Antara Dendam Dan Cinta - Bab 23 Sebenarnya Siapa Yang Berbohong

Glen tengah makan dengan anggun selayaknya bangsawan.Ia lalu mendongakkan kepalanya dan menatap Laura.

Chatrine mengernyitkan keningnya, "Siapa?"

"Pelayan yang dibawa oleh pengurus rumah Lin! Si Cherry yang datang dari pedesaan! Ia yang tangannya ditabrak Nyonya muda!" Laura menarik napas dalam-dalam,wajahnya merah total.

Glen meletakkan peralatan makannya dan bersandar di kursi.

"Apa kamu mengatakan yang sebenarnya?"

"Tentu saja! Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri!" Kata Laura, "Saya melihatnya melepas perban luka.Lengannya baik-baik saja! Jika anda tidak percaya,panggil dia kemari,tanya langsung kepadanya!"

Glen menoleh ke pengurus rumah Lin, "Ada apa ini sebenarnya?"

Pengurus rumah Lin bergegas ke depan, "Dua minggu yang lalu,ketika Nyonya muda mengendarai mobil dan menabraknya,ia dibawa ke rumah sakit,dokter bilang ia patah tulang."

“Kamu pergi bersamanya ke rumah sakit?” Tanya Glen.

Penjaga rumah Lin berkata: "Tidak."

Jika mobil keluarga Glen menabrak korban hingga tewas,mereka bisa menyelesaikannya dengan uang, tidak perlu mengirim seseorang untuk menyelesaikannya.

Glen tersenyum dingin. "Apakah itu hanya pernyataan sepihak dari pelayan?"

Penjaga rumah Lin tidak menjawab.

Glen mengetuk ringan mejanya, "Menarik, segera panggil Cherry ke sini."

Penjaga rumah Lin berkata: "Ya."

Chatrine selalu ingin bermesra-mesraan berdua dengan Glen, tetapi biasanya mereka pergi ke bangunan utama menemani orang tua Glen,di sana peraturannya begitu banyak.Di lain waktu,mereka ada di villa,ada Arthur yang menganggu kemesraan mereka.Sekarang pun,ada beberapa pelayan yang merusak suasana.

Penjaga rumah Lin bergegas ke daerah pelayan,ia bertemu dengan Ibu Laura,"Cepat panggil Cherry."

Ibu Laura merasakan firasat buruk, "Apa yang terjadi?"

"Jangan banyak bertanya, cepat panggil dia."

Mendengarkan ucapan pengurus rumah Lin,ia bertambah khawatir. Dia pergi ke kamar Cherry dan mengetuk pintu. "Cherry, kamu ada di dalam?"

Ada jawaban bernada suram dari dalam.

"Ada."

Cherry membuka pintu,wajahnya amat merah.Ibu Laura memandang wajahnya dan menyentuh dahinya. "Kamu demam! Pasti kelelahan bekerja selama dua hari ini!Kau juga tidak makan."

Cherry mengelus matanya, "Tidak apa."

"Kamu cepat keluar, pengurus rumah Lin mengatakan bahwa tuan dan nyonya memanggilmu, apakah kamu tahu apa yang terjadi?"

Pupil Cherry mengecil akibat takut,matanya berkedut,"Aku, aku tidak tahu ... aku tidak ingin pergi."

Ibu Laura juga khawatir, tetapi perintah tuan mau tidak mau harus dipatuhi.

"Pergilah, kalau ada masalah,jelaskan serinci mungkin.Kalau mereka mempermasalahkan pekerjaanmu selama 2 hari ini,aku akan membantumu bicara."

Wajah Celine masih menunjukkan ekspresi ketakutan.Ibu Laura membawanya ke depan pengurus rumah Lin. "Anak ini memang kurang berani,pengalamannya juga masih kurang,Anda lihatlah..."

Pengurus rumah Lin paham,karena ialah yang memasukkan gadis desa ini ke Keluarga Glen.

Ini sungguh malapetaka yang tidak terduga, entah bagaimana bisa menimpa gadis ini.

"Ayo pergi, aku akan membantumu sebisaku."

Glen melihat 2 sosok bayangan berjalan dari kediaman pelayan,1 di depan,1 di belakang.

Penjaga rumah Lin ada di depan, seorang gadis pedesaan bersosok mungil mengikuti dengan kepala tertunduk.

Chatrine menegur: "Lama sekali,mengapa kalian tidak bisa menghargai waktu? Haruskah tuan mengutus seseorang untuk mendesak kalian?"

Pengurus rumah Lin menjelaskan: "Karena Cherry demam,maka ..."

Belum selesai bicara, Laura langsung menyela.

"Tidak mungkin! Dia pura-pura sakit lagi! Dia masih sehat lima menit yang lalu.Bagaimana bisa terkena demam dalam waktu sesingkat itu?"

Celine berdiri di bawah cahaya lampu, tangannya terus-menerus memegang erat sudut bajunya, dia jelas-jelas gemetaran, "Aku tidak ... berbohong."

Glen menatapnya.

Dalam dua hari terakhir,wajah pelayan ini sudah terlalu sering dijumpainya..

Apalagi dengan wajahnya mirip dengan wanita terkutuk itu.

"Angkat kepalamu."

Ini adalah kedua kalinya Glen berkata demikian padanya.

Namun, Celine sudah tidak setakut dan sepanik pertama kali.

Dalam pikiran Glen, dia masih sama seperti tiga tahun lalu.

Dan sekarang, yang berdiri di depannya hanyalah seorang gadis desa,Cherry.

Tatap mata Glen bertemu dengan Celine,hatinya tiba-tiba bergetar.

Bukan karena keindahan mata ini.

Tetapi karena ... kejernihannya.

Sejernih mata air yang terlihat jelas dasarnya.

Chatrine sekarang merasa tidak senang.Ia ingin mencari cara yang cermat dan sederhana untuk membubarkan mereka yang tidak berkepentingan.

Dia berkata, "Panggil Dokter Lucas kemari."

Dokter Lucas adalah salah satu dokter keluarga Glen,ia tinggal di bangunan sebelah.

Pengurus rumah Lin menelepon memanggilnya kemari.3 menit kemudian,Dokter Leon tiba.

"Nyonya muda,Anda sakit apa?"

"Bukan aku," Chatrine mengarahkan dagunya ke Celine yang berdiri di tengah. "Coba periksa dia,

apakah ia terkena demam atau tidak."

Dokter Leon mengambil termometer elektronik dari tas medisnya,berjalan ke depan Celine, meletakkannya di dahi Celine.

Chatrine bersandar dan bertanya dengan malas, "Bagaimana?"

Dokter Leon menjawab: "38,1 derajat,ia terkena demam tinggi."

Laura membelakkan matanya.

"Tidak mungkin!"

Bagaimana bisa tiba-tiba terkena demam?tadi sore,saat mereka saling cekcok,ia masih segar bugar.Sekarang ia sudah terkena demam tinggi!

Dokter Leon mengambil dua kotak obat dari tas medisnya dan menyerahkannya ke Celine, "Ini obat penurun demam,ini obat anti radang.Kamu harus makan dulu."

“Terima kasih.” Ujar Celine dengan serak.

Chatrine memandang Laura, "Apa lagi yang ingin kamu katakan?"

Laura agak tergagap, "Aku, aku, dia ... pura-pura patah tulang!"

Chatrine mengurut pelipisnya dan melirik Glen, tetapi Glen hanya menundukkan kepalanya,wajahnya tertutupi rambutnya.

"Dokter Leon,periksa juga tulangnya."

Glen melambaikan tangannya,ekspresi wajahnya terlihat datar.

Dokter Leon memandangi lengan kanan Celine yang diperban secara berantakan,lalu mengerutkan keningnya, "Perbannya dipasang sembarangan,tulang-tulangnya mudah miring."

Dia mendekat selangkah ke depan,Celine merasa takut dan mundur selangkah.

Wajah Laura memancarkan ekspresi yakin, "Lihat dia masih ingin menghindar, dia takut ketahuan.Cepat mengaku,kamu selalu menyamar!"

Glen menunjuk dua orang yang berdiri di samping, "Buka perban di lengannya sekarang."

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu