Antara Dendam Dan Cinta - Bab 193 Berkencan Tengah Malam

Paman Lin sedikit ragu.

“Paman Lin, aku dari kecil sampai besar diurus olehmu, kamu pernah memelukku sewaktu aku kecil, kamu adalah pengurus keluargaku.” ucap Glen dengan halus dan tenang, “Kamu sendiri bisa membagi mana yang penting dan mana yang tidak.”

Paman Lin tidak bisa menyangkal lagi, lalu dia menceritakan kejadian pada malam itu dan keesokan harinya.

“…………Setelah itu di ruang bawah tanah, Cherry benar-benar sudah pergi, aku mengambil kunci dan membuka pintu, dan didalamnya benar-benar tidak ada satu orang pun.”

“Saat Cherry menghilang, apakah Chatrine mencari truk pengiriman barang untuk membuang sesuatu?”

Paman Lin terkejut seketika, dia mengingat-ingat kejadian tersebut, “Benar.”

Tiba-tiba di pikirannya menyadari sesuatu, apa mungkin……..

Dia melihat anak muda yang duduk di kursi dengan raut wajah yang dingin itu, bola matanya tajam seperti tidak berkedip sedikit pun.

Entah sejak kapan, Glen yang sekarang sudah bukan anak kecil yang dulu pernah diurusnya.

………………..

Rombongan keluarga Glen harus pulang ke rumah sebelum pukul 6 sore.

Glen langsung pergi, dia tidak melihat Celine dulu, dia hanya menyuruh orang untuk mengawasi halaman itu, selain orang yang keluar masuk mengantarkan makanan, orang lain tidak boleh keluar masuk halaman itu.

Tentu saja termasuk Celine.

Celine seperti sedang dikurung.

Dia sebenarnya tidak punya perasaan yang ingin diperlihatkan, gong kuil berbunyi menandakan bahwa hari sudah menjelang pagi, pada pagi hari dia mendengarkan para biksu membaca kitab, saat merasa bosan dan tidak ada hal yang bisa dia kerjakan, dia ikut bersama biksu muda yang mengantarkan makanan menanam bunga menggunakan pot bunga dan memeliharanya di dalam ruangan.

Meskipun Lukas sudah datang beberapa kali, Celine tidak menanyakan sepatah kata pun mengenai masalah Glen padanya.

Didalam hati Lukas mengagumi Celine: Benar-benar wanita yang penyabar.

Celine justru menyukai suasana yang tenang seperti ini.

Dia merasa sangat tersiksa berada didalam penjara 3 tahun lamanya.

Setiap perayaan tahun baru, menurut para narapidana adalah hal yang sangat menguntungkan, para penjaga membawa mereka pergi keluar mencari angin dan memberikan mereka makanan tahun baru yang sangat lezat.

Tetapi bagi Celine, setiap kali itu terasa sangat menderita.

Beberapa narapidana wanita yang sekamar dengannya itu memberikan makanan tahun baru kepadanya dan ditumpahkan ke lantai, makanan itu diinjak menggunakan alas sepatu mereka, menekan lehernya sambil menyuruhnya makan, dia merasa seperti anjing yang makan dengan merayap di lantai.

Dia tidak memakannya, lalu mereka memukuli dia yang sedang kelaparan.

Dia seperti anjing yang memakan makanan yang kotor di lantai, narapidana di sekitarnya menertawakannya, mereka meneriakinya dengan menyebutnya wanita murahan, meneriakinya orang yang tidak tahu malu, meneriakinya dengan menyebutnya ibu yang melahirkan anak tanpa ayah.

Perkataan kejam itu sangat menusuk hatinya, sejak baru mulai mendengar pun sudah bisa membuatnya sangat emosi dan ingin melawannya, namun setelah itu dia tidak melakukan gerakan apapun seperti batu yang tidak memiliki perasaan.

Dia pernah mengalami masa yang begitu kelam dan menyakitkan, sekarang baginya tanpa dibicarakan pun suasana yang tenang sangat sulit untuk dia dapatkan.

Kondisi yang sering dialami Celine adalah mengolah pikiran dan menghemat tenaganya, dia tahu, sekalinya dia kembali ke rumah keluarga Glen, maka pasti akan ada perang sengit yang akan menyambutnya.

Beberapa hari ini tidak ada orang yang datang ke ruangan Celine, dia bosan tidak bisa melakukan apapun.

Hingga sampai malam hari saat Celine baru saja melepas bajunya dan pergi mandi ke kamar mandi, menarik gorden kamar mandi, tiba-tiba terdengar bunyi langkah kaki yang mencurigakan.

“Siapa?”

Langkah kaki itu semakin dekat, lampu di atas kepalanya tiba-tiba berkedip dan redup.

Sebentar saja suasananya menjadi gelap gulita.

Kuil itu terletak di hutan daerah pegunungan, sikap waspada Celine sangat tinggi, dia langsung mengenakan baju mandi dan keluar.

Di luar pun sangat gelap, tangan yang terulur pun tidak kelihatan jarinya.

Celine sudah terbiasa dengan keadaan yang tiba-tiba gelap itu, dia mengikuti petunjuk ingatannya berjalan menuju depan lemari untuk mengambil lilin.

Tiba-tiba, muncul bayangan hitam dari belakang badan Celine, detik itu juga sosok itu mendekap pinggangnya dan menekan tubuhnya ke pintu.

Pintu kamar mandi tidak terkunci, tubuhnya mundur ke belakang bersandar di pintu.

Dia tidak memakai sandal, lantainya sangat basah dan licin, dia hampir saja tergelincir ke belakang, detik itu juga dia langsung dipeluk oleh sosok itu.

Seluruh tubuhnya terdorong kedalam bak mandi, sebelum isi air bak mandi itu penuh, bibir sosok hitam itu sudah melekat pada bibir Celine.

Pikiran Celine mendengung.

Belum merasakan tenggelam kedalam air, tapi dia merasakan sempit dan sakit, perasaan itu mengingatkan dia saat air sungai yang dingin itu merasuk kedalam tulangnya.

Dia berusaha sekuat tenaga melawannya, dalam suasana yang gelap kedua tangan itu menekan pinggangnya di atas bak mandi, mengangkat tubuhnya keluar dari bak mandi.

Lidahnya yang panjang masuk kedalam mulutnya dan bergerak didalam mulutnya, menggulung bercampur dengan air ludahnya.

Baju mandi yang menutupi tubuhnya menjadi basah dan terbuka, bahunya tergelincir ke bawah hingga menekan air didalam bak mandi.

Saat itu juga lampunya tiba-tiba menyala.

Celine melihat mata pria itu.

Membawa cahaya api seperti ingin menelannya.

Pria itu membuka kakinya, dia melingkari pinggang Glen dengan lembut, menggunakan aliran air, dan semuanya itu terjadi mengalir begitu saja hingga menyebarkan aroma ke seluruh ruangan.

Glen beberapa hari ini mulai gila dengan berbagai macam hubungan interaksi sosial keluarga Glen.

Apalagi dia harus melayani orang-orang dengan berpura-pura baik dan melayaninya dengan senyuman palsu, bahkan Chatrine pun tidak bisa mempercayainya.

Hingga tengah malam dan sunyi, dia teringat akan tubuh Celine yang wangi dan halus.

Dan hanya saat berada di sisi Celine dia merasa benar-benar tenang sebagai dirinya sendiri.

Dia mau tidak mau beralasan karena masalah perusahaan, jadi malam-malam datang ke kuil, saat tangannya menyentuh tubuh wanita yang halus itu, barulah dia merasa dirinya hidup kembali.

Seketika itu juga, dia masih ingin tidur bersama wanita itu.

Dari kamar mandi hingga di atas kasur.

Mereka melakukan hubungan seksual di atas ranjang hingga pagi barulah mereka tidur.

Celine sangat kelelahan, dia tertidur sangat nyenyak dari sebelumnya, dan dia bermimpi indah.

Didalam mimpinya, dia menggendong Egy keluar dari rumah sakit, berjalan di tangga, dia tersenyum mendengar Egy bercerita kesana-kemari, hatinya merasa sangat bahagia.

Tetapi saat melangkah di anak yang tangga yang terakhir, dia tidak berhati-hati hingga terpeleset, seketika itu juga di tergeletak di lantai.

Egy yang menindihi tubuhnya berubah menjadi sebuah batu besar.

Batu yang berat itu menekan dadanya, membuatnya sesak napas.

Dia semakin lama semakin sulit bernapas, hingga akhirnya dia terbangun.

Ternyata Glen yang menindihi tubuhnya.

Glen mencubit hidungnya, “Akhirnya bangun juga.”

Pria itu dari pagi hari sudah bersemangat, Celine juga tidak menolaknya, sekarang dia sangat menginginkan bermadu dengan Glen beberapa kali, bisa lebih cepat hamil malah lebih baik.

Saat terbangun untuk kedua kalinya, langit mulai gelap.

Celine membuka mata, dia melihat sosok pria di sebelahnya yang bersandar pada bagian atas ranjang.

Tangan Glen sedang memegang tablet, jarinya sedang menulis di layar tablet itu, di tulang hidungnya tergantung kaca mata tanpa frame, kelihatannya seperti pangeran yang berbudi dan berhati lembut.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu