Antara Dendam Dan Cinta - Bab 375 Berlayar Di Laut

"Glen Yu dia ..."

Jeffry Huo berjongkok dan mencubit dagu Celine Ning, "Kamu juga jangan berpikir bahwa Glen akan datang untuk menyelamatkanmu. Dia tidak akan datang untuk menyelamatkanmu, hal ini, dia sudah diam-diam menyutujunya."

Dia menunjuk ke arah laut di luar jendela.

"Ini adalah tempat pemakamanmu."

Tidak ada rasa takut sedikit pun di mata Celine Ning, dia hanya pucat karena mabuk laut, matanya yang gelap menatap ke arah laut yang gelap dan ombak besar di luar jendela.

"Kapan kamu mau membunuhku?"

Dia bertanya dengan acuh tak acuh.

Jeffry Huo mencibir, "Kamu sekarang sudah tidak sabar untuk diberi makan ke hiu?"

Celine Ning berdiri dengan memegang dinding, "Bagaimanapun, cepat atau lambat akan mati."

"Kamu sangat leluasa, tetapi aku malah tidak ingin kamu demikian." Ujar Jeffry Huo sambil mencibir. "Seorang wanita jahat sepertimu harus mati di bawah keadaan ketakutan, dan perlahan-lahan disiksa hingga mati! Pada saat itu adalah waktu kematianmu!"

Pada saat kematian tiba, sebaliknya, orang akan merasa leluasa.

Hal yang mengerikan adalah proses menunggu kematian yang lama, Jeffry Huo berpengalaman dalam bidang psikologi, dia ingin membuat Celine Ning merasakan penderitaan seperti itu!

…………

Di sisi lain.

Di jalan aspal yang lurus, sebuah mobil pribadi hitam melintas dari arah utara ke selatan.

Pria yang duduk di kursi belakang menaruh laptop terbuka di pangkuannya.

Video sedang diputar di laptop.

Video yang diputar adalah video kamera pengawasan di jalan.

Dalam video, mobil ini adalah mobil bisnis hitam yang diperpanjang.

Merek mobil ini adalah salah satu mobil edisi terbatas di seluruh Cina, jika ingin memiliki mobil seperti itu, harus melakukan pemesanan terlebih dahulu dan membayar biaya pemesanan yang tinggi.

Dengan kata lain, mobil ini adalah mobil Jeffry Huo.

Glen Yu teringat kata-kata kejam yang dikatakan Jeffry Huo di ruang merokok rumah sakit hari itu.

"Kamu tidak perlu mempedulikan tentang itu, serahkan padaku untuk mengurusnya."

Glen Yu langsung mengangkat ponselnya dan memutar nomor telepon Jeffry Huo.

Jeffry Huo yang di sana.

Setelah beberapa saat dia baru menjawab panggilan itu dengan malas, "Glen, sudah sebegitu larut, ada urusan apa kamu menelponku?"

"Mana Celine Ning?"

"Suda mati."

Dua kata itu dikata oleh Jeffry Huo dengan begitu santai, itu membuat pupil mata Glen Yu tiba-tiba menyusut.

"Apa? Dia sudah mati!"

"Ya." Jeffry Huo memegang ponsel di satu tangan, dan memainkan korek dengan tangan yang lain, dia menyalakannya, warna jingga api itu bergerak di ujung jarinya, itu seolah-olah roh-roh yang sedang hidup, "Dia sudah mati dan dimakamkan demi Felicia."

"Jeffry Huo, kamu benar-benar berani!" Suara Glen Yu tiba-tiba sangat rendah dan berat, seolah-olah membawa kerikil, suaranya tebal dan napasnya terengah-engah.

"Mengapa aku tidak berani?" Jeffry Huo bertanya balik, "Glen, kamu sudah menyetujuinya, apakah kamu menyesal?"

Glen Yu menggertakkan giginya, "Di mana kamu sekarang?"

"Bahkan jika kamu datang, itu juga tidak ada gunanya, dia sudah mati." Perkataan Jeffry Huo berubah, "Jika kamu ingin membantu mengambil mayatnya, dia juga tidak layak! Orang-orang seperti dia, harus mati tragis!"

Glen Yu menyipitkan matanya, "Kamu beri tahu aku alamatnya."

Jeffry Huo melirik Celine Ning di kamar dari jendela.

Celine Ning pergi ke kamar mandi lagi dan muntah.

Penampilannya yang menderita seperti itu adalah sumber kebahagiaannya saat ini.

Meskipun Glen Yu masih merasa sedih karena Celine Ning membunuh Felicia, namun ia juga memiliki kesan yang baik tentang Celine Ning karena hubungannya dengannya dalam beberapa tahun terakhir.

Jika Glen Yu saat ini datang, maka kematian Celine Ning akan terhambat.

Dia tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!

Suara Glen Yu terdengar di telepon: "Jeffry Huo, kamu katakan padaku posisimu! Segera! Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal sebelum Celine Ning mati."

Jeffry Huo menutup telepon.

Glen Yu mendengarkan suara bip di sisi telinganya, dan nadi hijau di dahinya langsung keluar.

Dia menelponnya lagi, tetapi ponselnya sudah dimatikan.

Glen Yu memejamkan matanya dan menelepon lagi, "Aku akan mengirimkan riwayat panggilan telepon kepadamu, kamu periksa di mana alamat IP-nya sekarang."

Tepat ketika orang itu menggunakan sarana teknologi tinggi untuk bertanya, Glen Yu tidak menganggur.

Dia menelepon ke keluarga Huo dan mengetahui apa yang dilakukan Jeffry Huo dalam dua hari ini.

Kepala pelayan keluarga Huo berkata: "Tuan muda hari ini tampaknya sudah pergi berlayar di laut, dia memintaku untuk membawa kapal pesiarnya ke dermaga dua hari yang lalu."

Ketika Glen Yu mendengar itu, alarm peringatan menyala di hatinya.

Jangan-jangan mereka sudah di laut?

Detik berikutnya, orang yang melakukan pencarian alamat IP juga menelponnya.

"Ada di laut lepas Laut D."

"Kirimkan aku lokasi detailnya!"

Orang itu langsung mengirim satelit cloud image ke Glen Yu, "Tetapi lokasi ini masih merupakan daerah yang terletak ketika melakukan panggilan telepon tadi, dan sekarang sudah setengah jam berlalu, kapalnya seharusnya sudah pergi."

"Apakah tidak ada cara lain untuk menemukan lokasinya?"

"Ada, bisa mencari kapalnya." Orang itu berhenti sejenak, "Hanya saja itu akan lebih lambat, itu seharusnya akan memakan waktu satu atau dua jam."

"Oke, cari segera, hubungi aku kapan saja."

"Oke, Tuan muda Glen."

Setelah menutup telepon, Glen Yu segera berkata kepada Lukas yang mengemudi di depannya: "Pergi ke dermaga C."

Lukas terkejut ketika dia mendengarnya.

Langit sudah sangat gelap.

Sekarang ini sudah tengah malam.

Sebuah mobil dengan lampu dekat melaju ke dermaga.

Seorang pria jangkung di kursi belakang keluar dari mobil dan langsung berjalan ke dermaga.

Lukas mengikutinya dari belakang.

Di perjalanan, Lukas sudah mencari orang yang bertanggung jawab atas dermaga terlebih dahulu dan menyuruhnya menyiapkan sebuah kapal pesiar tercepat.

Lukas bertanya dengan serius: "Ada berapa banyak minyak di sana?"

"Cukup untuk bolak-balik tiga kali di laut D." Ujar Orang yang bertanggung jawab, "Itu dijamin cukup, selain itu masih ada dua tangki bahan bakar lagi, itu semua sudah disiapkan dengan baik."

Glen Yu telah melompat ke kapal.

Lukas juga mengikutinya.

Melihat bahwa tidak ada seorang pun di dalam ruang kemudi, dia ingin bertanya apakah ada nahkoda yang menemani mereka atau tidak.

Alhasil, mesin kapal pesiar menderu dan kapal pesiar bergerak sebelum dia mengatakannya.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu