Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 119 Melihat Apakah Kamu Sudah Mati (1)

Pada hari itu, ketika mengatakan masalah ini di depan Jiang Sisi, Lanxi tidak menangis seperti ini.

Tetapi sekarang bahkan ia tidak dapat menahan air matanya, ketika aku bercerita dengan Liao Xuan.

Sedikit konyol setelah dipikir-pikir.

Ia mengangkat tangannya dan mengucek matanya, berkata : “Ini semua karena dia.”

Liao Xuan mengangguk, menasehati Lanxi : “Dia berbuat seperti itu hanya untuk membuatmu merasa tidak nyaman, bukankah kamu telah memenuhi keinginannya, jika kamu merasa seperti itu?”

Betul, betul yang dikatakan Liao Xuan. Ia juga sempat berpikiran seperti ini.

Lanxi juga tau, jika ia sungguh marah, dan bertengkar dengan Lu Yanting, maka tercapailah tujuan Gu Jingwen.

Tetapi hal seperti ini, wanita pada umumnya pasti akan ribut bukan?

Lanxi berpikir sejenak, kemudian sudut bibirnya terangkat : “Dilihat dari sisi lain, aku seharusnya berterima kasih padanya,”

Liao Xuan : “?”

Lanxi : “Membantuku memutuskan pemikiran yang tidak seharusnya ada, sebulan sebelumnya aku masih belum sadar, tetapi sekarang aku sudah sadar.”

Liao Xuan : “…..Sadar apa?”

Lanxi : “Aku menikah dengannya memang bukan karena cinta, jika aku ada perasaan dengannya, itu berarti aku terlalu bodoh, tidak melihat jelas realita."

Liao Xuan : “……”

Dia begini, membuat orang merasa tidak tega.

Sepertinya hal ini memberikan pukulan yang sangat besar baginya. Melihat kondisinya seperti ini, Liao Xuan takut ia akan depresi.

Setelah berpikir sejenak, Liao Xuan berkata : “Lakukan hal lain untuk mengalihkan perhatian, bisa pergi gym, juga bisa pergi belajar hal lain, aku sarankan kamu pergi gym, bisa membuatmu tidur lebih nyenyak di malam hari.”

Kondisi Lanxi, masih tidak separah harus mengonsumsi obat.

Tetapi, jika kondisi ini tidak diatur dengan baik, ada kemungkinan kambuh penyakit lama, bahkan bisa lebih buruk dari sebelumnya.

Setelah mendengar saran dari Liao Xuan, Lanxi mengangguk, “Aku tahu.”

Gym lumayan berguna, ia ingat sebelumnya di kota Bei, Zhou Hesi menariknya pergi gym, hasilnya ia terlelap dengan sangat nyenyak malam itu.

Tetapi, memang sangat lelah.

“Jangan terlalu banyak berpikir soal pernikahan.” Kata Liao Xuan, “Aku percaya, setelah kejadian ini, Tuan Lu tidak akan ada hubungan lagi dengan mantannya. Laki-laki, rata-rata tidak menyukai yang terlalu terikat.”

Iyakah? Lanxi tersenyum, dia tidak percaya bahwa Lu Yanting tidak akan berhubungan dengan Gu Jingwen.

Sudah tidak cukup waktu untuk bermesraan bagi mereka, mana mungkin dengan mudah memutuskan hubungan.

Berpikir sampai sini, tiba-tiba sesuatu yang jahat muncul di otak Lanxi.

Gu Jingwen membuatnya merasa tidak nyaman, jadi dia juga ingin membalasnya kepada Gu Jingwen.

Kemudian, Lanxi berdiri, berkata kepada Liao Xuan : “Aku pergi menjenguk orang sakit sebentar.”

Dia berkata seperti ini, Liao Xuan tau apa yang ingin ia lakukan.

Perdebatan antar wanita memang seperti ini.

Dia sangat mendukung Lanxi bertingkah seperti itu, tetapi apa yang harus dinasehati tetap dinasehati.

“Jika sudah memutuskan pergi, jangan membiarkan dirimu terbawa emosi, jika kamu terbawa emosi berarti kamu telah kalah.”

Liao Xuan juga bukan Bunda Maria, Lanxi sekarang perlu melampiaskan emosinya, Orang yang memulai masalah yang harus mengakhiri masalah itu juga

Emosi ini dikarenakan oleh Gu Jingwen, jika mau melampiaskan jelas harus melampiaskannya pada Gu Jingwen.

Sebelumnya Lanxi tidak berpikiran bahwa Liao Xuan akan bereaksi seperti ini, dia mengira Liao Xuan akan menjadi orang pertama yang mencegahnya.

Berpikir sampai sini, Lanxi tersenyum-senyum : “Aku mengira kamu akan mencegahku.”

Liao Xuan : “Kenapa?”

Lanxi : “Kamu tidak merasa aku orang yang berhati sempit?

Liao Xuan : “Jika orang lain membuatmu tidak senang, kenapa harus ditahan? Prinsip kita adalah orang tidak menyinggungku aku tidak menyinggungnya, perlakukan dunia ini dengan hati yang baik. Bukan menerima dan memaafkan berkali-kali provokasi orang lain.”

Menurut Lanxi, sifat mereka sangatlah cocok.

Walaupun usianya sedikit lebih tua, tetapi ia sama sekali tidak merasakan perbedaan generasi.

Lagipula, ia selalu mendapatkan masukan yang berbeda, tiap mengobrol dengan Liao Xuan.

Tadi Liao Xuan berkata seperti itu, Lanxi merasa itu sangat masuk akal.

“Iya, aku mendengar nasehatmu.” Akhirnya Lanxi tersenyum, “Terima kasih.”

Liao Xuan : “Kita kan sudah termasuk teman? Tidak perlu terlalu sopan denganku.”

Mendengar Liao Xuan berkata seperti itu, Lanxi bertanya padanya : “Jika sudah teman, aku boleh dong kepo dengan kehidupan percintaanmu?”

Liao Xuan sudah bisa menebak apa yang akan dia tanyakan, setelah mendengar ia berkata seperti ini.

“Aku baik-baik saja dengan suamiku, lumayan baik.”Liao Xuan memberitahu Lanxi kondisinya.

Sebelumya Lanxi mendengar dari Zhou Jinyan mengenai suami Liao Xuan, dengar-dengar suaminya sedikit nakal, banyak berhubungan dengan bawahan perempuannya.

“Apakah aku perlu mengulangi kata-kata yang barusan kamu ucapkan tadi?” Lanxi tertawa mengejek Liao Xuan.

Liao Xuan tertegun dengan kata-kata Lanxi : “Sebenarnya hubunganku dengannya, tidak seperti yang kalian pikirkan.”

“Yasudah, kita tidak membahas persoalan ini, aku percaya kamu bakal mengambil keputusan paling baik.”

Lanxi sama sekali tidak pernah menanyakan persoalan cinta orang lain, teman yang sangat baik sekalipun, tetap harus ada privasi masing-masing.

Seperti persoalan antara Jiang sisi dengan Mu Baicheng, dia sama sekali tidak pernah tanya terlalu banyak, apalagi mengganggu gugat keputusannya.

Lanxi merasa lebih lega setelah mengobrol dengan Liao Xuan.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu