Antara Dendam Dan Cinta - Bab 207 Kamu Tidak Mati?

Celine berpakaian sangat klasik hari ini.

Ia memakai Cheongsam yang bersulam gelap, menampilkan sosok tubuhnya yang indah, ia memakai jaket klasik. Rambutnya disanggul dengan memakai sanggulan berwarna tosca, ia berbalik dan melihat ke arah ke lampu yang gemilapan, ujung bibirnya sedikit naik, dan tersenyum manis.

Beberapa wartawan nyaris tampak tercengang.

Ketika lampu itu menyala, payung kertas dibuka dan menutupi kepala Celine, dia sudah berbalik dan berjalan menaiki tangga hotel.

"Ia benar-benar seorang gadis cantik klasik!"

"Tidak heran ia datang dari desa Jiangnan, sekali dilihat sangat cantik!"

Dalam hujan, foto seorang wanita cantik yang memegang payung kertas minyak Jiangnan tampak cantik. Beberapa koran utama dan reporter media online buru-buru membagikan foto itu.

Celine berjalan ke pintu hotel, menyimpan payungnya, dan memberikannya kepada pelayan.

Jeffry berjalan di belakangnya, dan ia tersenyum tidak alami "Hehe, kamu benar-benar bisa berpura-pura, sampai-sampai menggunakan payung kertas minyak."

Celine memiringkan kepalanya dan tersenyum pada Jeffry "Ini adalah identitas yang dipersiapkan oleh tuan muda dan kamu dengan cermat untuk ku, bagaimana aku bisa mengecewakan niat baik tuan mudaku."

Jeffry: "..."

Sebenarnya, Jeffry pernah bertanya kepada Glen mengapa dia tidak mempersiapkan identitas sebagai siswa luar negeri yang baru kembali untuk Celine, bagaimanapun, setelah belajar di luar negeri, semuanya akan terasa berbeda.

Glen berkata: "Ia belajar di luar negeri pasti bisa berbicara bahasa asing dengan baik, tetapi dia tidak bisa."

Dia terdiam, lalu berkata: "Selain itu, aku juga ingin melihatnya mengenakan cheongsam."

Cheongsam sangat indah.

Jika kurus sedikit itu terlihat tidak bagus, jika terlalu gemuk itu akan terlihat sangat jelas, permintaan terhadap tubuh wanita sangat tinggi.

Tubuh Celine sangat cantik, bentuk payudaranya tidak besar, tetapi terlihat cantik, pinggangnya ramping, dan Glen ingin membiarkannya memakainya untuknya.

Dia tidak mengira bahwa ketika Celine benar-benar muncul di depannya dengan memakai cheongsam, dia bahkan merasa napasnya seakan-akan tersumbat.

Cheongsam wanita itu bermodel leher angsa putih terbuka, lengannya terbuka, dan ketika dia berjalan datang, celah panjang dan tinggi cheongsam dibagian paha membuat pahanya yang putih terlihat samar-samar.

Ketika Celine berjalan sampai di depan Glen, ia dengan lembut menundukkan kepalanya.

"Tuan."

Tatapan Glen tertuju pada wajah wanita itu.

Dia baru menggerakkan bibirnya dan ingin berbicara, tiba-tiba dari sisi lain meja, ada sesosok orang bergegas ke arahnya.

"Kamu tidak mati? Kenapa kamu tidak mati ?!"

Chatrine menabrak sebuah kursi dan terjatuh di tubuh Celine, ia mencekik lehernya.

"Bukannya kamu sudah mati? Bagaimana kamu bisa hidup?"

Strateginya seharusnya sangat sukses!

Selain itu, Seno juga sudah mempersiapkannya selama lebih dari sebulan, tidak ada kerusakan sama sekali, mayat wanita yang tidak dikenal juga telah diselamatkan dari dataran rendah Luojiang! Bagaimana kamu masih hidup dan kembali? !!

Kepala Chatrine berdengung, dia menaruh banyak energi ke tangannya, dan ia mencekik leher Celine.

Celine terpelanting ke belakang, pinggangnya menabrak sisi meja persegi di belakangnya "pingpingping" semua peralatan teh berjatuhan ke lantai dan pecah.

Adegan ini hampir mengejutkan semua orang.

Glen merespons terlebih dahulu dan ia mendorong Chatrine "Apakah kamu sudah gila?!"

Wajah Celine sudah memerah karena cekekannya, dan Glen menariknya, lalu dia terbatuk dengan keras.

Seno melangkah maju, dan memegang Chatrine, ia berkata di telinga Chatrine: "Nyonya muda, dia adalah nona keempat keluarga Huo, Agnes Huo."

Meskipun Agnes Huo mengatakan bahwa dia adalah putri angkat yang baru kembali tahun ini, tetapi berdasarkan urutan usia, dia juga kebetulan berada di urutan keempat, dan menjadi nona keempat.

Wajah Chatrine memucat, matanya masih menatap Celine.

Dia telah melupakannya.

Wanita yang berdiri di depan nya ini adalah orang lain, dia adalah wanita yang dibawa pulang oleh Jeffry, ada Glen yang melindunginya.

Celine memegang meja dan batuk untuk beberapa saat, ia terbatuk-batuk sampai jantungnya seperti hampir terkeluar.

Glen memandang Celine dengan ekspresi cemas dan membantunya menepuk punggungnya.

"Apakah kamu tidak apa-apa?"

Celine menggelengkan kepalanya lalu mengangkat kepalanya.

Sebuah bekas luka cekikan di leher putihnya yang ramping, terlihat sangat mengerikan.

Glen menatap Chatrine dengan galak "Apa maksudmu ini? Apakah kamu ingin membunuh orang?"

"Aku ..."

Chatrine juga tidak tahu apa yang ia lakukan tadi.

Dampak dari kenyataan bahwa Celine masih hidup begitu besar untuknya, sehingga membuatnya melakukan hal di luar pikirannya sendiri.

"Sudahlah, sekarang semua orang sudah datang, mari kita duduk dulu." Melly mengambil inisiatif untuk membuka mulutnya, ia juga bisa disebut sedang membantu Chatrine.

Chatrine melihat ke arah Melly.

Melly bahkan lebih terkejut daripada Chatrine.

Namun, sebelum dia bicara, Chatrine telah mengulurkan tangannya dan menyekik leher Celine. Tindakan nya itu dapat dianggap memberi waktu untuk Melly menenangkan dirinya dan membuatnya terkendali.

Chatrine mencibir dalam hatinya.

Ibu mertuanya itu sangat pintar.

Tidak tahu bagaimana ia akan menusuk pisau di belakangnya, dan sekarang ia berpura-pura baik.

Glen langsung memegang tangan Celine dan membiarkannya duduk di sebelahnya, di sisi lain ada Jeffry "kakaknya".

Kali ini, yang datang atas nama keluarga Glen, selain Melly dan Chatrine, ada juga Suzy.

Suzy tersenyum dan membawa secangkir teh ke Celine "Aku dengar kamu datang dari Jiangnan?"

Celine memandang ke arah Suzy.

Terlihat senyuman ramah di wajahnya, kelakuannya menunjukkan kebaikan.

"Iya, benar."

Ketika Suzy melihat Celine, itu juga terkejut sesaat, tetapi dia dengan cepat menarik ekspresi terkejutnya.

Saat ia mengangkat kepalanya, sudut bibir nya naik, terlihat ekspresi kekaguman diwajahnya.

Dia tahu bahwa orang-orang seperti Celine tidak akan mati dengan mudah.

Ternyata benar.

Celine tidak hanya kembali, tetapi ia juga merubah statusnya menjadi seorang yang tidak dapat ditebak oleh orang lain.

"Aku juga datang dari kampung Jiangnan. Aku datang sendirian ke daerah bagian utara, aku bahkan tidak memiliki teman untuk berbicara. Sekarang aku akhirnya memiliki seorang teman untuk menemaniku."

Perkataan Suzy melemahkan suasana ketegangan di atas meja makan tadi.

Celine tampak bingung, ia menatap Glen.

Glen menjabat tangannya dan memperkenalkan mereka ke Celine "Ini adalah ibuku dan istri ketiga ayahku."

Mendengar itu, dia segera bangun, mengambil teh di atas meja dan mengambil inisiatif untuk datang memberikan teh ke Melly dan Suzy.

Glen tidak memperkenalkan Chatrine. Chatrine mencubit telapak tangannya sendiri dan berinisiatif berkata "Apakah kamu tidak datang untuk menyulangkan teh untukku?"

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu