Antara Dendam Dan Cinta - Bab 2 Silahkan Nikmati Dengan Baik

Celine berteriak panik.

Saat ini gaunnya tidak rapi, rambutnya berantakan bahkan di wajahnya ada bengkak merah yang sudah memudar karena bekas tamparan.

"Glen! Glen! Lepaskan aku dulu. Izinkan aku untuk merias wajahku lagi..."

"Merias lagi?"

Begitu memasuki aula pernikahan, Glen langsung menghempaskan Celine ke tanah dengan keras.

Celine terkapar di lantai dengan kondisi memalukan. Lampu sorot yang berada di sekelilingnya menyoroti tubuhnya, diikuti dengan ucapan penuh kebencian.

"Ini siapa? Seperti seorang pelacur yang terkapar di lantai."

"Kamu tidak mengenal orang ini? Dia itu Celine."

"Ah itu, karena cintanya tak terbalaskan jadi timbul rasa benci. Wanita itu mendorong kakak kandung perempuannya. Menjadi orang ketiga lalu menikah dengan suami kakaknya?"

"Duh, jangan bicara jahat begitu. Bagaimana bisa disebut orang ketiga? Harusnya dipanggil wanita murahan! Pelacur! Wanita murahan yang mengiyakan semua ajakan pria!"

Seluruh tubuh Celine bergetar, jemarinya mencakar kuat-kuat celah-celah lantai marmer.

Tiba-tiba ada sepasang sepatu hak tinggi yang menghampirinya.

"Ah!"

Hak sepatu yang tipis menginjak punggung tangan Celine. Celine sama sekali tidak mengira akan berteriak dengan begitu pilunya.

Tetapi wanita di hadapannya menggunakan kaki untuk meremukkan punggung tangannya beberapa kali, baru melepaskannya. "Aduh, ini siapa? Aku tidak berhati-hati melihat jalan. Khususnya untuk sesuatu yang terbaring di tengah jalan, bagaimana bisa menyakiti kakiku."

Tangan Celine yang sakit bergetar hebat, dia memegang tangannya dengan erat.

Dia tahu, dia akan menghadapi makian dan penolakan dari banyak orang.

Tetapi, selama pria itu mempercayainya.

Celine mendongakkan kepalanya menatap pria itu. Bajunya sangat rapi, tertahan senyuman mengejek di bibirnya. Pria itu seperti menatap dingin kemalangan dirinya.

"Bukan aku. Kematian Felicia tidak ada hubungannya denganku."

Seluruh tubuh Glen yang terlihat elegan, saat itu juga dia mendengar ucapan Celine, tubuhnya benar-benar berubah menjadi hewan buas yang bengis. Manik matanya mengeluarkan tatapan kemarahan.

Glen berjongkok, menarik kerah gaun Celine, suaranya sangat dingin sampai menusuk ke tulang.

"Katakan sekali lagi."

"Bukan aku," Celine menggertakan giginya, "Tidak ada hal yang harus ku sesali!"

Baru selesai bicara, tubuh Celine langsung dihempaskan dengan keras oleh Glen.

Celine merasa seluruh bagian tubuhnya seperti berubah posisi.

Roknya terangkat, memperlihatkan bekas luka berwarna di kulitnya.

Di saat bersamaan, di layar besar aula pernikahan, tidak tahu siapa yang menekan tombol mainkan video tersebut.

Di dalam layar ada Celine!

Tubuh Celine dibelai dan diremas oleh seorang pria. Matanya dipenuhi dengan pesona yang dalam, dari mulutnya keluar desahan samar yang putus-putus.

Aula pernikahan tiba-tiba menjadi ribut.

"Benar-benar pelacur yang tidak tahu malu! Sebelum acara pernikahan masih selingkuh dengan pria lain!"

"Wanita murahan seperti dia, hanya membuka lebar-lebar kakinya untuk menggoda pria!"

"Memalukan!"

Seluruh tubuh Celine bergetar.

Suara-suara yang tidak enak didengar bercampur dengan suara desahan Celine yang ada di layar besar, mengambil kesampatan untuk semakin menghina Celine.

Celine mengangkat kepalanya, melihat ke arah Glen. Kedua matanya memerah.

"Apakah kamu puas?"

"Puas? Tidak mungkin!" Tubuh Glen diliputi oleh hawa kekejaman. Glen berdiri, lalu pada kedua pengawalnya berkata: "Seret dia ke dalam mobil!"

Glen bicara dengan sangat jelas, menyuruh kedua pengawalnya menyeret Celine masuk ke dalam mobil.

Para pengawal mengerti maksud perkataan Glen, akhirnya melaksanakan perintahnya.

Lengannya diseret. Gaun pernikahannya yang putih bersih, mengenai sebuah bekas berwarna merah di lantai, gaunnya seperti potongan kain dari kain goni, lalu Celine didorong masuk dengan keras ke dalam mobil.

Mobil berhenti di depan gerbang pemakaman.

Glen menarik Celine ke depan batu nisan Felicia.

"Ini adalah orang yang kau bunuh! Orang yang paling aku cintai!"

Celine menatap kosong foto yang ada di batu nisan itu.

Wanita yang ada di foto itu, mata dan alisnya sangat indah dan menawan, ada senyum dibibirnya, sangat ceria seperti detik sebelumnya, dan wanita itu bicara di samping telinganya: "Sebenarnya aku tidak menyukai Glen. Aku hanya menikmati rasanya dikejar, dibahagiakan oleh orang, menikmati rasanya dipuji. Bukankah kamu menyukai Glen? Bagaimana kalau aku memberikannya padamu?"

Saat itu, Celine tidak mengerti, "Kak, apa yang kamu bicarakan?"

"Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Aku setuju untuk memberikan malam pertamaku sebagai hadiah ulang tahunnya. Tapi kamu juga tahu, dari awal aku sudah tidak perawan.... Apakah kamu bersedia menggantikanku?"

Walaupun Celine menyukai Glen, tetapi dia tidak akan membiarkan perasaan ini diinjak-injak oleh orang.

Celine menolak.

"Ah sayang sekali." Felicia menghela napas, lalu memberinya segelas air. "Minumlah."

Setelah meminumnya, keadaan berubah menjadi dirinya dengan seorang pria asing semalaman tenggelam dalam kenikmatan bercinta yang tiada akhirnya. Hanya tersisa... bekas berwarna diseluruh tubuhnya dan noda darah perawan di bawah seprai.

Felicia yang merencanakannya, kakak kandungnya sendiri. Sekarang foto itu berada di atas batu nisan.

Wajah Celine yang tanpa ekspresi, memancing amarah Glen.

Glen mendorong Celine dengan kasar.

"Berlutut dan minta maaf padanya!"

Celine bertumpu pada tanah lalu bangkit, "Bukan aku. Aku tidak mendorong Felicia lompat dari gedung. Kematiannya sama sekali tidak ada hubungannya denganku."

Sudah tidak tahu keberapa kalinya Celine membela dirinya.

Glen mengangkat tangannya dan menampar Celine lagi.

Sudut bibir Celine mengeluarkan darah, mengangkat kepalanya, masih dengan lengannya yang bertumpu pada tanah, lalu perlahan-lahan bangkit, kembali berdiri di hadapan Glen. Gaun pernikahannya kotor, lengannya mengeluarkan darah terlukai oleh batu. Celine menggertakan giginya, kata perkata bicara: "Kematian kakakku. Sedikitpun. Tidak. Ada. Hubungannya. Denganku."

Muncul urat biru di pelipis Glen, kemarahannya sudah meledak.

"Tundukkan dia, suruh dia berlutut!"

Dua pengawal di belakang maju ke depan, menekan pundak Celine untuk menunduk ke bawah.

Celine menggigit bibirnya keras-keras, "Glen, kematian Felicia tidak ada hubungannya denganku. Aku tidak akan minta maaf, aku tidak akan berlutut! Aku tidak akan membayar atas hal yang tidak ku lakukan!"

Celine menggunakan seluruh kekuatannya untuk melawan.

Bahu yang kurus, tubuh yang kecil dan lemah, menahan dua orang pengawal bertubuh tinggi dan besar.

Mata Glen tiba-tiba menyipit, tidak ingin menyerah terhadap wanita di depannya.

Dia menatap pengawalnya, dengan dingin berkata: "Hanya seorang wanita, tidak bisa menaklukannya?"

Mendengar perkataan Glen, satu orang pengawal langsung menendang lutut Celine.

Bug.

Lututnya yang ditutupi oleh rok gaun pengantinnya berlutut di tanah yang penuh oleh kerikil. Dia membungkukkan pinggangnya yang sakit, dahinya ditekan ke tanah, tergores oleh bebatuan dan menghancurkan kulitnya.

Celine masih menggertakan giginya kuat-kuat, "Aku... tidak pernah melakukannya."

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu