Antara Dendam Dan Cinta - Bab 39 Tolong! Panggil Ambulance! (2)

Glen pulang ke villa dan sudah sampai di rumah makan.

Dia juga tidak tahu apa yang terjadi tapi dadanya terasa sesak, jadi dia pergi ke ruang belajar untuk merokok.

Di koridor, Nyonya muda Chatrine memanggil Arthur dan bertanya, “Tunggu saat ketok pintu nanti, kamu tahu apa yang harus kamu katakan pada papamu?”

Arthur menundukkan kepala, tidak mengangguk ataupun menggelengkan kepala, seperti manusia kayu, sama sekali tidak bergerak.

Nyonya muda Chatrine mengerutkan jidatnya, “Kamu dengar tidak? Sudah bisu, apa sekarang tuli juga?”

Arthur mengangguk sedikit.

Nyonya muda Chatrine dengan suara dingin berkata, “Berikutnya, jangan terlihat dengan wajah enggan begitu ketika di depanku, aku ini ibumu.”

Arthur mengangkat kepalanya dan memandangi kucing Persia yang digendong Nyonya muda Chatrine.

Kucing Persia itu melihat ke arah laki-laki itu dan tiba-tiba mengeong.

Nyonya muda Chatrine dengan cepat langsung mengelus-elus punggung kucing persia itu, “Oh sayangku, kenapa? Kamu bilang dia memelototimu? Jangan takut, mami disini.”

Dia berbisik dengan lembut ke kucing Persianya, lalu berpaling melihat Arthur dengan wajah menyeramkan, ekspresi wajahnya berubah lebih cepat dibanding membalikkan halaman buku.

“Apa yang kamu lihat? Apa kau benar-benar berubah jadi manusia kayu? Mengetuk pintu pun tidak bisa?”

Arthur menerima kembali tatapannya, dan tangan kecilnya mencengkeram tinjunya dan mengetuk pintu.

Dari ruang kerja terdengar suara Glen, "Siapa?"

Nyonya muda Chatrine segera mencicit suaranya dan berkata dengan lembut, "Glen, ini Arthur, dia datang memanggilmu makan malam.”

Glen meletakkan cerutu di asbak dan berdiri untuk membuka pintu.

Begitu pintu dibuka, Arthur langsung memeluk kaki Glen.

Glen membelai rambut lembut putranya, "Ada apa?"

Nyonya muda Chatrine tersenyum dan berkata, "Arthur merindukanmu. Pada usia ini, dia tidak menempel pada ibunya, tentu saja dia pasti suka menempel pada Ayah."

Dia meletakkan kucing Persia di atas lantai, dan kucing Persia itu menggoyangkan tubuh gemuknya, meringkuk di pergelangan kaki Nyonya muda Chatrine. Sudah tidak ada cara lagi untuk membiarkan kucingnya melepaskan kakinya, dia berlutut dan memeluk kucing persianya. "Kamu tidak takut ibu lelah, dasar si gendut. ”

Glen berkata: "Kamu bawa Arthur turun makan, aku sudah makan di tempatnya Leon tadi."

Leon?

“Dokter Leon?” tanya Nyonya muda Chatrine.

“Hmm.”

Mata Nyonya muda langsung menoleh, "Dokter Leon sendirian di rumah? Dia juga pasti kesepian, atau panggil untuk datang ke tempat kita untuk makan nanti?"

"Tidak, ada orang lain disana," Glen tiba-tiba terpikirkan sesuatu. "Apakah ada orang luar yang baru-baru ini memasuki kediaman Leon?"

Nyonya muda Chatrine menggelengkan kepalanya, "Aku kurang tahu."

Glen memesan dua papan, "Pergi dan panggil Pengurus Rumah Lin."

Dia ingin berbalik, tapi Arthur dengan kuat memegangi kaki Glen, mengangkat kepalanya dan menatap Glen, dengan wajah yang penuh keluhan duka.

“Ayah..."

Glen tersentuh dengan kata-kata ‘ayah’ yang diucapkan Arthur. Dia berlutut dan memegangi Arthur, "Baiklah, Ayah akan menemanimu makan malam."

Wajah kecil Arthur menunjukkan tatapan yang hangat.

Nyonya muda Chatrine mengikuti Glen dari belakang dan pandangannya menyapu Arthur,menganggap bahwa anak ini masih bisa digunakan pada saat yang penting.

Glen menggendong Arthur dan mendudukkannya di kursi, Nyonya muda Chatrine duduk di sisi lain dan memanggil pelayan untuk menyajikan makanan.

Sederetan hidangan bergaya Barat yang mempesona dilengkapi dengan sebotol sampanye dihidangkan.

Nyonya muda Chatrine menuangkan dua gelas sampanye, satu cangkir diberikannya untuk Glen sambil menunjukkan senyum yang dia pikir adalah senyuman terbaik. "Glen, kamu ingat hari apa hari ini?"

Otak Glen sedikit pusing, dan perasaan mual di dada menjadi semakin jelas.

Dia menahan rasa sesak di dada dan berkata, "Aku tidak tahu ..."

Nyonya muda Chatrine berkata dengan suara halus, "bagaimana kamu bisa lupa? Hari ini adalah hari kita saling kenal dua tahun yang lalu. Dua tahun yang lalu hari ini, kita pertama kali bertemu."

Wanita selalu menyusahkan seperti ini.

Bahkan jika itu bukan hari peringatan, itu bisa jadi hari peringatan.

Glen menyeringai dan tertawa, pertemuan pertama?

Dia tidak ingat sama sekali.

Dia dan banyak wanita memiliki pertemuan pertama, tetapi dia hanya ingat pertemuan pertama dengan Felicia.

Tapi Felicia... tidak akan pernah datang kesisinya lagi.

Glen kepikiran hal ini, rasa sesak di dadanya seperti sudah meledak, dan dia sedang mencari titik terobosan.

Dia tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Nyonya muda Chatrine, matanya hanya tertuju pada cangkir alkohol yang berkaki panjang di atas meja.

Dia mengambil gelas itu dan meminumnya, tiba-tiba, kekacauan di dadanya tiba-tiba mencapai tenggorokannya dan dia tidak bisa bernafas.

“Glen, aku sudah menyiapkan hadiah untukmu. Aku akan menunjukkannya nanti di kamar. Aku akan menunjukkan ... Apa yang terjadi padamu?”

Nyonya muda Chatrine baru saja sadar kalau ada yang salah dengan Glen.

Dengan suara keras, gelas di tangan Glen jatuh ke tanah, dan dia terjatuh dari kursi.

Nyonya muda Chatrine menjerit ketakutan, dan kucing Persia yang berbaring malas-malasan di lututnya juga ikut terkejut, dari kaki Nyonya muda Chatrine dia turun dan berlari menghilang tanpa berkedip.

Nyonya muda Chatrine sekarang juga sedang tidak bisa menjaga kucing itu, dia buru-buru berjongkok untuk mengecek Glen, “Glen, kamu kenapa? Glen... Aaa~”

Glen berbalik dan Nyonya muda Chatrine ketakutan dan duduk di tanah.

Hidung dan mulut Glen mengeluarkan darah merah cerah!

"Tolong! Tolong! Panggil ambulans!"

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu