Antara Dendam Dan Cinta - Bab 178 Menodai Dia

Supir truk itu berterima kasih, lalu ketika hendak mengemudiakn mobilnya pergi, tiba-tiba terdengar dentuman suara dari box belakang.

Kebetulan Calvin yang menurunkan kaca mobilnya mendengar suara demtuman itu.

Calvin mengerutkan keningnya, lalu bertanya kepada petugas penjaga pintu, "Truk ini mau dikemanakan?"

Petugas penjaga pintu menjawab : "Nona muda Chatrine menyuruh para pelayan untuk membuang benda-benda yang tidak dipakai ke tempat pembuangan sampah, jika yang lama tidak dibuang, maka tiadak akan ada yang baru, tahun baru sudah dekat, jadi Nona muda Chatrine juga mau membuat perubahan yang besar, bahkan biaya yang dikeluarkan juga tidak tanggung-tanggung."

Calvin memicingkan matanya setelah melihat jumlah mobil truk itu.

Petugas penjaga pintu itu membuka pintu gerbang, namun Calvin malah mengemudikan mobilnya pergi kearah luar.

"Tuan Calvin, anda tidak jadi masuk kedalam?"

Mobil Calvin sudah menjauh.

Arah yang dituju Calvin sangatlah jelas, Seno yang duduk di kursi penumpang mobil truk sudah menyadari bahwa Calvin sedang mengikuti mereka.

Supir truk juga merasa sedikit gugup, sambil mempererat pegangannya pada setir mobil supir truk itu bertanya "Sekarang apa yang harus kita lakukan?"

Seno tenggelam dalam pikirannya sejenak, "Kita pergi ke tempat pembuangan sampah terlebih dahulu, setelah menurunkan barang lalu suruh orang suruhan lainnya untuk pergi mengganti mobil dan datang mengambil barang."

Teknik mengikuti Calvin sangat baik.

Jaraknya tidaklah terlalu dekat maupun jauh, jika bukan karena Seno yang sudah memperhatikan mobil Calvin sejak awal, maka dia juga tidak akan menyadari bahwa Calvin sedang mengikuti mereka diantara banyaknya mobil yang berlalu-lalang.

Memang terbukti bahwa dia adalah orang yang mendapat latihan khusus dari militer.

Setelah tiba di tempat pembuangan sampah, mereka pun menurunkan barang, karung- karung besar turun dari box truk itu, ditumpuk bersama dengan tumpukan sampah lainnya.

Calvin menunggu hingga mobil truk itu pergi, lalu berjalan mendekat ke tumpukan karung yang baru saja dituturunkan tadi.

Kebetulan para petugas pembersih di tempat pembuangan sampah sedang memilah sampah di sekitar karung-karung itu, ada yang menuangkan isi karung itu, ternyata didalam karung itu ada beberapa benda yang kelihatannya belum pernah digunakan.

Petugas pembersih mengatakan : "Jika tidak dibuang, benda ini masih bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi."

"Mereka itu kan orang kaya, mana mungkin memperdulikan benda murahan seperti ini" Kata petugas pembersih lainnya "Ayo kemari pilih barang yang kalian inginkan, jika tidak ada orang yang menginginkannya maka benda-benda ini akan dipindahkan kesana untuk dihancurkan."

Calvin melihat banyak orang yang berkumpul untuk mengeluarkan isi karung itu, merasa tidak ada yang berbeda dengan barang yang dituang keluar.

Mungkin dialah yang terlalu banyak berpikir.

Calvin membalikkan tubuhnya, kembali menaiki mobil, lalu mengemudikan mobilnya pergi.

Ketika mobil SUV Calvin baru saja belok disebuah belokan, seorang petugas pembersih berteriak kaget ketika membuka karung yang berisi Celine.

Tangan dan kaki Celine diikat, dan mulutnya juga di tempel selotip.

Sekelompok orang ini sangat kaget, ini.... apa-apaan ini?

Seno bersama dengan supir truk berada di sekitar, mereka menunggu hingga mobil Calvin sudah pergi baru kembali dengan tergesa-gesa.

Mereka sungguh mengkhawatirkan para petugas pembersih itu tidak serakah, jika mereka langsung membuang semua tumpukan karung itu tanpa membukanya maka Seno harus nekat untuk mengungkapkan keberadaan Celine dihadapan Calvin.

Untung saja dia tidak salah menilai sifat orang.

Sifat orang itu serakah, terlebih lagi degan orang yang sering bekerja di tempat pembuangan sampah, mereka sudah terbiasa memungut sampah untuk dijadikan harta.

Seno membawa beberapa orang datang, para petugas pembersih merasa panik.

Pada saat ini, Celine sudah memperkirakan waktu yang tepat, dia menggeser tubuhnya mendekati benda yang menyilaukan di lantai, tangan yang diikat di belakang sudah menyembunyikan benda itu dalam genggamannya.

Seno menatap Celine, gerakan tangannya tidak berhenti, menundukkan tubuhnya untuk mengikat kembali karung yang berisi Celine, lalu bertanya di telinganya : "Bisa berenang tidak?"

Tiba-tiba Celine terpikirkan sesuatu.

Satu bulan yang lalu, ketika Chatrine mencari berbagai jenis alasan untuk menyuruhnya menyusahkannya juga pernah menanyakan hal yang sama, pertanyaan yang sama persis!

Sekarang, dia sudah mengetahui apa yang akan Chaterine lakukan!

Karung itu diikat kembali dengan erat, lalu Seno memikul Celine di pundaknya.

Seno menyuruh beberapa orang untuk tetap tinggal untuk memberi uang tutup mulut serta mengurus kamera CCTV.

Mobil pun dikemudikan kembali.

Celine menggenggam benda keras itu dengan erat dengan tangannya yang mulai mengeluarkan keringat.

Perjalanan yang cukup panjang.

Celine menghitung mulai dari satu dalam hati, akhirnya Celine merasa mobil berhenti berguncang setelah hitungannya sudah hampir mencapai dua ribu.

Terdengar suara pintu mobil yang dibuka, Lalu ada orang yang mengeluarkan karung yang berisi Celine dari dalam mobil.

Celine dibuang bagaikan benda mati dilantai, setelah berguling sesaat. siatas tanah, dia berusaha menahan diri untuk tidak berteriak.

Kemudian karung itu dibuka.

Saat ini, langit sudah gelap.

Langit sangat gelap, bahkan dengan bantuan lampu yang jaraknya tidak terlalu jauh pun tidak bisa membantunya untuk melihat bayangan orang dengan jelas.

Celine mendengar suara air mengalir, mereka berada pinggir sungai.

Setelah tatapan Celine mulai kembali jelas, dia baru dapat melihat dengan jelas orang yang berada dihadapannya, orang itu adalah Chatrine.

Chatrine yang mengenakan mantel berwarna putih dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm itu sedang melihat pelayan rendahan dengan tatapan meremehkan.

Bagaimana mungkin Glen menyukai wanita dengan tubuh yang kotor, rambut yang berantakan, wajah yang penuh dengan luka ini?

Glen bersedia untuk tidur dengan wanita ini, tapi tidak bersedia untuk menidurinya, hal ini membuat Chatrine merasa terhina.

"Dimana Bos Wang?"

Setelah Chatrine menanyakannya, pria gagah yang kulitnya agak gelap yang tadinya berdiri tidak jauh dari sana berjalan mendekat.

Chatrine menatap Celine dengan tatapan bengis, "Aku hadiahkan wanita ini untuk kalian mainkan sampai puas."

Celine merasa otaknya meledak seketika itu juga.

Orang yang disebut sebagai Bos Wang itu menggosokkan tangannya, lalu memberikan senyuman yang menunjukkan gigi kuningnya, "Nona Chatrine, apakah yang anda katakan itu benar?'

"Aku tidak mungkin menyimpan kembali perkataan yang sudah aku katakan" Chatrine menatap Bos Wang dengan tatapan jijik, lalu mengalihkan pandangannya "Seno, temani aku jalan-jalan di taman yang di depan itu, aku akan memberi kalian waktu setengah jam."

Tanpa memperdulikan larangan, Seno dengan tergesa-gesa mengatakan : "Nona muda, tidak boleh!"

Chatrine menatap Seno "Kenapa tidak boleh?"

Seno menjawab dengan gagap "Karena dia... dia masih sangat muda, baru berumur sembilan belas tahun, tidak boleh dinodai....."

"Heh, Dinodai? Apakah dia bersih?" Kata-kata Chatrine bagaikan pisau yang sangat tajam, "Jangan katakan berumur sembilan belas tahun, walaupun berumur sembilan tahun, dia juga tidak akan hidup sampai besok, jadi sebelum mati, biarkan dia melayani mereka dengan baik, apakah ini adalah hal yang salah?"

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu