Antara Dendam Dan Cinta - Bab 239 Sengaja Membuat Masalah

Darah mengalir dari ujung mulut Celine, telinganya berdengung.

Melly benar-benar sangat marah, ia melangkah maju dan menendang kaki Celine dengan ganas.

"Cucu Melly, darah daging Keluarga Glen, kamu berani tidak menyukainya? kamu berani memarahinya? aku bahkan tidak berani memarahi cucuku sendiri!"

Celine menahan rasa sakit, ia nyaris tidak bisa menahannya, kepalanya berputar.

Hal yang terjadi sekarang tidak ia duga sama sekali.

Tapi ketika dia melihat Liena Guan yang menangis tersedu-sedu seperti itu, kemudian mendengarkan kemarahan Melly, ia langsung mengerti.

Bunga yang tadinya keluar untuk membeli bubur telah kembali. Ketika dia masuk, dia melihat Celine yang terjatuh di atas tanah. Dia sangat terkejut hingga menjatuhkan barang tangannya.

"Nona!"

Dia segera membantu Celine berdiri, ia menatap Melly, dan langsung menunduk, wanita itu masih terus meluapkan kemarahannya.

Terlihat darah segar mengalir di mulut Celine, darah itu bertitik di sudut mulut. Dia ditampar dengan sangat keras, rambutnya bahkan sangat berantakan sekarang.

"Nyonya."

Dia telah mengubah panggilannya, lagi pula ia juga tidak pantas di panggil ibu.

"Aku tidak tahu apa yang anda bicarakan, aku tidak mengerti."

Melly menggertakkan giginya, "Apakah kamu berpura-pura bodoh? Arthur datang dan memberimu bunga, tapi kamu malah melemparkan bunga tersebut dan memarahinya?"

Celine mengerutkan kening, "Nyonya, sepertinya anda salah paham."

"Bukankah ini bunga yang dikirim Arthur tadi?"

Liena Guan yang telah menyeka air mata langsung menuju ke samping dan menunjuk ke arah tempat sampah di bangsal. "Ini dia!" Dia mengambil buket dari tong sampah dan melihat hampir setengah kelopak bunga telah berguguran. Ia memandang Celine, "Mau bagaimana pun, anak itu berniat baik, kamu tidak seharusnya menginjak-injaknya seperti itu."

Melly memandangi buket dari tempat sampah, ia merasa semakin marah, "Kamu benar-benar tidak tahu malu, awalnya aku pikir jika kamu sedikit lebih tenang dan kehadiranmu tidak terlalu terasa akan lebih baik, tapi kamu ... kamu sengaja membuat masalah! Jangan harap kamu bisa masuk ke dalam rumah Keluarga kami lagi! "

Melly menatap Celine dan merasa jijik. Dia berbalik dan berniat berjalan keluar, tetapi kembali berbalik dan menunjuk ke arahnya, "Jika terjadi apa-apa dengan cucuku hari ini, kamu tidak lagi akan berada di ruang operasi, tetapi di kamar mayat! "

Tante Selvie membantu dan memapah Melly keluar, bahkan terdengar ia yang sedang menenangkannya.

Liena Guan mundur dua langkah, Celine memandanginya, sudut bibirnya sedikit terangkat, "Guru Guan benar-benar hebat."

Dia terlalu meremehkan Liena Guan.

Dia pikir Liena Guan akan menggunakan Arthur sebagai target untuk berdiri di depan, tetapi dia tidak menyangka wanita itu bergerak begitu cepat, sehingga dia yang belum sempat merespon ini langsung mengalami hal seperti ini.

Mata Liena Guan masih agak merah, "Nona Huo, apa maksudmu perkataanmu?"

"Apa maksudku, aku percaya bahwa Ibu guru Guan lebih tau," Celine meminta Bunga untuk membantunya duduk di sofa di belakangnya, "Mengapa buket ini bisa masuk ke tempat sampah, tidakah Ibu guru Guan tahu?"

Liena Guan yang telah membuka pintu bangsal dan bersiap keluar tiba-tiba berbalik, "Ini adalah niat baik Arthur, tapi kamu ... jika kamu tidak ingin menerimanya, kamu tidak harus memarahinya seperti itu. Meskipun Arthur bukan anak kandungmu, dan kamu hanya seorang ibu tiri, tapi untuk seorang anak yang berusia kurang dari empat tahun, tidak adakah ruang untuk toleransi? kamu tidak layak untuk Tuan muda Glen sama sekali! "

Setelah perkataan Liena Guan yang panjang lebar, ia berbalik dan tiba-tiba melihat Glen berdiri di belakangnya.

"Tuan, kamu ..."

Glen yang baru saja tiba malah melihat pemandangan dan mendengar kata-kata seperti itu.

Tatapan mata Celine yang tenang bertabrakan dengan Glen di udara.

Glen memutar kepala dan melirik Liena Guan di samping, "Kamu pergi ke ruang istirahat dan temani ibuku."

Liena Guan menundukkan kepalanya dan menyeka air matanya, ia pun berjalan pergi.

Glen memandangi Celine dengan dingin, ia berjalan selangkah demi selangkah. Ia mengulurkan tangannya menahan dagu Celine dan menariknya ke arahnya. Tatapan matanya sedingin es.

"Apa lagi yang harus kamu katakan?"

Dagu Celine terasa sangat sakit, wajahnya sampai berubah akibat Glen yang menahan dagunya.

Mata jernihnya terlihat tenang, "Apa yang aku katakan, apakah Tuan percaya?"

Glen yang melihat tatapan Celine seperti itu, membuatnya sangat bingung.

"Tidak peduli apakah itu kata-kata Nyonya besar atau Guru Guan tersebut, Tuan muda juga telah mendengarnya, kan? Jadi, Tuan Muda datang untuk menanyai aku sekarang, dan memintaku untuk mengakui hal yang telah Tuan dengar dari orang lain, lalu terbuktilah bahwa aku telah melakukan hal yang tidak termaafkan ini? "

Suara Celine semakin keras, ia tiba-tiba berdiri, dan menahan pergelangan tangan Glen.

"Tapi Tuan, apakah aku adalah orang yang seperti itu? aku sangat suka anak-anak!"

Ada air mata di matanya, "Aku suka anak-anak. Aku saja tidak bisa punya anak sendiri. Bagaimana mungkin aku menyakiti anakmu, Tuan?"

anak……

Kata ini benar-benar menusuk ke dalam hati Glen.

Celine masih dalam pemulihan setelah ia melakukan dioperasi.

Dia melihat air mata mengalir di mata wanita itu, ia memapah bahu wanita itu, "Baiklah, Liena Guan, aku akan menyelidiki masalah ini. Kamu istirahat dulu."

Dia berdiri, kemudian berbalik dan berjalan pergi.

Ketika dia berjalan ke pintu, dia langsung memanggil pengawal kemari, "Berjagalah di depan pintu, Nyonya muda perlu istirahat dengan baik."

"Baik, Tuan!"

Celine mendengarkan langkah kaki Glen yang semakin menjauh, tatapan sedih di matanya perlahan menghilang.

Di depan pintu, terdengar suara Ariana Su: "Aku masuk untuk melihat pasien. Apa maksudmu menghentikanku sekarang?"

Celine berjalan kesana dan membuka pintu.

"Ini adalah temanku, dia datang untuk menemuiku."

Pengawal itu berkata, "Tuan Muda memberi tahu saya, bahwa anda perlu istirahat."

"Aku hanya berbicara, apakah itu tidak beristirahat dengan baik? Kalian sangat memaksa dan ribut untuk tidak membiarkan orang masuk, ini lebih membuatku tidak bisa beristirahat dengan tenang!"

Kedua pengawal itu saling melirik, salah satu dari mereka berkata, "Kalau begitu aku akan menelpon Tuan Muda dan bertanya terlebih dahulu."

Setelah menelepon, pengawal itu berkata: "Tuan, ada seorang wanita bermarga Su disini, ia ingin datang dan melihat Nyonya Muda... benar ... baiklah, saya mengerti."

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu