Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 88 Benar-Benar Sangat Lucu (3)

Jiang Sisi melihat Lu Yanting sedang berbicara dengan Shen Wenzhen dan Fang Ling dengan ekspresi datar, Jiang Sisi berkata : "Mereka benar-benar sangat munafik, kamu lihat, mereka sudah hampir mau berlutut kepada Lu Yanting."

Lanxi : "Benar, sangat jijik"

Mereka berdua tidak menyukai kelakuan seperti ini.

Jiang Sisi menarik Lanxi ke samping, mereka berdua mencari sebuah lapangan rumput yang kosong dan langsung duduk di sana.

Setelah bertemu dengan Lanxi tadi, Jiang Sisi terus memperhatikan ekspresi Lanxi.

Karena tadi terlalu ramai, dia tidak bisa bertanya banyak.

Sekarang hanya ada mereka berdua, jadi Jiang Sisi pun tidak bermaksud menyimpan pertanyaannya lagi.

"Kalau benar-benar tidak nyaman, kamu nangis saja, aku tidak akan tertawakan kamu" Jiang Sisi menepuk bahunya sendiri, "Kamu bisa menyandar di sini dan menangis"

Apakah aku merasa sedih?

Lanxi bertanya kepada dirinya ketika dia menginjak masuk ke sini.

Yang lucu adalah, Lanxi tidak bisa menjawab.

Seharusnya dia merasa sedih, tetapi pada saat menginjak masuk ke sini dan merasakan suasana di sini, suasana hati Lanxi menjadi sangat kacau.

"Jiang" Lanxi memanggil Jiang Sisi.

Suara Lanxi sangat kecil, nada suaranya tidak terdengar marah, malahan terdengar pucat dan tidak bertenaga.

Jiang Sisi merasa sangat risau, dia menoleh ke Lanxi dan memeluknya, "Bolehkah kamu bersikap lebih hebat?"

"Aku tidak tahu apakah aku ada merasa sakit hati, tetapi Jiang, apakah kamu tahu?" Lanxi berhenti sejenak dan mengigit giginya sendiri, "Tiap kali aku melihat dia bersama dengan Tang Manshu, kebencian aku terhadap Lan Zhixin pun menjadi menambah, sekarang....... aku ingin membunuh manusia jahat itu"

Waktu itu, Lan Zhixin yang memberi tahu Tang Manshu dan Fang Ling berita Lanxi menderita penyakit.

Setelah mengetahui berita itu, Fang Ling terus mencari cara untuk menghina Lanxi.

Setelah itu Lanxi pun terus berpikir, kalau bukan Lan Zhixin memberikan hasil pemeriksaan resmi dari rumah sakit kepada Fang Ling, bisa jadi dia dan Shen Wenzhi tidak akan menjadi begitu hari ini.

Yang paling menjijikkan adalah Lan Zhixin sekarang bahkan berpura-pura tidak bersalah, seolah-olah masalah ini sama sekali tidak memiliki hubungan dengan dia.

Kebencian Lanxi terhadap Lan Zhixin sudah tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Setiap kali bertemu dengannya, Lanxi memiliki keinginan merobek Lan Zhixin menjadi dua.

Jing Sisi juga sangat jelas terhadap masalah-masalah itu.

Tetapi, Jiang Sisi sama sekali tidak ingin memberi tahu Shen Wenzhi.

Berpikir tentang sikap Shen Wenzhi kemarin pada saat dia mengajak Jiang Sisi keluar, Jiang Sisi merasa sangat marah.

Untuk etika dan personalitas Shen Wenzhi, Jiang Sisi tidak pernah merasa ragu.

Pada saat pacaran dengan Lanxi kemarin, pria ini benar-benar sangat baik terhadap Lanxi.

Tetapi sebaik apa pun dia, semua itu sudah berlalu dan ujung-ujungnya Shen Wenzhi tetap adalah pria yang paling tidak sesuai dengan Lanxi.

Tetapi melihat kondisi Lanxi sekarang, Lanxi jelas masih mencintai dia-----------

Benar juga, untuk Lanxi yang pertama kali jatuh cinta terhadap seseorang, tentu saja sangat susah untuk melupakan.

Jiang Sisi dan Lanxi memiliki pemikiran yang mirip dengan sesama, tetapi kalau masalah hubungan, sebenarnya Lanxi bukan orang yang bisa melepaskan dengan mudah seperti Jiang Sisi.

Lanxi termasuk orang yang agak keras kepala, dia tidak mudah jatuh cinta, tetapi kalau sudah jatuh cinta, dia juga tidak mudah untuk melepaskan lagi.

Jelas, Lanxi itu begitu terhadap Shen Wenzhi.

Jiang Sisi juga tidak tahu harus berkata, apakah dia harus menghibur Lanxi? Sepertinya Lanxi tidak butuh hiburan.

Marah Lanxi keras kepala? Sepertinya tidak sesuai juga.

Akhirnya, Jiang Sisi hanya bisa diam.

....................

Shen Wenzhi sudah selesai memakai jasnya, karena tidak ingin menghadapi Tang Manshu, Shen Wenzhi memilih untuk turun ke bawah.

Tangan Shen Wenzhi menderita luka berat di hari itu, sampai sekarang warna kulit tangannya masih terlihat hijau dan ungu.

Shen Wenzhi baru saja turun ke bawah, dia langsung melihat Lanxi dan Jiang Sisi yang duduk di lapangan rumput.

Tatapan Shen Wenzhi langsung menjadi terang, dia berjalan ke arah Lanxi dan Jiang Sisi.

Setelah mengetahui kebenaran, Shen Wenzhi merasa sangat bersalah ketika dia bertemu dengan Lanxi.

Ada beberapa hal, dia harus memberi tahu kepada Lanxi sekarang.

Setelah melihat Shen Wenzhi, tatapan Jiang Sisi langsung memancarkan kebencian.

Setelah Shen Wenzhi memberi tahu Jiang Sisi bahwa dia mau tunangan, Jiang SIsi sudah tidak pernah bertemu dengan Shen Wenzhi lagi secara pribadi.

Sekarang berjumpa dengannya lagi, Jiang Sisi juga tetap bersikap tidak suka : "Kamu tidak melindungi Manshu milikmu, buat apa ke sini?"

"Lanxi" Shen Wenzhi sama sekali tidak menghirau Jiang Sisi, daritadi, perhatiannya hanya berada di Lanxi.

Shen Wenzhi berjalan ke sisi Lanxi kemudian membungkukkan badannya dan memegang lengan Lanxi, "Aku ingin memberi tahu kamu beberapa hal secara pribadi"

Pada saat tangan Shen Wenzhi menyentuh lengan Lanxi, Lanxi merasa sedikit bingung.

Seolah-olah waktu berputar kembali ke masa mereka baru mulai pacaran.

Hari itu, suasana Lanxi tidak baik, dia duduk di lapangan rumput sendiri, Shen Wenzhi mencari dia sangat lama.

Shen Wenzhi berjalan ke arah Lanxi dengan nafasnya yang sesak, kemudian dia berjongkok di depan Lanxi dan memegang lengan Lanxi dengan lembut.

Lanxi mengangkat kepalanya dan melihat ke Shen Wenzhi.

Cahaya matahari kebetulan memancar ke matanya, Lanxi merasa sangat silau, sampai matanya berair.

Walaupun begitu, Lanxi tetap terus menatap ke Shen Wenzhi.

Tatapan seperti ini membuat Shen Wenzhi terasa sakit hati,

"Lanxi.........."

"Tolong jauhkan dirimu, kamu sudah tunangan, bolehkah kamu jangan menganggu Lanxi lagi?" Jiang Sisi mau mengusir Shen Wenzhi.

"Jiang, aku mau berbicara dengan dia secara pribadi, kamu kembali dulu saja" Lanxi berkata kepada Jiang Sisi dengan tenang.

Mendengar kata-kata Lanxi, Jiang Sisi merasa sedikit kaget, "Lanxi, kamu........"

"Sebentar saja......" Suara Lanxi sangat kecil, daripada berkata terhadap Jiang Sisi, Lanxi terlihat sedang berkata kepada dirinya.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu