Zhongzhi sungguh tidak menyangka ucapannya ini malah memberi Lanxi kesempatan untuk menohoknya, membuatnya kesal sampai tidak bisa bicara, “Kamu!”

Lanxi : “Diantara kita tidak ada yang perlu dibicarakan, lain kali usahakan jangan muncul dihadapanku.”

Lanxi merasa dirinya sudah sangat segan, hanya menggunakan kata ‘usahakan’ dan bukan menggunakan ‘jangan pernah’.

Namun sikapnya sekarang sungguh membuat Lan Zhongzhi sangat tidak senang, Lan Zhongzhi tetap menghadang jalan Lanxi tidak ingin menyingkir, hanya menatapnya tanpa mengatakan apapun.

Akhir-akhir ini Lan Zhongzhi sedang menjalankan bisnisnya sendiri.

Dia masih memiliki seidkit tabungan juga kenalan bisnis, namun untuk memulai bisnis yang baru sungguh tidak mudah.

Yang paling utama adalah team humas Lu yanting sama sekali tidak berpihak padanya.

Dan tidak banyak orang di Kota Jiang yang berani menentang Lu Yanting.

Dan karena hal ini, sangat mempengaruhi bisnis Lan Zhongzhi, ada beberapa projek yang gagal ia dapatkan.

Setiap kali gagal, ia akan teringat Lanxi……

Kalau bukan karena putrinya yang baik ini, bagaimana mungkin dia bisa jadi seperti ini?

setiap kali bisnisnya mengalami hambatan, rasa benci Lan Zhongzhi terhadap Lanxi semakin bertambah.

Setelah bertemu dengan Lanxi hari ini, dia hampir meledak langsung.

“Lanxi, apakah kamu sama sekali tidak , memandang hubungan ayah dan anak kita walau sedikitpun?” Lan Zhongzhi menghadang didepan Lanxi, menundukkan wajah melihatnya, “Kamu jangan lupa, kalau tidak ada aku, Dongjin sama sekali tidak mungkin bisa berkembang sampai seperti sekarang! Kamu jangan selalu merasa sebagai korban!”

Mulai lagi.

perumpamaan ini dia sudah mendengar berkali-kali, setiap kali selesai mendengarnya dia sungguh merasa lucu.

Sekarang Dongjin sudah tidak ada namanya, dia masih punya muka mengatakan ini?

tentu saja, kali ini Lanxi sama sekali tidak ingin berdebat dengannya tentang masalah Dongjin.

Dia berkata demikian maka biarkanlah.

Lanxi hanya tersenyum tipis, lalu berkata dengan santai : “Oh, tapi sekarang Dongjin adalah milikku, masih ada masalah untukmu?”

Lan Zhongzhi sekali dibuat marah oleh Lanxi, kali ini dia dibuat kesal sampai tangannya mulai gemetar.

“Kusarankan ya, sebaiknya jangan sok penting jadi orang, minggir.” Lanxi tidak ingin omong kosong dengannya lebih lama lagi.

Lan Zhongzhi dibuat kesal oleh Lanxi sampai apa yang ia pikirkan ia keluarkan : “Lanxi, kamu jangan senang terlalu cepat. Kamu bisa seperti ini bukankah karena Lu Yanting juga? Kamu pikir Lu yanting akan tertarik padamu berapa lama? Dulu dia bisa mencari orang untuk menggantikan posisimu, pasti karena hubungan kalian mulai bermasalah iya kan? Kalau dia bisa mencari orang untuk menggantikanmu satu kali, maka aka nada dua kali, berdasarkan kemampuanmu, kamu sama sekali tidak mampu memimpin Dongjin!”

“Sudah belum?” awalnya Lanxi tidak ingin bertengkar dengan Lan Zhongzhi, dulu sudah terlalu sering bertengkar dan dia sudah lelah.

Awalnya dia merasa setelah mengambil barang milik Keluarga Bai kembali, memutus hubungan dengan mereka akan terasa sangat banik.

Namun Lan Zhongzhi tidak hentinya mengusiknya, ini sama saja memojokkannya.

Lanxi merasa dirinya yang hari ini sudah mengalah sampai batas maksimal, namun Lan Zhongzhi sama sekali tidak merasakannya….

Lanxi terseyum dingin, “Kelihatannya kehidupanmu akhir-akhir ini terlalu stabil ya? Apakah aku perlu memberimu sedikit kegiatan?”

Ketika Lanxi mengatakan ini sikapnya begitu sombong, ada nada mengancam dalam ucapannya.

Lan Zhongzhi kehabisan kata, membuka mulut namun tidak ada yang bisa ia katakana.

………

Ketika Shen Wenzhi lewat disana tidak sengaja melihat ini.

Acara komunitas pengusaha seperti ini, Shen Wenzhi tentu saja salah satu orang yang akan diundang juga.

Sebenarnya sejak awal dia sudah melihat Lanxi, namun dia terus tidak menyapanya.

Sekarang mereka sudah memiliki keluarga masing-masing, keadaan seperti ini sebaiknya dihindari.

Shen Wenzhi datang karena ingin mengambil sampanye, tidak menyangka malah bertemu dengan Lanxi disini.

Begitu melihat lebih jelas, ia melihat Lan Zhongzhi yang berdiri didepan Lanxi.

Shen Wenzhi bersama dengan Lanxi begitu lama, tentu saja ia tahu hubungan Lanxi dan Lan Zhongzhi tidak baik.

Ditambahkan percakapan mereka, tidak perlu dibayangkan juga bisa melihat dengan jelas kedua ayah dan anak ini sedang bersitegang.

Shen Wenzhi juga tahu apa saja yang pernah dilakukan Lan Zhongzhi, sehingga dia tetap berpihak pada Lanxi.

Lanxi merasakan ada orang yang datang, bahkan terus memandangnya, sehinnga ia terbiasa melihat kearah orang itu.

Ketika melihat itu adalah Shen Wenzhi dia cukup terkejut, namun ia mengerti dengan cepat.

Dia bisa muncul diacara seperti ini sama sekali tidak aneh.

Lan Zhongzhi juga mengenal Shen Wenzhi, ketika mereka bersama begitu heboh, ingin tidak kenal juga sulit.

Lan Zhongzhi orang yang memiliki gengsi tinggi, ia tidak ingin bertengkar dengan Lanxi dihadapan orang lain, sehingga begitu melihat Shen Wenzhi ia langsung berbalik lalu pergi.

Lanxi juga tahu Lan Zhongzhi pergi karena melihat Shen Wenzhi, jadi, setelah Lan Zhongzhi pergi, Lanxi melirik Shen Wenzhi sesaat, lalu mengucapkan terima kasih padanya.

Nada bicaranya begitu tenang, seolah sedang berkata pada orang asing yang menolongnya.

Begitu Shen Wenzhi mendengar dia bicara dengan nada bicara yang seperti itu, hatinya terasa begitu perih.

Namun, dia tidak bisa menunjukkan emosinya begitu saja.

Karena dia tahu, sikap inilah yang paling sesuai untuk kondisi mereka berdua sekarang.

Shen Wenzhi memperbaiki emosionalnya, lalu bertanya : “Kamu sampai sekarang masih tidak berhubungan dengan orang rumah?”

Lanxi hanya tersenyum, “Apakah itu bisa dihitung sebagai keluarga?”

Shen Wenzhi, “…… maaf, sepertinya aku sudah menanyakan hal yang tidak menyenangkan padamu.”

“Tidak apa.” Lanxi mengangkat bahunya.

Tekanan seperti ini sudah biasa ia rasakan.

Mungkin karena dia sudah mendapatkan kembali barang miliknya, setelah menang dan stabil, meskipun kesal ia tidak akan segegabah dulu.

Shen Wenzhi terdiam sesaat, melihat kesekelilinh, lalu bertanya pada Lanxi : “Lu Yanting tidak datang bersama denganmu?”

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu