Antara Dendam Dan Cinta - Bab 494 Bernegosiasi

Mobil tiba dengan cepat.

Melihat mobil melaju pergi, Glen Yu tidak mengikutinya.

Lukas bertanya: "Tuan muda, apakah Anda tidak ikut?"

Wajah Glen Yu muram, "Tidak dulu."

Dia memutar kursi roda dan kembali ke ruang bunga.

Di bawah, Chatrine yang bagian belakang lehernya dilukai dengan pisau kecil oleh tukang kebun, sudah sedikit bergerak, kemudian dia perlahan mengangkat kepalanya.

Glen Yu duduk di kursi roda, dan sepasang matanya yang gelap bertatapan dengan matanya.

Chatrine teringat akan kejadian tadi, dia melirik ke sekeliling, dia melihat pot tanaman yang pecah di bawah, dan tertawa.

"Sepertinya Agnes Huo sudah diantarkan ke rumah sakit bukan? Mungkin anakmu ini tidak akan bisa diselamatkan lagi."

Glen Yu mengangkat tangannya dan menampar wajahnya.

Kepala Chatrine miring dan mengarah ke sisi lain.

"Bukankah kamu mengatakan kamu tidak memukul wanita, apakah aku adalah wanita pertama yang ditampar olehmu?"

Glen Yu sedikit tertegun ketika mendengar perkataan Chatrine ini.

"Bukan."

Glen Yu memang tidak pernah memukul wanita, tetapi orang pertama yang ditampar olehnya bukanlah Chatrine, melainkan Celine Ning.

Itu dia lakukan 5 tahun yang lalu, sebelum dia secara pribadi mengirimnya ke rumah sakit.

Glen Yu memejamkan matanya sejenak, dia berutang permintaan maaf padanya.

Chatrine seolah-olah masuk ke dalam kondisi kegilaan, dia terawa terus-menerus, dan suara tawanya itu sedikit mengerikan.

Glen Yu menatapnya dengan tanpa ekspresi, "Besok, aku akan menelpon staf Biro Urusan Sipil datang untuk menangani prosedur perceraian kita, demi menjaga reputasimu aku tidak akan mengatakan perbuatanmu yang buruk ini keluar, kelak kamu juga tidak perlu menemui Arthur lagi."

Dia langsung memutar kursi roda, berbalik dan mengarah ke luar.

Chatrine yang di belakang bertanya: "Glen Yu, apakah kamu tidak pernah menghargaiku?"

Glen Yu tidak berbicara.

Dia juga tidak menoleh ke belakang, dia memutar kursi rodanya dan pergi keluar.

Chatrine menatap bagian bekalang pria itu yang tidak meragu sedikit pun, dia akhirnya tertawa dengan suara keras.

Dia seharusnya sudah tahu itu sejak lama bukan?

Tetapi mengapa ketika itu benar-benar terjadi, dia merasakan rasa sakit yang sulit untuk diungkapkan.

Di luar ruang bunga, ada pelayan yang datang karena mendengar suara berisik, mereka semua berbisik sambil melihat ke dalam.

Chatrine merapikan rambutnya sejenak, dan bangkit dari bawah, lalu menepuk-nepuk debu di tubuhnya.

Dia tidak akan membiarkan siapa pun melihat dirinya seperti ini.

Kapan pun itu, di mata para pelayan, dia seharusnya tidak memiliki kekurangan sedikit pun, dia adalah Nyonya muda pertama yang terhormat.

Chatrine berjalan keluar dari ruang bunga.

Sepanjang jalan, dia menegakkan punggungnya dan berjalan kembali ke vila.

Para pelayan di vila telah mendengar tentang apa yang terjadi di ruang bunga tadi, dan mereka hanya melihat Chatrine dari kejauhan, mereka tampak takut padanya.

Chatrine kembali ke vila dan langsung naik ke lantai atas.

Dia menutup pintu.

Dia melihat tataan kamar tidur.

Dia telah tinggal di ruangan ini selama hampir empat tahun, tetapi sekarang dia harus mengucapkan selamat tinggal pada kamar ini untuk selamanya.

Dia melepas pakaiannya terlebih dahulu, pergi mandi di kamar mandi, dan menaruh beberapa tetes minyak esensial di bak mandi.

Setelah setengah jam kemudian, dia keluar dari bak mandi, dan mengenakan pakaian satu per satu, dia mengeringkan rambutnya, dan merias wajahnya.

Dia mengenakan gaun merah cerah yang dia kenakan saat dia menikah, dia menggunakan lipstik merah cerah, dia duduk di samping meja rias, dan menatap dirinya sendiri di cermin lantai.

Dia begitu cantik.

Bunga-bunga seharusnya dipetik saat paling indah.

Setelah layu dan bersatu dengan tanah, tidak akan ada yang melihat keindahannya lagi.

Dia mengambil sebuah botol dari laci, mengambil dua pil dari dalam botol, dan memasukkannya ke mulut, kemudian dia berbaring di tempat tidur dengan kedua tangan diletakkan di perutnya dan menutup matanya.

Beberapa menit kemudian, dia mengerutkan kening, dan darah keluar dari sudut mulutnya.

Bahkan jika dia meninggal, dia masih akan mempertahankan posisinya sebagai Nyonya muda pertama di keluarga Yu.

Dia, Chatrine, tidak boleh menjadi orang yang diusir keluar!

Istri pertama Glen Yu, dan istrinya yang sudah meninggal sejak sekarang, adalah dia, Chatrine, dan hanya bisa dia!

…………

Leon tidak menyangka Celine Ning kembali lagi.

"Kenapa masih ..."

Sebelum dia selesai mengatakan perkataan ejekannya, dia melihat Seno mengangkat seorang wanita pucat turun dari mobil, ekspresi wajahnya berubah dalam sekejap, dan dia segera memikirkan sebuah kemungkinan, "Panggil Febby Su! Cepat panggil Febby Su! "

Sekarang Celine Ning tidak mempercayai dokter lain, begitu juga dia.

Febby Su mengatur Celine Ning pergi ke unit perawatan intensif terbaik, kemudian memeriksanya.

"Cairan ketuban sedikit pecah, tetapi mulut rahim belum terbuka, jadi harus dirawat di rumah sakit dulu." Febby Su bertanya pada Celine Ning, "Bagaimana perasaanmu sekarang?"

Celine Ning sudah merasa agak baikan ketika di perjalan tadi.

"Jauh lebih baik ... daripada tadi."

Febby Su berkata: "Kalau begitu kamu sekarang masih harus terus bertahan, tidak ada masalah pada janinmu, tetapi karena tadi kamu terjatuh, kamu akan melahirkan lebih awal, itu sudah pasti."

Celine Ning mengangguk, "Terima kasih."

Febby Su seharusnya tidak bertugas pada malam hari, tetapi Celine Ning dirawat di rumah sakit, jadi dia memilih untuk tinggal di rumah sakit dan menyuruh beberapa perawat untuk bermalam di stasiun perawat secara bergantian.

Celine Ning merasa pusing, ketika dia teringat akan kejadian di ruang bunga tadi, dia masih merasa ketakutan.

Jika Bunga terlambat sedikit saja, dia benar-benar tidak bisa membayangkan konsekuensinya.

Dia memejamkan matanya sebentar, kemudian dia tiba-tiba teringat sesuatu.

Dia sudah mau melahirkan, lalu nanti darah tali pusat ...

Harus diketahui, darah tali pusat hanya akan efektif pada waktu tertentu!

Dia langsung membuka matanya, "Bunga! Bunga!"

Dia berteriak sangat keras, tetapi Bunga tidak datang, namun ada orang lain yang membuka pintu dan masuk.

Glen Yu memutar kursi rodanya, dengan wajah sedikit sedih.

"Bagaimana keadaanmu? Apakah bayinya baik-baik saja?"

Celine Ning melihat kekhawatiran di wajah Glen Yu, pada saat ini, dia benar-benar merasa bahwa dia benar-benar mengkhawatirnya.

"Dokter Febby tadi sudah datang memeriksaku, dia bilang aku akan segera melahirkan, mungkin dalam dua hari ini."

Perutnya masih terasa sedikit tidak nyaman.

"Mengapa kamu tadi memanggil Bunga?" Tanya Glen Yu.

Celine Ning terdiam sejenak.

Dia tidak bisa memberi tahu Glen Yu.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu