Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 45 Nyonya Lu Cemburu ? (1)

Hei, suara Lu Yanting ini sangat keras

Jiang Sisi yang disampingnya terkejut, sedangkan Lanxi seperti tidak terjadi apa-apa.

Wajahnya masih terpampang senyuman, sepertinya ia tidak merasa apa yang baru saja ia katakan tidak pantas.

Lu Yanting melindungi Xiaoxiao dibelakang badannya, melihat Lanxi, peringati dia : “ Kamu jangan keterlaluan.”

“ Keterlaluan ?” Lanxi mengangkat bahu, “ ia menumpahkan gelas anggur ku, membasahi rok ku, aku hanya minta dia untuk meminta maaf, apakah itu keterlaluan ?”

Habis berkata, Lanxi senyum sambil melihat kearah Gu Jingwen, dia bertanya : “ Apakah itu benar Nona Gu ?

Gu Jingwen mengangguk kepala, menjawab pertanyaan Lanxi : “ kamu benar, anak ini tidak memperhatikan, seharusnya dia minta maaf kepada kamu, aku mewakili dia untuk minta maaf denganmu, Anak ini takut dengan orang asing, tidak suka bicara dengan Orang asing.”

Heh.. ..

Setelah Lanxi mendengar kemudian ia tertawa : “ Nona Gu sangat memanjakan anak.”

Kelakuan Lanxi, jelas-jelas sedang mempersulit orang.

Lu Yanting melihat dia seperti ini, di dalam hatinya penuh dengan amarah.

Dia menarik tangan Gu Jingwen, “ Tidak perlu basa basi dengan dia, ayo pergi.”

“ Tetapi, Nona Lan dia… …”

Gu Jingwen ingin mengatakan sesuatu, tetapi Lu Yanting sudah membawa dia pergi.

Lanxi melihat mereka “ bertiga “ jalan ke tempat duduk dekat jendela, menarik kembali pandangannya.

Jiang Sisi merasa suasana hati Lanxi tidak stabil, maka dia bertanya : “ Apakah kamu baik-baik saja ?”

Lanxi senyum sambil mengganguk, “ Iya pasti.”

“ kamu tidak penasaran apa hubungan anak itu dengan dia ?” Jiang Sisi merasa bingung terhadap hal ini.

Ia sebagai penonton ingin sekali mengetahui apa hubungan anak perempuan tersebut dengan Lu Yanting.

Lanxi sebagai Istri Lu Yanting, dia sama sekali tidak penasaran terhadap hal ini, hal ini sangat tidak logis.

“ Tidak perlu menebak, dia akrab sekali dengan anak ini, apa mungkin itu adalah anaknya.”

Melihat tingkah laku Lu Yanting, sepertinya Lanxi sudah mengetahui.

Di bandingkan dengan anak tersebut, ia lebih peduli terhadap bajunya.

Hei, sebelumnya dia membeli baju ini dengan harga hampir tiga puluh juta rupiah, kotor begitu saja, sayang sekali.

“ Makan, makan.” Lanxi melambai-lambaikan tangan tangan, mengambil sendok garpu kemudian lanjut makan.

**

Di sisi lain, Lu Yanting dan Gu Jingwen membawa Xiaoxiao duduk.

Xiaoxiao dan Gu Jingwen duduk bersebelahan, Lu Yanting duduk dihadapan mereka berdua.

Dari posisi ini, ia bisa memantau Lanxi dengan jelas.

Dia dan Jiang Sisi berbicara sambil tertawa, sepertinya ia tidak terpengaruh oleh kejadian tadi.

Dengan ini, dari lubuk hati Lu Yanting merasa tidak senang.

Penaklukan dan dominasi di hatinya, sepertinya semua sudah diprovokasi oleh wanita ini.

Wanita yang normal, saat melihat suaminya membawa mantan pacarnya dan seorang anak keluar Bersama, apakah dia tidak mencurigai ?

Dia sangat pengertian, ya. Lagipula, dia sangat sabar, atau hanya saja dia tidak peduli dengan hal ini.

“ Xiaoxiao, kamu ingin makan apa ? “ Gu Jingwen meletakkan menu didepan Xiaoxiao, dengan nada yang lembut dia bertanya pendapatnya.

Sedangkan Xiaoxiao belum bisa move on dari kejadian tadi, ia menatap menu yang didepannya, mulai mengusap air mata.

Melihat Xiaoxiao menangis, Gu Jingwen langsung merasa cemas.

Ia menarik beberapa lembar tisu dan menyeka air mata Xiaoxiao, menghiburnya : “ tidak apa-apa Xiaoxiao, Tadi Tante itu bukan sengaja mempersulit kamu, jangan takut.”

“ Wuwuwu … … “ Xiaoxiao memeluk Gu Jingwen, tangisan tambah sedih.

Lu Yanting melihat kondisi seperti ini, dia juga menghibur Xiaoxiao.

“ Xiaoxiao, jangan nangis. Ada aku disini, aku akan melindungi mu.”

Ternyata, Lu Yanting yang menghiburnya jauh lebih efektif dibandingkan Gu Jingwen yang menghiburnya.

Setelah mendengarkan suara Lu Yanting, Xiaoxiao dengan cepat berhenti menanggis.

Akhirnya Gu Jingwen merasa lega, dia dengan teliti menyeka air mata Xiaoxiao dengan tisu, kemudian mulai memesan makanan.

Xiaoxiao sangat bergantung dengan Lu Yanting, saat makan, dia menatap Lu Yanting terus, dipertengahan makan ada beberapa percakapan berhubungan dengan Lu Yanting.

……

Rok Lanxi ternodai anggur merah.

Rok nya berwarna coklat muda, setelah tertembus Anggur merah, nodanya terlihat sangat jelas.

Tepatnya, setelah makan siang dia berencana mengajak Jiang Sisi untuk belanja, pada saat itu dia harus membeli baju untuk ganti.

Disaat Lu Yanting dan Gu Jingwen membawa anak datang, Lanxi dan Jiang Sisi sudah makan setengah.

Pertengahan makan ada gangguan tadi, sebentar saja, Keduanya selesai makan pada waktu yang diperkirakan.

Setelah membayar, Lanxi dan Jiang Sisi bersama keluar dari restoran.

Saat keluar, mereka melewati meja makan mereka “ bertiga.”

Saat ini, Lu Yanting sedang memotong steak Xiaoxiao.

Xiaoxiao menatap kedalam tatapan Lu Yanting, pandangan penuh dengan rasa kagum.

Saat Lanxi lewat, dia menoleh ke arah mereka. Lu Yanting dan Gu Jingwen melihatnya.

Lu Yanting hanya menatap dia, tidak ada reaksi.

Gu jingwen ingin menyapa Lanxi, tetapi Lanxi sudah pergi dengan gayanya yang elegan.

Gu Jingwen mengerakkan bibir, gerakkannya sedikit kaku.

Lanxi jalan dengan gaya yang elegan, disaat dia jalan sambil mengoyangkan pinggangnya dan punggungnya, sangat mempersona.

Sesama wanita, Gu Jingwen mengakui, orang seperti Lanxi, tidak mungkin bisa disembunyikan didalam kerumunan.

Terlihat dari penampilan atau cara berpakaian, semuanya sangat menarik perhatian.

Tetapi dia bisa melihat, Lanxi sepertinya tidak terlalu peduli terhadap Lu Yanting.

Walaupun Lanxi melihat dia bersama dengan Lu Yanting, Lanxi sepertinya sama sekali tidak marah.

Kelihatan dia bukan benar-benar mencintai Lu Yanting. Menikahi Lu Yanting, mungkin hanya karena uang ?

Wanita seperti ini … … Kenapa dia mau ?

****

Setelah keluar dari restoran, Lanxi dan Jiang Sisi bersama pergi ke pusat perbelanjaan terdekat.

Mereka berdua biasanya sering belanja bersama, sekali belanja bisa seharian.

Setelah keluar dari pusat perbelanjaan, dua orang tersebut keluar dengan tangan penuh.

" Hei, habis belanja, besok harus mulai kerja keras lagi." Jiang Sisi melempar kantong belanja yang ditangannya ke belakang jok mobil, menghela nafas panjang.

Lanxi terhibur oleh kelakuannya : " untuk menghabiskan uang dengan puas, harus kerja keras !"

" Masuk akal." Jiang Sisi mengangguk kepala.

…………

Di sisi lain, Lu Yanting dan Gu Jingwen membawa Xiaoxiao bermain seharian.

Gu Jingwen membawa Xiaoxiao ke pusat perbelanjaan, membelikan dia banyak pakaian, tas sekolah, berserta keperluan sehari-hari.

Sebenarnya barang-barang ini di panti asuhan tidak kekurangan, karena Gu Jingwen sayang dengan Xiaoxiao, bertahun-tahun tidak berjumpa, ia tidak bisa mengkontrol diri ingin membelikan dia.

Lu Yanting juga membelikan Xiaoxiao banyak barang.

Sehabis makan malam, Lu Yanting dan Gu Jingwen mengantar Xiaoxiao pulang ke panti asuhan.

Pengurus Xiao melihat Gu Jingwen membawa banyak kantong belanja dan mengantar Xiaoxiao pulang, dia sudah bisa menduga apa yang terjadi.

Pengurus Xiao: " Kalian terlalu sayang dengan Xiaoxiao, aku takut kalian terlalu memanjakan dia."

Biasanya anak-anak di panti asuhan berpakaian sangat biasa, tetapi baju yang Gu Jingwen belikan untuk Xiaoxiao terlihat luar biasa.

Anak seumuran ini, tepat pada masa pertumbuhan pembentukan moral, Pengurus Xiao takut dia terbiasa memakai pakaian-pakaian seperti ini, nanti ia tidak mau lagi memakai pakaian-pakaian yang biasa.

" Tidak apa-apa, aku percaya Xiaoxiao bukan anak seperti ini." Gu Jingwen sangat mempercayai Xiaoxiao.

Lu Yanting dan Gu Jingwen bersama mengantar Xiaoxiao masuk ke kamar, Gu Jingwen membantu Xiaoxiao membereskan barang-barangnya, bersiap untuk pulang.

Disaat mau pulang, Tiba-tiba Xiaoxiao mengangkat kedua tangan, menarik kedua orang tersebut.

Gu Jingwen menoleh kebelakang dan melihat Xiaoxiao, " Kenapa ? "

" Lain kali... Kapan akan datang lagi ?" Bisa terdengar dari suara Xiaoxiao sangat tidak rela.

Bagi Xiaoxiao, Gu Jingwen dan Lu Yanting mereka berdua adalah keluarga dia di dunia ini.

Sebelumnya mereka berdua sudah lama tidak datang, hari ini tidak mudah mereka datang, Xiaoxiao takut lain kali mereka, berjarak sangat lama baru datang.

“ jika ada waktu pasti akan datang, tetapi, minggu depan aku harus berangkat kerja, minggu depan depannya lagi, boleh ?” Lu Yanting tidak tega untuk menolak Xiaoxiao.

Gu Jingwen mendengar Lu Yanting berkata seperti itu, tatapannya sedikit terkejut.

“ Xiaoxiao kamu harus giat berlatih piano, aku akan membawa kamu untuk mengikuti pertunjukkan.” Gu Jingwen menepuk bahu Xiaoxiao memberi ia semangat.

Mendapatkan hari dan tanggal yang pasti dari mereka, akhirnya Xiaoxiao melepaskan tangan dan mengucapkan selamat tinggal.

Lu Yanting dan Gu Jingwen Bersama keluar dari panti asuhan, Langit diluar sudah menjadi gelap.

Setelah turun dari mobil, Lu Yanting mengantar Gu Jingwen pulang ke rumah.

“ Xiaoxiao benar-benar sudah besar.” Perjalanan, Gu Jingwen merasa tercengang.

Lu Yanting “ Iya “ dia menjawab. Hal ini, dia hari ini juga merasa tersentuh.

Sebenarnya Xiaoxiao lebih dewasa dibandingkan dengan anak-anak seumurannya, di tambah dengan badannya yang tinggi, walaupun ia hanya berumur enam tahun, apabila mengatakan bahwa ia berumur sepulah tahun ada orang yang percaya.

“ Dia berbakat dalam memainkan piano. Aku akan bertanya dengan tim, apakah bisa menerimanya?"

Gu Jingwen benar-benar ingin mendidik Xiaoxiao.

Lu Yanting tidak ada pandangan apa-apa terhadap hal ini, Gu Jingwen bicara, dia sembarang menjawab saja.

" Yanting, setelah menikah, apakah kamu bahagia ? " Terdiam beberapa menit kemudian, Gu Jingwen bertanya pertanyaan ini.

Bahagia ?

Mendengar kalimat ini, Hal pertama yang di pikiran Lu Yanting adalah momen saat ia berhubungan dengan Lanxi di atas kasur.

Berpikir saja, membuat badannya merasa panas.

Ia mendongak dan melihat, lampu sudah merah, sehingga dia mengingak rem dengan kuat.

Tadi Gu Jingwen menatap dia terus, sehingga dia tidak memperhatikan lampu lalu lintas.

Tiba-tiba ia mengerem, seluruh tubuhnya terlempar ke depan.

Untung saja ada sabuk pengaman.

" Buat apa kamu menanyakan ini." Lu Yanting tidak menjawab pertanyaan Jingwen.

" Tidak apa-apa, aku hanya ingin tau apakah kamu baik-baik saja. " Gu Jingwen sangat perhatian, dia tidak sebodoh itu untuk mengingatkan Lu Yanting bahwa Lanxi tidak peduli.

Dia adalah orang yang pintar, Lanxi tidak perduli dengannya, ia pasti sudah tahu.

" Baik." Lu Yanting terdiam sesaat, " kamu juga harus mencari orang yang cocok dengan kamu."

" Tetapi aku masih ingin menunggu kamu." Gu Jingwen dengan santai dia mengatakan kalimat ini.

Habis berkata, ia tertawa, matanya memancarkan cahaya silau : " Yanting, apakah kita masih punya kesempatan."

Lu Yanting tidak menjawabnya. Sebenarnya dia sendiri tidak mengetahui perasaan apa dia terhadap Gu Jingwen.

Mencintainya ? tidak perlu diragukan, awalnya karena cinta.

Demi bersama dengannya, ia tidak disetujui oleh kedua orang tua, bahkan dia hampir bertengkar dengan kedua orang tuanya.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu