Antara Dendam Dan Cinta - Bab 486 Takut

Alasan ini tentu mengejutkan Chatrine.

Dia pikir-pikir lagi, dia masih tidak dapat menyangka Seno bisa menggunakan alasan ini.

Kemudian dia tertawa.

"Hehe, kamu ini sungguh membuatku merasa tidak normal. Kalau begitu apa dia sudah menyetujuimu? "

"Belum. "

"Bagus, "Chatrine lalu menjulurkan tangannya dan berkata, "Berikan ponselmu padaku. "

Seno merogoh ponselnya dan memberikannya pada Chatrine.

"Aku tidak berencana untuk melihat ponselmu, toh ini semua adalah privasi masing-masing, aku juga tidak ingin melihatnya, tapi ponselmu sekarang akan aku letakan di sini, dalam kurun waktu ini, selama kamu berada di sini, kamu tidak boleh menggunakan ponselmu. "

"Baik. "

Setelah situasi menjadi tenang, Seno baru berpikir apa sebenarnya yang ingin Chatrine lakukan.

Hanya saja, dalam situasi seperti ini, dia tidak boleh mudah menyerah, sekarang adalah waktu yang sangat penting untuk Celine Ning,

............

Di sisi lain.

Dalam perjalanan, Celine Ning baru menjelaskan sebab akibatnya secara terperinci pada Glen Yu.

Glen Yu menyeritkan dahinya.

"Bagaimana kamu bisa mendapatkan informasi dari orang pertama sebanyak ini? "

Perkataan Celine Ning terhenti di tenggorokannya.

Dia menatap Glen Yu, "Aku tentu memiliki metodeku sendiri."

"Kamu punya metodemu yang seperti apa? "

Ini sungguh aneh.

Perlu diketahui, Glen Yu sama sekali tidak pernah menggali seseorang dengan sangat dalam, sekarang dia menanyakan pertanyaan seperti itu, tentu membuat Celine Ning tidak tahu harus menjawab apa.

Glen Yu juga sepertinya tidak perlu jawaban dari Celine Ning.

Dia mendadak menjulurkan tangannya.

Celine Ning dibuatnya terkejut.

Kalau itu terjadi sebelum kehamilannya, Celine Ning tentu bisa menghindarinya.

Tapi sekarang dia sedang hamil, tentu dia tidak selincah dulu, Glen Yu yang secara mendadak mendekatinya dan menghalanginya, dia dapat merasakan hembusan nafasnya di wajahnya, dia menahan nafas terkejut.

Nafas lelaki, sebenarnya, juga tidak asing bagi Celine Ning.

Nafas seperti itu, jaraknya yang begitu dekat, semua itu membuat wajahnya merona merah.

Glen Yu menatap Celine Ning dalam-dalam.

Sebenarnya dalam hati, dia juga smerasakan sesuatu.

Aneh.

Dekat dengannya, seakan membuat ada sesuatu yang membelai jantungnya, membawa sebuah perasaan yang lembut dan hangat.

Tapi Glen Yu juga sudah melemparkan perasaan itu jauh ke belakang kepalanya.

Dia membuka ponsel yang dia rebut dari Celine Ning, sebuah ponsel yang Celine Ning dapatkan dari Calvin Li.

Ponsel terbuka, di dalamnya tertampang peta 3d.

Glen Yu sudah pernah melihat banyak barang bagus, tapi sekarang yang dia lihat di hadapannya itu membuatnya terkejut.

Dia menatap Celine Ning, "Calvin Li yang memberikannya padamu? "

Celine Ning balik bertanya: "Bagaimana kamu bisa tahu? "

Glen Yu menekuk bibirnya, "Barang seperti ini, hanya dimiliki oleh militer.

"Benar, Calvin Li yang memberikannya padaku. "

Mendengar jawabannya yang mantap, Glen Yu juga hanya mengangkat alisnya, kemudian mengetuk alamat yang ada di dalam ponsel itu.

Sungguh terlihat jelas.

Barang seperti ini, Glen Yu hanya pernah mendengar desas-desusnya, tapi dia belum pernah melihatnya secara langsung.

Sekarang, dia baru merasakannya sendiri, kehebatan teknologi.

"Calvin Li sungguh melanggar peraturan hanya demi menyenangkan seorang wanita cantik. "

Perkataan Glen Yu itu terdengar lebih kearah cemburu.

Celine Ning menggelengkan kepalanya, "Aku sudah bertanya pada Calvin Li, dia berkata, dia tidak melanggar peraturan apa pun. "

"Ini tidak melanggar atruan? Ini sudah melanggar batas privasi orang, hanya ketika dibutuhkan untuk menyadap sebuah kasus rahasia, baru menggunakan alat ini. Kalau orang awam sampai mengetahuinya, mereka akan merasa dalam bahaya. "

Celine Ning dalam hati berpikir, tampaknya memang demikian.

Pandangannya bertatapan dengan pandangan Glen Yu, "A-aku...... "

"Tunggu tunggu! "

Glen Yu mendadak mencengkram ponsel itu, matanya membelalak.

Jantung Celine Ning berdebar, dia bergeser mendekat, dia melihat ke layar di hadapan Glen Yu, kemudian matanya juga tercegang.

Di layar, sekarang dapat terlihat, sebuah mobil berhenti di mulut pintu, Denis Yu dengan 2 orang pengawal berbaju hitam muncul.

"Cepat cepat. "Glen Yu berkata dengan gusar pada Asisten Lukas yang menyetir.

"Baik. "

Asisten Lukas segera menginjak pedal gas dalam-dalam.

Sistem ponsel itu juga ada batasannya.

Begitu masuk ke dalam, dia tidak bisa menampilkan gambar yang jelas.

Mobil itu berada di tempat itu kira-kira sudah satu jam lebih lamanya.

Namun saat mobil itu tiba, pintunya terbuka, tampaknya sedang menunggu seseorang.

Celine Ning dan Glen Yu masuk berurutan.

Di hadapannya dapat terlihat Denis Yu di ruang tamu, dengan Arthur yang duduk di sebelahnya.

Arthur menggosok hidungnya, begitu melihat Glen Yu dan Celine Ning dia bangkit berdiri dan berlari ke arah Glen Yu, "Ayah! "

Celine Ning mengamati anak ini, matanya memerah, seakan baru saja disakiti.

Dia tersenyum sinis pada Denis Yu.

"Nyonya muda kedua, sungguh tidak menyangka kamu berani menggunakan tangan pada anak kecil, kamu sungguh membuatku lebih menghormatimu lagi. "

Denis Yu tertawa dingin, "Aku tidak ingin kamu menghormatiku, tapi kamu juga harus menyisakan tempat kosong bagiku, Celine Ning, jangan lupa dengan perjanjian kita, aku sudah mengeluarkanmu dari penjara, membuatmu tidak usah terus menerus mendapat cemooh, apa kamu membalasku dengan berbuat demikian? "

Denis Yu tampaknya sudah frustasi dan meledak.

Saat ini, dia berkata demikian di hadapan Glen Yu.

Raut wajah Celine Ning terlihat tidak enak, Denis Yu sedikit pun tidak memperdulikannya.

"Kamu tidak usah menggunakan tatapan itu padaku, toh kakaku juga termasuk orang dalam, bukan begitu? "

Denis Yu menatap Glen Yu.

Glen Yu berkata pada Celine Ning: "Bawa Arthur keluar dulu. "

Celine Ning menggosok telapak tangannya, kemudian menggandeng Arthur, "Ayo Arthur, kita keluar dulu. "

Arthur mengikuti Celine Ning keluar dan naik ke dalam mobil.

Celine Ning memeluk bahu kecil Arthur dan bertanya: "Apa yang terjadi barusan? "

Arthur menggosok-gosok hidungnya lalu berkata: "Tadi aku mengajak Egy bermain, lalu aku hendak mengajaknya keluar, tapi Egy berkata paman bukanlah orang yang jahat, hanya saja akhirnya dia menurut denganku, dan ikut keluar denganku. Pembantu wanita itu lantas mengunci pintu, dia tidak membiarkan kita keluar, beberapa saat kemudian, paman datang. "

Arthur bercerita sambil tertunduk.

Sebenarnya dia takut pada paman yang baru pulang dari luar negeri itu.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu