Antara Dendam Dan Cinta - Bab 487 Interogasi di Meja Makan

Selalu merasa paman ini saat sedang menatap orang selalu menimbulkan kesan negatif.

Celine Ning tertawa oleh sikap Arthur, "Kamu takut dengannya? "

Arthur mengangguk.

"Mengapa? "Celine Ning bertanya, "Bukankah dia selalu tersenyum? "

Denis Yu, tidak peduli terhadap Arthur atau pun Egy Ning selalu tersenyum.

Tidak peduli apa yang terjadi, dia selalu seperti itu.

Namun Arthur menggeleng, "Aku selalu merasa dia itu sedang berpura-pura. "

Celine Ning tertawa terbahak-bahak.

Tawa itu melenyapkan atmosfir yang tegang.

Celine Ning menggenggam tangan Arthur, dia melihat sekeliling.

Tidak tahu Egy Ning dibawa ke mana lagi.

Setiap kali dia selalu terlambat satu langkah.

Celine Ning memejamkan mata.

Jemari kecil Arthur mengetuk lembut tangan Celine Ning.

"Bibi Celine, kamu jangan khawatir, Egy baik-bai saja, aku hari ini sudah bertemu dengannya, dia bahkan memberiku ini."

Celine Ning menunduk, dia melihat Arthur menjulurkan tangannya.

Di dalam genggamannya, ada sebuah bangau kertas.

Merah muda.

Celine Ning meraih bangau kertas itu, dia menjepitnya, seakan dengan demikian dia bisa merasakan kehadiran anak perempuannya.

............

Di dalam rumah.

Glen Yu dan Denis Yu sedang berdebat.

Ini bukan pertama kalinya.

Denis Yu yang memecah keheningan pertama.

"Kak, kamu seharusnya juga menyelidiki, akulah yang menolong Celine Ning, aku mengeluarkannya dan menyerahkannya padamu, demi membebaskannya dari tuduhan palsu. "

Kedua orang itu sebenarnya dari awal sudah paham.

Sekarang ini hanya pertama kalinya menjelaskan dengan jelas.

"Kalau begitu, apa hubungannya ini dengan penculikan anak perempuannya? "

"Anak perempuannya? "

Denis Yu balik bertanya.

Dia tiba-tiba tertawa, seketika dia paham.

"Ternyata kamu masih belum tahu? "

Glen Yu menyeritkan dahinya, "Tahu apa? "

"Tentu ayah kandung Egy Ning. "Denis Yu berdecak, "Ternyata Celine Ning belum memberitahumu, aku, bukan orang yang jahat, kalau kamu ingin mengetahuinya, silahkan kamu tanyakan sendiri pada Celine Ning. "

Glen Yu menyeritkan dahinya sambil mengangkat alisnya.

"Tentang Egy Ning, tenang saja, aku ini hanya punya 2 peraturan; yang pertama tidak akan pernah memukul anak, yang kedua wanita. Anak itu untuk sementara waktu aku yang merawatnya dan tidak aku biarkan Celine Ning bertemu dengannya. Nanti di saat Celine Ning melahirkan, aku akan mengantar Egy Ning ke rumah sakit untuk bersiap."

"Akhir-akhir ini, kondisi Egy Ning stabil, kak, kamu juga beritahu Celine Ning untuk tidak kelelahan dan merawat kandungannya baik-baik, kalau sampai anak di dalam kandungannya ada apa-apa, nyawa Egy Ning tidak akan tertolong. "

............

Sepanjang perjalanan pulang, Glen Yu terus memikirkan perkataan Denis Yu.

Dia menyampaikan perkataan Denis Yu pada Celine Ning, dan menambahkan pertanyaan: "Kenapa dia berkata anak di dalam kandunganmu berhubungan dengan Egy Ning? "

Celine Ning seketika tahu apa yang Denis Yu sampaikan.

"Dia anak perempuanku, bagaimana tidak ada hubungan?"

"Tapi kenapa dia berkata, kalau sampai anak di dalam kandunganmu ada apa-apa, Egy Ning tidak akan bisa diselamatkan? "

"Aku rasa aku bisa gila. Kalau sampai terjadi apa-apa pada anakku, aku khawatir aku bisa jadi gila.

Mendengarnya Glen Yu tidak lagi bertanya.

Namun dia dapat langsung menerka Celine Ning sedang berbohong.

Denis Yu dan Celine Ning menggunakan kode, tentu ada sesuatu, Denis Yu dan Celine Ning mengetahuinya, hanya dia yang tidak mengetahuinya.

Dan lagi ini ada hubungannya dengan Egy Ning.

Di saat Glen Yu sedang menerka-nerka, Asisten Lukas juga menemukan sesuatu yang besar.

Sesampainya di rumah, dia terlihat tegang.

Dia langsung bergegas ke lantai dua, setelah menutup pintu, dia menyerahkan sebuah dokumen.

"Presdir, silahkan anda lihat. "

Glen Yu menatap Asisten Lukas.

Ekspresi wajah Asisten Lukas tidak begitu bagus.

Glen Yu membuka dokumen yang Asisten Lukas sodorkan.

Dokumen dibuka. Di dalamnya, 2 lembar hasil tes DNA.

Yang pertama, adalah hasil tes antara dia dan Arthur, mereka 100% punya hubungan darah, ini benar.

Dengan kembalinya Arthur ke keluarga Yu, itu menandakan itu sungguh benar adanya, tapi untuk lebih pastinya, maka tes DNA dilakukan.

Dia membuka lembaran kedua.

Di lembar kedua, adalah......

Glen Yu membelalak.

Tangannya mencengkram selembar kertas itu dengan sangat erat sampai buku-buku jarinya memutih.

Asisten Lukas sejak awal sudah memikirkan kemungkinan tersebut.

Tadi setelah dia melihat hasi tes itu, dia sendiri juga tidak mempercayainya, dia bahkan sampai memeriksanya sekali lagi.

Tapi Glen Yu sudah tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Pantas saja Chatrine bisa mengatakan sesuatu seperti itu saat itu, ternyata itu semua ada alasannya.

Karena Arthur bukan anak kandung Chatrine sendiri.

Glen Yu terdiam sangat lama, dari arah pintu terdengar suara ketukan.

Paman Lin berdiri di mulut pintu, "Tuan muda, makan malam sudah siap. "

Glen Yu tidak bergerak.

Asisten Lukas berbalik, berjalan ke arah pintu dan berkata, "Tuan muda sedang tidak nafsu makan, suruh nyonya muda dan anak-anak makan terlebih dulu. "

Paman Lin bersikeras: "Nyonya muda berkata hari ini tuan muda harus ikut makan bersama, ada suatu hal penting yang ingin dia bicarakan.

Glen Yu tertawa dingin.

"Ada hal penting yang ingin dia bicarakan? "

Dia meletakan dokumen itu ke dalam lacinya, memutar kursinya dan berkata, "Baiklah, aku akan turun, aku juga penasaran hal penting apa yang dia ingi katakan. "

Hal penting yang Chatrine ingin katakan adalah menyangkut Seno.

Melihat Glen Yu berjalan keluar dari kamar, senyum menghiasi wajah Chatrine, tapi memperhatikan raut wajahnya yang dingin itu, dia mendadak menghentikan langkahnya.

Apa yang terjadi, mengapa raut wajahnya demikian?

Sesampainya di meja makan, Glen Yu tersenyum palsu dan berkata: "Tidak tahu nyonya muda mencariku dengan maksud ingin membicarakan hal penting apa? "

Chatrine hendak bangkit berdiri, tapi kemudian dia duduk kembali.

"Ada sesuatu yang penting. "

Chatrine menatap ke arah Celine Ning, "Ini ada sangkutannya dengan Nona Celine. "

Celine Ning tidak memperdulikannya, "Karena tuan muda juga sudah datang, ayo kita mulai makan. "

Sambil berkata demikian, dia langsung mengangkat sumpit dan mulai makan.

Chatrine: "...... "

"Aku ini hanyalah seorang ibu hamil, kalian tidak usah memperdulikanku, lanjutkan pembicaraan kalian. "

Chatrine dalam hati berpikir, kalau sungguh ingin berdebat, kita lihat bagaimana kamu menghadapinya!

Dia kemudian memanggil: "Seno! Ke sini! "

Gerakan mulut Celine Ning yang sedang mengunyah bertambah pelan, dia tidak atahu apa yang Chatrine hendak lakukan.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu