Antara Dendam Dan Cinta - Bab 45 Perasaan Memalukan (1)

Punggung Celine berdiri dengan tegap, “siapa?!”

Kemudian muncullah Laura.

Awalnya kedatangan Laura adalah untuk membuang sampah, melihat situasi sangat gelap, terdengar suara tepukan yang keras, langsung pergi melihat.

melihat ini jangan merasa gugup, terkejut sampai sampai dagu hampir jatuh kebawah.

Celine memalingkan wajahnya!

“Saya belum pernah melihat diri sendiri semala petaka ini.”

Celine melihat Laura, batu yang berada di dalam hati berasa sudah jatuh, danjuga tidak memerhatikannya, melewatinya, dan berkata: “apa yang harus dilihat emang harus di lihat, apa yang harus didengar memang harus di dengar,apa yang tidak harus dilihat dan didengar kemudian melihatnya dan mendengarnya, biasanya bisa memiliki kehidupan yang singkat.”

Laura memiliki semangat juang, dia mengigit gigit giginya, “ini benar benar barang aneh!”

Celine menatap setengah bagian muka bengkak seperti kepala babi lalu kembali kekamar, mencuci muka menggunakan air dingin, jari tangan kesentuh bengkakan di pipi, merasakan nyeri sebentar.

Dia memutar badan dan berbaring di atas Kasur, setelah beberapa saat, pintu didorong.

“hei!”

Laura jalan mengarah Celine, melempar ke arahnya dua biji telur rebus.

“ putar di bagian wajahmu, kalau tidak besok mukamu akan bengkak seperti kepala babi, jangan bilang aku yang menamparmu”

Celine menggengam dua biji telur rebus, panas sampai membakar tangan, sangat berasa kalau baru- baru selesai direbus.

Dia melihat kearah Laura, tiba tiba merasa perempuan ini sangat tulus dan juga tidak terlalu jahat.

Hari berikutnya, Muka Celine masih bisa melihat bekas telapak tangan, tapi tidak terlalu kelihatan.

Dia di dapur menyiapkan bekal, kemudian mendengar suara amukan nyonya muda Chatrine.

“ Memangnya dia apa! Ya hanya seorang guru private rumahan saja! Masih berani menampilkan padaku! Nyonya besar menyuruhnya menemaninya emangnya kenapa? Saya juga masih dihitung nyonya besar! Saya masih juga seorang ibu dari tuan muda!”

Nyonya muda Chatrine sampai kesalnya gelas yang berisi susu di tangan pun dipecahkan olehnya,” kamu sudah merasakannya belum? Sangat panas! Kamu sangat ingin membuatku mati kepanasan ya!”

Pembantu sibuk membersihkan pecahan kaca di lantai, panggilkan orang untuk membawa kembali satu gelas.

Nyonya muda Chatrine mengangkat mata dan melihat tangannya membawa kotak makan si Celine, memanggilnya, Cherry, kesini kamu!”

Celine pun berdiri diam, penuh hormat memanggil :”nyonya muda”

“Bawa kotak makan itu kesini aku maw melihatnya.”

Nyonya muda Chatrine membuka kotak makan itu, didalam nya berisi cukup 2 orang punya porsi makan, warna sayur pun sangat cantik, nutrisi pun seimbang.

“saya telah keluar dari rumah sakit! Buat apa masih mau mengantarkan porsi 2 orang punya sayur? Tarik kembali satu porsi !”

Celine hanya bisa bilang baiklah.

Nyonya muda Chatrine melihat dia, “Cherry, kamu jangan pernah lupa kamu itu pembantu nya siapa! Jangan setiap hari mengarah yang lain!”

“Saya mana berani.”

“pergi sana!”

Dua hari ini, nyonya muda Chatrine amarah sangat parah.

Tidak ada depresi, di Villa lain pembantu yang melayani semua berasa seperti perang, takutnya satu orang melakukan kesalahan langsung membuat amarah nyonya muda meledak dan membuat orang lain di rugikan.

Celine pun sudah melepaskannnya.

Mulai dari nyonya muda Chatrine setuju dia pergi ke dokter Leon sering sekali mengembangkan perasaan, sampai Glen mendapatkan kesaksian keracunan , telah membuat diri sendiri dan nyonya muda chatrine seperti diikat seutas tali.

Di dalam perjalanan, Celine menelepon pengurus rumah lin.

“sekarang nyonya besar di rumah sakit sendirian?”

Pengurus rumah Lin menjawab: “masih ada nyonya Guan.”

Celine berada di dalam restoran cina yang cocok dengannya, masuk kedalam mau satu porsi set makan pagi, membungkus satu porsi yang sama untuk di bawa ke rumah sakit.

Dia sendiri yang ingin lauknya di masukkan kedalam kotak makanannya, jadi seperti membawa dari rumah keluarga Glen.

Tapi ketika memikirkan ibu Glen seorang wanita pintar, kalau ketahuan pasti akan menjadi buruk.

Dia menyuruh Tante Selvie membawa kotak makan dan makanan take away

Tante Selvie pun melihat ada satu porsi makanan take away , langsung melihat kearah Celine.

Celine dengan merasa bersalah dan berkata,:” Tante Selvie, saya mengira di rumah sakit hanya ada nyonya besar sendirian jadi hanya menyiapkan satu porsi makan pagi, di dalam perjalanan baru mendengar dari pengurus rumah lin ternyata ada nyonya Guan, jadi saya ke restoran cina untuk membeli beberapa lauk, tidak tahu cocok atau tidak…..”

“baiklah.”

Pada saat Tante Selvie menyiapkan kotak makan di atas meja, tidak tega menyampaikan perkataan Celine ke ibu Glen.

Ibu Glen memilah milih, “menyuruhnya melayani di luar saja.”

“baik.”

Tante Selvie mengabarkan ocehan ibu Glen, Celine menunggu di Lorong panjang di luar, sedikit sedih.

Setengah jam kemudian, dari ruangan istirahat keluarlah dua orang.

Tante Selvie pergi mengantar Liena Guan, memanggil Celine masuk kedalam.

Celine mendorong pintu, dan berdiri di depan pintu, menundukkan kepala :“nyonya besar.”

“kesinilah.”

Celine jalan mendekatin, berdiri ditengah tengah ruang istirahat, belum berdiri tegak, mendengar suara tepukan, nyonya besar dengan kerasnya menepuk meja.

“tadi kenapa kamu berbohong?”

Celine terkejut dan berkata, “saya, saya….”

“saya dari awal sudah memberitahu tante Selvie mengabarkan pada orang dapur, antarkan dua porsi lauk, kenapa jadi lebih satu porsi makanan take away? Apakah nyonya muda kembali, dan menyuruh kalian menyingkirkan satu porsi?”

“Tidak,” Celine berkata, “ adalah kelalaian saya, melihat nyonya muda kembali, saya mengira anda hanya sendirian…..”

Celine selesai berbicara, ibu Glen beberapa detik terdiam.

Celine merasa seperti setahun lamanya.

Dia sedang dalam taruhan.

Tidak peduli Ibu Glen kenapa harus seperti ini menggodanya, tapi dia sekarang adalah pembantu di bawah tangan nyonya muda chatrine , daripada menjual nya lebih baik mempertahankannya.

Ibu Glen tiba tiba tertawa, “ baiklah, siapa nama mu?‘’

“Cherry.”

“Dalam beberapa hari ini kamu tidak perlu pulang, baik baik di rumah sakit membantuku merawat tuan muda,” Ibu Glen seperti mendapatkan suatu pikiran, perawat bodoh itu, masih berani memulai bertengkar, membuat orang menjadi jijik! Semuanya pergi, keluarga glen kita bukan tidak ada orang.”

Celine akhirnya di suruh tinggal di rumah sakit seperti ini.

Di ruangan Glen, hal lainnya, keluarga Glen menyuruh orang mengambil Kasur lipat, dan menyuruh Celine menginap di sini, ada kebutuhan dan keperluan apa bisa tanyakan pada Tante Selvie.

Malam yang sunyi, Celine duduk di atas Kasur lipat, merasa sangat menyindir.

Sekarang anak laki laki in masih dalam koma belum sadar semua merasa terimakasih padanya, dia berpikir satu cara untuk membunuhnya, tapi sekarang, laki laki ini tidak siap berbaring di atas Kasur orang sakit, bergerak tidak bergerak, setiap hari masih mau melapakan badannya.”

Celine menutup matanya.

Dia diam diam memerhatikan plafon.

Dia merasa seperti anak kecil

Sudah hampir selama sebulan tidak mendengar suara anak kecil.

Dan tidak tahu pada saat kanak- kanak itu rasanya seperti apa?

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu