Antara Dendam Dan Cinta - Bab 364 Alergi

Ketika Celine Ning memakan udang ketiga, Glen Yu tiba-tiba mengulurkan tangan dan mengangkat tangannya untuk merapikan rambut Celine Ning yang menutupi dahinya, dan nada bicaranya langsung serius.

"Apa yang terjadi?"

Dahi putih Celine Ning bengkak, dan sekarang sudah memar.

Pertanyaan itu membuat Risa dan Sushu yang di sisi meja makan langsung terkejut bersamaan.

Gawat.

Wanita ini jelas merupakan belahan jiwa Glen Yu, dia mengantarkan pakaian untuknya dan mengupas udang untuknya.

Mereka berdua tadi sudah memfitnah dan menghinanya sekali, bukankah ini kesempatan yang baik bagi Celine Ning untuk membalas dendam? Dengan kata lain, dia bisa membuat mereka masuk ke dalam neraka.

Celine Ning tersenyum, "Tidak apa-apa, tadi di kamar mandi, lantainya agak licin dan aku idak sengaja terbentur di dinding."

Begitu perkataan ini keluar, Risa dan Nona Su tertegun.

Ternyata ……

Mereka tidak menyangkan bahwa Celine Ning akan berkata demikian, dia ternyata tidak mengatakan hal sebenarnya!

Risa takut Celine Ning tiba-tiba menyesal, dia buru-buru berkata: "Astaga, Nona Huo, tadi Anda di kamar mandi hampir terjatuh, kenapa tidak memanggil kami? Aku dan Sushu tadi masih berada di luar."

Dia melirik Nona Su, "Benar tidak, Sushu?"

Nona Su bergegas mengangguk, "Ya, tidak heran aku mendengar suara terbentur di kamar mandi, aku bertanya padamu namun kamu bilang tidak ada apa-apa."

Risa mengiyakannya: "Nona Huo benar-benar tangguh dan bisa menahan rasa sakit."

Glen Yu mengabaikan dua wanita di sebelahnya yang berbicara, jari-jarinya menyelinap dari dahi Celine Ning kemudian perlahan-lahan ke dagu Celine Ning, dia mengangkat dagu kecil Celine Ning dan menatap bibirnya yang merah dikarenakan oleh daging lobster pedas, "Sungguh?"

Celine Ning melihat ke bola mata Glen Yu yang hitam dan dia mengangguk, "Sungguh."

Bibir Glen Yu terangkat dengan lembut, "Oke, aku sangat puas dengan jawabanmu, terus makan."

Celine Ning menghabiskan semangkuk kecil udang.

Ketika dia makan hingga setengah, dia sudah merasa tubuhnya gatal.

Namun, Celine Ning tidak berhenti dan masih menghabiskannya.

Jika mengabaikan rasa gatal pada tubuhnya, rasa udang itu benar-benar nikmat.

Celine Ning sebenarnya sangat suka seafood.

Dia teringat dulu, seiring dengan waktu itu dia alergi dan masuk ke rumah sakit sudah berlalu cukup lama, dia masih tidak bisa menahan godaan seafood, dia membelakangi kak Steven dan diam-diam pergi makan seafood dan kerang, dia juga menyiapkan obat anti-alergi, dia minum obat itu setelah makan seafood.

Karena hal ini, kak Steven bertengkar besar dengannya, dia memarahinya seorang foodies, demi makan bahkan rela kehilangan nyawa.

Celine Ning juga hanya menyeringai.

Dia makan seafood dua kali dan berakhir di rumah sakit.

Dan kali ini ...

Ketika Glen Yu melihat Celine Ning sudah menghabisakannya, dia mengangkat alisnya, "Bagaimana rasanya?"

Celine Ning menjilat bibirnya, "Enak."

"Apakah kamu masih mau lagi?"

Sudut bibir Celine Ning sedikit melengkung ke atas, "Oke, kali ini, tidak perlu merepot-repotkan Direktur Glen, aku saja yang mengupas udangnya sendiri."

Ketika dia melihat sarung tangan plastik sekali pakai di atas meja sudah tidak ada lagi, dia mengambil inisiatif untuk berbalik dan memanggil pelayan yang di samping, "Apakah masih ada sarung tangan sekali pakai?"

"Ada."

Pelayan itu mengambil sekotak sarung tangan sekali pakai lagi.

Celine Ning berterima kasih padanya, dia mengambil dua sarung tangan dari dalam dan memakainya, dia mengupas udang.

Glen Yu yang duduk di samping, sudah mulai memancarkan aura kekesalan.

Direktur Zhang bertanya: "Jika demikian, kalau begitu tambahkan sepiring lobster pedas lagi, Nona Huo begitu suka makan udang, jadi harus membuatnya makan hingga puas."

Celine Ning mengangguk, "Terima kasih, Direktur Zhang."

"Sama-sama."

Celine Ning baru saja mengupas lobster pedas dan memasukkannya ke dalam mulutnya, tiba-tiba terdengar suara "boom" datang dari sampingnya.

Glen Yu menggenggam gelas anggur di tangannya dan menghempaskannya ke bawah dengan keras.

Pecahan kaca langsung terbang ke mana-mana, dan pecahan itu menggores jari-jari Glen Yu.

Risa terkejut dan berteriak.

Adegan itu juga membuat yang lainnya terkejut.

Glen Yu tiba-tiba bangkit dan langsung menarik Celine Ning, "Apakah kamu sudah cukup makannya?"

Celine Ning menoleh, dia menatap Glen Yu yang begitu marah dengan bingung, dia menjilat bibirnya, "Sudah."

Dia melepas sarung tangan plastik sekali pakai di tangannya, kemudian dia berdiri dan mengangguk ke arah orang-orang lainnya dengan ekspresi minta maaf.

"Direktur Glen malam ini masih ada urusan, kami pergi dulu."

"Yah, baiklah, tidak apa-apa, berhati-hatilah di jalan."

Celine Ning mengikuti Glen Yu kembali ke mobil.

Pada saat ini, pandangan mata Celine Ning sudah sedikit tidak jelas, tubuhnya sangat gatal, dia menggaruk tubuhnya dua kali dari luar pakaiannya, dia masih tetap menahan rasa gatal di tubuhnya, dan bertanya pada Lukas yang mengemudi di depan: "Asisten Lukas, apakah ada kotak obat di dalam mobil? "

Lukas berkata: "Ada di bagasi belakang."

"Terima kasih."

Celine Ning langsung berbalik, dia berlutut di kursi belakang, dan mengeluarkan kotak obat dari bagasi belakang.

Lukas menyalakan lampu kubah mobil untuk memudahkan Celine Ning menemukan peralatan di kotak obat.

Celine Ning menemukan kapas dan alkohol, dia mencelupkannya sedikit, "Tuan muda, aku akan membantumu menangani luka di tanganmu."

Glen Yu duduk di kursi dan tidak berbicara, sepasang matanya masih terus menatap Celine Ning dengan erat, itu seolah-olah bisa membakar dan membuat sebuah lubang di tubuh Celine Ning.

Celine Ning berinisiatif mendekat dan membuka tangan Glen Yu yang digenggam erat olehnya.

Ada banyak goresan kecil di jarinya.

Tidak besar, namun terlihat jelas.

Celine Ning mensterilkan tangan Glen Yu dengan betadine, dan langsung mengambil kain kasa.

Matanya sudah sedikit kabur.

Dia melihat telapak tangan di depannya, seolah-olah terbagi menjadi dua atau tiga bayangan, dan terlihat sedikit berantakan.

Glen Yu menundukkan kepala dan menatap Celine Ning yang sedang berlutut di tempat duduk di sampingnya, api kemarahan di dadanya seolah-olah menyebar dan menjadi kobaran api.

Detik berikutnya, dia langsung mengangkat tangannya, menarik Celine Ning bangkit dan menekannya ke kursi belakang.

Kapas dan alkohol di tangan Celine Ning langsung terjatuh ke bawah seketika.

Glen Yu mengangkat tangannya dengan tanpa jeda, dan dia langsung merobek gaun Celine Ning dari bagian atas.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu