Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 74 Siluman (3)

Dia seketika merasa bersikeras sebelumnya cukup konyol.

Benar, uangnya tidak cukup, pihak rumah sakit juga masih belum menemukan organ yang cocok, dia tidak memiliki kemampuan untuk mencari di jangkauan yang lebih luas.

Dengan begitu, sama saja dengan menunda waktu pengobatan.

Tubuh ayah tidak bisa menunggu begitu lama… … Lu Yanting menatap Gu Jingwen: “pemikiran kamu sudah berubah?”

Dia mengira, Gu Jingwen bakal terus keras kepala.

Gu Jingwen mengangguk, “Iya… … uang yang dibutuhkan untuk pengobatan adalah hutangku ke kamu, kedepannya… … aku akan bayar sedikit demi sedikit.”

Lu Yanting: “Boleh.”

Dia tahu bahwa Gu Jingwen adalah tipe orang yang punya harga diri tinggi, jika dia bilang tidak perlu bayar, harga dirinya pasti akan terlukai.

Saat ini, hidangan disajikan.

Lu Yanting tersenyum pada Gu Jingwen, mengingatkannya: “Makanlah.”

Gu Jingwen menggambil pisau dan garpu.

Topik yang berat telah selesai dibahas, saat makan, isi percakapan antara mereka berdua lebih rileks.

Mengingat orang yang disukai Gu Chengchi, Gu Jingwen pun hendak bertanya pada Lu Yanting.

“Oh iya, Chengchi menyukai seseorang.” Kata Gu Jingwen.

Lu Yanting juga merasa hal ini agak aneh.

Sebelumnya dia masih merasa bahwa Gu Chengchi hanya memikirkan masalah belajar.

“Siapa?”

Gu Jingwen: “Katanya orang yang bekerja di perusahaan kalian, bolehkah kamu bantu aku perhatikan?”

Gu Jingwen tertawa, “Aku mau lihat siapa wanita itu.”

“Iyakah.” Hal ini, Lu Yanting belum pernah mendapatkan kabar.

Dia jarang pergi ke departemen-departemen perusahaan, tetapi dia bisa bertanya pada Pan Yang, Pan Yang mungkin jelas tentang hal semacam ini.

“Iya, tampaknya kamu tidak tahu.” Gu Jingwen sedikit kecewa, “Aku kira kamu bakal tahu.”

Lu Yanting menggelengkan kepala: “Aku tidak begitu jelas.”

Gu Jingwen: “aku tidak pernah lihat dia begitu serius. Sebelumnya aku dan orangtuaku terus membujuknya melanjutkan S3, tapi dia tidak mau; begitu wanita itu bilang, dia langsung mau.”

Persoalan melanjutkan studi, Lu Yanting tahu.

Sebelumnya Gu Chengchi memang memberitahunya bahwa dia tidak ingin melanjutkan ke S3. Tidak disangka sekarang dia bisa berubah pikiran.

Tampaknya wanita misterius ini sangat penting baginya.

Lu Yanting: “Aku suruh Pan Yang cari tahu.”

Gu Jingwen: “Iya, aku lumayan penasaran… … selera Chengchi pasti tidak buruk.”

……

Makan dilalui cukup menyenangkan.

Sesudah makan siang, Lu Yanting berencana pergi ke rumah sakit dengan Gu Jingwen untuk menjenguk ayahnya.

**

Lanxi dan Jiang Sisi keluar amat pagi. Huamao adalah pusat perbelanjaan terbesar di Kota Jiang. Mereka berdua selalu langsung menuju ke sini setiap kali keluar.

Di pagi hari, Lanxi dan Jiang Sisi pergi membeli sedikit barang.

Setelah waktu makan siang, mereka naik ke atas bersama-sama dan berencana mencari restoran untuk makan.

Lanxi dan Jiang Sisi baru saja sampai di lantai lima, langsung melihat Lu Yanting dan Gu Jingwen keluar dari restoran.

Mereka berempat, bisa dikatakan saling berpapasan.

Jiang Sisi bukan pertama kalinya melihat Lu Yanting bersama dengan Gu Jingwen, jadi dia tidak terlalu kaget.

Dia secara naluriah melirik ekspresi Lanxi, Lanxi juga tidak terkejut.

Seolah-olah dia sama sekali tidak kenal dengan kedua orang yang ada di seberang.

Sebagai saling lihat, Lu Yanting dan Gu Jingwen terlihat agak tidak enak hati.

Apalagi Gu Jingwen. Setelah melihat Lanxi, dia langsung menundukkan kepala.

Dia merendahkan suaranya, meminta maaf kepada Lu Yanting: "Maaf, sepertinya aku menyulitkan kamu lagi."

“Tidak apa-apa.” Lu Yanting menggelengkan kepala.

Dia mengatakan itu bukan untuk menenangkan Gu Jingwen, tapi hanya berkata sejujurnya.

Lanxi benar-benar tidak peduli dengan siapa dia bersama, hal-hal semacam cemburu… … heh.

Jiang Sisi juga tidak begitu menyukai Gu Jingwen.

Dia merasa, wanita yang jelas tahu bahwa mantannya sudah menikah, tapi masih saja tidak menjaga jarak dengan mantan, pastinya bukan orang yang baik.

Ditambah tampang Gu Jingwen terlihat lemah lembut, tidak satu golongan dengan mereka.

Biasanya Jiang Sisi paling tidak suka dengan wanita seperti ini.

Meskipun Lanxi tidak peduli, tapi sebagai teman Lanxi, dia tidak bisa membiarkan hal ini berlalu begitu saja.

Pandangan Jiang Sisi sekilas menyapu Lanxi, lalu maju beberapa langkah, berhenti di hadapan Lu Yanting dan Gu Jingwen.

“Hei, kebetulan sekali~” Jiang Sisi tersenyum dan menyapa mereka.

Lu Yanting tahu tujuan Jiang Sisi maju pasti tidak sesederhana hanya untuk menyapa.

Namun, seperti kata pepatah, tidak mungkin menampar orang yang memasang senyuman, Jiang Sisi menyapanya, dia pun hanya bisa menjawab.

“Iya, kebetulan sekali.”

“Erh, dia… …?” tatapan Jiang Sisi beralih ke Gu Jingwen yang berdiri di sebelah Lu Yanting.

“Jingwen, temanku.” Melihat Jiang Sisi ingin menyulitkan Gu Jingwen, Lu Yanting pun berinisiatif memperkenalkan dirinya terlebih dulu.

“Jingwen? Panggilan yang akrab.” Jiang Sisi tersenyum cemerlang, “Tapi, permisi nona, aku bertanya padamu, kamu malah membiarkan orang lain menjawabnya untukmu, tidak sopan loh. Aku rasa kamu juga tidak terlihat seperti orang yang tidak beretika---“

“Hai, aku Gu Jingwen.”

Bagaimana mungkin Gu Jingwen tidak menyadari bahwa Jiang Sisi sengaja menyulitkan dirinya.

Jiang Sisi jelas tahu identitas serta statusnya, dia sengaja bertanya demikian.

“Oh, ternyata bermarga Gu.” Jiang Sisi mengibaskan rambut, sekilas melihat Lu Yanting, lalu menatap Gu Jingwen lagi.

Jiang Sisi mengedipkan mata pada Gu Jingwen, bertanya dengan diiringi senyuman: “Apa hubungan kamu dengan suami dari Lanxi?”

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu