Antara Dendam Dan Cinta - Bab 329 Jebakan (1)

Melly yang disamping membujuknya dan berkata: "Adik ketiga, kamu tidak boleh begitu, ini adalah obat herbal yang disiapkan adik kedua untukmu, beberapa waktu yang lalu, bukankah kamu juga meminum obat penyehat janin yang aku berikan, bukankah kamu sekarang sudah lebih baik."

Karin yang berdiri di belakang Suzy menatapnya dengan terfokus, dia seolah-olah mau makan orang.

Tetapi dia masih tidak bisa mengatakan apa-apa.

Nona-nya telah menahannya begitu lama, jika sekarang dia mengatakannya, maka semuanya akan sia-sia!

Suzy tersenyum, "Aku tahu, tetapi dari pada menambah stamina dari obat-obatan lebih baik diatur melalui makanan, dokter juga pernah mengatakan bahwa tubuhku lemah, jadi aku hanya perlu banyak makan untuk menambah nutrisi, tidak perlu meminum obat."

"Ini tidak benar, ini adalah obat yang diberikan oleh dokter, bagaimana kamu bisa ..."

"Aduh!"

Tiba-tiba, sesosok orang melintas dari belakang, dan orang itu menabrak pelayan itu.

Termasuk obat herbal di tangannya, itu langsung tertumpah di lantai.

Setengah cheongsam Suzy telah diwarnai dengan obat yang berwarna hitam.

Melly berada di posisi paling depan, jadi dia juga terkena, tubuhnya juga tersiram obat herbal berwarna hitam, dia menoleh dengan tatapan penuh dengan kemarahan dan menatap ke pelaku yang berada di belakangnya.

Orang itu bukan orang lain, dia adalah Celine Ning!

Celine Ning tampak tidak bersalah, dia bahkan sedikit panik. "Maaf, aku ... aku hanya ingin makan sedikit buah, aku minta maaf."

Dia buru-buru mengeluarkan tisu dari meja teh dan ingin membantu Melly menyeka obat herbal yang tumpah di tubuhnya.

Melly langsung memblokirnya.

"Kamu pergi sana."

Dia belum mengucapkan perkataannya yang impulsif, namun sudah dipotong oleh Selvie yang di belakangnya.

"Nyonya besar, ayo kita ke lantai atas untuk berganti pakaian."

Melly saat ini baru merespons dengan setengah sadar.

Dia hampir membuat penampilan jeleknya yang bersikap keras terhadap menantunya dilihat begitu banyak wanita kaya!

Dia berdiri sambil tersenyum, "Aku benar-benar minta maaf, aku akan pergi berganti pakaian dulu."

Celine Ning masih terlihat serius, tulus dan takut.

Para wanita kaya di sekitar merasa tidak menyukai Celine Ning.

"Benar-benar kekanak-kanakan, benar-benar memalukan."

Suzy juga diajak oleh Karin untuk berganti pakaian.

Celine Ning melihat waktu dengan tepat dan mengikuti mereka.

"Nyonya Suzy, semangkuk obat nanti kamu harus meminumnya."

Karin meletakkan tangannya di pinggangnya, "Diminum? Apakah masih bisa hidup setelah meminumnya ?! Kamu jangan selalu berbicara omong kosong!"

Suzy berdeham, "Agnes, apakah kamu punya ide?"

Celine Ning mendekat ke telinga Suzy dan mengatakan beberapa kata padanya.

Suzy mengangguk, "Jadi, apakah kamu ingin mengubah rencananya?"

"Yah." Ujar Celine Ning, "Jika sudah menjadi fakta, maka tidak bisa di palsukan. Karena masalah ini akan berakhir cepat atau lambat, jadi lebih baik memanfaatkan kesempatan yang diberikan Melly ini untuk mengakhirinya hari ini."

Suzy mengangguk, dan dia sudah mengerti.

"Oke."

Celine Ning kembali ke ruang perjamuan dan melihat Bunga juga sudah kembali.

Bunga sedang mencari sosok Celine Ning, dan dia berjalan dengan cepat ketika dia melihat Celine Ning.

"Bagaimana?"

"Semua sudah diatur dengan baik."

Celine Ning mengangguk.

Sekarang hanya perlu menunggu untuk menonton pertunjukan yang bagus.

Setelah dua pemeran utama selesai mengganti pakaian mereka, otomatis obat herbal yang tadi tumpah sudah diganti.

Awalnya dia mengira Nyonya ketiga yang dimanjakan ini masih tidak mau meminumnya, siapa sangka, kali ini setelah dia mengganti pakaian, dia langsung berjalan ke meja.

"Tadi aku lah yang tidak tahu terima kasih, dan mengabaikan kebaikan hati Nyonya Fera."

Fera mendengus dingin, "Kamu jangan berkata begitu, aku tidak bisa menerima perkataanmu itu, Nyonya besar beberapa kali mengatakan kamu kurang sehat, dia pikir obat herbal yang baru-baru ini aku minum efektif, dan mengatakan bahwa keponakanku memiliki kemampuan, jadi aku aku bersedia membantu."

Celine Ning berpikir dalam hati, Fera benar-benar sudah dimanfaatkan oleh Melly sebagai senjata.

Sebenarnya, jika itu tidak melibatkan Leon, dia tidak perlu repot-repot untuk membantu Fera.

Fera yang memiliki kepribadian seperti ini, sudah seharusnya membiarkannya menderita agar dapat memberikannya pelajaran.

Suzy mengambil mangkuk obat.

Dia menatap mangkuk obat dengan tenang dan meminumnya.

Obat cokelat itu sangat pahit.

Setelah dia meminumnya hingga habis sekaligus, Karin yang di sampingnya bergegas mengambilkannya manisan, "Nona, Anda kuyum ini."

Fera memutar matanya, "Obat pahit berguna bagi kesehatan, apakah kamu tidak mengerti kebenaran yang begitu sederhana ini? Huh, masih perlu memakan manisan? Aku sudah meminum obat ini berkali-kali juga tidak begitu manja."

Melly berkata sambil tersenyum: "Aduh, adik kedua kamu tidak bisa berkata begitu, kulit adik ketiga halus dan lembut, sedikit manja sudah seharusnya."

Fera memutar matanya dengan terang-terangan.

Ketika Melly melihat mereka berdua, dia tersenyum bangga.

Dia melihat ke mangkuk obat kosong, dan sepertinya dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Perjamuan masih berlangsung.

Tuan Herman hari ini kebetulan pulang lebih awal.

Dia tidak pernah berpartisipasi dalam pertemuan wanita, dia melirik para hadirin, lalu pergi ke ruang kerja di lantai atas.

Beberapa wanita mulai berbisik.

"Aku tidak menyangka Tuan Herman ternyata begitu tampan."

"Ya, kamu belum pernah melihat Tuan Herman ketika dia masih muda, dia benar-benar sangat tampan."

"Sekarang Tuan muda Glen paling mirip dengan Tuan Herman ketika dia masih muda."

Mendengarkan ini, Melly semakin merasa sangat bangga.

Dia memiliki seorang suami yang begitu tampan, dan seorang putra yang tampan, itu merupakan keberuntungan hidupnya.

Tepat ketika mereka sedang mengobrol dan tertawa, tiba-tiba, terdengar suara aduh dari sisi Suzy.

Suara itu sangat ringan, tetapi itu sangat aneh dan tidak sesuai dengan keadaan sekarang.

"Sakit……"

Suzy memegang perutnya, dan raut wajahnya sudah dikerutkan dengan erat.

"Perutku sangat sakit."

Melly segera berdiri, "Apa yang terjadi? Apakah kamu makan sesuatu yang dingin tadi?"

"Tidak, tadi Nona makan makanan hangat!" Karin yang di sebelahnya juga bergegas menjelaskan.

Wajah Suzy bahkan semakin tidak enak dipandang, seolah-olah dia menderita rasa sakit yang sangat hebat.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu