Antara Dendam Dan Cinta - Bab 318 Aku Datang Dari Laut Melewati Hujan Badai (1)

Seseorang baru saja datang? !

Celine Ning hanya merasa sekarang seluruh tubuhnya merinding.

Baru saja dalam tidurnya, dia punya perasaan bahwa seseorang sedang menatapnya, awalnya, dia berpikir itu adalah mimpi, siapa sangka, ternyata ...

Celine Ning menggepalkan tangannya dengan erat.

Menurut Leon, Melly tidak mungkin datang.

Bahkan jika Melly datang, dia juga tidak akan membiarkannya begitu saja, Melly pasti akan takut orang-orang tidak tahu, dan pergi keluar untuk memberi tahu orang lain, lalu menghukumnya sesuai peraturan keluarga.

Jadi siapa itu?

Seseorang tiba-tiba terlintas di benak Celine Ning.

Mungkinkah itu Glen?

Tetapi di luar sedang badai besar, untuk apa Glen pulang?

Celine Ning merasa semakin dia memikirkannya otaknya semakin kacau, dia langsung mengerutkan kening, dan tidak memikirkannya lagi.

Sampai langit mulai terang, Kenzo datang untuk mengambil selimut kembali, dan mereka berdua terus berlutut di atas futon dengan benar.

Bunga juga tidur dengan nyenyak.

Celine Ning menggodanya dan berkata: "Kamu ini bisa tidur nyenyak hanya karena kamu memiliki selimut dari seseorang."

Bunga tersipu, "Nona, jangan sembarangan bicara, kamu juga memiliki selimut dari Dokter Leon."

"Jadi, aku tidak tidur nyenyak semalam dan salah bantal," Celine Ning memutar-mutar lehernya dan menghela napas, "Kamu dengar itu."

Bunga dapat dianggap di buat terdiam, dan tidak tahu harus berkata apa.

Saat subuh, badai sudah perlahan-lahan berhenti.

Tetapi sampai sekarang, Glen belum mengirim seseorang untuk datang menyuruhnya pulang.

Celine Ning dan Bunga terus berlutut di atas futon, mereka seolah-olah debu yang ditinggalkan di tempat tersembunyi di halaman besar ini.

Suzy diam-diam mengirimkan makanan untuk Celine Ning, dia juga merasa terkejut, "Aku dengar Tuan muda kembali dalam hujan tadi malam, namun dia tidak datang untuk menjemputmu, ini tidak masuk akal."

Celine Ning hanya tersenyum.

Apanya yang tidak masuk akal, itu karena semalam dia datang ke sini dan melihatnya tidur pulas di dalam selimut, dia merasa bahwa eksistensinya sudah melemah.

Pria memiliki maskulinitas, dan Glen tidak terkecuali.

Setelah Suzy mengirim makanan, dia pergi, bagaimanapun, identitasnya dan Celine Ning sensitif, mereka tidak bisa terlalu banyak berhubungan, jika tidak, jika identitas mereka berdua diperbandingkan, nanti tidak ada yang akan mempercayai apa yang mereka katakan.

Celine Ning dan Bunga berlutut hingga pukul 3 sore.

Kemarin mereka kira-kira mulai berlutut pada saat yang sama, sudah jam segini, itu tepat satu hari, sudah kira-kira 24 jam.

24 jam, bahkan jika hanya dihukum berlutut ia sudah dianggap kalah.

Bunga merasa sangat kesakitan, dia buru-buru bangkit dari bawah dan memopong Celine Ning.

Bahkan Bunga, yang selalu berdiri di sisi Glen, sekarang tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh, "Tuan muda ini tidak berperasaan, jelas-jelas dia sudah kembali tadi malam, namun dia tidak muncul, dan membiarkan kita terus berlutut. "

Celine Ning mencubit lengan Bunga, "Kamu simpan kembali semua kata-kata ini, kamu sudah tidur nyenyak semalaman."

Bunga menjulurkan lidahnya.

Begitu Celine Ning dan Bunga meninggalkan aula leluhur, mereka belum berjalan jauh, lalu mereka mendengar suara tawa yang seperti lonceng perak dari rerumputan.

Ketika mereka melihat ke sana, mereka melihat Liena Guan sedang bermain petak umpet dengan Arthur.

Liena Guan memegang kain di tangannya, "Arthur kalah lagi! Menurutmu, hukuman apa yang harus aku berikan kepadamu?"

Dia mendongak lalu melihat Celine Ning dan Bunga berada di sebelah, dia berdiri, "Arthur, lihat, bibimu ada di sini."

Arthur melihat ke arah Celine Ning.

Mungkin karena dia baru saja melepas kain dari matanya, dan matanya belum beradaptasi dengan cahaya yang tiba-tiba muncul, tatapan matanya melihat Celine Ning tampak kabur.

Liena Guan berjalan mendekat dan bertanya dengan ramah, "Bagaimana kondisi Nyonya muda kedua?"

Celine Ning tersenyum, "Aku baik-baik saja."

Liena Guan menghela napas, "Sebenarnya, aku sudah pergi ke tempat bibi kemarin untuk membujuknya, tetapi bibi tidak mau mengubah keputusannya, dia mengatakan bahwa peraturan tidak bisa dilanggar, jadi kamu harus berlutut di aula leluhur selama sehari semalam."

Arthur terkejut ketika mendengarnya.

Di hukum berlutut?

Dia melihat ke arah Celine Ning, tidak heran dia merasa caranya berjalan sedikit aneh.

Liena Guan berkata: "Selain itu, aku lupa memberitahumu bahwa tadi malam, Tuan muda sudah pulang, aku juga membujuknya untuk menjemputmu di aula leluhur.

Celine Ning tersenyum, "Terima kasih atas pengingat baik guru Liena."

Dia berbalik dan pergi, dia tidak berencana mengatakan sesuatu dengan Liena Guan.

Ketika dia kembali ke vila, Glen masih di rumah.

Karena kemarin pergi ke perjamuan, jadi hari ini Lukas mengantarkan semua dokumen ke ruang kerja, dia bekerja di sana.

Lukas juga baru saja turun dari mobil, dia membawa map, begitu dia melangkah ke anak tangga dengan satu kaki, dia bersin.

Tadi malam, dia sedikit tersiram air hujan dan pilek, tidak tahu apakah presdir masuk angin atau tidak.

Dia mendongak dan melihat ada dua sosok orang datang dari jalan kecil.

Siapa lagi orang itu jika bukan Celine Ning?

Langkah kaki Celine Ning sangat lambat.

Karena mempertahankan posisi berlutut untuk waktu yang lama, persendiannya pasti sedikit rusak.

Lukas menghentikan langkah kakinya, ketika mereka berdua berjalan mendekat, dia datang untuk menyapanya, "Nona Agnes."

"Nyonya muda kedua."

Celine Ning sedikit menyukai Lukas, waktu itu, dia bisa kembali ke rumah keluarga Yu setelah kematian palsu dengan lancar, itu semua berkat Lukas ​​yang merupakan asisten khusus yang paling dipercaya Glen.

Jika Lukas waktu itu memiliki sedikit kerja sama dengan Chatrine, takutnya dia tidak akan menjadi seperti sekarang ini.

Celine Ning sangat berterima kasih kepadanya.

Jika orang itu memperlakukannya dengan baik, maka dia tentu saja akan memperlakukan orang itu dengan baik juga.

"Kakimu ini ..." Lukas bertanya.

Bunga bergegas berkata: "Karena kesalahanku Nyonya besar menghukum Nona untuk berlutut di aula leluhur, sehari semalam!"

Lukas merasa sangat terkejut.

Bagaimana bisa?

Harus diketahui, Glen semalam sangat cemas, bahkan dia mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk bisa pulang, dia kembali karena dia tahu bahwa Celine Ning dihukum berlutut!

Tetapi……

Ketika Celine Ning melihat ekspresi terkejut di mata Lukas, dia bisa menebak sesuatu.

Tadi malam, Lukas menemani Glen untuk menghadiri perjamuan di kapal pesiar, karena Glen bisa datang di badai hujan, maka Lukas yang ​​sebagai asisten khususnya, pasti tidak akan mengabaikannya, sebagai asisten khusus dia pasti akan melakukan apa saja demi presdir.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu