Antara Dendam Dan Cinta - Bab 47 Analisa Racun

Celine bukan pertama kalinya mendengar perkataan buruk dari lelaki ini, yang membuat suasana hatinya berubah.

dulu dia mengingikan Glen mati.

tetapi sekarang tidak boleh membiarkannya mati, dia harus menggunakan cara lain.

dia masih terkejut dan gugup," Tu...Tuan, nyonya yang membiarkanku untuk menjagamu di kamar pasien."

terlihat kebencian di mata Glen dan menyarankannya untuk "pergi, jangan membiarkanku untuk mengatakan yang kedua kalinya."

Celine membungkukkan badannya menundukkan kepala dan berkata: "begitu jika ada masalah panggillah aku, aku berada dilluar."

Celine merasa, jika Glen sekarang bisa bergerak yang ditakutkannya adalah hal pertama yang akan Glen lakukan adalah mencekik dirinya.

Glen memasang wajah sangat ingin mencekik wanita ini.

sayangnya, Glen tidak bisa bergerak lagi.

tidak boleh membiarkannya mati, bisa membiarkan dia menderita sengsara juga bisa melegakan hati.

malam dirumah sakit selalu terasa dingin, orang orang yang berada di koridor menggigil gemetaran.

Celine menggosok bahunya, bersandar dikursi umum, ketika matanya ingin terlelap dia mencubit dirinya dengan sekuat mungkin.

tidak boleh tertidur.

dia tetap menahan dirinya untuk tidak tertidur selama semalam, Glen yang berada didalam kamar benar benar tidak memanggilnya sekalipun.

Celine termenung menatap ke tembok, mengingat tatapan mata Glen.

Glen benar benar membencinya.

bahkan semua jejaknya telah dihapuskan, Glen tetap membencinya, bahkan melihatnya saja dia enggan.

mengetuk pintu gereja dari kejauhan selama enam kali.

sudah jam enam pagi, perawat sudah mulai memeriksa kamar.

Glen tetap mempertahankan posisi tubuh sewaktu Celine meninggalkannya, memiringkan kepalanya, dan mendengar suara pintu berbunyi dan matanyapun secara tidak langsung terbuka.

Glen melihat ke arah Celine, dalam keadaan sadar.

Celine tetap berdiri di tempat yang sama, Glen tidak membuka mulut, dan Celine terdiam.

kelopak mata Glen bergerak, " kamu datang untuk membantuku berbaring."

Celine berjalan menuju ranjuang, menyokong Glen untuk berbaring.

dari jarak seperti ini bisa terlihat mata Celine sangat menggoda, tidak tahu mengapa Glen merasa wajahnya semakin dilihat semakin mirip wanita yang meninggal litu,

Glen menutup mata, "ambilkan makanan."

"ya."

Celine pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli bubur, lalul duduk di ranjang dengan pelan menyuapi Glen.

Glen menatapi Celine dengan tajam dan ini berbeda disaat keduanya berada di klub malam tetapi ini merupakan pandangan yang penuh perasaan.

Celine menghindari tatapannya, dengan canggung memegang mangkuknya .

Glen menatapnya dengan dingin, "apa kamu ingin memberi makan hidungku?"

Celine gemetar, dan untungnya sendok berada diatasa mangkuk dan bubur tidak tumpah ke atas selimut.

Glen dengan tidak sabar berkata: "jika kamu tidak bisa, maka aku akan keluar mencari pelayan untuk melakukannya!"

"aku, aku tak akan gemetar lagi, Tuan, janganlah marah!"

Celine menggigit bibirnya, dan menyuapi Glen sesuap demi sesuap.

Setelah makan, hati Glen menjadi sedikit lega, Celine membawa mangkuk dan sumpit untuk dicuci.

setelah masuk ke toilet Celine memulihkan Ekspresinya.

baru saja secara khusus memperlihatkan dirinya ke Glen dimana Glen yang dalam sehari dia bisa membuat banyak permasalahan, tetapi sekarang di tempat tidur yang hanya bisa dilakukannya adalah mengandalkan orang untuk menyuapi dirinya makan, sungguh lemah tidak diragukan Celine telah menunjukkan dengan baik.

Celine hanya menunjukkan dirinya takut terhadap Glen, dengan cara ini lelaki lumpuh itu bisa mengurangi egonya dalam tahap tertentu.

setelah mencuci piring dan mangkuk, secara tidak langsung dia mendengar ada suara lelaki dari kamar pasien.

ada tamu datang?

Celine berjalan keluar, dan dirinya melihat mata yang memancarkan kilauan dari bunga persik.

ternyata itu adalah Jeffry .

Glen berkata kepada Celine : "kamu tidak ada urusan lagi disini, pergilah."

"benar." Celine menghadap ke Jeffry dengan sedikit membungkuk dan perlahan mundur.

Jeffry menaikkan alisnya, menarik kursi ke arah ranjang, "bagaimana bisa dia melayanimu?"

"nyonya muda yang mengaturnya."

"mengerikan." Jeffry menyandarkan punggungnya dikursi.

"Pelayan ini tidak hanya membeli istrimu, bahkan ibumu juga telah dibeli olehnya."

bibir tipis Glen berubah menjadi garis lurus, "katakan hal yang sebenarnya."

kedatangan Jeffry bukanlah hanya untuk membicarakan seorang pelayan dimuali sejak Glen keracunan, dia sudah mulai menyelidiki kasus ini.

dia mengeluarkan tabel analisis racun: "ini adalah lima komponen racun yang ada didalam tubuhmu, ketiga komponen lainnya merupakan akar dan daun tanaman yang bisa berinteraksi menyebabkan keracunan kronis.

Glen tertegun sejenak, "kronis?"

Jeffry menganggukkan kepalanya, "benar sekali."

"apa Dokter Leon bisa mengeluarkannya?"

"tidak bisa , apa hari itu kamu mengonsumsi cabe?"

Glen mencoba mengingat, dia telah memakannya dan yang dimakannnya tidaklah sedikit.

di meja makan Dokter Leon, cabe itu sangat cocok dengan lidahnya, dan dia tidak bisa menahan diri untuk memakannya dalam porsi lebih.

tepat ketika Glen mengerutkan alisnya, dirinya bertanya

"Apa lagi komponen selanjutnya?"

tangan Jeffry memegang laporan hasil tes lalu berbalik menghadap ke Glen sambil melontarkan sepatah kata : "NIKOTIN."

Nikotin adalah komponen utama dari tembakau.

Jeffry mengatakan: "aku telah menyerahkan laporan hasil uji toksin ini kepada Jack Carrey, apa kamu tahu kalimat pertama yang diucapkan?"

"Apa?"

"jenius" Jeffry menggerakkan sudut bibirnya , dia mengatakan jika memungkinkan, dia ingin menemui orang yang telah diracuni," sungguh jenius, bisa menggunakan tiga jenis akar tumbuhan ini, ditambah dengan katalis nikotin, ditambah lagi lada yang ada diddalam buah ranti, jika kesehatanmu tidak baik, yang ditakutkan bukanlah kelumpuhan yang terjadi padamu.

tatapan Glen berubah dan kemudian menelepon Paman Lin, menyuruhnya untuk mengantarkan kemari tembakau dan cerutu yang ada di ruang belajarnya.

sebelum bertemu Jeffry keluar, dia justru bertemu Paman Lin.

"Paman Lin, kamu telah datang." Celine tersenyum dan bangkit.

"aku datang untuk mengantarkan barang kepada Glen."

Paman Lin sangat perhatian terhadap gadis Desa ini ditambah lagi mereka juga berasal dari Desa yang sama dengan Ibu Laura.

Paman Lin membuka tas yang dibawanya dan mengeluarkan kantong yang ada didalamnya.

"Ibu Laura menyuruhku untuk membawakanmu pakaian ganti, kamu keluar dengan terburu buru, pasti banyak yang belum disiapkan.

Celine tertawa, "terimakasih Ibu Laura."

terdengar suara daar, Paman Lin melihat ke kantong yang diberikannya ke Celine tanpa hati hati dia mengeluarkan barang yang didalam

tangannya berhenti bergerak.

ini adalah sekotak cerutu...

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu