Antara Dendam Dan Cinta - Bab 112 Vitamin Palsu

Chatrine menundukkan kepala melihat ke arah paket Glen yang diletakkan di celana panjangnya.

Glen terdiam dan tidak berubah ekpresi, "Cherry berkata Calvin mengenal seorang dokter spesialis, jika kebetulan sejalan, pergilah untuk memeriksa kaki"

"Sungguh sudah membaik?"

Celine berdiri di belakang Glen, dan kebetulan bisa melihat wajah tersenyum pada Chatrine, di dalam kedua matanya terdapat cahaya yang nyata, sangat peduli pada Glen.

Celine sedikit menundukkan kepalanya.

Dan hanya pada Glen, Chatrine bisa mengorbankan ketulusannya sepenuh hati.

Chatrine berbicara basa-basi pada Glen sejenak, Glen berkata:"Aku mau pergi ke tempat ayahku, kamu cepatlah istirahat."

Karena kaki sudah membaik, tentu harus melapor kabar baik ini.

Chatrine berkata:"Kalau begitu tunggu aku sebentar, aku naik ke atas untuk ganti baju sebentar."

"Kamu tidak perlu ikut, panggilkan Celine untuk ikut saja," kata Glen, "Arthur sudah waktunya tidur, kamu bawa dia naik ke lantai atas saja."

Arthur tepat berada di sampingnya, kedua matanya menatap pada kedua orang tersebut.

Glen mendekat, "Biarkan mama membawamu ke atas untuk tidur, setelah ayah pulang, ayah akan ke kamarmu, ok?"

Arthur menganggukkan kepalanya.

Ketika Celine keluar, ia khawatir pada Chatrine yang memaksakan senyumannya.

Glen bertanya:"Apa yang kamu lihat?"

Celine menghela nafas,"Aku hanya khawatir pada Tuan kecil."

"Untuk apa kamu mengkhawatirkan Arthur?"

"Tuan kecil......" Celine terdiam, "Aku takut ia tidak akan baik dalam lingkungan seperti ini."

"Lingkungan seperti ini?" Glen sedikit marah, "Lingkungan apa? Lingkungan seperti dalam keluarga Glen? Hanya keluarga Glen yang bisa memberikan yang terbaik untuknya."

Di dalam villa.

Arthur melihat pada pandangan Chatrine ada begitu banyak harapan.

Sekarang tidak ada kucing, juga tidak ada binatang peliharaan lainnya, ibu akhirnya bisa meletakkan seluruh kasih sayangnya pada dia.

Tetapi, ketika Chatrine bertatap mata pada Arthur, bukan terdapat kedamaian yang lembut, melainkan bercampur dengan amarah.

"Apa yang kamu lihat? Apa kamu juga mengira aku tidak lebih baik dari seorang pembantu?"

Arthur menggelengkan kepala, "Ibu, kita ke atas yuk?"

Chatrine menjewer telinga Arthur, dan menariknya dengan kejam ke arah luar, "Aku peringati kamu ya, Arthur, jangan cari masalah denganku! Karena aku yang membawamu keluar dari kemiskinan, maka aku bisa membawamu kembali!"

Telinga Arthur sangat sakit, dia menutup telinganya, "Aku tidak punya ibu, aku..... Aku hanya ingin kamu menceritakan sebuah cerita padaku......"

"Kenapa aku harus menceritakan cerita padamu? kata Chatrine, "Sebaiknya kamu memperjelas identitasmu sendiri, jangan membuat masalah setiap hari denganku! Yang kamu miliki semua adalah pemberianku, maka aku juga bisa menariknya kembali semuanya!"

Chatrine hari ini sangat kesal, semua amarah diletakkan pada diri Arthur.

Awalnya merasa ada anak yang menemani, dan sangat yakin akan memenangkan hati Glen. Tak disangka sampai sekarang tidak ada perkembangan sedikitpun.

Dia jongkok, dan melihat dengan dingin pada Arhur yang sudah hampir menangis, "Aku beritahu kamu, yang kamu harus lakukan adalah menyenangkan hati ayahmu, bukan kamu sendiri, kamu harus bantu aku untuk sering mengatakan tentang keberadaan diriku, mengerti?"

Mata Arthur memerah, dia menarik-narik hidungnya, "Ibu, jika aku bantu kamu berbicara, apakah kamu akan menemaniku tidur?"

Mata Chatrine meloncat-loncat.

"Hebat kamu ya, sudah belajar mengancam?" Chatrine langsung berdiri, "Kamu begitu tidak patuh, siapa yang mengajarkannya? Apakah guru pembimbing yang mengganggu itu? Atau pembantu wanita tadi yang menyebalkan?"

Arthur tidak berbicara.

Chatrine menariknya ke lantai bawah, "Baik, karena kamu tidak patuh, aku hanya bisa mengurungmu di ruang gelap ini! Lihat apakah kamu akan mengingatnya!"

Prang! Arthur terlempar ke dalam ruang bawah tanah.

-------------

Lantai utama.

Nyonya Melly melihat anaknya yang datang dengna langkah cepat, dan sangat senang, "Selvie, cepat persiapkan dupa dan persembahan, besok pagi aku mau ke klenteng untuk beterima kasih, terima kasih Bodhisattva telah memberikan kesehatan pada anakku!"

Melly berkata sambil tertawa:"Cepat ke lantai atas, ke kamar belajar, dan beritahu kabar baik ini."

"Baik, ibu."

Glen naik ke lantai atas.

Celine melakukan pekerjaannya sebagai pembantu, dan berdiri dengan tegap di pintu, menjaga mata hidung dan hati agar tidak sembarang melihat.

Awalnya dia ingin datang ke sini untuk berbicara dengan Marline, tetapi Melly duduk dengan tegap di sofa minum teh seperti di dalam istana. Dia tidak berani berjalan sembarangan, ia hanya menunggu Glen untuk turun ke lantai bawah.

Melly mengangkat kepala dan melihat ke arahnya, "Celine, kamu kemari."

Celine berjalan ke arahnya, dengan hormat memanggilnya:"Nyonya besar."

"Beberapa waktu itu kamu melayani tuan muda dengan bagus, meskipun kali ini dokter dari Calvin sana telah mengobati kakimu, tetapi kamu terus memijatnya. Beberapa pembantu wanita lain tidak bisa bertahan, hanya kamu yang bisa bertahan sampai sekarang, kamu sangat bagus, harus diapresiasikan."

"Ini sudah seharusnya." Celine tahu bahwa yang dikatakan Melly hanyalah pembukaan, dia juga mengatakannya dengan sungkan, permainan serius masih ada di belakang.

"Tetapi......" nada bicara Melly berubah.

Celine menaikkan alisnya, ternyata sesuai dugaan.

"Kamu sekarang sering berada di samping Glen, merupakan orang terpercayanya, tetapi kamu harus mengerti untuk menjaga jarak," Melly bersandar di sofa, dengan wajah yang tidak berekspresi.

Celine membaca maksud dari tatapan mata Melly.

Wajahnya terawat dengan bagus, tetapi masih terlihat ada setingkat bedak di wajahnya.

Umurnya sudah besar, wajah juga mulai tua.

"Kamu dekat dengan Glen, juga dekat dengan Nyonya muda, dan kamu bertanggung jawab atas 3 kali makan Nyonya muda. Aku di sini memiliki sedikit makanan untuk Nyonya muda."

Melly melambaikan tangannya, Tante Selvie yang berada di samping mengantarkan obat berwarna putih.

Obat di dalam botol bertuliskan Vitamin C.

Tetapi Celine tahu, di dalam ini tidak mungkin adalah vitamin.

Dia berpura-pura tidak tahu, "Apakah yang di dalam ini adalah vitamin?"

Melly tidak menjawab, "Setiap hari berikan ini pada makanan Nyonya muda, benda ini gampang dihancurkan, tidak berwarna dan tidak berasa."

Celine mengedip-ngedipkan matanya, "Tetapi....."

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu