Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 85 Lanxi dan Shen Wenzhi (2)

Dia tidak menjelaskan secara jelas perasaan dia sekarang terhadap Shen Wenzhi.

Tetapi, ada satu hal yang bisa pasti ia perjelas adalah : peristiwa masa lalu, tidak bisa satu per satu ia lupakan.

Shen Wenzhi bagi dia adalah suatu keberadaan yang sulit untuk dilupakan.

Dia tidak bersuara, Menurut Lu Yanting dia telah gagal.

Sebenarnya, resepsi pertunangan Shen Wenzhi dan Tang Manshu, Lu Yanting tidak berencana pergi sama sekali, bahkan ia pun tidak berencana untuk mengizinkan Lanxi pergi.

Tapi, bedasarkan sikap Lanxi hari ini, ia memutuskan, bagaimanapun juga, ia harus secara pribadi membawa Lanxi pergi.

Ia mau membuatnya benar-benar menyerah.

“Resepsi pertunangan aku pergi bersamamu.”

Lu Yanting menempel di telinga dia dan mengeluarkan kata itu.

Ketika dia berbicara, nafas hangat dari tubuhnya menyembur ke telinga Lanxi, Lanxi sama sekali tidak merasakan kehangatan apapun.

Dia mulai merasa merinding.

Lu Yanting dapat merasakan getaran tubuhnya, sudut mulutnya terangkat membentuk senyuman sinis, dilanjutkan dengan kata-kata : “Dengan status suami istri.”

“Aku tidak mau !” Lanxi secara spontan menolak.

Dia bisa menerima jika hubungan dia dan Lu Yanting dipublikasikan di kegiatan lain, tetapi ia tidak mau jika dipublikasikan di resepsi pertunangan Shen Wenzhi.

Dia bisa gila.

“Kenapa, kamu masih ingin hadir dengan status mantan pacar yang masih single?” Lu Yanting mencubit dagunya dengan kuat, sindiran ironis : “Atau, kamu benar-benar ingin merebut pernikahan itu dengan terang-terangan?”

Lanxi masih menutup bibirnya dan tidak bersuara.

Dalam seminggu lebih ini, emosi dia sangatlah stabil, tetapi saat ini…. Sepertinya ada beberapa hal yang sudah tidak bisa ditahan.

“Kamu jangan berkata lagi.” Lanxi mengumpulkan banyak energi, berkata seperti ini kepada Lu Yanting.

Diikuti dengan sedikit getaran di dalam suaranya, jika di dengar dengan seksama, dapat terdengar suara tangisan di dalamnya.

Tentu saja, itu semua terdengar oleh Lu Yanting.

aa…. Jadi dia bersedih karena Shen Wenzhi.

“Jika tidak mau makan naik ke atas, rabu depan aku akan pergi bersamamu Nyonya Lu.”

Lu Yanting sangat menegaskan dua kata terakhir.

“Aku bilang aku tidak mau !” Lanxi meninggikan suaranya.

Ia menghempaskan Lu Yanting, entah dari mana tenaganya, ia membalikkan badan kemudian memukul dan menendang Lu Yanting.

“Kapan kamu bisa belajar menghargai pendapatku?”

“Hargai pendaapat kamu?” Lu Yanting seperti mendengar sesuatu yang lucu, “Kamu tidak pernah peduli dengan setiap perkataan yang aku katakana kan?”

“……”

“Sejak kamu memohon aku untuk menikahimu, tidak ada lagi keadilan di antara kita. Jabatanmu di Dongjin siapa yang memberikan, ha? Kamu masih membahas hargai dan keadilan?”

Lanxi dimarahi Lu Yanting hingga malu.

Perkataannya, seperti suatu tamparan, menampari wajahnya dengan kejam.

Kali ini, dia benar-benar sudah tersadar.

Mungkin baru-baru ini, Lu Yanting terlalu memanjakannya, Hubungan keduanya mulai mendekat, jadi membuatnya memiliki ilusi seperti ini.

Pada kenyataannya, sebenarnya hanya dia sendiri yang terbawa perasasaan.

Dalam hati Lu Yanting masih tidak menganggapnya, ia hanya menganggapnya sebagai alat tukar sebuah transaksi.

Dia yang berpikir terlalu banyak, mengira bahwa Lu Yanting memanjakannya.

Memikirkan hal itu, Lanxi tertawa sendiri.

“Betul, yang Bos Lu katakan benar.” Ia mengangkat kepala dan menatap mata Lu Yanting, “Lain kali aku akan mendengarkan kata-kata Bos Lu, apakah ini oke?”

Dia telah berusaha keras untuk menahan emosinya.

Untungnya, pengendalian dirinya saat ini sudah meningkat drastis di banding dulu, jika tidak, ia pasti akan ribut berantakan dengannya dalam keadaan seperti ini.

Lu Yanting pribadi juga merasa bersalah, sebelumnya Lanxi juga sering ribut tanpa alasan dengannya, tetapi mengapa sekarang terasa begitu canggung, ia mengalah dengannya, sampai dia pun tidak tau mau berkata apa.

Lu Yanting juga merasa sedikit bersalah,

Terhening selama sesaat, akhirnya keluar satu kata : “Duduk kembali makan.”

Lanxi : “Oh.”

Dia benar-benar tidak nafsu makan, tetapi demi menghadapi Lu Yanting, ia harus kembali.

.......

Setelah duduk, Lanxi mengambil jus dan meminumnya.

Itu adalah jus semangka yang dibuat oleh Lu Yanting, sangat manis.

Sambil meminum, Lanxi dengan serius memikirkan kembali hari hari bersama Lu Yanting.

Lu Yanting sering sekali membuatkan sarapan untuknya, pada hari libur juga akan membuatkan beberapa menu.

Malam ini, sebenarnya suasana hati Lanxi sangat baik sebelum mengangkat telepon.

Ditambah setiap hari Lu Yanting mengantarnya bekerja, Lanxi benar-benar memiliki perasaan hidup bersamanya.

Tetapi, sekarang ia sudah sadar.

Hidup bersama apa.... Dia dengan Lu Yanting hanyalah sebuah pertukaran.

Wanita memang sangat mudah terbawa perasaan.

Sangat tidak berguna.

Lu Yanting : “Habiskan nasimu.”

Lanxi : “Oh.”

Lihat, Bos Lu sudah memerintah, dia mana berani tidak melaksanakan?”

Walaupun sudah sangat kenyang, tapi Lanxi tetap paksa menghabiskan nasi itu.

Lu Yanting duduk di depannya, ia mengerutkan alisnya, melihat sikap Lanxi menghabiskan nasinya.

Dia dapat merasakan, Lanxi bertingkah seperti itu karena marah dengannya.

**

Setelah makan, Lanxi merasakan lambungnya tidak begitu nyaman.

Lambungnya memang tidak begitu sehat, tadi makan begitu cepat ditambah lagi emosi yang tidak begitu stabil.

Setelah kembali ke kamar tidur, Lanxi mulai muntah di toilet kamar mandi.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu