Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 55 Satu Hari Tidak Kambuh Tidak Nyaman (1)

Lanxi tidak bisa mengendalikan suasana hati dan pikirannya dengan foto yang baru saja dilihatnya.

Dalam foto tersebut, Lan Zhixin tertawa begitu bahagia seolah-olah sedang menertawakannya.

Lan Zhixin, wanita jalang kecil ini…..

Lanxi tidak tahan lagi, melempar ponselnya, mengambil tasnya dan meninggalkan kantor dengan memakai sepatu hak tingginya.

Semua rekan kerja di sekitarnya kaget dengan perilaku Lanxi.

"Ada apa dengan dia?" apakah karena ditinggalkan Bos Lu dan membuatnya marah?

"Kurasa mungkin saja... mungkin dia sudah sadar kalau dia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang lain!"

"Hei? Tiba-tiba aku terpikir kalau dia memiliki nama keluarga yang sama dengan Nona Lan itu. Mereka seharusnya kerabat atau semacamnya, bukan?

"Bagaimana mungkin? Jika keluarganya benar-benar memiliki latar belakang seperti itu, apakah dia masih perlu datang ke PT. Zonghai untuk bekerja untuk orang lain?

.................

Semua orang di kantor membicarakan perilaku dan reaksi Lanxi tadi.

Ketika mereka asik membicarakan perilaku Lanxi, Linda datang.

Awalnya Linda datang ke kantor untuk mencari Lanxi untuk mengatur pekerjaan untuknya, yang Linda lihat ketika masuk ke kantor, dia tidak melihat sosoknya Lanxi.

Ketika dia mendekati kursinya, dia hanya melihat ponselnya yang tergeletak diam di lantai.

Linda :"Lanxi pergi kemana?"

Seseorang di kantor berdiri dan menjawab, "Aku tidak tahu, dia baru saja membanting ponselnya dan pergi begitu saja. Tak seorang pun dari kita menyinggung perasaannya."

Orang-orang di kantor memang sudah tidak nyaman dengan Lanxi. Mereka selalu merasa bahwa Lanxi terlalu dimanjakan.

Kali ini mereka akhirnya menemukan peluang, dan tentu saja mereka tidak akan membantu atau membela Lanxi.

Ketika mendengar apa yang mereka katakan, Linda hanya bisa mengerutkan kening.

"Kalau begitu, Xiao Zhang ikut aku sebentar!"

Lanxi tidak ada di tempat, niatnya tadi mau memberinya tugas tetapi terpaksa menyerahkannya kepada orang lain.

* *

Lanxi, sambil membawa tasnya, berjalan keluar dari gedung PT Zonghai.

Dia menghentikan sebuah taksi dan menyebutkan alamat keluarga Lan.

Lan Zhixin, wanita jalang kecil ini, dia harus membuat perhitungan dengannya hari ini.

Lebih dari satu jam kemudian, taksi berhenti di Gerbang rumah keluarga Lan.

Lanxi mengambil uang tunai dari dompetnya dan membayar ke sopir taxi, dia dengan santai berkata, "Tidak usah kembalian, untukmu saja." Kemudian dia keluar dari taxi.

Pikiran dia sekarang penuh dengan amarah dan perhitungan dengan Lan Zhixin, tidak ada hal lain yang menarik baginya saat ini.

Lanxi keluar dari mobil dan melihat gerbang di halaman terbuka, dia langsung masuk.

Tepat ketika Lanxi melangkah maju untuk mengetuk pintu anti maling itu, terdengar suara yang akrab namun menjijikkan memanggilnya dari belakangnya.

" Lanxi? kamu kapan kembali?” Yang bicara adalah Wang Ying.

Suaranya penuh kejutan, seolah-olah dia benar-benar bersemangat melihat kepulangannya.

Lanxi belum pernah ketemu Wang Ying sejak terakhir kali dia membuat keributan di rumah sakit.

Dia menoleh ke asal suara, dan Wang Ying tampaknya telah kembali ke status istri yang kaya.

Setelah melihatnya seperti ini, Lanxi tertawa rendah dan mengejeknya, "Oh, sepertinya kamu tidak mati terbunuh olehku waktu itu."

Mendengar Lanxi berkata begitu, wajah Wang Ying tidak berubah banyak, tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Bagaimanapun, dia harus mempertahankan citra ramahnya pada orang lain.

"Sekarang pas kamu pulang, mari makan siang bersama di rumah dulu sebelum pergi. Sama seperti Xinxin juga pas pulang hari ini, dia baru saja lulus dan sedang sibuk mencari pekerjaan atau hal lain kamu bisa memberinya sedikit nasihat."

Wang Ying melangkah maju dan membuka pintu dengan sidik jarinya. Pada saat yang sama, dia menyatakan sambutannya ke Lanxi.

Lanxi tidak tertarik pada hal lain dalam kata-katanya.

Satu-satunya hal yang dia perhatikan adalah kalimat "Lan Zhixin pulang juga".

Sudah pulang?

Oh, tepat pada waktunya, dia ada di sini juga memang untuk mencarinya.

Setelah membuka pintu, Wang Ying mempersilahkan Lanxi masuk terlebih dahulu.

Dia tertawa penuh kasih dan berkata, "Lanxi, silakan masuk dulu."

Lanxi tahu dia hanya berakting, tapi dia tidak perduli dan langsung masuk.

Begitu Lanxi masuk, kebetulan melihat Lan Zhixin, yang baru saja keluar dari ruang makan.

Setelah melihat Lan Zhixin, Lanxi langsung menyerangnya, menjambak rambutnya dengan satu tangannya dan menampar wajahnya dengan tangan yang lain.

Serangkaian peristiwa ini terjadi begitu tiba-tiba sehingga membuat ibu dan anak disana tidak sempat bereaksi, Lan Zhixin telah dipukuli oleh Lanxi.

Namun, satu pukulan saja tidak cukup bagi Lanxi untuk melampiaskan amarahnya.

" Lanxi, bagaimana kamu bisa melakukan itu?" Wang Ying maju dan menahan lengannya. "Xinxin tidak melakukan apa-apa. Bagaimana kamu bisa memukulnya tanpa alasan?"

"Tanpa alasan?" Lanxi tertawa dan mencibir. "Dia menggoda suamiku tadi malam sampai masuk berita dan kamu bilang aku memukulinya tanpa alasan?"

Lanxi sangat emosional, dan ketika dia berbicara, dia menepiskan tangan Wang Ying.

Lalu dia menampar wajah Lan Zhixin sekali lagi.

"Murahan, pelacur, kalau kamu melakukannya lagi, Aku akan merobek wajahmu!"

" Lanxi! Jangan keterlaluan!" Menyaksikan putrinya dipukuli, Wang Ying tidak bisa lagi berpura-pura baik dan ramah.

Dia maju, memisahkan Lanxi dan kemudian melindungi Lan Zhixin di belakangnya.

Lanxi didorong menjauh tanpa peringatan dan sempat membuatnya terhuyung.

Untungnya, dia berhasil menstabilkan badannya tepat waktu.

Wang Ying akan seperti ini, dia sama sekali tidak merasa heran.

Dia juga tahu Wang Ying bukanlah orang baik. Biasanya hanya berpura-pura baik dan murah hati. Alasannya adalah untuk menjilat dan menyenangkan hati Lan Zhongzhi saja.

"Oh, sudah tidak pura-pura ramah lagi?" Lanxi menyipitkan matanya dengan sinis.

Wang Ying berkata, " Lanxi, jangan kelewat batas. Awalnya memang kamu yang merampas Yanting dari tangan Xinxin. Kamu tahu betul bahwa ayahmu lah yang memperkenalkan Yanting ke Xinxin. Jika kamu tidak menikung, Yanting pasti sudah menjadi suami Xinxin sekarang! "

"Ha-ha, akhirnya tidak akting lagi? Sudah mengatakan yang sebenarnya?"

Lanxi memeluk dada dengan kedua tangannya dan memakai sepatu hak tinggi di kakinya. Dia melihat ke arah ibu dan anak di depannya, memandang rendah mereka.

Dia mengangkat dagunya dan tertawa dengan suara nyaring: "Ya, aku memang mau merampasnya. Tidak hanya merampas prianya, tetapi juga properti ini, kalian tunggu tanggal mainnya, rumah ini akan menjadi milikku."

Mendengarkan kata-katanya arogan, Lan Zhixin diam-diam menyalakan fungsi perekaman ponselnya dan kemudian memasukkannya kembali ke sakunya.

Lan Zhixin memandang Lanxi "Kakak, apakah kamu menikah dengan kakak kelas hanya karena Ayah memperkenalkannya kepadaku? Mengapa kamu harus merebutnya dariku? kamu jelas-jelas sangat menyukai Shen Wenzhi …... "

"Karena aku tidak suka sama kamu." Lanxi tertawa bangga. "Aku akan merebut semua yang kamu pedulikan. Ah, selain itu, apakah menurut kamu, Lu Yanting akan menyukai bocah ingusan seperti kamu?”

Lan Zhixin menggigit bibirnya, menahan sakit hati mendengar cibirannya.

Wang Ying tidak kuat mendengar cibirannya lagi dan berdiri untuk membela putrinya: "Lanxi, bagaimanapun, Xinxin adalah adikmu. Benar-benar tidak pantas memperlakukan adik kandungmu sendiri seperti ini."

"Adik kandung?" Lanxi tertawa. "Aku mana ada adik kandung seperti itu? Ibuku hanya melahirkan aku sendiri saja. Dia hanya anak haram dan dia layak menjadi adik kandungku? “

"Kakak, aku minta maaf padamu atas apa yang aku lakukan ternyata membuatmu tidak senang." Lan Zhixin bergerak maju sambil menangis.

Jika untuk orang yang tidak mengetahuinya dan melihatnya, mungkin akan mengira dia sangat menderita karena ditindas.

Tetapi Lanxi hanya tertawa.

Dari dulu sampai sekarang, dia hanya punya taktik ini.

Dia lelah memandangi tatapan menyedihkan ini.

"Tadi malam, itu hanya acara kumpul alumni yang biasa. Aku melihat kakak kelas pergi sendiri dan aku hanya menemani dia pergi sebagai temannya saja. Tidak ada maksud lain ..."

"Tidak ada maksud lain?"

Sekali lagi, Lanxi mendatangi Lan Zhixin dan meraih kerahnya dengan satu tangan.

"Kalau tidak ada maksud lain, Kenapa kamu pergi lebih awal dengannya? Apakah kamu tidak tahu dia itu suamiku sekarang?

Lan Zhixin bahkan lebih sedih ketika mendengar ini:" Tapi kamu tidak menyukainya sama sekali ..."

Lanxi tidak setuju: "Terus kenapa? Aku memang tidak menyukainya, tapi dia tetap saja menikahiku."

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu