Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 114 Sampai Jumpa Terakhir Kali (1)

Lu Yanting menatap Lanxi sejenak dan tersenyum, "Kamu lebih cantik."

Lanxi "Oh" juga tersenyum: "Betapa sedihnya Nona Gu jika dia mendengar ini."

Lu Yanting tersenyum tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Lanxi sering menyebut Gu Jingwen, Lu Yanting tidak merasa jengkel sama sekali, sebaliknya, dia sangat terkejut.

**

Larut malam.

Setelah Lanxi tidur, Lu Yanting mengambil ponselnya dan memutar nomor untuk menelepon.

Butuh waktu lama sebelum panggilan terhubung.

Di pihak lain, suara pria itu terengah-engah, seolah-olah dia sedang melakukan sesuatu yang tak terlukiskan.

Mendengar suara ini, mata Lu Yanting tenggelam.

"Apakah aku mengganggumu?" Suaranya tidak terdengar kegembiraan.

"Mencari aku karena saham lagi?" Di sana, suara Fu Xing jelas sedikit tidak sabar.

Lu Yanting: “Bukan, aku akan menikah, apakah kamu akan datang?”

Fu Xing: “Bukankah kamu sudah nikah?”

Lu Yanting: “Maksudku, mengadakan pesta pernikahan.”

Fu Xing: "Ada apa? Kamu ingin aku menjadi pengiring pengantin pria?"

Lu Yanting Lu: "20 Desember, Hotel Marriott."

Fu Xing: "Oke, tentang saham, aku mungkin sudah bisa memberimu jawaban pada saat itu."

Ketika berbicara tentang bisnis, Fu Xing menjadi sangat serius.

Mendengar ini, Lu Yanting bertanya, "apakah kamu sudah berdiskusi dengan mereka?"

Fu Xing tidak menjawab, dia terus diam jika berbicara mengenai keluarga Fu.

Mengetahui bahwa dia tidak mau mengatakannya, Lu Yanting juga tidak banyak bertanya.

Setelah mengatakan apa yang harus dikatakan, Lu Yanting mematikan teleponnya.

**

Setelah tanggal pernikahan Lu Yanting dan Lanxi diumumkan, media lokal di Kota Jiang mulai membuat banyak laporan.

Lagipula, nama Lu Yanting sangat terkenal di Kota Jiang, dan siapapun yang pernah berinterkasi dengannya, tidak peduli apa beritanya, pasti akan sangat menarik perhatian orang.

Sebelumnya, terdapat berita tentang perselingkuhan Lu Yanting, tetapi sekarang dia dan Lanxi akan menikah lagi, dan rumor itu menghilang secara sendiri.

Tentu saja, masih banyak orang yang akan membuat komentar buruk tentang Lanxi di forum media .

Sebagai contoh, menertawakan Lu Yanting memiliki masalah dengan penglihatannya dan menyukai wanita jalang seperti Lanxi ini.

Ada banyak orang yang mengatakan bahwa Lanxi hanya tertarik pada uang Lu Yanting.

Ada begitu banyak rumor, Lanxi telah melihat banyak sebelumnya dan dia juga telah mendengarnya.

Namun, tidak ada yang bisa menyangka bahwa pernikahan ini bukan Lanxi yang mengambil inisiatif untuk mengadakannya.

Dua hari sebelum pernikahan, Lanxi mengambil cuti.

Ada terlalu banyak hal untuk dipersiapkan, dan juga harus mengomunikasikan proses acara pernikahan dengan pembawa acara pernikahan, sangat rumit.

Lu Qingran juga melakukan banyak upaya dalam pesta pernikahan mereka.

Dia punya banyak ide, kebanyakkan konsep dari pernikahan ini adalah ide dari Lu Qingran.

Lanxi dan Lu Qingran berfoto bersama, setelah selesai membicarakan prosesnya, keduanya pergi makan malam bersama, Lu Yanting mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu untuk ditangani dan tidak mengikuti mereka.

Lu Yanting tidak meninggalkan hotel Marriott, setelah Lanxi dan Lu Qingran pergi, Lu Yanting naik lift ke lantai atas dan menemukan kamar Fu Xing.

mengetuk pintu dan masuk, Fu Xing duduk di depan meja, memandangi komputer dan menangani beberapa data.

Setelah melihat Lu Yanting, Fu Xing langsung menutup komputer.

"Aku pikir kamu akan datang dengan Lanxi." Fu Xing tersenyum.

Lu Yanting tidak menjawabnya, dia hanya bertanya, "saham?"

"Sudah selesai, kamu tanda tangan saja." Berbicara tentang ini, Fu Xing mengambil perjanjian penjualan kembali saham dari laci di sebelahnya, "Aku meminta Jiang Yan untuk menyusunnya, dan kamu lihat-lihat dulu, apakah ada sesuatu yang tidak cocok."

Lu Yanting melihat sekilas secara kasar, semua aspek sangat cocok, dan harganya juga sama dengan yang mereka katakan di awal.

Lima kali lebih tinggi dari harga pasar.

Lu Yanting: "Setelah pernikahan, aku akan meminta departemen keuangan untuk mentransfer uang."

Fu Xing tersenyum, “Tidak buru-buru.”

Lu Yanting memandangi perjanjian penjualan kembali saham di tangannya, mencoba membayangkan ekspresi Lanxi ketika dia melihat perjanjian itu, dan mulutnya naik tanpa sadar.

Fu Xing dan Lu Yanting sudah saling kenal sejak lama, dan jarang melihat dia seperti ini.

Melihat ekspresinya, Fu Xing tersenyum remeh: "kamu benar-benar terpesona olehnya sampai jiwamu pun sudah hilang."

Lu Yanting mencibir, "Tentu saja, orang seperti kamu tidak akan mengerti perasaan ini."

Fu Xing: "Baiklah, aku juga tidak ingin mengerti perasaan ini, ada begitu banyak wanita, terus berganti untuk bermain baru ada artinya."

Lu Yanting menyampingkan perjanjian itu, memandang Fu Xing, tersenyum dan berkata dengan santai: "Oh, omong-omong, Lu Qingran meminta aku untuk memperkenalkan dia seorang pacar, kebetulan, pihak lain akan datang ke pernikahanku."

Fu Xing tertawa dan tidak peduli: "ini sangat bagus, jadi dia tidak akan mengganggu orang lain lagi."

Lu Yanting menatapnya, seolah-olah harus melalui tatapan seperti ini baru bisa mengetahui isi pikirannya.

Fu Xing melihat Lu Yanting menatapnya seperti ini dan tertawa: "kenapa, kamu juga menyukaiku?"

Lu Yanting menarik kembali penglihatannya dan dengan dingin melemparkan sepatah kata kepadanya: "Awas"

"Sungguh kejam." Fu Xing mengambil kotak rokok itu, menyentuh sebatang rokok dan melemparkannya kepadanya, "Baru saja mengambil saham dariku, langsung ingin menyingkirkanku."

Lu Yanting mengambil rokok itu dan menaruhnya di mulut, yang sedikit seperti anak nakal.

Dia menyipitkan matanya sedikit dan menatap Fu Xing: "Kamu benar-benar tidak akan menyesal?"

Fu Xing: "Mengapa kamu begitu banyak bicara? Aku sudah bilang, aku tidak tertarik padanya."