Antara Dendam Dan Cinta - Bab 245 Rekonsiliasi

Chatrine tidak bisa mengerti maksud Celine Ning.

Jika Celine Ning menikamnya dari belakang, bukankah dia akan rugi?

Celine Ning mengangkat alisnya dan berbalik bertanya, "Aku tidak tahu apa yang dikatakan Nyonya muda ... dendam lama?"

Ketika Chatrine mendengar itu, dia tertawa, "Oke! Aku akan bekerja sama denganmu!"

Celine Ning tersenyum dengan tenang dan mengulurkan tangannya.

"Semoga Nyonya muda menepati janji, dan mengarahkan ujung pedang ke musuh di luar."

"Selama kamu tidak menargetkanku, aku juga tidak akan menargetkanmu."

Chatrine menjabat tangan Celine Ning dan berpikir dalam hati, bagaimanapun, buat Liena Guan pergi terlebih dahulu, Celine Ning adalah ikan di talenannya, dia mati atau tidak itu terserah keputusannya!

…………

Malam itu, Glen kembali lebih awal.

Dia bekerja di ruang kerjanya, dia secara khusus memanggil Celine Ning untuk membuatkan teh untuknya dan melayaninya.

Ini bisa dimengerti, dulu ketika Celine Ning adalah seorang pelayan, hal ini dilakukan olehnya, dan Glen juga sudah terbiasa dilayani oleh Celine Ning.

Gadis itu benar-benar memahami hatinya, begitu dia mengangkat tangannya, dia tahu apa yang ingin dia lakukan.

Di waktu lainnya, Celine Ning duduk di sofa di sampingnya dengan tenang, membuat teh dengan tenang, dia tidak akan memengaruhi pekerjaan Glen sedikitpun.

Glen bekerja lebih dari satu jam, dia baru saja mengakhiri konferensi video proyek multinasional besar di tangannya, dia mendongak dan melihat Celine Ning berbaring di sofa.

Wanita itu mengenakan cheongsam biru royal dengan tekstur sutra, ada bunga-bunga sulam di cheongsam.

Awalnya memakai warna seperti itu terlihat kuno, tetapi kulit Celine Ning sangat putih, warna ini dipakainya terlihat elegan dan indah.

Pada saat ini, alis wanita itu setengah mengerut, bulu matanya yang melengkung seperti kipas bergerak dengan lembut, cheongsam yang ramping menunjukkan sosok langsingnya, itu benar-benar pas.

Glen menggeser kursinya sedikit dengan pelan, berjalan ke sana untuk duduk di sebelah Celine Ning.

Sofa di sampingnya agak cekung, Celine Ning seperti tiba-tiba terbagun, dia mendongak dan bertatapan dengan mata pria itu.

"Aku menyuruhmu datang untuk melayaniku atau membiarkanmu tidur?" Glen mencubit dagunya dengan sedikit bercanda.

Celine Ning bergegas bangkit, "Aku ... aku sedikit mengantuk dan tertidur. Kelak aku akan berdiri dan melayani Tuan muda, agar jangan tertidur lagi."

"Berdiri? Aku takut kamu tertidur di lantai," Glen memeluk Celine Ning, dan memainkan jari-jarinya yang putih dan ramping, "Kelak jika kamu mengantuk tidur saja, siapa yang berani mengataimu?"

"Jadi, Tuan muda juga tidak akan mengataiku?" Celine Ning berbalik dan memeluk leher Glen.

"Kapan aku tidak memanjakan dirimu? Apakah sekarang kamu masih perlu aku menjawabnya?"

Glen mencubit pinggang Celine Ning.

Celine Ning takut geli, dia melengkungkan pinggangnya sambil tertawa, "Tuan muda, aku sudah berapa kali mengatakannya, jangan menyentuh bagian siniku."

"Jangan menyentuh mana? Di sini? Atau di sini?"

Tubuh Celine Ning mungil, cheongsam di tubuhnya dirancang khusus agar sesuai dengan ukuran tubuhnya, dia duduk di pangkuan Glen, roknya agak sedikit ke atas, seperti ikan mas.

Ketika Glen menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah, itu membangkitkan keinginan batinnya dan langsung menekan Celine Ning di sofa.

Sofa tidak lebih baik dari pada tempat tidur.

Tempat tidur luas dan sofa sempit.

Glen menjepit Celine Ning di area belakang sandaran tangan sofa, menopang pinggang kecilnya, dan menabraknya dengan keras.

Celine Ning berteriak dengan suara tertekan, "Tuan, jangan di sini ..."

"Kemana jika tidak di sini? Kalau begitu aku akan membawamu kembali ke kamar."

Kemudian, Glen langsung berdiri dan menggendong Celine Ning, Celine Ning hampir menjerit terkejut, dia melihat pria itu ingin membuka pintu, dia buru-buru menarik lengannya, "Jangan, Tuan muda kamu jangan manakutiku, ada banyak orang di luar! "

Ada lorong antara ruang kerja dan kamar tidur, dan di lorong banyak orang yang datang dan pergi.

Glen menatap wajah kecil Celine Ning yang sudah memerah, dia mendengus, "Lihat kamu yang pemalu ini, siapa tadi yang mengatakan tidak ingin melakukannya di sofa?"

"Aku mau! Aku mau di sofa," Ujar Celine Ning dengan suara manja, "Tuan muda, kamu jangan menakutiku."

Mereka melakukannya sekali di ruang kerja, setelah membersihkannya, Glen menggendong Celine Ning kembali ke kamar tidur dan memintanya lagi.

Celine Ning tidak ingin bergerak lagi, mengangkat jari saja dia merasa sangat susah, tetapi pria di tubuhnya tampaknya berada di bar starter, dia sangat bersemangat dan menginginkan postur baru dengannya.

Ketika dia sudah mau tertidur, Celine Ning mendengar Glen berkata di telinganya: "Apakah kamu pergi mencari Chatrine hari ini?"

Ketika Celine Ning mendengar ini, rasa mengantuk di pikirannya menghilang dalam sekejap.

Dia membuka matanya yang besar, matanya sedikit seperti rusa yang ketakutan di hutan.

"Aku ..."

Dia tidak bisa melihat apa maksud Glen tiba-tiba menanyakan ini.

Celine Ning berbisik pelan, "Kali ini, Nyonya muda lah yang membantuku sehingga aku bisa keluar dari rumah sakit, aku ... aku seharusnya berterima kasih kepada Nyonya muda."

Glen mencubit wajah kecil Celine Ning, "Aku hanya sembarangan menanyakannya saja, kamu lihat kamu ini, ketakutan seperti itu, tidurlah."

Celine Ning mengiyakannya dan menutup matanya.

Namun, sampai napas Glen tertidur dengan stabil, Celine Ning malah belum tidur.

Perasaannya kacau sementara waktu.

Sebenarnya, apakah perkataan Liena Guan di rumah sakit atau sudah ada benih di hati Glen.

Bahkan ketika dia kembali, Glen juga tidak mengatakan apa-apa, tetapi dia tiba-tiba menanyakan ini, dia tahu bahwa dia curiga padanya.

Baik itu curiga akan Chatrine atau Arthur.

Celine Ning menutup matanya.

Itu bukan masalah baginya, Glen memang suka curiga, tetapi sekarang di rumah keluarga Glen ini, dia juga harus bergantung padanya, dia adalah satu-satunya yang dapat melindunginya dengan baik, dia harus menemukan cara untuk membersihkan kecurigaannya.

…………

Beberapa hari ini, bimbingan belajar Arthur berhenti untuk sementara waktu.

Liena Guan diusir oleh Melly, dia juga mencari alasan yang bagus: Dia harus menulis tesis.

Dengan cara ini, dia tidak hanya bisa melindungi martabatnya, tetapi dia juga bisa menciptakan kesan berkualitas tinggi di depan semua orang.

Ini memberi Celine Ning peluang yang bagus.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu