Antara Dendam Dan Cinta - Bab 84 Tidak Menimbulkan Masalah, Tidak Takut Masalah

“Aku tidak tahu apa yang kamu lakukan agar tuan muda menyukaimu, kamu harus mengetahui, acara ulang tahun tuan besar adalah acara terbesar setiap tahun, jika terjadi masalah, kita berdua akan disalahkan.”

Celine merasa sangat terhormat. “aku tahu, sekretaris Misha, anda bisa memerintahku, aku akan menurutinya.”

Misha akhirnya tahu penyebab sifat emosi Glen berasal dari mana, pembantu ini… apa yang dibicarakannya sangat mempunyai argumen !

Seperti sebuah baja yang menusuk ke dalam kapas yang lembut.

Misha dengan kesal berkata: “aku akan mengaturnya terlebih dahulu, besok tepat jam 7 pagi datanglah mencariku.”

“Baik.”

Celine terlihat seperti tidak mempunyai emosi.

Misha juga merasa dirinya terlalu khawatir.

Orang yang lemah dan tidak mempunyai pendapat seperti ini, lelaki arogan seperti Glen mana mungkin akan menyukainya?

Yang akan dia sukai mungkin gadis seperti Felicia, pergi kemana pun seperti membawa angin, selembar cahaya, membuat orang tidak dapat mengabaikannya.

Ibu Laura mendengar bahwa Celine akan membantu pesta ulang tahun kali ini, ia kaget hingga tidak tahu harus berkata apa.

“Kamu masih begitu kecil, bagaimana mungkin bisa membantu acara pesta sebesar itu!”

Celine tertawa sejenak, “aku sudah tidak kecil, ibu Laura, aku sudah akan beranjak 20 tahun, aku bahkan sudah bisa bekerja untuk menghidupi diriku.”

Ibu Laura tercengang, “benar, hanya saja, masalah pesta ulang tahun tuan besar, terlalu banyak… jika kamu bisa membatalkannya maka batalkan saja.”

“Ibu Laura, apakah menurutmu aku bisa membatalkannya?”

Ibu Laura terdiam.

Benar.

Ini adalah perintah Glen, siapa yang berani melawan?

Celine melihat muka ibu Laura yang terlihat khawatir, sambil tersenyum: “tenanglah ibu Laura, aku tidak akan mencari masalah.”

Hanya saja, jika masalah datang, juga tidak berarti kalau dia akan takut,

Tujuannya hanya satu, yaitu Glen.

Meskipun Celine berkata kalau dia tidak pernah mengurus pesta ulang tahun, tetapi di keluarga Ning, dia pernah membantu pesta ulang tahun Felicia.

Sedangkan ulang tahun dia sendiri tidak ada yang peduli, sedangkan pesta ulang tahun Felicia, justru dapat membuat nona kedua keluarga Ning ini sibuk membantu demi kebanggaan keluarga Ning.

Diacara pesta ulang tahun, juga memerlukan dekorasi ruangan, menu makanan, nama – nama undangan, ditambah lagi acara yang akan tampil di pesta ulang tahun.

Felicia adalah kebanggaan keluarga Ning, tamu yang diundang tentu saja dari keluarga yang terkenal, acara juga ditampilkan oleh artis terkenal.

Setiap kali, Celine selalu berdiri di luar keramaian, melihat di antara keramaian itu, adalah yang di dekorasi olehnya, selain itu tidak ada hubungannya lagi dengannya.

Kak Steven berkata: “terkadang, jika dijunjung begitu tinggi juga tidak bagus. Saat terjatuh, akan sangat parah.”

Tetapi, menunggu hingga kak Steven pergi ke luar negeri, menunggu hingga Felicia tiba – tiba bunuh diri, dia juga tidak pernah melihat Felicia terjatuh hingga sangat parah.

Glen masih saja menjunjung Felicia begitu tinggi, dengan kaki menginjaknya hingga ke lumpur.

Hari kedua, Celine pergi mencari Misha, pengurus rumah Lin juga hadir,

Dia terbengong, seperti seseorang yang tidak merasa hadir juga tidak terlihat.

Menunggu hingga Misha membagi semua tugasnya, baru ia memperhatikan Celine yang berdiri di sebelahnya, “aduh, baru aku memperhatikanmu, kalau begitu kamu bertugas mengurus acara saja.”

Celine merasa terancam.

Misha memberinya daftar undangan, “Ini adalah tamu – tamu yang akan tampil nanti.”

Dia mengambil foldernya dan berjalan keluar, “Oh ya, masih ada, nona ketiga meminta untuk mengundang Zhiyi dari dunia hiburan”

“nona ketiga?” Celine memencet kertasnya yang tipis itu.

“Iya, kamu belum ketemu nona ketiga ya, ” Misha tertawa dengan makna yang dalam, “Tuan besar sangat menyayangi adik kandungnya ini.”

Misha pergi, Celine menatap nama – nama yang ada di daftar.

Dia tidak terlalu kenal,

“Pengurus rumah Lin, siapa orang – orang ini? Apakah artis?”

Tidak terlihat seperti artis, dia juga sering memperhatikan berita dunia hiburan, nona ketiga memintanya mengundang Zhiyi dia juga tahu, adalah artis baru yang sangat terkenal di dunia hiburan, kalau begitu orang – orang ini…

Pengurus rumah Lin berkata: “ini tidak termasuk artis, jika dalam tahun ayah Glen, namanya pemeran.”

Celine segera mengerti.

Pengurus rumah Lin menjelaskannya sebentar, ayah Glen mempunyai tiga hobi, satu yaitu mengoleksi barang antik, kedua yaitu memelihara burung, ternyata ayah Glen memelihara 10 burung mahal di ruang utama, langit belum terang saja sudah mulai mengeluarkan suara.

Ayah Glen pun meminta orang untuk membuat wilayah khusus burung, berjarak 100meter dari ruang utama.

“tetapi setelah diperhatikan, mengoleksi barang antik, memelihara burung, semuanya termasuk hobi, yang paling disukai tuan besar, tetaplah mendengar opera, hanya saja, ”pengurus rumah Lin melihat daftar nama yang ada di tangan Celine, lalu menggelengkan kepalanya, “beberapa orang ini adalah pemeran, ada dua orang sudah pension, sisa satu pemeran lagi yang masih tampil…. Justru terkenal seperti kepala singa, melihat uang seakan kotoran, nama – nama yang ada di daftar ini sangat sulit di hadapi.”

Celine mendengar perkataan pengurus rumah Lin, berpikir keras, pelan – pelan mulai merefleksi.

“pengurus rumah Lin, aku ingin meminjam computer.”

“Komputer?” pengurus rumah Lin berkata, “hanya di kamar tuan muda dan kamar nyonya muda Chatrine baru ada.”

Celine berpikir, sempat meragukan antara Cathrine dan Glen selama satu detik, baru memutuskan untuk ke kamar Glen.

“Tuan muda, apakah kamu dikamar?”

Saat mendengar suara Celine dari luar kamar, Glen merasa curiga.

Pembantu ini, memang sangat menurut kepadanya, tetapi sifatnya juga seperti mainan giroskop, dicabut baru akan berputar sebentar, jika tidak dicabut maka tidak akan bergerak, sangat jarang ber-inisiatif untuk mencarinya.

“Masuk.”

Celine mendorong pintu masuk, “Tuan muda, aku ingin meminjam computer.”

Glen mengerutkan dahinya, “kamu bisa?”

“Aku… saat SMA pernah belajar pelajaran komputer” Celine merasa malu, “lagi pula jika tidak bisa, bukankah masih ada tuan muda.”

Kalimatnya ini membuat hati Glen menjadi lembut, membuat dia merasa seperti seseorang yang sangat penting.

“Kemarilah.”

Glen memberikan tempat di depan computer itu, ia menggerakkan kaki dari kursi rodanya, “duduklah.”

Celine meragukan sejenak, “aku tidak berani.”

“Bukankah kamu mau menggunakan komputer?” Glen balik bertanya.

Celine dengan takut melihat Glen sejenak, memegang pinggiran kursi roda, lalu duduk dengan berhati – hati, pantatnya duduk tidak sampai tiga se-perempatnya kursi roda, menegakkan pundaknya.

Jarinya ditaruh ke atas mouse, memencetnya dengan ringan, membuka web browser, mengeluarkan kertas yang ada di kantongnya, dibukanya.

Celine pernah belajar mengetik, kecepatannya bahkan bisa mencapai 6000 kata setiap jamnya, tetapi sekarang….

Dia melihat nama yang ada di kertas, menatap keyboard, memencetnya, mengetiknya satu per satu, sangat pelan.

Waktu sudah lama berlalu juga tidak mengetik satu kata pun.

Glen sangat resah, “apa yang ingin kamu cari? Biar aku mengetiknya.”

Dia mengulurkan lengan panjangnya, kedua tangannya sudah menurunkan tangan Celine, hinggap ke atas keyboard.

Gayanya ini, seakan Celine sedang berada di pelukan lelaki ini, napas hangat lelaki ini tepat berada di sebelah telinganya.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu