Antara Dendam Dan Cinta - Bab 290 Kesepakatan, Menulis Harganya Dengan Jelas

Glen merangkul Celine Ning, menundukkan kepalanya dan bertanya: "Apakah kamu lapar? Apakah kamu ingin makan sesuatu?"

"Tidak lapar, tadi aku sudah makan malam di rumah, bagaimana aku bisa begitu cepat lapar."

"Kalau begitu, apakah kamu mau makan sedikit buah?"

"Tidak perlu, aku juga tidak mau makan buah."

"Minum sedikit sampanye? Atau jus, aku akan meminta kak Marlene untuk mengambilkannya."

"Aku juga tidak haus."

Semua teman-temannya melihat percakapan antara Glen dan istri keduanya itu, dan mereka terkejut hingga dagu mereka hampir lepas.

Itu membuat mereka sangat tercengang!

Glen, Tuan muda keluarganya, orang yang berhati dingin, kapan mereka pernah melihatnya begitu memanjakan seorang wanita!

Terlebih lagi, wanita ini seperti sedikit marah dengannya, dia sama sekali tidak memberi senyuman pada Glen!

Astaga!

Ini adalah kisah yang menakjubkan!

Demikian pula Jared, dia juga terkejut hingga dagunya hampir lepas.

Kakak ipar kedua ini lebih menarik daripada yang dia rasakan tadi.

Kekagumannya pada Celine Ning tiba-tiba naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Celine Ning awalnya memang tidak begitu tertarik pada pesta semacam ini. Mereka minum anggur dan bermain kartu, dan dia memainkan permainan ponselnya di samping.

Glen melirik gadis yang duduk di sofa, dia mengangkat tangannya dan melemparkan sebuah kartu, "Hansen, telepon dan panggil selingkuhanmu untuk datang dan bermain bersama."

Hansen Song mengangkat alisnya, "Yang mana? Selingkuhanku banyak hingga tak terhitung jumlahnya."

"Kamu tahu siapa yang aku maksud."

"Oke, kalau begitu tunggu selesaikan babak ini dulu."

Dengan kalimat Hansen Song, kartu empat pemain berikutnya menjadi dua lawan satu.

Kartu Jeffry Huo keluar dengan cepat, dan dia pergi lebih awal, dia meninggalkan Jared berjuang sendirian di lapangan, menghadapi dua orang yang bekerja sama.

Hansen Song kekurangan kartu apa, Glen pasti akan memberikannya.

Pada akhirnya, tak perlu dikatakan lagi, Hansen Song menang dengan mudah.

Jared melempar kartu di tangannya ke meja, merangkul kedua tangannya, dan menatap dua orang di depannya, "Kalian ini namanya terlalu menindas orang! Kak Glen, kamu jelas-jelas timku, tetapi kamu malah bekerja sama dengannya, dan menyingkirkanku yang teman satu timmu! "

Glen menatap Hansen Song.

Hansen Song tersenyum, dia mengangkat ponselnya, dan memutar nomor elepon.

Bagaimanapun, sudah jam 11 lewat, itu sudah larut malam.

Ketika orang di sisi telepon sana menjawab telepon, suaranya terdengar lesu, "Halo ..."

"Kamu sudah tidur?" Suara Hansen Song sangat kontras dengan suara berisik di sekitarnya saat ini.

Jared merasa terkejut.

Harus diketahui, Hansen Song di dunia bisnis bisa disebut pembunuh tanpa mengerjapkan mata, setiap kali ketika di kawasan bisnis sedang berada di keadaan yang berbahaya, dia pasti akan menyelesaikan orang lain tanpa melihat darah.

Sekarang suaranya yang begitu lembut membuat orang-orang di sekitar merinding.

"Awalnya sudah tertidur, dan dibangunkan oleh teleponmu."

"Apakah kamu bisa keluar sekarang?"

Setelah mendengar itu, Ariana Su memutar matanya tanpa menyembunyikannya.

Jangan lihat Hansen Song selalu berbicara dengan lembut padanya, tetapi setiap kalimatnya adalah perintah. Pernah sekali, dia tidak sadar, dia pikir dia benar-benar sedang berdiskusi dengannya, dia menolaknya, namun akhirnya, ketika bertemu dengannya pada hari berikutnya, di tempat tidur, pria itu berubah menjadi ganas dan hampir mematahkan tulangnya.

"Bisa, ada apa Tuan muda Hansen?"

Hansen Song berkata: "10 menit kemudian kamu turun, aku akan menyuruh sopir untuk menjemputmu di lantai bawah asramamu."

Telepon ditutup dan mereka terus bermain kartu.

Ariana Su datang dengan cepat, dia datang setelah setengah jam kemudian.

Karena dia keluar dengan terburu-buru, riasan wajahnya sudah dihapus, dan dia malas untuk merias wajahnya lagi, dia keluar dengan wajah tanpa makeup.

Tetapi Ariana Su memang cantik, jika tidak, dia juga tidak akan menjadi gadis tercantik di Universitas A, meskipun tanpa makeup, wajahnya juga terlihat cantik.

Begitu dia memasuki ruangan, dia melihat Celine Ning duduk miring di sofa.

Ariana Su melangkah dan berjalan masuk, dia langsung berjalan menuju ke arah meja kartu, dia membungkuk dan mencium bibir Hansen Song, lalu dia menegakkan tubuh lagi.

Hansen Song tersenyum, "Larut malam seperti ini aku membangunkanmu, kamu tidak marah bukan?"

Ariana Su: "Tidak."

Dia berbicara dengan fasih, jika didengar orang lain, mereka pasti akan berpikir betapa lembutnya dirinya!

Tetapi sebenarnya?

Orang ini brengsek, selain itu dia juga binatang busa, dulu, jangankan jam 11, bahkan jam 3 subuh pun, dia bisa memanggilnya kapan saja dan dia harus datang setelah menerima panggilannya, selain itu dia disiksa dalam keadaan terlentang.

"Kamu pergi ke sana saja," Ujar Hansen Song, "Nanti setelah aku selesai memainkan babak ini aku akan pergi ke sana menemanimu."

Ariana Su langsung pergi mencari Celine Ning.

Namun Jared yang melihat adegan ini, merasa sangat sedih, ada apa dengan hari ini, banyak kejadian yang tidak terduga terjadi, dia melihat kejadian yang mesra di depannya lagi dan lagi.

Celine Ning sudah mengantuk, ketika dia melihat Ariana Su datang, dia langsung menjadi segar.

"Ariana!"

Ariana Su meletakkan tas tangannya di samping dan duduk di sebelah Celine Ning, "Kamu benar-benar disayangi Tuan muda keluargamu, dia menyuruh Hansen Song menelponku saat seperti ini untuk menemanimu."

Celine Ning tersenyum, "Kamu jangan menyalahkanku, Direktur Hansen lah yang ingin berjumpa denganmu."

Ariana Su menghela napas, "Untungnya, aku pergi tidur lebih awal hari ini, dan sudah tidur sebentar, jika tidak aku pasti tidak akan tahan dengan siksaannya malam ini."

Dia tiba-tiba seperti teringat akan sesuatu, dan menepuk kepalanya.

"Aku hampir lupa, aku harus mengambil buku kecilku dan membuat catatan."

"Ah?"

Celine Ning merasa sedikit aneh, dia melihat Ariana Su benar-benar mengeluarkan buku catatan dari tas tangannya dan membuat catatan.

"Apa ini?"

Celine Ning melihat berbagai angka di atasnya, dia menulis harganya dengan jelas.

"Aku memiliki kesepakatan dengan Hansen Song, ini hutangku padanya, kemudian setiap kali aku akan menghitungnya dengan jelas."

Celine Ning: "..."

Setelah kedua gadis itu berbicara sebentar, Celine Ning mengatakan dia ingin pergi ke toilet, Ariana Su pergi bersamanya, dan mereka berdua berjalan keluar bersama.

Ini adalah ruangan VIP, seharusnya ada toilet di dalam ruangan.

Tetapi Celine Ning merasa pusing dan ingin keluar untuk menyegarkan napas.

Keduanya melewati koridor panjang dan datang ke sisi lain, sebenarnya Ariana Su tidak ingin pergi ke toilet, jadi dia hanya menunggu di luar, Celine Ning berjalan masuk ke toilet wanita.

Begitu dia masuk, dia mendengar suara rengekan di dalam.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu