Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 277 Menebak Dengan Tepat, Dapat Hadiah 1

Hari sabtu, Universitas Kota C.

Lu Qingran semalaman menonton serial drama sampai subuh, pagi-pagi, sedang asik bermimpi, malah dibangunkan oleh teman satu kamarnya.

Xu Yang memunculkan kepalanya dijendela, lalu membuka kelambu yang ada diatasnya.

“Qingran, bangun bangun.”

“Uhm, ngantuukk…….” Lu Qingran membuka mata dengan berat, mengangkat tangan mengelus kelopak matanya, “Aku tidak mau pergi, kalian saja…”

Semalam mencari masalah dengan tidur terlalu larut, sekarang ia merasa sangat kurang tidur, otaknya sampai terasa begitu tidak jelas.

Mereka yang satu asrama awalnya sudah membuat janji untuk pergi melihat turnamen balapan bersama, namun kondisinya sekarang sama sekali tidak bersemangat sama sekali………

“Janganlaaah….” Xu Yang mengeluarkan jurus pamungkas : “Katanya disana ada banyak pria tampan, kamu tidak ingin melihat kesana?”

Begitu mendengar pria tampan yang dikatakan Xu Yang, Lu Qingran menjadi jauh lebih segar…

Sebelumnya mereka memilih datang ke kompitisi ini karena mendengar pembalap yang berada di club F2 Kota C ini tampan-tampan.

Lu Qingran memang suka dengan pemandangan indah, apalagi mendengar pria tampan, semangatnya langsung full.

Dia mencengkram rambutnya, lalu bangkit dari ranjangnya, mengambil handuk dan segera pergi mandi.

Setelah mandi, Lu Qingran mengenakan sebuah setelah rok warna hitam, lalu mengenakan sepasang sepatu kulit warna putih.

Lu Qingran merupakan salah satu anggota yang paling mempesona diantara mereka.

Wajanya yang cantik alami, latar belakang keluarga yang baik, sifatnya juga tidak seperti putri orang kaya lainnya yang begitu rese.

Biasanya dia sangat ramah, sama sekali tidak angkuh, dengan siapapun dia bisa mengobrol beberapa patah kata.

Sehingga dijurusan ini dia disukai banyak orang.

Setelah Lu Qingran selesai berdandan, Xu Yang dan Bai Chen langsung mengajaknya keluar.

Mereka bertiga mencari tempat untuk makan siang, lalu naik angkutan umum untuk pergi ke lokasi balap.

Sirkuit F2 di Kota C baru selesai dibangun tahun ini, sebelumnya sempat digunakan untuk mengadakan beberapa kompetisi, namun mereka sama sekali tidak sempat untuk menontonnya.

Untuk gadis berusia 20 tahun, mereka sangat penasaran dengan kegiatan seperti balapan seperti ini, ditambah pemberitaan dibeberapa media iklan dan sponsor, membuat orang semakin tertarik.

Meskipun Lu Qingran pernah melihat berbagai macam acara pertandingan, namun dia sama sekali tidak pernah menontong pertandingan semacam ini.

Sehingga begitu tiba di kursi penonton, dia terlihat begitu fokus.

“OMG, ternyata memang surganya pada cogan……….”

Xu Yan Bai Chen melihat para pria disekeliling yang mengenakan jaket kompetisi, mulai menilai dan mengomentari : “Lihat yang itu, kakinya jenjang sekai, terus yang itu lihat deh,bentuk bokongnya begitu bagus, hihihi, ternyata memang tidak datang sia-sia.”

Meskipun Lu Qingran suka melihat pria tampan, namun tidak berlebihan seperti mereka.

Begitu mendengar mereka membiacarakan, Lu Qingran langsung melayangkan pandangannya kesana.

Beberapa yang mereka bicarakan itu….. menurutnya biasa saja.

Urusan selera memang harus dibiasakan sejak kecil.

Kalau ingin dikatakan dengan lebih gamblang, Lu Qingran tumbuh dikeliingi pria tampan, tidak perlu membicarakan orang lain, adik laki-lakinya yang baru kuliah tahun pertama, jauh lebih tampan dari pada orang-orang ini.

Orang yang tumbuh bersama orang tampan, tentu saja standartnya menjadi lebih tinggi.

Tepat ketika Lu Qingran ingin menarik kembali pandangannya, tiba-tiba ada seorang pria berpostur tinggi yang turun dari mobil.

Dia mengenakan jersey, begitu melihatnya turun dari mobil, Lu Qingran langsung tercengang, hanya ada satu kata yang melintas dalam pikirannya ------ tampan.

Dari tempat duduknya, Lu Qingran hanya bisa melihat wajahnya dari samping, yang paling jelas terlihat adalah hidungnya yang begitu mancung.

Meskipun tidak bisa melihat wajahnya dari depan, Lu Qingran bisa memastikan……

Pria ini pasti memiliki wajah yang sangat tampan.

Lu Qingran melihat sampai begitu terlena, sampai-sampai lupa untuk menarik kembali pandangannya.

Lalu dia melihat para peserta lomba datang mengerumuninya, lalu membungkuk hormat padanya.

Disampingnya juga ada seorang asisten, menyodorkan sebatang rokok ke mulutnya, membantunya menyalakan api.

Uhm…. Sepertinya dia adalah ketua yang ada dalam cerita.

Gerakannya saat merokok sangat lembut, begitu melihat saja sudah bisa mengambil kesimpulan kalau dia sudah biasa merokok.

Kedua jarinya menjepit rokok, menyipitkan mata menatap para pemain, lalu bibirnya terlihat bergerak seperti sedang mengatakan sesuatu.

Jarak mereka sangat jauh, Lu Qingran tidak mungkin bisa mendengar apa yang ia katakan.

Namun, dia bisa melihat orang disampingnya menyuruh pengurus disana untuk merapikan pakaian salah seorang pemain.

“Kak Hang, aku sudah menyuruh mereka merapikannya, coba dilihat sudah ok belum?” Cheng Xuan berjalan ke sisi Bo Hang.

Bo Hang menghisap rokoknya, setelah berkata ‘hm’ lalu berkata, “Ayo, pergi ke kursi penonton.”

Cheng Xuan : “Mereka sudah menyiapkan ruang khusus VIP untukmu.”

“Tidak perlu, lihat di luar saja, tidak perlu dibuat berlebihan.” Bo Hang melambaikan tangan, terlihat tidak tertarik pada ruang VIP itu.

“Baiklah……” dia tidak bersedia untuk pergi, Cheng Xuan juga tidak berdaya.

**

Perlombaan dimulai dengan cepat, disamping sirkuit dilakukan pembersihan sirkuit terlebih dahulu, Lu Qingran dan Xu Yang juga Bai Chen diarahkan oleh petugas ke kursi penonton.

Setelah duduk, Lu Qingran melihat pria yang tadi lagi.

Kali ini dia bisa melihat wajah orang itu dengan jelas.

Mungkin karena cahaya matahari yang terlalu kuat, dia mengambil kacamata hitam dan mengenakannya.

Dia mengenakan kaus POLO, kancing dikerahnya tidak dikancing, membuat otot dadanya samar-samar terlihat.

Uhm, ternyata memang seorang pria tampan.

Dan kalau melihat dari gayanya, pasti orang yang punya hubungan dengan club.

Xu Yang dan Bai Chen menonton pertandingan dengan seru, namun Lu Qingran biasa saja, dan yang paling utama dalam pertandingan sama sekalli tidak bisa melihat wajah pemain, tidak seperti yang terlihat di televise, bisa menunjukkan wajah dan menuliskan namanya.

Karena ini ketertarikannya menurun drastic.

Pertandingan berlangsung kurang lebih 1 jam. Setelah berakhir, adalah penyerahan piala.

Xu Yang dan Bai Chen sangat tertarik dengan ini, tetap menarik Lu Qingran untuk ikut melihat.

Lu Qingran berkata : “Tidak ikut ya, kalian saja yang pergi, aku yang jaga tas kalian.”

“Benar-benar tidak ikut?” Xu Yang dan Bai Chen mengingatkannya : “Itu cogan semua loh.”

“Tidak tidak, kalian saja.” Lu Qingran melambaikan tangan.

“Baiklah!” karena dia tidak pergi, Xu Yang dan Bai Chen juga tidak memaksanya, keduanya saling bergandengan pergi melihat acara penyerahan piala.

Lu Qingran seorang diri melihat barang mereka disini, karena merasa agak bosan, sehingga mengeluarkan ponsel.

Baru mengangkatnya, ia kebetulan melihat pesan yang dikirimkan oleh Lu Yanting.

Dia bilang akhir pekan akan datang untuk mengajaknya makan bersama, lu Qingran dan Lu Yanting sejak kecil punya hubungan yang erat, Lu Yanting kuliah di universitas kota sebelah, terkadang akan datang untuk mengajaknya makan bersama.

Ketika mengobrol dengan Lu Yanting, perhatian Lu Qingran terpusat pada ponsel, sama sekali tidak menyadari kalau tasnya sedang di copet oleh pemcopet.

“Sekarang sampah apapun bisa masuk untuk menonton pertandingan?” ketika mendengar suara yang terdengar berat ini, Lu Qingran baru mengalihkan perhatiannya.

Dia baru menyadari kalau tasnya sudah berpindah ke tangan pencopet.

“Kamu pencuri?” Lu Qingran bertanya padanya.

Pencopet : “……..”

Sudah begitu jelas masih tanya?

Bo Hang mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh nona ini, hanya tersenyum, bahkan sinar matanya juga terlihat penuh senyuman.

“Kembalikan tasnya.” Bo Hang mengingatkan pencuri itu.

“Baik baik baik, ini langsung kukembalikan…………”

Tadinya pemuda ini hanya datang untuk meramaikan, lalu dia melihat Lu Qingran.

Tas yang dibawanya berharga 40ribu sampai 50 ribu dollar, dilihat dari auranya, pasti bukan barang palsu.

Meskipun dalam tas ini tidak ada uang, namun dengan membawa pergi tasnya saja sudah cukup untuk menghidupinya beberapa bulan.

Namun melihat hal yang begitu menguntungkan digagalkan, pemuda itu hanya bisa mengembalikan ta situ pada Lu Qingran.

Lu Qingran mengambil tas dari tangannya, begitu pemuda ini melihat kondisi seperti ini, ia bersiap untuk kabur.

Siapa yang menyangka, baru berjalan satu langkah, bahunya sudah tertahan oleh Bo Hang.

“Tas, tasnya sudah kukembalikan padanya……” pemuda ini melihat aura Bo Hang yang begitu menakutkan, sudah ketakutan, bahkan bicara saja bisa gemetar.

Bo Hang tidak memperdulikannya, ia menoleh melihat Lu Qingran, “Lihat barang di tas masih lengkap tidak.”

Setelah memastikan barang di tas tidak ada yang kurang, ia mengangguk pada Bo Hang, “Semua masih ada.”

Kali ini Bo Hang baru melepaskan pemuda itu.

Pemuda itu langsung kabur, dan yang tersisa disini hanya Lu Qingran dan Bo Hang.

Lu Qingran mengangkat kepala mengamati wajah Bo Hang, lekuk rahangnya sangat tampan, garisnya begitu tegas dan lurus, bibirnya tipis, hidungnya mancung, alisnya tebal.

Kalau mata…. Dia mengenakan kacamata hitam, tidak bisa terlihat dengan jelas.

Namun Lu Qingran yakin, orang yang punya bagian wajah lain yang begitu indah, matanya juga pasti indah juga.

Dia baru sedang memikirkannya, pria ini sudah membuka kacamata hitamnya.

Dengan demikian membuat kedua mata mereka bertemu.

Tatapan yang langsung bertemu begitu membuat Lu Qingran merasa sedikit malu.

Bo Hang melihatnya seperti itu, terlihat ekspresi gagah dalam matanya.

Lu Qingran menundukkan matanya melihat tasnya, lalu berkata pada Bo Hang sambil berkata padanya : “Terima kasih untuk yang tadi, pria tampan.”

“Pria tampan?” Bo Hang mengulang panggilannya tadi dengan nada yang penuh godaan, “Aku baru kali ini mendengar ada orang yang memanggilku seperti ini.”

“Bagaimana mungkin?” Lu Qingran tidak percaya, “Kamu jelas-jelas sangat tampan!”

Bo Hang menyipitkan mata : “Kamu merasa aku sangat tampan?”

Lu Qingran mengangguk : “Iya, sangat tampan malah, yang tadi terima kasih yah, kalau tidak tasku pasti sudah hilang.”

Bicara sampai sini, Lu Qingran tersenyum, “Baru beli bulan lalu, limited edition.”

Ketika dia bicara, Bo Hang terus menatapnya dengan lurus.

Tadi ketika dia duduk disamping, ada dua gadis lain disampingnya.

Ketika mereka bertiga mengobrol, Bo Hang bisa mendengarnya juga.

Dia bisa mengambil kesimpulan kalau mereka bertiga adalah mahasiswa.

Seorang mahasiswa membawa tas semahal itu, hanya ada dua kemungkinan.

Satu karena keluarganya memang kaya, kedua adalah punya ‘sugar daddy’.

Namun melihat dirinya yang terlihat begitu polos, seharusnya kemungkinan pertama.

Bo hang terus merasa, aura seseorang, 80% bisa ditentukan dari latar belakag keluarganya.

Orang yang tidak memiliki latar belakang yang baik, meskipun menggunakan outfit yang mahal, tidak akan membuat orang yang melihatnya merasa dia anggun.

Namun dia berbeda, tas limited edition itu terlihat sangat sesuai dengan auranya.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu