Antara Dendam Dan Cinta - Bab 362 Pertandingan

Kenyataan membuktikan.

Dalam 10 menit berikutnya, skor mereka semakin dekat, hingga akhirnya dia mengejar skornya, dan akhirnya skornya menjadi dua kali lipat lebih tinggi, dan Risa akhirnya meminta berhenti.

Dia kelelahan hingga lumpuh di kursi, dia berbicara dengan terengah-engah dan semua rambutnya sudah menempel di wajahnya.

Celine Ning tersenyum sambil memutar raket di tangannya, "Apakah tidak mau bermain lagi?"

Wajah kecilnya sudah memerah, wajahnya penuh dengan keringat, kemeja putihnya sudah basah oleh keringat, dan pakaian dalamnya sudah sedikit kelihatan.

Glen Yu berbalik dan berjalan menuju pintu keluar, dia berkata kepada Lukas yang di belakangnya: "Pergi dan belikan satu set pakaian untuknya."

"Oke."

…………

Ada kamar mandi yang bisa dipergunakan untuk pria dan wanita saat beristirahat di gedung olahraga.

Risa dan Nona Su adalah orang yang memperhatikan penampilan mereka, mereka selalu membawa pakaian cadangan.

Tetapi Celine Ning hanya memiliki pakaian yang sedang dipakainya.

Setelah mandi, Celine Ning berjalan keluar dengan ditutupi handuk, dia meminjam pengering rambut dari pelayan, dan meniup pakaian basahnya.

Ketika Risa dan Nona Su melihat Celine Ning, mereka menunjukkan ekspresi seperti melihat hantu.

Nona Su bertanya: "Sebenarnya, kamu bisa bermain tenis bukan! Awalnya kamu hanya berpura-pura!"

Celine Ning tertawa, "Mengapa aku harus berpura-pura?"

"Kamu hanya ingin mempermainkan kami, jadi kamu berpura-pura tidak bisa, kamu ingin membuat kami kalah."

"Lalu mengapa aku harus berpura-pura? Bukankah jika aku langsung mengalahkan kalian akan lebih baik?"

Nona Su terdiam.

Celine Ning mengangkat bahunya, "Maaf mengecewakanmu, aku benar-benar tidak bisa, namun saraf motorikku sangat berkembang."

Seorang pelayan datang dari luar.

"Yang mana Nona Huo?"

Celine Ning menoleh, "Aku."

Pelayan berjalan mendekat dengan membawa pakaian di tangannya, "Halo, ini adalah pakaian yang diminta pria yang berada di pintu untuk aku antarkan pada Anda."

Celine Ning melirik kantong di tangan pelayan itu, pakaian di kantong sudah lengkap.

"Siapa orang itu?"

"Dia mengatakan marganya Li."

Lukas?

Marga ini tidak umum, dan Celine Ning langsung menebak orang itu adalah Lukas.

Dia mengangguk, "Oke, aku sudah tahu, terima kasih."

Dia tidak lagi meniup pakaiannya, dia mengenakan pakaian yang diberikan oleh Lukas.

Pakaian itu bukan pakaian formal, melainkan gaun panjang, diluar di pakaikan kardigan rajut, dibandingkan dengan jas formal yang dikenakannya tadi, dia seperti dua orang yang berbeda.

Jika penampilannya tadi adalah penampilan seorang wanita profesional, maka pakaian sekarang membuatnya terlihat lebih feminin.

Begitu Risa dan Nona Su melihatnya, mereka langsung membelalakkan mata mereka.

Itu benar-benar membuat mereka merasa kesal.

"Wow, kamu benar-benar luar biasa. Di satu sisi, kamu ingin mendekati Direktur Glen, di sisi lainnya, kamu menyuruh seorang pria untuk datang mengantarkan pakaian untukmu."

Celine Ning mengabaikan Risa, dia langsung mengganti sepatu dan berjalan keluar.

Nona Su dan Risa tampak seolah-olah memukuli kapas, perkataan mereka tidak memengaruhi Celine Ning, mereka juga ikutan keluar.

Begitu mereka keluar, mereka melihat dia mengobrol dengan Lukas dengan sangat gembira, mereka tiba-tiba melebarkan mata.

Meskipun kharisma dan penampilan pria itu tidak sebaik Glen Yu, namun dia juga cukup tampan, dilihat sekilas, dapat diketahui bahwa dia adalah seorang pembisnis, muda dan menjanjikan, dibandingkan dengan pria sukses paruh baya mereka berdua yang berperut besar, itu benar-benar jauh.

Mereka tidak bisa menahan diri untuk merasa iri.

"Setiap orang memiliki nasib yang berbeda, mengapa siluman rubah dapat disukai banyak orang! Dan sekarang dia dapat berhubungan dengan pria tampan di sini!"

"Huh, tunggu saja nanti, jika Direkur Glen tahu bahwa dia berkencan dengan seorang pria di luar, lihat saja pertunjukan yang bagus nanti!"

"Ayo, kita pergi beri tahu Direktur Glen!"

Mereka berdua memasuki ruangan satu per satu.

Mereka berdua juga wanita cantik, begitu mereka masuk, mereka duduk di sisi meja dan bersandar di pelukan pria paruh baya yang tadi mereka katakan memiliki perut besar, "Sungguh melelahkan."

"Kalian sudah bermain begitu lama, itu pasti akan melelahkan."

Direktur Zhang juga merupakan orang yang bertempramen baik, dia memanjakan wanita yang lebih kecil 24 tahun darinya, dia memijit bahunya.

Risa memegang sumpit dan hendak makan, "Aku sudah lapar."

Direktur Li melirik Risa, "Mengapa Nona Huo belum kembali? Apakah kalian berdua mengintimidasinya? Nona Huo adalah pendatang baru."

"Huh." Risa minum dua teguk air, "Bagaimana aku dan Sushu berani mengintimidasinya, ada yang menjaganya."

Direktur Li mengerutkan kening, "Kenapa kamu berbicara dengan begitu aneh?"

"Yang aku katakan itu benar."

Sushu meraih tangan Direktur Zhang, dia memiringkan kepalanya dan berkata: "Itu benar, yang dikatakan Risa benar, ada yang memberikan perhatian pada Nona Huo, tadi kami bertiga bercucuran keringat, dan hanya Nona Huo yang diantarkan pakaian oleh seseorang, di perjalanan kami ke sini, kami melihat mereka dua berbicara dengan intim."

Begitu perkataan itu keluar, ruangan tiba-tiba hening sejenak.

Beberapa eksekutif tingkat tinggi di sana juga saling bertatapan.

Dia berselingkuh.

Tetapi ketika mereka melirik ke Glen Yu lagi, dia masih makan hidangan di atas meja dengan tenang, seolah-olah dia tidak mendengarnya.

Glen Yu mengenakan sepasang sarung tangan, dia mengupas udang dan meletakkannya di piringnya sendiri.

Dia mendongak dan tersenyum pada orang-orang di meja, "Mengapa kalian tidak makan lagi, ayo makan."

Direktur Li tersenyum, dia berbalik dan memarahi Risa, "Risa, kelak jangan sembarang bicara, apakah kamu mendengarnya!"

Di koridor di luar pintu.

Celine Ning berterima kasih kepada Lukas.

Lukas berkata: "Presdir yang menyuruhku membelikannya, jika mau berterima kasih, Anda tidak seharusnya berterima kasih padaku."

Celine Ning langsung menghentikan langkah kakinya seketika, jantungnya tiba-tiba berhenti sejenak, seolah-olah dia memiliki peringatan di hatinya dalam sekejap.

"Dia tadi...?"

Lukas mengangguk, "Ya, tadi aku mengikuti Presdir ke geduang olahraga, kami berada di tribun lantai dua, dan berdiri selama setengah jam."

Celine Ning terdiam selama beberapa detik, kemudian dia mengangguk, "Oke, aku sudah tahu."

Dia kembali ke depan pintu ruangan sendirian.

Dia menempatkan tangannya di gagang pintu, dia meragu sejenak, dan kemudian membuka pintu.

Begitu dia masuk, semua orang melihat ke arah pintu dan langsung melihat ke gaun Celine Ning.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu