Antara Dendam Dan Cinta - Bab 24 Mengapa berbohong?

Celine tiba-tiba menatap Glen.

Celine ingat kejadian tiga tahun lalu.

Pada saat itu, dia memohon kepadanya,berharap bahwa Glen bisa memercayainya.Namun,ia dibalas dengan perkataan Glen yang kejam.

"Tahan dia,buat dia berlutut!"

Kalimat itu bagaikan suara guntur yang bergemuruh dalam kepalanya.

Lututnya ditendang,ia terjatuh dan dipaksa bersujud ke arah batu nisan,bersujud untuk menebus kesalahan yang tak pernah dilakukan.

Celine menutup matanya.

Tiga tahun lalu,dia sudah mengenali watak sebenarnya dari pria ini.

Pria yang kejam,berdarah dingin,dan tidak punya perasaan.

Bisa dikatakan,memang salah untuk tidak mencintaimu.

Bahkan napasnya pun salah.

Glen agak terkejut.

Tatapan mata gadis itu bagaikan tatapan boneka yang tidak bernyawa.Tatapannya amat jelas,namun tak ada kehangatan di dalamnya.

Dia ditahan 2 pengawal di atas sofa.

Ikatan rambutnya jatuh di lantai,rambutnya yang kasar itu terurai di wajahnya.

"Aduh."

Celine meringis kesakitan.

Desman melangkah maju dan berkata, "Jangan pegang lengannya."

Kalau ditekan sekuat itu,tulangnya bisa miring.

Dia jongkok dan melepas perban di lengan kanan Celine.

Perban itu dilepas selapis demi selapis,terlihat sikunya yang miring.dokter Leon mengernyitkan alisnya.

Ini ...

"Kapan patahnya?"

Sebelum Celine menjawab, Pengurus rumah Lin langsung mengatakan tanggal akuratnya, "Sudah lebih dari setengah bulan."

Pengurus rumah Lin bertanggung jawab atas segala macam urusan keluarga Glen.Hal semacam ini tentu diingat jelas olehnya.

Celine memandang Desman yang mengernyitkan alisnya.

Dia menarik pergelangan tangan Celine dan meluruskan lengannya.

"Aduh ..."

Kedua alis Celine terlihat menyatu,rasa sakit membuatnya meringis tanpa sadar.

Laura tersenyum dan berkata dengan puas: "Di depan seorang dokter profesional, kamu masih terus berpura-pura.Cherry,kamu benar-benar gigih!"

Chatrine merasa tidak sabar.Daripada menghabiskan waktu melihat sandiwara pelayan itu,ia lebih memilih menghabiskan waktunya dengan Glen.

"Bagaimana,sudah selesai belum? Apakah dia patah tulang?"

Tangan Celine berkeringat.

Tangannya tidak patah dua bulan lalu.

Tangannya patah seminggu yang lalu.

Waktu bisa menipu orang, tetapi tidak bisa menipu ahli.

Dokter dapat melihat kapan tulangnya patah.

Namun, karena ia belum berpengalaman sebagai dokter,ia juga tidak yakin.

Celine tiba-tiba mendapat sebuah ide.Tanpa dilihat orang lain,ia memegang telapak tangan Dokter.

Dokter Leon menatapnya.

Celine memiliki sepasang mata yang begitu bening.

Leon berdiri dan menoleh: "Menjawab pertanyaan Nyonya muda,tulangnya miring,harus diluruskan."

Meskipun jawaban ini tidak langsung menjawab pertanyaan Chatrine,tetapi jawaban ini menunjukkan sebuah fakta.

Tulang Celine memang patah.

Begitu Laura mendengarkannya, ia langsung membelakkan matanya.

"Tidak mungkin!"

Dia menggelengkan kepalanya dan berlari ke samping Celine.Ia menarik lengan Celine.

"Ah!"

Celine mengaduh kesakitan,Dokter Leon segera menahan tangan Laura. "Tolong jangan pegang lengannya.Tulangnya harus diluruskan."

Laura tidak percaya, "Tidak mungkin, dia pasti berpura-pura!Kamu pasti bekerja sama dengannya untuk menipu kami!"

Leon mengerjapkan matanya, "Aku baru pertama kali bertemu dengannya. Tolong jaga ucapanmu sendiri."

Laura benar-benar tidak bisa percaya, "Tidak mungkin, tidak mungkin,kamu pasti dokter gadungan!cepat panggil dokter lain!"

Glen berdeham.

Sekujur tubuh Laura bergetar karena terkejut.Ia langsung terdiam.

Pengurus rumah Lin mengatakan: "Dokter Leon adalah seorang dokter keluarga Glen yang bekerja paruh waktu. Dia lulusan S3 jurusan kedokteran Universitas Heidelberg.Ia pernah ikut meneliti cara mengobati sepuluh penyakit yang paling sulit diobati sedunia."

Laura menatap Leon dengan sorot mata terkejut,lalu menatap Celine yang sedang duduk di sofa.

Ternyata…… begitu.

Dia tidak percaya, mengapa ...

Mengapa bisa begini?

Harusnya bukan seperti ini...

Celine berdiri, wajahnya pucat.Ia memegang lengannya yang patah dan menatap Chatrine.

"Nyonya muda, aku difitnah, tolong bersihkan nama baikku."

Chatrine mengangguk.

Ini semua karena pelayan ini.Ia membuat keributan yang tidak perlu,sehingga aku kehilangan waktu berkualitasku dengan Glen.

Dia memandang Laura, "Saya sebenarnya tidak terlalu peduli,tetapi karena telah merepotkan tuan dengan masalah tak penting ini.Kamu pikir kami senggang? Apa kamu mengaku salah?"

Laura merasa sangat ketakutan.

Dia telah melihat apa yang pernah dilakukan Chatrine.

Kalau sampai Chatrine memberikan hukumannya, dia benar-benar akan habis!

Dia menghampiri Celine dan memeluknya,"Cherry aku salah.Sebelumnya aku salah lihat. Kupikir kamu berpura-pura.Mataku memang rabun,aku ini memang bodoh.Aku yakin kamu adalah orang berlapang dada,maafkanlah aku yang picik dan sempit pikirannya."

Dia mengulurkan lengannya yang tidak terluka dan memapah Laura.

"Laura, kita semua adalah pelayan yang melayani tuan dan nyonya,aku tidak akan menyulitkanmu."

Kata-kata Celine telah membuat Chatrine bertambah yakin.

Sekarang Glen ada di rumah,Chatrine tidak ingin berlaku terlalu kejam.

Lagipula,Nyonya besar sering memberi nasihat:jadilah orang yang penuh toleransi,jangan terlalu keras dalam memperlakukan pelayan.

Chatrine tersenyum, "Karena Cherry juga sudah memaafkanmu. Aku tidak akan menghukummu. Keluarlah dan renungkan kesalahanmu untuk satu malam."

Laura akhirnya menghela nafas lega, "Terima kasih atas pengampunannya,Nyonya muda."

Masalahnya sudah selesai.

Chatrine berdiri, "Ibu Laura,panggil seseorang untuk membereskan piringnya,Dokter Leon,kamu urus Cherry.Glen,ayo kita naik ke atas!"

Dia mendekat ke sisi Glen.

"Glen?"

Glen masih memandangi Celine.Mendengar suara Chatrine,dia baru mengalihkan pandangannya,"Baik."

Celine terus menundukkan kepalanya,tidak berani menatap Glen secara langsung.

Di satu sisi, ia berpura-pura takut.

Di satu sisi lain.

Dia selalu merasa ada arti lain dari sorot mata Glen.

Setelah semua orang bubar,Ibu Laura mempersiapkan sebuah kamar,di mana Dokter Leon akan merawat Celine.

"Hah,ini semua karena kamu terlalu lelah bekerja akhir-akhir ini,tulangmu juga jadi miring."Keluh Ibu Laura,"Kamu masih muda,kalau tulangnya miring,nanti bagaimana?cepat minta Dokter Leon untuk meluruskannya lagi."

Leon jongkok di depan Celine dan menarik pergelangan tangannya.

"Rasanya akan sakit,bertahanlah."

Celine mengangguk pelan.

Terdengar suara Celine mengaduh sakit,matanya mulai basah oleh air mata.

Ibu Laura berjalan ke sana sini dengan khawatir,Dokter Leon menoleh ke arahnya: "Tolong ambilkan sebaskom air panas."

Ibu Laura pergi mengambilnya.

Dokter Leon membuka tas medis portabelnya.Dia mengeluarkan sebotol semprotan dari dalam dan menyemprotkannya dua kali di siku Celine.Ia lalu mengambil sepotong lempeng besi dan membalutnya berlapis-lapis di siku Celine.Dengan suara yang hanya bisa didengar Celine,ia berkata:"Lenganmu patah beberapa hari yang lalu,kalau tidak tulangmu pasti sudah sepenuhnya tumbuh miring.Dilihat dari bentuknya,lenganmu bukan patah karena ditabrak mobil, tetapi dipukul dengan barang berat."

Terlihat ekspresi ketakutan dari mata Celine,dengan sedikit terisak ia bertanya,"Dokter Leon, apa yang kamu bicarakan?"

Dokter Leon tidak berbicara, setelah selesai menggips lengan Celine,ia baru menatapnya,"Mengapa kamu berbohong?"

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu