Antara Dendam Dan Cinta - Bab 526 Pikirkan Baik-baik

Denis Yu mencibir, "Aku hanya memikirkan diriku sendiri, bagaimana aku bisa mempedulikanmu."

Lisa mengertakkan giginya, dia tampak sangat marah.

Denis Yu menatap Lisa, "Kenapa, apakah kamu juga ingin menikamku? Silakan, kamu tidak memiliki laporan penilaian memiliki sakit jiwa untuk membantu dirimu lepas dari jeratan hukum."

Pada saat situasi masih dalam perselisihan, Glen Yu angkat bicara.

"Denis Yu, kamu pergi ke rumah sakit saja dulu."

Denis Yu seolah-olah dibuat tersadar oleh perkataan Glen Yu ini.

Dia bergegas berbalik, dan keluar tanpa mengganti pakaian yang ternoda darah di tubuhnya.

Glen Yu menatap Lisa.

"Kamu sangat gegabah."

Lisa menatap Glen Yu, "Apakah kamu tidak membencinya? Jangan katakan kamu tidak mempedulikan apa-apa sekarang, bahkan hantu pun tidak akan percaya dengan perkataan semacam ini."

Glen Yu tidak menjawab.

Lisa berbalik dan berjalan keluar, "Jika kamu memiliki dendam, namun tidak di balas, pantas saja kak Celine Ning meremehkanmu, bahkan jika dia sudah memiliki anak denganmu, dia juga akan tetap pergi."

Di ruangan ini, dalam sekejap hanya tersisa Glen Yu seorang.

Dia menutup matanya.

Benarkah itu?

Memiliki dendam namun tidak di balas?

Dia hanya merasa lelah.

Sama seperti Celine Ning, dia sudah merasa lelah.

Terkadang, dendam tidak perlu kamu balas sendiri, semua orang memahami kebenaran bahwa banyak melakukan tindakan tidak benar itu akan membunuh dirimu sendiri.

…………

Setelah berpikir selama semalaman, Celine Ning masih memutuskan untuk kembali.

Suzy mengangguk, dengan maksud memahaminnya.

"Terjadi hal seperti ini, selain itu dia juga merupakan temanmu, jadi kamu juga sudah seharusnya kembali untuk melihatnya."

Celine Ning membereskan barang-barangnya, "Kalau begitu anak-anak ..."

"Tidak masalah, aku akan mengambil cuti beberapa hari untuk membantumu menjaga mereka di rumah."

Celine Ning berkata: "Hal mengenai Jonathan sebagaian besar aku sudah berpesan pada pengasuh, kamu jangan terlalu capek."

"Oke." Suzy berkata, "Kamu kalau bisa usahakan segera kembali, dan jaga kesehatanmu."

Celine Ning pergi untuk berpesan pada Egy dan Arthur.

Egy merasa sedikit tidak rela dan memegangi lengan baju Celine Ning.

"Bu, kapan ibu akan kembali?"

"Ibu ada urusan dalam beberapa hari ini, dan akan kembali setelah masalahnya selesai di urus." Celine Ning menyentuh rambut Egy Ning.

Arthur juga menatap Celine Ning dengan ekspresi enggan.

Celine Ning menepuk-nepuk pundak Arthur, "Kamu adalah kakak, kamu harus bisa menjaga adik-adikmu, apakah kamu mengerti?"

Arthur mengangguk, "Ya!"

Dia adalah seorang pria!

"Aku juga merindukan ayah, bisakah ibu meminta ayah untuk video call dengan kami ketika ibu kembali ke sana?" Ujar Arthur.

Ketika Egy yang di samping mendengar itu, dia buru-buru mengiyakannya dan menganggukkan kepalanya, "Ya ya ya, ibu harus meminta ayah video call dengan kami."

Celine Ning mengiyakannya.

Suzy mengantar Celine Ning keluar dan berkata: "Kamu lihat, anak-anak sebenarnya sangat mengerti, Glen Yu ... sebaiknya kamu pikirkan baik-baik."

Ketika Celine Ning kembali ke Kota Cease itu sudah menjelang malam, dan udaranya berbau lembab, itu tampak seperti akan turun hujan.

Calvin Li datang menjemput Celine Ning.

Calvin Li sudah bergegas kembali karena masalah acara pernikahan Denis Yu, ketika dia tiba itu semua sudah berakhir.

Kemudian dia menelpon Celine Ning dan tahu bahwa Celine Ning juga akan pulang, jadi dia meminta cuti dua hari, dia ingin tinggal dan membantu Celine Ning.

Ketua ketentaraan berbicara dengan serius di telepon: "Calvin Li, kamu seharusnya tahu jelas, apa yang seharusnya kamu lakukan untuk membuat masa depanmu lebih cemerlang, bukan terbelunggu pada percintaan, apalagi jika kamu bersikeras ingin menikahi wanita itu, jangan katakan apakah kamu dapat lolos pada interogasi politik, sebenarnya dia tidak mencintaimu."

Calvin Li tidak mengatakan apa-apa.

Akhirnya, ketua ketentaraan menghela napas, "Bagaimanapun, ini adalah urusanmu, terserah bagaimana kamu memilihnya."

Setelah telepon ditutup, Calvin Li berdiri di sana untuk waktu yang lama dan tidak bergerak.

"Calvin Li!"

Di belakangnya, terdengar suara Celine Ning yang jernih.

Calvin Li menyimpan ponselnya dan berbalik.

Celine Ning menarik koper kecil ke bawah, dan Calvin Li berjalan cepat untuk mengambil koper di tangan Celine Ning, "Penerbangan ditunda setengah jam."

"Tidak apa-apa, aku juga tidak ada urusan, jadi menunggu di sini sebentar."

Calvin Li membantu Celine Ning memasukkan koper ke bagasi dan dia melajukan mobil.

"Tinggal di kediamanku dulu saja?"

"Oke."

"Nenekku juga ada di rumah."

Dalam perjalanan, Calvin Li awalnya tidak ingin mengatakannya, tetapi setelah menerima telepon dari nenek, dia akhirnya mengatakannya pada Celine Ning.

Ketika Celine Ning mendengar itu dia berkata: "Kalau begitu cepat berhenti!"

Calvin Li sedikit terkejut.

Dia merasakan sedikit kekecewaan muncul perlahan di hatinya.

Namun, dia sudah menebaknya sejak lama, bukankah dia sudah menyiapkan mentalnya sejak lama?

Dia menghentikan mobil, Celine Ning membuka pintu dan turun.

Dia pergi ke toko bunga di sebelah.

Sepuluh menit kemudian, Celine Ning berjalan keluar dengan membawa seikat bunga dan sekeranjang buah.

Dia membuka pintu mobil, meletakkan buah di belakang, dan memegang bunganya sendiri, "Kenapa kamu tidak memberitahuku lebih awal, aku sudah lama tidak bertemu dengan nenek, jadi aku tidak bisa pergi dengan tangan kosong."

Sisi bibir Calvin Li melengkung ke atas.

Ada senyuman di wajahnya.

Mereka tiba di kediaman Calvin Li.

Karena Nenek Li tidak terbiasa tinggal di vila dengan gaya luar negeri semacam itu, dia merasa jarak antar hubungan keluarga terlalu jauh, jadi dia tinggal di rumah lama di Kota Cease.

Rumah itu dari bagian luar tampak usang, tetapi bagian dalamnya sangat bersih.

Ketika Nenek Li mendengar ada suara di luar, dia hendak menarik kain panjang di tangannya, dan ingin menjahitnya dengan mesin jahit.

"Apakah Calvin sudah pulang?"

Calvin Li membuka tirai dan masuk, "Ini aku, nenek, aku juga membawa orang lain pulang."

Nenek Li memakai kacamata baca lansia, dia melipat kain kasar dan meletakannya di tempat tidur, "Siapa yang kamu bawa, nenek sudah marah, karena kamu tidak membawa seorang istri pulang, huh."

Celine Ning tersenyum, "Nenek, aku yang datang."

Setelah mendengar suara ini, Nenek Li berbalik dengan terkejut.

"Oh, Cherry, apakah itu kamu?"

Beliau takut dia salah melihat, jadi dia mengangkat kacamatanya lagi, dan menatap Celine Ning dengan cermat.

"Kalau begitu Anda bisa melihat apakah aku atau bukan?"

Celine Ning mengulurkan tangannya, seolah-olah membiarkannya melihatnya dengan cermat.

Beliau benar-benar melihat Celine Ning dari atas ke bawah kemudian bertepuk tangan, "Oh, ternyata memang Cherry, kamu tampak lebih cantik."

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu