Antara Dendam Dan Cinta - Bab 527 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama

Kebanyakan orang akan merasa sangat senang saat mendengar seseorang memuji dirinya, misalnya Celine Ning.

"Wow, benarkah?" Celine Ning menyentuh wajahnya, "Nenek, Anda juga terlihat lebih muda, kerutan pun sudah menghilang."

Nenek Li tertawa.

"Kamu ini benar-benar bisa bicara."

Nenek Li sudah lama tidak merasa begitu gembira, dia menggandeng tangan Celine Ning ke dalam rumah dan mengobrol dengannya dengan gembira.

"Kamu sudah lama tidak mengunjungiku." Nenek Li berkata, "Aku masih sering bertanya pada Calvin, dan dia bilang kamu pergi belajar."

Celine Ning sangat mengagumi kemampuan Calvin Li berbohong.

Apa yang bisa dia pelajari?

Dia bahkan tidak memberitahunya sebelumnya, dan sekarang jika dia mengatakan sesuatu yang berbeda maka itu akan gawat.

Untungnya, Nenek Li tidak menanyakannya dengan saksama.

"Kenapa kamu masih datang dengan membeli bunga, jika bunga seperti ini diletakkan di sini, itu akan layu dalam beberapa hari."

Nenek Li menggelengkan kepalanya dan mengatakan dia tidak bisa memelihara bunga.

Celine Ning mengeluarkan bunganya, "Nenek, apakah ada botol kaca?"

"Botol kaca apa?"

"Botol kaca untuk meletakkan bunga."

"Ada." Nenek Li bangkit, pergi ke karton di belakang dan mengeluarkan tiga botol kaca, "Ini adalah botol makanan yang dibelikan Calvin untukku beberapa waktu lalu, dan aku menyimpan botolnya."

Celine Ning melihatnya sejenak dan merasa itu cocok.

Dia membuka buket bunga, memasukkan 2-3 bunga ke dalam botol, kemudian melingkari cabang bunga dengan tali, dia menambahkan air segar, dan memasukkan bunga ke dalamnya.

"Cukup mengganti dahan bunga dua kali sehari, sebenarnya itu mudah dirawat."

Celine Ning meletakkan dua vas di ambang jendela dan satu di meja makan, "Nenek, lihat, ini terlihat sangat indah."

Nenek Li mengangguk, "Ya, itu sangat indah."

Celine Ning berkata: "Namun, umur simpan bunga jenis ini terlalu pendek, hanya beberapa hari saja, lain kali ketika aku datang, aku akan membelikan Anda preserved flower, dan membelikan vas indah untuk Anda."

Celine Ning awalnya hanya sekalian mampir untuk menemui Nenek Li, siapa sangka, Nenek Li ngotot menyuruhnya tidur di sini.

Setelah makan, Nenek Li pergi untuk mencarikan selimut untuk Celine Ning dengan semangat, dia juga berpesan pada Calvin Li untuk menemani Celine Ning.

Celine Ning menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Calvin Li, nenekmu benar-benar memiliki kepribadian yang sangat baik."

Sepuluh menit kemudian, Nenek Li kembali dan mengatakan bahwa kamar sudah dirapikan.

Begitu Celine Ning pergi melihatnya, Calvin Li mengerutkan kening.

"Bukankah ini kamarku?"

Nenek Li berkata: "Ya, ini adalah kamarmu, hanya ada dua kamar di rumah kita ini yang dapat digunakan."

Calvin Li berkata: "Bukankah masih ada satu kamar tamu?"

"Aku sudah lama menggunakan kamar tamu sebagai ruang penyimpanan, ada banyak barang di dalamnya, tentu saja tidak bisa membiarkan Cherry tinggal di sana."

Calvin Li melirik Celine Ning, "Kalau begitu aku saja yang tinggal di sana, biar dia tinggal di kamarku."

Sebelum dia selesai mngatakannya, Nenek Li langsung menarik Calvin Li, dia menatapnya dengan tatapan memperingatinya.

"Apa yang kamu lakukan? Aku ini sedang memberimu kesempatan, tetapi kamu masih tidak menghargainya, kamu harus belajar dariku."

Calvin Li membuka mulutnya dan masih ingin menolak, namun dia mendengar Celine Ning yang di belakangnya berbicara.

"Baiklah, kalau begitu aku akan tinggal sekamar dengan kak Calvin."

Nenek Li langsung tersenyum.

"Oke."

Dia merasa sangat senang sehingga dia ingin mengatakan kepada semua orang bahwa cucunya akhirnya sudah akan memiliki istri.

Mereka pergi ke kamar yang sama.

Ini adalah kamar Calvin Li.

Begitu Celine Ning masuk, dia bisa melihat.

Selimut di atas tempat tidur dilipat dengan rapi dengan berbentuk persegi, tidak ada kerutan sedikit pun pada seprai, serta tempat air minum dan berbagai cangkir teh tertata rapi di atas meja.

Celine Ning bercanda padanya dan berkata: "Aku tidak dapat menemukan tempat untuk duduk, semuanya sangat bersih."

Calvin Li menggaruk kepalanya, dari ekspresi wajahnya dapat dilihat bahwa dia sedikit merasa malu.

"Maaf, aku sudah terbiasa dengan itu di ketentaraan karena harus sering diperiksa ..."

"Kamu adalah seorang perwira, apakah kamu masih harus diperiksa juga?"

"Kadang perlu, kadang tidak." Calvin Li berkata, "Biasanya perwira akan memiliki ajudan, dan pada dasarnya urusan sepele tidak perlu dilakukan sendiri, tetapi aku tidak terbiasa orang lain menyentuh barang-barangku, jadi aku tetap melakukannya sendiri".

Celine Ning mengangguk, "Aku bisa menebaknya."

Hanya ada satu tempat tidur besar dan sofa di kamar.

Calvin Li berkata: "Aku akan tidur di sofa, kamu bisa tidur di tempat tidur."

Celine Ning melihat ke arah sofa ganda, panjangnya paling-paling hanya 1,5 meter, tetapi tinggi Calvin Li 1,8 meter dia pasti akan tidak nyaman tidur di atasnya, jadi dia berkata: "Tinggiku kebetulan pas, kamu tidur di tempat tidur saja. "

"Tidak bisa, bagaimana aku bisa membiarkan seorang gadis tidur di sofa."

Di mata Calvin Li, semua wanita perlu dimanja, apalagi wanita yang disukainya.

Celine Ning tersenyum, "Mengapa aku tidak bisa tidur di sofa? Aku sekarang merasa tidur di sofa sangat enak, dulu aku malah pernah tidur di jembatan."

Calvin Li tetap menolak.

Celine Ning berpikir sejenak, "Tetapi tempat tidurmu juga lumayan besar, tempat tidur double, kalau tidak kita tidur di tempat tidur saja, bagaimanapun posisi tidurku juga masih oke, aku tidak akan sembarangan bergerak."

Ketika Calvin Li mendengar perkataan Celine Ning, dia tampak sedikit terkejut.

"Kenapa, apakah kamu masih takut aku akan menyentuhmu?"

Celine Ning bercanda dengannya.

Calvin Li melambaikan tangannya, "Tidak, kalau begitu ... apakah kamu perlu meletakkan semangkuk air di tengah tempat tidur?"

"Haha."

Celine Ning kali ini benar-benar tertawa terbahak-bahak.

"Oke, tetapi aku tidak bisa menjamin airnya tidak akan tumpah."

Mereka berdua tertawa.

Ketika mereka selesai mandi, mereka berdua berbaring di tempat tidur.

Tempat tidurnya besar, meskipun semangkuk air diletakkan di tengah itu juga sudah cukup.

Keduanya menghadap ke atas dan melihat ke langit-langit.

Calvin Li berdehem dan melihat ke Celine Ning, "Kali ini aku kembali ingin membuat laporan."

Celine Ning tidak mengerti, dan dia bertanya, "Laporan apa?"

"Laporan pernikahan."

Celine Ning kali ini terdiam.

Dia ingat bahwa ketika Calvin Li bertanya padanya, dia sudah menyetujuinya.

Calvin Li berkata: "Namun, sebelum aku mengajukan laporan, aku masih ingin bertanya padamu."

Dia menoleh dan menatap Celine Ning, "Apakah kamu bersedia menikah denganku?"

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu