Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 181 Menginginkan Anak (1)

Sikap Fu Xing terhadap Lu Yanting masih lumayan baik, meskipun Lu Yanting berkata demikian padanya, dia tetap tidak membalas, bahkan tidak ada satu pun kata yang dia gunakan untuk menyerangnya.

Namun bercandaan Lu Yanting yang tadi ia katakan tidak bisa ia terima, sehingga dia tidak mempertahankan sikap ini lagi.

Lu Yanting berdehem, mulai fokus ke masalah ini : “Apa yang dikatakan dokter?”

Fu Xing : “Tidak ada masalah yang serius.”

Bicara sampai disini, Fu Xing berhenti sejenak, lalu melirik Lu Qingran yang berada disampingnya : “Kalian sudah boleh pergi.”

Dirinya pribadi tidak ingin Lu Qingran terus berada disini, dia takut dirinya tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Ketika Lu Qingran mendengar Fu Xing mengusir dirinya dengan halus, ia langsung mentertawakan dirinya sendiri.

Sungguh, dia merasa dirinya sungguh tidak perlu begitu mengkhawatirkan dirinya seperti dulu.

Dibandingkan dengan sikap mereka masing-masing, dia sungguh merasa kalau dirinya hanya mencari masalah.

“”Memang tidak berencana untuk berlama.”

Lu Qingran berkata sambil tersenyum dingin, entah sedang mentertawakan dirinya sendiri atau mentertawakannya, atau mungkin mentertawakan mereka berdua.

Setelah tertawa, dia menyimpan senyumannya dan melihat kearah Lu Yanting : “Ayo pergi.”

Mana mungkin Lu Yanting tidak bisa melihat kalau Fu Xing sedang berusaha untuk berpura-pura kuat.

Meskipun wajahnya sudah terlihat membaik, namun kondisi tubuhnya pasti masih tidak begitu baik, kalau tidak dokter tidak mungkin menyuruhnya dirawat.

Awalnya ia mengira Fu Xing bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan apa yang terjadi dahulu pada Lu Qingran.

Namun kalau melihat kondisi ini, sepertinya dia tidak ada niat untuk menjelaskan pada Lu Qingran.

Masalah ini dia tidak berniat menjelaskan, Lu Yanting juga tidak bisa memaksanya, bagaimana pun ini adalah masalah diantara mereka.

“Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu, kamu jaga dirimu baik-baik.” Lu Yanting tidak memaksa untuk tetap tinggal.

Setelah berpamitan dengan Fu Xing, Lu Yanting dan Lu Qingran juga Pan Yang keluar bersama.

Lu Yanting ingin pulang kerumah untuk bertemu Lanxi dulu, sehingga ia menyerahkan Lu Qingran untuk diantar pulang oleh Pan Yang.

Tentu saja Pan Yang tidak akan merasa keberatan untuk hal ini, dan akan mengantarkan Lu Qingran sesuai perintah Lu Yanting.

**

Lu Yanting sepanjang siang bolak balik dan mondar mandir beberapa kali, begitu pulang sampai dirumah sudah jam 8 malam.

Ketika ia masuk ke dalam rumah, Lanxi juga kebetulan baru pulang.

Lanxi sudah lama sekali tidak jalan-jalan berdua dengan Jiang Sisi, keduanya bertarung di department store seharian, dan pulang membawa katung belanjaan yang beraneka ukuran.

Lanxi suka membeli baju dan tas, juga sepatu.

Bukan hanya dia, ketiga barang ini merupakan barang yang sulit untuk ditolak oleh wanita manapun.

Ketika dikurung oleh Lu Yanting waktu itu, dia hampir kehilangan harapan untuk bisa shopping.

Dan belakangan ini suasana hatinya membaik, akhirnya menemukan dirinya yang asli.

Bahkan Jiang Sisi mengatakan, dirinya menjadi jauh lebih baik setelah perjalanan liburan kali ini.

Sebenarnya Lanxi sendiri menyadari perubahan sikapnya, dan ini semua berkat Zhou Hesi.

Kalau bukan Zhou Hesi, dia tidak mungkin bisa mengembalikan dirnya dengan sebaik ini.

Lu Yanting mengamati suasana hati Lanxi sesaat, kelihatannya suasana hatinya cukup baik.

Dia melirik kearah kantung belanjaan yang tergeletak di lantai, lalu bertanya dengan santai : “Belanja apa saja?”

“Hanya baju sepatu juga tas.” Lanxi menjawab dengan asal.

Lu Yanting bertanya lagi : “Sudah makan?”

Lanxi : “Hm, sudah makan daging panggang.”

Lu Yanting : “Besok ada waktu?”

Lanxi : “Kenapa?”

Lu Yanting bertanya seperti ini, pasti ada sesuatu.

Lu Yanting : “Besok pulang kerumah lama untuk makan bersama.”

Lanxi : “……. Oh.”

Setelah dihitung-hitung, mereka memang sudah lama tidak pulang.

Dan sebelumnya diluar bertebaran gossip kalau mereka akan bercerai, Lu Bienian dan Xi An pasti sudah mendengar kabar ini juga.

Kalau sampai mereka mengetahu hal ini, mungkin sikap mereka terhadap dirinya juga akan berubah bukan?

bagaimana pun sifatnya bukanlah tipe yang membuat orang suka.

Lu Yanting bisa merasakan dengan jelas, ketika ia membicarakan tentang hal ini, nada bicara Lanxi tidak sesantai sebelumnya.

Terlihat jelas kalau hal ini menjadi beban untuknya.

Memikirkan ini, Lu Yanting menghela nafas.

Setelah menghela nafas, dia berjalan kesamping Lanxi dan merangkul pinggangnya, menundukkan kepala dan menggesekkan wajah dilehernya.

Ini merupakan gerakan yang selalu ia tunjukkan disaat sedang manja, dan belakangan ini dia sering seperti ini.

Awalnya Lanxi cukup terkejut melihat seorang pria sebesar ini masih melakukan gesture seperti ini, namun karena sudah sering ia merasa sudah terbiasa.

Lanxi juga tidak merespon Lu Yanting, hanya menunggunya membuka mulut.

Siapa yang menyangka detik berikutnya Lu Yanting berkata : “Kalau begitu temani aku makan malam ya?”

Lanxi : “… oh.”

Tanpa sadar ia menyetujui permintaan yang begitu membosankan.

………

3 menit kemudian, Lanxi dan Lu Yanting datang ke dapur.

Kalau ingin meminta Lanxi yang membuatkan makanan untuknya hampir menjadi hal yang mustahil untuknya, jadi Lanxi hanya duduk disamping, pokoknya hanya ‘menemani’ nya.

Lanxi menatap Lu Yanting yang sedang sibuk di dapur, tiba-tiba teringat apa yang ia katakan padanya dulu, dia belajar memasak dari ibu Gu Jingwen.

Begitu mendengar nama Gu Jingwen ini, Lanxi langsung merasa kesal.

Mungkin karena sudah lama sekali dia tidak bersitegang dengan Lan Zhongzhi dan juga pasangan ibu dan anak itu, sehingga sekarang Gu Jingwen menjadi orang yang paling ia benci.

Asalkan membayangkan nama ini, Lanxi langsung merasa ingin sekali memukul orang.

Baru berpikir seperti ini, tiba-tiba suara Gu Jingwen muncul dalam pikirannya.

Dia mengatakan ….. Guanting merupakan rumah yang Lu Yanting beli untuk dijadikan tempat tinggal mereka setelah menikah.

Rumah yang akan ditinggali setelah menikah, hah.

Mengingat hal ini, Lanxi langsung mengangkat kakinya dan menendang meja dengan begitu keras.

Dia mengenakan sepatu heels tinggi, karena menendang terlalu kuat, ibu jarinya sampai terbentur.

Begitu Lu Yanting mendengar ada suara langsung menoleh, begitu melihat ekspresi wajah Lanxi yang kesakitan, ia merasa agak bingung : “Kenapa tiba-tiba menendang meja?”

Lanxi hanya menatap Lu Yanting sambil membasahi bibirnya, berkata dengan begitu tegas : “Aku tidak ingin tinggal disini.”

Lu Yanting : “…..”

Topic ini terlalu tiba-tiba, membuatnya bingung harus bagaimana membalasnya.

Tentu saja, dia tidak akan bisa memahami kenapa Lanxi tiba-tiba membicarakan tentang ini dengan begitu tiba-tiba.

Cara pikir seorang wanita dan pria memang selalu berbeda jauh, terkadang seorang wanita bisa memikirkan satu rentetan masalah hanya dengan satu gerakan saja, namun pria tidak bisa.

Dan ini merupakan perbedaan cara pikir antar gender, sehingga diantara pria dan wanita tidak akan ada cara berpikir yang benar-benar berarti.

Lu Yanting cukup lama tidak menjawab, Lanxi berdiri dari kursi makan dan berkata, “Aku tidak mau tinggal disini.”

“Baik, aku mengerti.” Otak Lu Yanting bekerja dengan cepat, setelah berpikir dengan serius sesaat, kurang lebih paham hal apa yang membuatnya tidak senang.

Sebenarnya baik lokasi maupun suasana di Guanting dia cukup suka, oleh karena ini ia tetap tinggal disini.

Namun kalau Lanxi tidak suka…… uhm, dia bisa pindah.

Lu Yanting menekan bahu Lanxi, menatap matanya, berkata seperti sedang membujuk seorang anak kecil, “Kalau kamu tidak suka maka kita tidak perlu tinggal disini, kita tinggal di rumah yang kamu suka.”

Lanxi : “Aku ingin kembali ke Bie Yuan.”

Mencari rumah pasti butuh proses, dirinya sekarang satu detik pun tidak ingin tinggal disini.

Lanxi sudah dimanjakan sejak kecil, sehingga memiliki sifat yang sulit untuk diterka.

Dan apapun yang ingin ia lakukan, akan langsung ia lakukan.

“… kenapa tiba-tiba tidak ingin tinggal disini?” Lu Yanting bertanya dengan penasaran.

Tadi dia masih baik-baik saja, hanya dalam waktu sekejap saja, kenapa tiba-tiba ingin pindah rumah?

meskipun dia tahu Lanxi merupakan orang yang selalu melakukan apapun dengan spontan, namun tidak seharusnya melakukan hal yang tidak memiliki rencana.

Begitu mendengar Lu Yanting menanyakan ini, Lanxi merasa sangat lucu.

Dia tertawa dingin sesaat, tanpa menutup-nutupi, langsung mengatakan penyebabnya : “Karena aku tidak ingin tinggal dirumah yang disiapkan untuk pernikahan orang lain.”

Begitu Lanxi mengatakan ini, ekspresi wajah Lu Yanting langsung berubah.

Dia adalah orang yang pintar, bagaimana mungkin dia tidak mengert maksud Lanxi.

Tidak salah, rumah ini memang dibeli olehnya ketika masih bersama dengan Gu Jingwen.

Ketika itu mereka berdua memang sudah sampai tahan membicarakan masalah pernikahan, Gu Jingwen sangat menyukai lokasi Guanting, juga rancangan villa disini.

Sehingga ketika proyek disini baru dimulai tidak lama, Lu Yanting langsung membeli satu villa disini untuk dijadikan rumah mereka setelah menikah nanti.

Namun ketika serah terima rumah Guanting berlangsung belum lama, dirinya berpisah dengan Gu Jingwen.

Dan Lu Yanting tidak baper sampai tingkat membenci tempat yang membuatnya mengenang atau sebagainya, karena lingkungan disini bagus dan lokasinya yang strategis, ketika Zhonghai baru pindah ke gedung baru, lokasi Guanting berjarak tidak jauh dari kantor, sehingga dia memutuskan untuk pindah tinggal disini.

Dan dia juga tidak menganggap rumah ini sebagai rumah untuk pernikahannya lagi.

Namun, ada satu hal yang membuatnya penasaran, “Siapa yang memberitahumu?”

“Menurutmu?” Lanxi tidak menjawab malah balik bertanya.

Kalau dia mengatakan pada Lu Yanting kalau Gu Jingwen yang memberitahunya, Lu Yanting juga tidak mungkin mempercayainya.

Bagaimana pun dalam hatinya Gu Jingwen merupakan wanita yang begitu bersih dan polos.

“Gu Jingwen yang mengatakannya?” sebenarnya tanpa Lanxi mengatakannya pun, dia sudah bisa menebaknya.

Dia berhenti sejenak, lalu berkata pada Lanxi : “Lain kali jangan dengarkan omong kosongnya.”

Ini merupakan pertama kalinya Lanxi menggunakan kata ini untuk Gu Jingwen, ia merasa sedikit lucu : “Bagaimana mungkin Nona Gu bisa mengatakan omong kosong.”

Lu Yanting hampir dibuat tersedang oleh ucapan Lanxi, dia tahu Lanxi sedang memanfaatkan kesempatan ini untuk menyindirnya.

Setelah terdiam sesaat, ia melanjutkan : “Kelak kita jangan berhubungan dengannya lagi.”

Dia menggunakan istilah ‘kita’ dan ‘dia’, perkataan yang memberi batas begitu jelas, baru kali ini terjadi.

Sejak awal Lu Yanting sudah memutuskan untuk tidak berhubungan dengan Gu Jingwen lagi, dia juga introspeksi semua sikapnya yang terdahulu, setelah putus dengannya dia memang tidak langsung memutus hubungan, sehingga membuat begitu banyak kesalahpahaman.

Sekarang dia sudah paham sepenuhnya, sama sekali tidak perlu menyisakan image apapun.

Kalau sampai ada lain kali… maka dia tidak akan melepaskannya.

“Kalau kamu ingin kembali ke Bie Yuan, aku ikut denganmu.” Lanxi terdiam cukup lama, Lu Yanting mengalah lebih jauh lagi.

Berdasarkan apa yangsudah terjadi sebelumnya, dia sudah tahu seberapa benci Lanxi pada Gu Jingwen, kalau tetap tinggal disini hanya akan mempengaruhi suasana hatinya, kalau suasana hatinya sampai terpengaruh……. Hubungan mereka akan kembali terpengaruh.

Sekarang, dia sudah tidak sanggup mengambil reseiko seperti ini lagi.

“Aku ingin langsung pindah besok.” Lanxi sekarang hanya ingin keluar dari rumah ini secepat mungkin, intinya dia tidak ingin berlama di rumah ini.

Lu Yanting : “Baik, besok pagi kita pindah, malamnya kita kembali ke rumah lama untuk makan malam.”

Dari awal hingga akhir ia hanya menuruti semua permintaan Lanxi.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu