Antara Dendam Dan Cinta - Bab 124 Simpan Ekor Rubahmu dengan Baik

Celine meletakkan kunci mobil pada tangan Jeffry.

Jeffry tersenyum licik, "Kunci mobil kenapa lari ke atas meja? Aku tidak ingat apakah aku ada mencabut kunci mobilnya atau tidak."

Celine tidak berekspresi:"Mungkin Tuan Jeffry melupakannya."

Dia sekarang sedang tidak mod untuk berpura-pura pada Jeffry. Setelah naik mobil, ia bersandar di jendela dan melihat keluar mobil.

Jeffry pergi membawa Celine kembali ke rumahnya, hanya untuk mengujinya, tetapi dia tidak akan dibongkar langsung di depan Glen, mungkin tidak boleh ada bukti.

Ketika turun dari mobil, Jeffry melihat Celine yang kelihatan lelah, dan mengikutinya, "Aku penasaran, tadi kamu berbicara apa dengan Nyonya Ning, dan menjadi ketakutan seperti ini."

"Tidak mengatakan apa-apa."

Jeffry bingung, "Tidak berkata apa-apa, tetapi kenapa bisa berteriak hingga hampir pingsan begitu?"

"Aku juga tidak tahu."

Tidak peduli bagaimana Jeffry bertanya, Celine selau berkata tidak tahu,

Jeffry tertawa dingin padanya, "Apakah kamu merasa, aku tidak akan bisa mengapa-apain kamu, dan kamu bisa mempermainkan aku?"

Celine tidak mengerti apa yang dikatakannya.

Jeffry menyimpan wajah tersenyumnya, dan menahan dagu Celine, "Celine, aku bisa mendapatkanmu, tentu bisa membuatmu hilang tanpa ada yang tahu, Glen hanya menganggapmu sebagai benda segar, ada tiadanya kamu tidak akan berbeda."

Celine seperti ketakutan,"Tuan Jeffry, aku, apakah aku menyinggungmu? Aku......"

Jeffry melepaskan Celine, berkata dengan dingin:"Meskipun aku tidak tahu bagaimana kamu menipuku, tetapi sebaiknya kamu menyimpan ekor rubahmu, jangan biarkan aku menemukannya!"

Malam ini, Celine insomnia tidak bisa tidur di atas ranjangnya.

Yang dikatakan Jeffry benar.

Jika Jeffry ingin membunuh seorang tanpa diketahui siapapun, sangatlah gampang.

Yang ia andalkan sekarang, hanyalah rasa bersalah Glen pada Celine, dan rasa segar nya sebagai pemain bocah di kampung.

Meskipun begitu, berdasarkan waktu, entah itu rasa bersalah atau rasa segar, semuanya akan hilang.

Sebelum perasaan Glen hilang, Celine harus menjamin dirinya sendiri tidak akan dibunuh Jeffry tanpa ada yang mengetahui.

Dia harus memikirkan cara.

Melindungi diri sendiri.

Celine telah memikirkan cara.

Dia ingin pergi memancing.

Ingin memancing, harus menggunakan umpan.

Disaat sekarang ini lah, hp Celine bergetar, ia membuka hp nya, sebuah pesan dari Peter.

Pupil matanya mengecil, dan segera membalas:[Aku tidak bisa melakukannya.]

Beberapa detik kemudian, Peter mengirimkan pesan lagi.

..................

Di rumah keluarga Glen

Kepergian Celine beberapa hari ini, Glen ditemani dan dilayani oleh Chyntia.

Di wajah Chyntia selalu ada senyuman, ketika Glen menoleh kepalanya, ia juga akan tersenyum,"Tuan, apa yang Anda cari?"

Glen menunjuk gelas.

Chyntia mendekat, dan melihat air di dalam gelas,"Ingin menambah air panas?"

Glen memegang dahinya,"bersihkan teh."

Chyntia pergi keluar dan datang lagi,"Tuan, Anda ingin minum teh apa??"

Ketika Glen ditanya hatinya semakin tidak enak.

Hatinya mulai berpikir, jika Celine ada di sini, pasti tidak akan banyak bertanya.

"Sudahlah, letakkan saja, kamu keluar."

Chyntia menjawab oh, lalu meletakkan gelas teh dan keluar.

Glen menyalakan sebatang rokok.

Layar hp di tangannya tiba-tiba bercahaya, dan bergetar.

Di layar hp tertulis ada 1 pesan teks yang belum dibaca.

Ada orang yang mengirimkannya pesan teks?

Harus diketahui, di umur sekarang, pesan teks sudah jarang digunakan.

Glen menyalakan hpnya, sebuah pesan teks dari orang asing, dan ada emoticon dengan kalimat :[Selamat malam tuan, aku adalah Cherry.]

Glen:"......."

Dia tidak memperdulikannya.

[Tuan, hari ini cuacanya dingin, Anda harus banyak minum air panas ya, serbuk teh yang kamu suka telah kutaruh di dalam laci paling bawah.]

Glen mengambil gelas teh dan meminumnya.

Dinginnya membuat tenggorokan membeku.

Dia dengan berat meletakkan gelas teh di atas meja.

Pesan teks Celine selalu dikirim saat ia paling tidak berdaya, hanya dengan dua kalimat pendek, semua kata-katanya penuh perhatian.

Glen sudah mulai terbiasa dengan basa-basi seperti ini, apalagi, ketika rindu Celine berada di sampingnya, semuanya bisa membuatnya nyaman.

[Tuan, meskipun kaki Anda sudah membaik, ingat untuk menyuruh pembantu mengurutnya sebentar, agar peredaran darah lancar, sangat bermanfaat dalam tahap penyembuhan.]

Semalaman, Glen tidur di depan komputer, merasa hati dan pikirannya tidak tenang.

Misha mengambil data dan masuk memberikan laporan pekerjaan, dan melihat Glen yang selalu melihat hp nya.

"Bos, apakah Anda menunggu telepon dari seseorang? Kalau begitu aku nanti baru datang?"

Glen mengerutkan keningnya,"Tidak perlu, berikan datanya padaku, lanjutkan perkataanmu."

Yang dikatakan Misha, ia tidak mendengarnya sedikitpun.

Pesan teks terakhir dari Celine telah berlalu satu jam lebih.

Misha telah selesai melapor, membalikkan badan, Glen segera menelepon kembali Celine.

Tapi, suara Tu...Tu... telah berakhir, suara lembut robot wanita telah terdengar:"Nomor yang Anda tuju tidak menjawab, silahkan hubungi beberapa saat lagi."

Glen:"......"

Seperti magma yang ingin keluar dari gunung mati, tidak ada tempat untuk mengeluarkan magma.

Dia meneleponnya 3 kali berturut-turut, tetapi tidak ada yang menjawab, hingga keempat kali, tiba-tiba menunjukkan telepon mati!

Glen langsung berdiri dan mengambil bajunya, dan berjalan keluar.

Kebetulan bertemu dengan Misha yang berada di depan pintu.

"Bos, kamu mau keluar?"

"Iya."

Ketika Glen muncul di depan rumah Jeffry, Jeffry sudah berhari-hari tidak ingin keluar.

"Aku bilang, bang, sudah semalam ini, kamu masih bekerja begitu keras untuk apa?"

Glen menundukkan kepala dan alis,"Pergi ke Istana Malam."

Jeffry menaikkan alis matanya,"Di rumahmu ada seorang istri yang cantik, tetapi selalu keluar malam, Aku tidak berani dengan istrimu, tetapi jika nafsu, saya akan pergi mencari istrimu."

Glen bersandar di mobilnya,"Pergi tidak?"

Jeffry sadar ia tidak menyambung perkataannya, ia melambaikan tangannya, "Aku kalah padamu, tunggu aku pergi mengganti baju."

"Panggilkan Cherry juga."

Jeffry:"......"

Dia saat ini mengerti maksud dan tujuan dari Glen.

Celine dibawa keluar dari ranjangnya, Jeffry berkata:"Pergi keluar bersamaku."

"Oh."

Jeffry tertawa dingin melihatnya, "Aku sungguh telah meremehkanmu."

Malam yang dingin, Celine memakai jubah panjang yang bisa membungkus kakinya, seluruh badannya kelihatan seperti botol hangat yang sedang berjalan.

Ketika keluar, dia melihat Glen yang berdiri di samping mobil.

Dia menundukkan kepala sambil memakai topi, dia sedikit membengkokkan bibirnya.

Ikan sudah terpancing.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu