Antara Dendam Dan Cinta - Bab 228 Berharap Menjadi Ban Cadangan

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Fera bertanya dengan berhati-hati.

"Ada operasi darurat di rumah sakit, aku ingin kembali untuk melakukan operasi." Leon melihat jam sejenak, "Aku naik penerbangan jam 6 malam ini, aku mau keluar untuk mengejar mobil."

Fera mengejarnya di belakang.

"Apakah rumah sakit tidak bisa beroperasi tanpamu? Operasi apa! Masih mengatakan itu mendesak! Pasti masalah siluman itu lagi bukan! Dia menyuruhmu kembali untuk membantunya!"

Ketika Fera melihat langkah kaki Leon begitu teguh, dia berkata seolah mengabaikannya dan berlari keluar dengan memegang dinding, "Kamu ... Leon! Apakah kamu bodoh? Dia hanya memperlakukanmu sebagai ban cadangan!"

Leon menghentikan langkah kakinya.

Langit yang agak gelap, dibungkus oleh awan rendah yang menyapu langit yang luas, tiba-tiba dia mengangkat sudut bibirnya dengan perlahan.

"Aku malah berharap dia bisa memperlakukanku sebagai ban cadangan."

Fera kesal hingga hampir pingsan.

Bagaimana dia bisa membesarkan seorang anak yang tidak berbakti seperti itu!

Fera kesal hingga menghentakkan kakinya, dia melihat Leon berjalan semakin menjauh, "Leon! Kamu berani ... berhenti! Jika kamu hari ini pergi, aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai keponakanku lagi!"

Lalu Leon berbelok di sudut dan menghilang di sisi lain bangunan yang seperti dibangun sendiri di pedesaan.

…………

Celine kembali dari rumah sakit, urusan di keluarga Gken masih belum selesai.

Begitu dia masuk dari gerbang, dia ingin kembali ke gedung vila Glen dengan mengitari sepanjang jalan kecil, dan ada sosok orang yang keluar dari jalan lain.

"Nona muda ketiga apakah kamu tidak pergi menonton pertunjukan yang bagus?" Suzy berjalan dengan perlahan, "Ada pertunjukan yang bagus di gedung utama hari ini, itu sayang jika dilewatkan."

Celine tersenyum, "Aku tidak punya alasan untuk ke sana."

"Jadi, aku sudah menunggumu setengah jam di sini." Suzy memiringkan kapalanya, "Ayo pergi?"

Celine berjalan mendekatinya, "Kalau begitu, terima kasih, Nyonya ketiga."

Dalam perjalanan, Suzy memberi tahu Celine tentang apa yang terjadi pada siang hari tadi.

Di gedung utama, ternyata benar-benar ada pertunjukan yang bagus.

Chatrine, sebagai Nyonya muda dari keluarga Glen dan juga ibu kandung Arthur, dia tidak akan mengizinkan putranya dirawat oleh siluman yang tidak jelas, jadi dia pergi dengan terang-terangan ingin meminta anaknya kembali.

Tetapi tidak di sangka, Arthur tidak ingin meninggalkan Liena Guan, dia memegang tangan Liena Guan dan tidak melepaskannya, dia juga menangis dan berkata: "Ibu memperlakukanku dengan tidak baik, aku tidak ingin ibu, aku hanya mau guru Liena."

Itu membuat Chatrine sangat marah.

Dia menunjuk Arthur dan memarahinya: "Siapa ibu kandungmu sebenarnya? Kamu buka matamu lebar-lebar dan lihat, siapa yang mengandungmu selama 10 bulan dan membesarkanmu dengan darah serta air mata? Sekarang kamu lebih dekat dengan seorang guru ? Dia hanya memanfaatkanmu! "

Liena Guan mengerutkan kening dan menghentikan Chatrine, "Nyonya muda, metode pendidikan Anda salah, tolong jangan katakan hal seperti ini di depan anak-anaku."

Chatrine mencibir, "Aku berbicara dengan anakku, apakah perlu kamu yang hanya orang luar untuk ikut campur di sini? Beri aku jalan! Aku adalah ibu kandung Arthur! Jika kalian melaporkannya ke pengadilan, aku juga tetap akan menjadi wali nya!" "

Tidak tahu Arthur mendapatkan kekuatan dari mana, wajah kecilnya jelas masih terlihat sangat pucat, dia bergegas maju dan menabrak Chatrine hingga terhuyung-huyung.

"Kamu ... kamu ..."

Chatrine memegang pinggangnya, dan kesakitan hingga berseru, "Liena Guan! Ini adalah didikan yang kamu ajarkan?! Guru seperti apa kamu?! Seno, telepon ibuku! Cucunya sudah mau direbut oleh wanita liar yang tidak jelas asal-usulnya! "

Dengan begitu, masalahnya menjadi besar.

Celine mendengar Suzy mengatakannya dengan begitu menarik, dan di benaknya sudah muncul adegan itu, dia menggelengkan kepalanya, "Kalau begitu aku tidak perlu pergi."

Suzy mengangkat alisnya, "Apakah kamu benar-benar tidak mau ke sana?"

"Jika sekarang ke sana, kedua belah pihak akan tidak di sukai, jadi untuk apa ke sana?"

Suzy juga tidak memaksanya, dia awalnya memang hanya bermaksud memberi tahu Celine tentang kejadian dia gedung utama, "Jadi menurutmu, Arthur si Tuan muda kecil ini akhirnya akan jatuh ke tangan siapa, Nyonya muda atau guru Liena? "

Celine tersenyum seketika, "Tidak akan jatuh ke tangan siapa pun."

"Oh?"

"Orang lain bukan kerabatnya, hanya Tuan muda kerabatnya."

Setelah beberapa waktu Suzy baru mengerti arti perkataannya itu.

Dia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Celine ini jauh lebih hebat dari yang dia kira.

…………

Di gedung utama sangat kacau, Celine meminta bagian dapur untuk menyiapkan sayuran, dia memasak sendiri, dia membuat biskuit dan kue tar telur.

Thomas Cui bergumam di dalam hatinya.

Para tuan rumah di gedung utama masih bertengkar dengan sangat heboh demi anak, dan dia ini, dia tidak hanya keluar untuk berjalan sebentar, begitu dia pulang dia mulai memasak, dia ini benar-benar hebat.

Cynthia berkata: "Itu berarti Nona muda ketiga memiliki hati yang lapang, bagaimanapun, bahkan jika di bagian gedung utama sana sedang memperebutkan anak, itu bukan urusannya."

"Kenapa bukan urusannya," Thomas Cui berkata, "Keberadaan Tuan muda kecil akan mempengaruhi bayi di perutnya! Kali ini bukannya karena dia terlalu serakah dan tidak menarik, dia menolak pil KB yang di berikan Tuan muda padanya, sehingga kekacauan seperti ini muncul? "

"Mau mati!" Ibu laura datang dari belakang dan memarahi mereka: "Apakah kalian tidak tahu bahwa pelayan yang berada di gedung utama dijual ke Filipina karena mereka mmbicarakan Tuan rumah secara pribadi! Thomas Cui, jika kamu ingin dijual ke Filipina dan Indonesia, maka katakanlah sesuka hatimu! "

Wajah Thomas Cui memucat dan dia tidak berani berbicara.

Celine memanggil Bunga untuk ke sana, dan mengeluarkan kue tar telur yang baru saja dipanggang dalam oven dan memasukkannya ke dalam kotak, dan ia memasukkannya baki kue ke dalamnya.

Dia melihat waktu dan berpikir bahwa urusan di gedung utama mungkin sudah mau berakhir.

"Bunga, bagilah kue-kue ini menjadi empat porsi dan bungkus."

"Oke!"

Bunga telah lama melakukan sesuai perintah Celine untuk membeli kotak kue untuk mengemas kue secara terpisah.

"Pergi sana, antarkan dua porsi ke gedung utama dan dua porsi untuk Nyonya ketiga." Celine menambahkan perkataannya, "Pergi antarkan ke gedung utama dulu."

"Iya."

Celine memanggil Ibu laura lagi untuk masuk, dia menghancurkan udang yang dibelinya, menutupinya dengan lapisan cairan telur yang diaduk merata, dia menggoreng bakso udang dengan warna emas dan renyah, dia juga membuat sup bakso jamur putih, menaburinya dengan daun bawang dan daun sop, lalu meletakkan dua iris nori.

"Ayo, sajikan ke meja."

Ibu laura membawanya ke meja, tetapi dia merasa aneh.

Sekarang tidak ada satu orang pun, mengapa Celine memintanya membawa 3 mangkuk sup?

Celine menunggu setengah jam di meja dan dia telah meminta supnya untuk dipanaskan 3 kali. Akhirnya, dia mendengar suara dari pintu.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu