Antara Dendam Dan Cinta - Bab 412 Kondisi Semakin Memburuk

Arthur hanya merasa sangat senang bersama dengan Egy.

Dia menemani Egy bermain di bangsal setiap hari, hingga sampai waktunya, dia menemaninya pergi kemoterapi, setelah kembali dia masih harus diinfus.

Arthur bertanya pada Egy: "Apakah kamu merasa sakit?"

Egy diam-diam menyembunyikan rambut yang rontok dari kepalanya dan menyingkirkannya, dia menggelengkan kepalanya, "Aku bisa menahannya."

Karena ada Arthur yang menemaninya, suasana hati Egy lebih baik.

Sebenarnya dulu dia sangat iri pada anak-anak seusianya yang bisa pergi ke taman kanak-kanak.

Dia iri mereka ditemani oleh teman-teman lain, tetapi dia tidak bisa pergi karena sakit.

Sekarang setiap sore, dia dan Arthur bermain lego di tikar lantai di sisi lain bangsal.

"Ayo buat sebuah kastil."

"Oke."

Egy dengan sangat senang menumpuk lego ke tempatnya, dan dia mulai menyusun lego dengan penuh semangat.

Arthur membantunya dari samping.

Namun, pada saat ini, ia menyadari bahwa ada darah merah menetes ke lantai.

Itu seperti tinta merah, menetes ke bawah dan menembus ke dalam tikar.

Dia mendongak dan melihat ada darah di bawah hidung Egy.

"Kamu mimisan!"

Dia buru-buru menarik Egy, namun Egy malah hanya mengangkat kepalanya, dia tersenyum dan melambaikan tangannya, "Tidak masalah, dulu sering begini."

Dia sedikit kebingungan, dia melihat Egy mengeluarkan tisu dan menyeka hidungnya dengan santai, setelah tidak mimisan lagi, dia melemparkan tisu ke tempat sampah.

"Oke, ayo kita bermain."

Arthur malah berdiri diam.

"Apakah kita perlu memberi tahu kak Lisa?"

"Tidak perlu, aku sering begini, itu normal."

Tetapi Arthur merasa itu tidak normal.

Ketika Egy pergi kemoterapi lagi, Arthur pergi menemui Lisa dan memberi tahu Lisa tentang hal itu.

Ekspresi Lisa tidak terlalu baik.

Tidak disangka, kondisi Egy semakin memburuk.

Dan Arthur masih tidak tahu apa-apa,

Jadi mendongak dan menatap Lisa, dia mengulurkan tangannya.

Lisa berjongkok dan memegang bahu Arthur.

"Itu karena Egy menderita leukemia, pengobatan leukemia harus menemukan sumsum tulang yang cocok, dan melakukan transplantasi, atau ..."

Darah plasenta.

Hanya saja keberadaan Celine Ning masih belum diketahui.

Arthur berkata: "Kalau begitu aku bisa menyumbangkan sumsum tulangku!"

Dia yang masih kecil mengambil inisiatif untuk merentangkan lengan kurusnya dan menggulung lengan bajunya.

"Boleh ambil seperlunya, asalkan bisa membuat Egy sembuh."

Lisa tersenyum.

Senyumannya membawa perasaan tersentuh, namun ada ketidakberdayaan juga.

"Kemungkinan kecocokan sumsum tulang sangat kecil."

"Tetapi bagaimana bisa tahu tidak cocok jika tidak dicoba?" Arthur sangat tegas, "Bawa aku lakukan tes! Siapa tahu bisa cocok! Bukankah dengan demikian bisa mengurangi sedikit penderitaan Egy?"

Pada saat ini, Lisa menatap anak ini dan menyadari bahwa meskipun Arthur hampir seusia dengan Egy, Egy tampak lebih dewasa daripada Arthur, tetapi pada kenyataannya, ia selalu menganggap Egy sebagai adiknya dan merawatnya."

"Oke."

Ketika Lisa menarik Arthur pergi, mereka kebetulan bertemu dengan seseorang di pintu.

"Dokter Leon."

Arthur buru-buru bersembunyi di belakang Lisa.

Leon mengerutkan kening, "Kenapa dia ada di sini?"

Dalam beberapa hari terakhir, rumah sakit sangat heboh karena mencari anak ini, bahkan beberapa orang mengatakan anak ini telah melarikan diri dan tidak ada di rumah sakit lagi, sekarang lingkup pencarian telah mulai diperbesar ke luar hingga ke kota.

Siapa sangka, dia ternyata masih di sini.

Lisa menjelaskannya dan berkata: "Dia benar-benar kasihan, jadi aku ..."

"Segera usir dia." Ujar Leon, "Tidak ada alasan untuk menolak."

Leon juga tinggal di rumah keluarga Yu, jadi ia tentu saja sangat jelas akan situasinya.

Arthur tiba-tiba keluar, "Paman! Aku tidak mau kembali, aku mohon biarkan aku tinggal di sini!"

Leon menatap wajah kecil Arthur.

Ia tampak seperti pinang dibelah dua dengan Glen Yu.

Sekarang hidup dan mati Glen Yu belum diketahui, hanya Arthur yang merupakan darah dagingnya.

Jika darah dagingnya ini tiada, maka keturunan Glen Yu akan benar-benar lenyap.

Dia menarik kembali tatapannya dan menatap Lisa, "Apakah Egy tahu?"

"Egy setuju akan ini, dia juga berharap ada teman yang bisa menemaninya."

Jika Egy tidak setuju, Lisa tidak akan berani sembarangan bertindak.

Leon berkata: "Kalau begitu, apakah kamu tahu, begitu orang-orang dari keluarga Yu menemukan tempat ini dan menemukan bahwa ia bersembunyi di sini, berapa banyak masalah yang akan terjadi?"

Celine Ning selalu menyembunyikan Egy, tetapi jika orang-orang keluarga Yu mengetahuinya ...

Lisa berpikir sejenak, "Orang-orang keluarga Yu seharusnya tidak akan mencari ke sini, Egy waktu itu sudah menelpon, keesokan harinya orang-orang itu sudah pergi dan tidak pernah mencari ke sini lagi."

"Siapa yang ditelepon Egy?"

Lisa menggelengkan kepalanya,

"Aku juga tidak tahu, dia tidak pernah menyebutkannya, kak Agnes juga tidak pernah mengatakannya."

Leon langsung teringat pada orang di belakang Celine Ning.

Ketika dia melihat Lisa ingin membawa Arthur keluar, dia bertanya: "Kalian mau pergi ke mana?"

"Arthur ingin mencocokkan sumsum tulang dengan Egy, ingin melihat apakah bisa berhasil dicocokkan atau tidak, dengan demikian tidak harus menunggu darah plasenta dari kak Agnes."

Leon sepertinya tiba-tiba teringat akan sesuatu.

"Pergilah."

Mungkin itu akan bisa dicocokkan.

Bagaimanapun, mereka adalah anak dari ayah yang sama.

Leon kembali ke kantornya.

Dia menyalakan komputer, menatap layar komputer, dan menjilat bibirnya.

Dia sedang memikirkan suatu masalah.

Jika Arthur benar-benar lenyap sekarang, apakah itu hal yang baik?

Jika Denis Yu tidak kembali, dan Arthur lenyap, mungkin itu merupakan hal yang baik baginya.

Tetapi sekarang, tidak bisa dibilang demikian.

Identitasnya untuk sementara tidak bisa menang dari Denis Yu.

Dia mulai memikirkan masalah lain.

Yaitu, siapa yang ditelepon Egy?

Dia teringat panggilan telepon yang dilakukan oleh Egy.

Dia baru saja bangkit dan membuka pintu, di depan pintu, Lisa berjalan menghampirinya dengan terburu-buru dan panik.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu