Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 267 Tuan Lu Sangat Percaya Diri 1

Wajah Mu Baicheng masih serius, dia menggerakkan bibirnya: "Sudah kukatakan, tidak usah mempertanyakan perintahku."

"OK, aku malas berbicara dengan omong kosongmu." Jiang Sisi merasa dia dan Mu Baicheng dunianya tidak sama.

Mu Baicheng orang ini terlalu diktator dan tidak masuk akal untuk bernalar dengannya.

Tidak peduli seberapa banyak yang dia katakan itu hanya buang-buang ludah, Jiang Sisi terlalu malas untuk berbicara.

Ketika Mu Baicheng mendengarnya berkata seperti ini, wajahnya bahkan lebih buruk: "Apakah kamu pikir berbicara denganku itu omong kosong?"

"Lalu apa? Apakah kamu tidak ingin merampas hakku untuk berteman dan ingin aku menyambutmu dengan senyum?" Jiang Sisi agak lelah. "Sudah kukatakan sebelumnya aku itu suka main, jika kamu ingin menemukan gadis yang penurut seperti ini seharusnya tidak mencariku di awal. Aku sudah mengatakan hal yang sama berkali-kali, tetapi kamu tidak mendengarkan."

Mu Baicheng tidak berbicara dengan rahangnya terentang. Setelah terdiam beberapa saat, dia berinisiatif menjelaskan kepada Jiang Sisi: "Qin Si datang kepadaku untuk sesuatu. Tidak seperti yang kau pikirkan."

"Stop." Jiang Sisi melambaikan tangannya. "Kamu tidak harus menjelaskan ini kepadaku, aku tidak tertarik."

Mu Baicheng: "Kamu tidak marah karena ini kan?"

"Kamu terlalu banyak berpikir, lelaki tua." Jiang Sisi memandangnya dengan jijik. "Aku tidak peduli dengan siapa kamu makan, aku tidak akan cemburu."

"..." Mu Baicheng menatap Jiang Sisi tanpa menjawab.

Ada sesuatu yang salah di matanya. Jiang Sisi tidak nyaman ketika dia menatapnya seperti ini.

Jiang Sisi batuk dan berdeham, berkata, "Aku akan ke Bali besok."

Mu Baicheng: "Apa yang akan kamu lakukan?"

Jiang Sisi: "tanggal 9 Januari ulang tahun Lanxi dan aku ingin merayakannya disana."

Pikiran Mu Baicheng dalam sekejap tertuju pada ini: "Apakah kamu pergi dengan Zhou Hesi?"

Jiang Sisi: "Ya, apakah ada masalah?"

Mu Baicheng: "Aku akan ikut denganmu."

Awalnya Jiang Sisi mengira Mu Baicheng akan membiarkannya pergi. Toh, sebelumnya dia juga seperti itu.

Namun, tidak disangka, ia mengubah rutinitasnya kali ini.

Ingin pergi bersama?

Sejujurnya, Jiang Sisi benar-benar tidak ingin pergi bersama Mu Baicheng.

sama halnya seperti diawasi guru ketika di sekolah, itu sangat tidak nyaman.

"Oh, Lelaki Tua sangat tidak mudah mengambil cuti beberapa hari, atau tinggal di rumah saja dan istirahat yang baik ..."

Mu Baicheng mendengarkan julukannya “Lelaki tua" dan sedikit mengernyit, "Kamu pikir aku sudah tua?"

Jiang Sisi bertanya: " kenapa? kamu pikir kamu masih muda?"

Mu Baicheng: "Jam berapa penerbangannya besok? Aku ikut denganmu."

Jiang Sisi: "beneran tidak--"

"Aku memberitahumu bahwa tidak ada ruang untuk negosiasi."

Kali ini, sikap Mu Baicheng sangat tegas.

Jiang Sisi, bahkan jika dia tidak mau, hanya bisa mengangukkan kepala setuju.

Dia tidak punya niat untuk berdebat dengannya lagi.

**

Sebelumnya Jiang Sisi setuju dengan Zhou Hesi, pada pukul delapan keesokan paginya, Zhou Hesi naik taksi ke tempat Jiang Sisi untuk menemuinya.

Zhou Hesi sedikit terkejut ketika dia melihat Jiang Sisi dan Mu Baicheng keluar bersama.

Zhou Hesi Awalnya duduk di kursi belakang, melihat mereka suami istri, dia dengan sadar duduk di kursi penumpang.

Zhou Hesi tersenyum pada Jiang Sisi dan mengingatkannya: "kalian duduk belakang."

Zhou Hesi memiliki EQ tinggi.

Awalnya Mu Baicheng memusuhi Zhou Hesi, setelah melihatnya melakukan tindakan ini, rasa permusuhan Mu Baicheng terhadap Zhou Hesi menghilang.

Dia dapat merasakan bahwa Zhou Hesi dan Liang Ye berbeda.

Tentu saja, Zhou Hesi melakukan ini untuk membuat Mu Baicheng tidak memusuhinya lagi.

Hubungannya dengan Jiang Sisi mana ada begitu rumit.

Jiang Sisi hari ini tidur kebablasan. dia tidak sempat untuk makan, Jadi setelah naik taksi ia mulai mengunyah roti.

Jiang Sisi selalu terlihat sangat cuek, tidak seperti wanita yang lain.

Saat makan roti, dia tidak terlalu memperhatikan penampilannya.

Mu Baicheng memperhatikan gerakan Jiang Sisi makan roti di sebelahnya dan mengerutkan kening.

Mu Baicheng mengambilkan tisu untuk Jiang Sisi dan mengingatkannya: "Makan perlahan, bersihkan mulutmu."

"Oh, jangan khawatirkan aku." Jiang Sisi mengunyah sesuatu di mulutnya, "Aku kelaparan."

Mulut Mu Baicheng berkedut: "Kamu bangun kesiangan."

Jiang Sisi mendengus, "Bukankah itu karena kamu bergumul denganku tadi malam?!"

"Uhuk uhuk." Mu Baicheng batuk dan memperingatkan Jiang Sisi untuk tidak bicara vulgar.

Jiang Sisi selalu blak-blakan. Baginya, hal seperti ini adalah wajar seperti berbicara tentang cuaca, dia tidak akan merasa ada yang salah dengan mengatakan kata-kata ini.

Mendengar Mu Baicheng batuk, Jiang Sisi mau tak mau memutar matanya.

"Sok bermoral." Dia berkata seperti berkomentar ke Mu Baicheng.

Mu Baicheng: "..."

Jika dipikir-pikir, sebenarnya sikap Mu Baicheng baik.

Meskipun dia punya keahlian membuat orang emosi setengah mati, dia tidak pernah membiarkan Jiang Sisi tidak dihormati ketika dia berada di depannya.

Memperbaiki perkataannya, pada dasarnya juga dilakukan dengan tersembunyi, bukan didepan orang lain.

Setelah Jiang Sisi memikirkannya, dan dia merasa ini benar-benar keberuntungan.

Jika Mu Baicheng tidak menghormatinya di depan orang lain, maka dia benar-benar harus marah.

………………

Mu Baicheng bukan orang yang banyak bicara. Dalam perjalanan ke bandara, Jiang Sisi hanya mengobrol dengan Zhou Hesi.

Jiang Sisi: "Hei, Zhou Hesi, hadiah apa yang kamu berikan ke Lanxi?"

Zhou Hesi menggelitik bibirnya dan tersenyum, "Aku sudah memberikannya."

Jiang Sisi: "Brengsek, secepat itukah? Padahal aku ingin mendiskusikannya denganmu."

Zhou Hesi: "ehn, aku memberikannya beberapa bulan yang lalu."

Jiang Sisi: "Apa yang kamu berikan, tolong beri aku referensi."

Zhou Hesi: "Piano."

Jiang Sisi tersenyum setelah mendengarkan: "Oh, Oke, belum pernah aku melihat orang dengan EQ yang lebih tinggi darimu!"

Zhou Hesi tersenyum, "Oke, trimakasih atas pujianmu."

Jiang Sisi, "Dibandingkan denganmu, aku langsung merasa bahwa hadiah yang kuberikan nanti tidak ada apa-apanya."

Zhou Hesi: "Apa yang ingin kamu berikan?"

Jiang Sisi: "Tas, dia suka merk MIUMIU."

Zhou Hesi: "ya, berikan saja, asal kamu yang beri, Lanxi pasti menyukainya."

Jiang Sisi: "tentu saja, aku membandingkannya dengan hadiahmu. Mengapa hadiahku terasa begitu jelek."

Zhou Hesi mengangkat alisnya, "mau tidak aku samakan dengan kamu?"

Jiang Sisi: "ehn ya?"

Zhou Hesi: "Dia suka MIUMIU?"

Jiang Sisi: "Tidak, tepatnya, asalkan itu tas, cantik, mahal, dia suka."

Zhou Hesi: "ehn ... oke kalau begitu."

Omong-omong, Zhou Hesi juga belum pernah memberikan Lanxi tas.

Ketika Zhou Hesi berbincang dengan Lanxi sebelumnya, ia tidak menyebutkan hal ini.

Lagipula, menurut kepribadian Lanxi, harusnya ia menyukai ini.

Mu Baicheng tidak berpartisipasi dalam topik yang mereka bicarakan, karena dia tidak mengerti sama sekali.

**

Setelah sekitar satu jam, mobil tiba di bandara.

Jiang Sisi, Mu Baicheng dan Zhou Hesi masuk bersama untuk check in.

Secara kebetulan, mereka bertemu Zhou Jinyan dan Cheng Yi selama proses check-in.

Jiang Sisi selalu melihat bahwa kedua orang ini tidak begitu menyenangkan mata, setelah mereka bertemu secara kebetulan wajah Cheng Yi dan Zhou Jinyan tidak begitu baik.

Namun, Mu Baicheng mengenal Zhou Jinyan dan Cheng Yi, hubungannya mereka tidak buruk.

Zhou Jinyan dan Cheng Yi mengambil inisiatif untuk datang dan menyapa Mu Baicheng: "Kak Cheng, kamu mau pergi?"

Ketika ditanya pertanyaan ini, Zhou Jinyan melirik ke arah Zhou Hesi yang berdiri di sebelah, sedikit bingung, bagaimana mungkin Zhou Hesi bisa bersama mereka.

Dia juga berpikiran sama, Mu Baicheng membalasnya: "ehn, apakah kamu juga pergi?"

"Ehn, aku pergi ke Bali dengan Cheng Yi." Jiang Sisi mendengar Zhou Jinyan berkata, dengan segera mengatakan kewaspadaannya, "Apa yang kamu lakukan di Bali?"

Dalam pikiran Jiang Sisi, Zhou Jinyan dan Cheng Yi adalah dua orang brengsek.

Terutama Cheng Yi, Jiang Sisi telah lama tidak begitu senang dengannya, bagaimana dia mempermalukan Lanxi sebelumnya, Jiang Sisi sangat jelas tahu.

Zhou Jinyan Tentu saja tahu dari mana sikap permusuhan Jiang Sisi berasal.

Tapi, Zhou Jinyan masih tetap terbuka, dia tersenyum dan berkata kepada Jiang Sisi: "Bukankah ini ulang tahun Lanxi? sebagai teman Kak Lu, kita juga akan ikut merayakannya.

Jiang Sisi tertawa dengan jijik: "Apakah kamu yakin merayakan, bukan untuk lempar kotoran?"

Zhou Jinyan: "......"

Cheng Yi: "..."

Mulut Jiang Sisi benar-benar cocok dengan Lanxi, tidak heran mereka berdua bisa menjadi teman baik.

Zhou Jinyan masih cukup baik untuk menanggapi ini.

Sebagai teman Lanxi, Jiang Sisi bersuara untuk Lanxi, membela Lanxi itu adalah hal yang wajar. Membiarkan Jiang Sisi mengatakan beberapa kata dan masalah tidak akan membesar.

Jadi, Zhou Jinyan akan mentoleransi itu.

Namun, Cheng Yi jelas tidak toleran seperti Zhou Jinyan.

Terlebih lagi, dia juga melihat Zhou Hesi.

Cheng Yi punya banyak ketidak sukaan dengan Zhou Hesi.

Cheng Yi maju selangkah demi selangkah, berhenti di depan Zhou Hesi, mencibir: "Kamu juga ikut?"

Zhou Hesi mendengar Cheng Yi seperi berbicara sendiri, tetapi dia melirik dengan ringan dan tidak memberikan jawaban.

Cheng Yi kesal dan bersiap untuk terus berbicara, tapi Zhou Hesi pergi untuk check-in.

Kebetulan, mereka ternyata satu penerbangan.

Karena itu, setelah menyelesaikan prosedur check-in, mereka pergi ke pemeriksaan keamanan bersama.

………

Ada toko bebas pajak di bandara di Kota Jiang. Setelah pemeriksaan keamanan, Jiang Sisi pergi ke toko bebas pajak dengan Zhou Hesi.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu