Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 231 Membantunya & Bertemu Lagi (1)

Lu Yanting bilang dia sangat picik.

Dia merasa sangat sedih, seolah semua kejahatan didunia ini hanya tertuju padanya.

Ada pepatah yang mengatakan, ketika kamu mencintai seseorang, maka kiita sudah memberikannya wewenang untuk melukai diri kita.

Detik ini, dia juga demikian. Meskipun Gu Jingwen tidak bisa sepenuhnya mengabaikan pandangan dunia padanya, namun kalau ada orang yang tidak ada hubungan dengannya mengomentarinya buruk, dia hanya akan merasa sedikit sedih, tidak akan memiliki pikiran buruk lainnya.

Namun ketika Lu Yanting mengatakan kalau dia memiliki ‘hati yang sangat picik’. Airmatanya sungguh tidak bisa ia tahan lagi.

Ketika mereka masih saling mencintai, Lu Yanting paling tidak bisa melihatnya menitikkan airmata, ketika ia menangis karena sedih, dia akan merangkulnya, meskipun tidak mengatakan kata-kata indah, namun sudah cukup untuk membuatnya merasa tenang.

Namun sekarang, melihatnya menangis, dia hanya berdiri didepannya dengan datar, ekspresinya begitu dingin.

Dia berusaha mencari sisa dirinya yang dulu dalam matanya, namun sangat disayangkan, tidak ada yang tersisa sedikitpun…..

Gu Jingwen mengepalkan tangannya dengan erat, kukunya sampai meninggalkan bekas di telapak tangannya.

Dia menarik nafas dalam, berkata pada Lu Yanting : “Kelak kmau bisa datang melihat Xiao Xiao kapan saja, ini semua tidak apa………..”

“Kamu sudah salah sangka.” Lu Yanting memotong ucapan Gu Jingwen, suaranya terdengar dingin.

“Aku tidak mungkin membiarkanmu mengadopsinya.”

Mendengar ini, Gu Jingwen tanpa sadar menggigit bibirnya, saking eratnya sampai menggigit pecah bibirnya sendiri.

Dia belum pernah menahan diri sampai seperti ini.

Ketika pulang bersama dengannya, dicurigai oleh Xi An dan Lu Bienian, dia sama sekali tidak merasa sesedih ini.

Karena ketika itu Lu Yanting berada diposisinya.

“Lain kali jangan berhubungan dengan Xiao Xiao lagi.” Lu Yanting memberitahu Gu Jingwen.

“Yanting.” Gu Jingwen menyebut namanya dengan suara tercekat, bahkan sudah hampir terdengar hancur : “Apakah kamu tidak merasa ini semua sangat tidak adil untukku?”

“Aku akan mengadopsi Xiao Xiao, kelak kalian tidak akan ada kesempatan untuk bertemu lagi.” Lu Yanting menyampaikan maksudnya dengan tegas pada Gu Jingwen.

Sebenarnya, mengenai hak asuh Xiao Xiao, dia terus mempertimbangkannya sejak dulu.

Hanya saja, masalah yang terjadi belakangan sangat banyak, sehingga dia tidak sempat memikirkan hal ini.

Namun ada satu hal yang sangat ia yakini, dia tidak akan membiarkan Xiao Xiao hidup bersama dengan Gu Jingwen.

Mengesampingkan masalah materi, orang seperti Gu Jingwen…… dia tidak percaya dia bisa membesarkan Xiao Xiao dengan baik.

Dulu Lu Yanting tidak bersedia mengakui kalau Gu Jingwen orang yang picik, namun terjadi begitu banyak hal, membuatnya mau tidak mau harus mengakui kenyataan ini.

Dia juga mulai paham, kenapa Lu Bienian dan Xi An langsung tidak menyukai Gu Jingwen hanya dalam satu lirikan.

Memang senior itu paling pengalaman, dan hal ini sama sekali tidak salah.

Menghadapi Lu Yanting yang begitu tegas dan tidak berperasaan, Gu Jingwen dibuat tidak bisa mengatakan apapun.

Seiring waktu, bagaimana bisa mereka berjalan sampai di titik ini?

kenangan indah diantara mereka terasa seperti baru kemarin terjadi………

Lu Yanting sudah mengungkapkan apa yang ingin dikatakan dengan jelas, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dia tidak ingin berada terlalu lama dan hanya berdua dengan Gu Jingwen.

Setelah selesai mengatakannya, ia berencana untuk meninggalkan ruang piano.

Ketika lewat disamping Gu Jingwen, tiba-tiba Gu Jingwen merangkul pinggangnya dari belakang.

Tubuh Lu Yanting seketika menjadi kaku, lalu segera melepaskan tangannya.

“Gu Jingwen.” Dia membelakanginya, memanggil namanya dengan dingin, “Jangan sampai aku turun tangan.”

“Turun tangan…?” Gu Jingwen tersenyum dengan penuh cibiran, “Demi Lan Xi kah? Apakah dia begitu special untukmu? Kalian baru bersama satu tahun lebih, kamu sudah sampai seperti ini terhadapnya, kalau begitu hubungan kita selama bertahun-tahun itu bagaimana? Cintaku untukmu kau anggap apa?”

“Tidak kuanggap apa-apa.” suara Lu Yanting tetap begitu dingin, “Ketika berpisah sudah seharusnya dihitung jelas, yang sudah berlalu biarkanlah berlalu.”

“Tapi jelas-jelas kamu sudah mengatakan kalau kamu akan memberikanku kesempatan……” Gu Jingwen berusaha mengingatkan apa yang pernah ia katakan.

“Sekarang yang apling aku sesali adalah memberimu kesempatan.” Lu Yanting tertawa dingin, “Apa yang sudah pernah kamu lakukan pada Lan Xi, aku tidak mempermasalahkannya karena memandang hubungan kita dulu. Mulai hari ini, kalau kamu mengganggunya satu kali lagi, maka jangan salahkan aku tidak memandang hubungan kita dulu.”

Setelah mengatakan ini, Lu Yanting meninggalkan Gu Jingwen, bahkan kepala pun tidak menolah langsung meninggalkan ruang piano.

Lu Yanting pada dasarnya adalah orang yang begitu mementingkan perasaan, kalau bukan Gu Jingwen yang sekali demi sekali menyentuh batas kesabarannya, dia tidak mungkin sampai seperti ini.

………

Ketika Lu Yanting berjalan sampai diluar, Xiao Xiao sedang bermain dengan anak-anak di panti social.

Begitu melihat ni, Lu Yanting sangat terkejut.

Bagi Xiao Xiao, ini sudah kemajuan yang sangat pesat.

Kepala Yayasan Xiao melihat Lu Yanting datang, juga tahu hal apa yang sedang ia rasakan, lalu berkata padanya : “Belakangan ini kondisi Xiao Xiao sangat baik, perlahan mulai gembira, aku berencana setelah dia masuk SD, aku akan mendaftarkannya di SD local untuk anak normal lainnya, dengan demikian juga bisa membuatnya lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru…….”

Lu Yanting tersadar dari lamunannya, melihat kearah Kepala Yayasan Xiao, “Kelak serahkanlah Xiao Xiao padaku.”

Begitu Kepala Yayasan Xiao mendengarnya, langsung bertanya padanya : “Kamu sudah diskusi dengan Jingwen?”

Lu Yanting : “Tidak perlu diskusi, administrasi adopsi Xiao Xiao aku akan menyuruh Pan Yang untuk mengurusnya, kelak dia akan diurus olehku.”

Sikap Lu Yanting agak keras, Kepala Yayasan Xiao juga tidak bisa mengatakan apapun.

Sebenarnya Lu Yanting mengadopsi Xiao Xiao merupakan hal yang baik untuk Xiao Xiao.

Dia pribadi begitu tergantung dengan Lu Yanting, kalau kelak bisa hidup bersama, itu merupakan pilihan yang terbaik.

Sejak awal Kepala Yayasan Xiao sudah menginginkan Lu Yanting untuk mengadopsi Xiao Xiao, namun dia tidak pernah membicarakan ini terlebih dahulu pada Lu Yanting, dan dia juga merasa tidak enak hati untuk mengatakannya.

Sekarang Lu Yanting yang mengatakannya terlebih dahulu, tentu saja dia langsung menyetujuinya tanpa syarat. Tidak perlu secara materiil maupun spirit, Lu Yanting tidak akan merugikan Xiao Xiao.

Setelah kenal sekian tahun lamanya, aspek ini merupakan yang paling dipercaya oleh Kepala Yayasan Xiao.

………

Setelah Lu Yanting pergi, Gu Jingwen seorang diri duduk di ruang piano, menitikkan airmata tanpa suara.

Dia sudah melakukan berbagai macam cara, sudah menguji, sudah menggunakan cara licik, sudah menjebak, sudah mengadu domba, namun Lu Yanting tetap tidak kembali untuk melihatnya.

Dia dan Lan Xi sudah bertengkar sampai seperti itu, masih bisa kembali……

Kalau ketika mereka baru berpisah, dia juga bisa mengejarnya tanpa memikirkan gengsinya, dia juga pasti akan kembali padanya tanpa memikirkan apapun.

Sayangnya, dia tidak.

Gu Jingwen tidak pernah meragukan cinta Lu Yanting padanya, namun sekarang, dia malah merasa kalau Lu Yanting pasti tidak mencintainya.

Atau bisa dikatakan, cintanya tidak besar.

Gu Jingwen menangis sampai pandangannya menjadi begitu gelap.

Seumur hidup Gu Jingwen hanya menangis parah sebanyak dua kali, pertama kali ketika ayahnya meninggal, satu kali lagi hari ini.

Dia tahu pergumulannya tidak berarti, ancaman terakhir yang Lu Yanting berikan padanya, mmembuatnya tidak berani untuk mengulang kesalahan yang sama lagi. Diantara mereka, sudah benar-benar berakhir.

Kebencian yang begitu jelas dalam setiap sikap juga ucapannya, bisa ia rasakan dengan begitu jelas.

Mendengar hal ini dari mulut pria yang paling ia cintai, rasanya begitu mengenaskan.

**

Setelah Lu Yanting dan Kepala Yayasan Xiao mendisksikan masalah adopsi Xiao Xiao, ia mengatakan hal ini langsung pada Xiao Xiao.

Xiao Xiao sudah sampai di usia yang matang, masalah adopsi, tentu saja harus ditanyakan pada anaknya langsung.

Lu Yanting melambai kearah Xiao Xiao, ketika dia datang menghampiri, Lu Yanting membawa Xiao Xiao duduk dikursi taman.

Lu Yanting mengelus kepala Xiao Xiao, bertanya padanya : “Kalau kelak kamu bisa hidup bersama denganku, apakah kamu akan senang?”

Setelah Xiao Xiao mendengar ini cukup terkejut, menatapnya dengan mata membelalak besar, seolah tidak begitu percaya.

Setelah sesaat, dia baru mengangguk pelan.

Kalau seandainya bisa, tentu saja dia bersedia.

Setelah mendapat jawaban dari Xiao Xiao, Lu Yanting tersenyum dan berkata padanya, “Aku berencana mengadopsimu, kelak kamu akan menjadi anakku.”

Tahun ini Xiao Xiao berusia 6,5 tahun, namun dia sudah sangat mengerti apa itu adopsi.

Setiap berapa lama sekali pasti ada anak di panti yang diadopsi oleh orang lain.

Xiao Xiao menundukkan kepala dan berpikir sesaat, lalu bertanya padanya : “Harus panggil papa?”

Lu Yanting menggeleng, “Tidak perlu, terserah kamu mau memanggil apa.”

Lalu Xiao Xiao mengangguk.

Lu Yanting berkata : “Beberapa hari ini aku agak sibuk, sehingga aku akan menyuruh asistenku untuk datang mengurus semua administrasi, setelah administrasi selesai diurus dia akan mengurusmu selama beberapa hari, setelah aku pulang, semua akan kembali normal, ok?”

Xiao Xiao mengangguk dengan menurut.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu